BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri, karena hal ini merupakan aktivitas dasar manusia, Jadi komunikasilah yang dapat menghubungkan manusia satu sama lain, antara satu karyawan dengan karyawan yang lainnya dan satu perusahaan dimana sikap komunikasi yang dilakukan dari atasan kepada bawahan dan dari satu unit bagian lingkup perusahaan terutama pada perusahaan KITZAKA JAYA VALVE dalam penangan pencapaian “ Program Peningkatan Kerja Pada Tahun 2012” Tidaklah lepas dari berkomunikasi, dalam satu lingkup perusaahaan dan ada suatu Efektivitas komunikasi yang merupakan suatu fenomena atau suatu bagian dari komunikasi organisasi, kita dapat mengetahui bagaimana Efektivitas komunikasi antara para karyawan dengan karyawan, ataupun karyawan dengan atasannya agar dapat memberikan edukasi yang baik pada kinerja karyawan khususnya pada bagian General Affair dalam melaksanakan “Program peningkatan kerja Tahun 2012” Dalam suatu organisasi tentu tidaklah lepas dengan komunikasi yang terjalin di dalam organisasi tersebut, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil atau begitu pula sebaliknya, 1 2 kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat menyebabkan organisasi tersebut macet atau berantakan. Bahkan kita dapat memetakan suatu organisasi dari suatu Urgen atau tidaknya komunikasi yang terdapat didalamnya. Jadi kita dapat menggali apa yang terjadi pada suatu organisasi, apakah organisasi tersebut ‘sehat’ atau ‘sakit’ juga melalui komunikasi yang ada di dalamnya. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya. Public relations adalah fungsi manajemen yang termasuk baru. Tetapi, public relations telah diakui sejak semula sebagai salah satu unsur penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan yang bergerak di bidang komersial maupun non profit. Pada abad sekarang ini, public relations telah menjadi bagian yang amat vital dari proses komunikasi, yang kehadirannya sangat diperlukan bagi tugas-tugas lembaga-lembaga ekonomi, social, pemerintah maupun swasta. Salah satu peran PR adalah sebagai fasilitator komunikasi. Peran fasilitator membuat praktisi dipandang sebagai pendengar yang sensitif dan pialang informasi. Fasilitator melayani sebagai penghubung, penerjemah dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka memelihara komunikasi dua arah dan memfasilitasi dan menjaga saluran komunikasi terbuka. Tujuannya menyediakan informasi yang dibutuhkan baik pada manajemen maupun publiknya. Sebagai fasilitator komunikasi tentu erat kiranya kaitannya bagi seorang PR untuk mengetahui jaringan komunikasi dimana tempat ia berada, karena PR akan 3 berkomunikasi dengan publik-publiknya. Dan diharapkan dengan memahami atau mengetahui jaringan komunikasinya maka komunikasi yang di lakukan PR akan dapat lebih efektif. PR juga berperan sebagai sebagai manajer komunikasi yang berfungsi sebagai fasilitator komunikasi, dimana PR berperan sebagai perantara atau mediator yang bisa peka serta menjaga arus komunikasi dua arah berjalan dengan baik antara organisasi dengan publiknya (sering juga disebut sebagai liason, interpreter/penerjemah atau sebagai mediator). Jika selama ini kita membahas komunikasi formal dalam organisasi, dimana pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan yang biasanya mengalir dari atas ke bawah, maka sesungguhnya terdapat juga suatu Efektivitas komunikasi informal dalam organisasi. Bila pegawai berkomunikasi satu sama lainnya tanpa mengindahkan posisinya dalam organisasi, faktor-faktor yang mengarahkan aliran informasi lebih bersifat pribadi. Sadar ataupun tidak, komunikasi informal dalam organisasi juga turut berperan dalam dinamika komunikasi di organisasi. Efektivitas komunikasi khusus menjadi salah satu aliran informasi berkembang dari kontak antar personal/interpersonal yang teratur dan cara-cara rutin pengiriman pesan. Agar Efektivitas komunikasi berfungsi secara optimal, beberapa penelitian mengenai Efektivitas komunikasi dalam organisasi besar menunjukan