LEPIDOGRAMMATIS ROSTRATA (BEDD.) CHING. Botani Klasifikasi: Divisi Kelas Anak kelas Suku Anak suku Marga Jenis Pteridophyta Filicinae Khasiat dan pemanfaatan 1. Obat malaria: daun paku ekor tupai segar sebanyak 20 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih dan air rebusan tinggal setengahnya. disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali. 2. Obat demam: daun paku ekor tupai segar sebanyak 15 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore. Filices Polypodiaceae Polypodieae Lepidogrammatis Kandungan kimia Daun dan akar paku ekor tupai mengandung alkaloida, kardenolin dan tanin. Lepidogrammalis rostrata (Bedd.) Ching. Nama umum Paku ekor tupai. Nama daerah Sumatera Jawa Paku ekor tupai (Melayu) Paku buntut bajing (Jawa) Deskripsi: Habitus Batang Daun Spora Akar Terna, menahun, menjalar, panjang 0,5-1 m. Bulat,berbulu kasar, putih dengan bulu berwarna coklat. Tunggal, berseling, tangkai bulat, kaku, panjang 5-10 cm, coklat kemerahan, helaian daun bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tebal, kaku, permukaan kasar, ibu tulang daun tipis, panjang 5-15 cm, lebar 2-4 cm, hijau, bagian bawah hijau kecoklatan. Sorus terdapat pada si si bawah daun, tersebar dari pangkal sampai ke ujung daun, berbaris atau tidak beraturan, bulat, warna coklat. Berupa akar lekat dan serabut, kaku, berwarna coklat kehitaman. Ekologi dan penyebaran Merupakan tumbuhan liar di hutan-hutan dataran tinggi, pada tanah yang berhumus, dinding-dinding batu berlumut atau batang-batang pohon mati, tumbuh terutama di ketinggian 1.000-2.000 m di atas permukaan laut. Pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun. Bagian yang digunakan Daun,atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Kegunaan Anti-malaria dan penurun panas. Gambar 52. Lepidogrammatis rostrata (Bedd.) Ching.