bahwa distribusi peranan komunikasi sangat penting untuk 4 keefisienan berfungsinya organisasi, khususnya pada bagian General Affairs dan Personel (GP). Peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian yang mengarah pada komunikasi organisasi dalam komunikasi antar pribadi yang menganalisa Efektivitas komunikasi informal. Bagaimana peneliti ingin mengidentifikasi peran-peran dari Efektivitas komunikasi informal pada General Affair dan WA persoanl (GP): PT. KITZAKA JAYA Khususnya pada bagian General Affairs dan Personel (GP), dalam mengatasi masalah internal yang terbentuk pada Efektivitas komunikasi informal. Dan dengan siapa masing–masing karyawan berinteraksi dengan karyawan lainnya didalam Efektivitas komunikasi informal ini. Peneliti tertarik untuk mengamati dan membahas tentang masalah Efektivitas komunikasi yang terdapat pada PT. KITZAKA JAYA khususnya pada bagian General Affairs dan Personel (GP), Belum adanya penelitian yang meneliti tentang Efektivitas komunikasi pada PT. KITZAKA JAYA khususnya pada bagian General Affairs dan Personel (GP) adalah alasan peneliti mengapa meneliti di tempat ini, juga karena PT. KITZAKA JAYA merupakan salah satu perusahaan Supplyer yang ada di Indonesia, peneliti ingin mengetahui bagaimana di bagian General Affairs dan Personel (GP) ini melakukan hubungan komunikasi informal dengan sesama karyawan untuk memecahkan masalah masalah internal perusahaan yang ada, tanggung jawab karyawan di dalam 5 menyelesaikan pekerjaan, tentang semangat dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Menurut peneliti dengan mengetahui Efektivitas komunikasi yang dimulai dari bagian bagian General Affairs dan Personel (GP) ini maka nantinya akan dapat diketahui siapa opinion leader dan orang-orang yang berperan didalam Efektivitas komunikasi ini. Pada bagian General Affairs dan Personel (GP) inilah yang memegang peranan dan menjalankan fungsi Public Relations (PR) pada perusahaan ini. Dimana salah satu fungsi PR adalah untuk membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik intern maupun publik ekstern. Dengan menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. Mengapa peneliti memilih Efektivitas komunikasi? Menurut peneliti Efektivitas komunikasi di dalam suatu organisasi itu diperlu diketahui oleh manajemen untuk mempermudah manajemen dalam membuat suatu strategi komunikasi atau dalam menyampaikan pesan-pesan, jika manajemen mengetahui suatu Efektivitas komunikasi tersebut maka diharapkan pesan-pesan yang akan disampaikan akan lebih tepat dan dapat mengetahui bagaimana dan menggunakan media apa dalam menyampaikannya, sehingga di harapkan akan dapat lebih tepat mengenai pada sasaran. Diharapkan dari pesan-pesan yang disampaikan kepada publik perusahaan atau organisasi tersebut dengan tujuan akhir dapat mencapai tujuan atau apa yang di inginkan oleh perusahaan yaitu “Program Peningkatan Kerja di Tahun 2012”. Mengetahui suatu Efektivitas komunikasi dalam organisasi 6 juga dapat di gunakan oleh organisasi atau perusahaan tersebut baik perusahaan sedang dalam kondisi baik atau normal maupun pada saat krisis. Peneliti ingin meneliti siapa sajakah individu yang berperan sebagai penyambung komunikasi informasi antara satu individu dengan individu lain di dalam organisasi tersebut, baik itu komunikasi karyawan dengan atasan/vertical komunikasi vertical atau komunikasi sesama karayawan/horizontal communication. Peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam organisasi. Dimana hubungan ini di tentukan oleh hubungan interaksi individu dengan arus efektivitas komunikasi informasi dalam suatu perusahaan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan gambaran yang telah di jelaskan oleh peneliti seperti diatas tadi maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana Efektivitas komunikasi General affair dapat melaksanakan “program peningkatan kerja karyawan di Tahun 2012”, beserta peran-peran yang ada dalam Efektivitas komunikasi informal pada PT. KITZAKA JAYA VALVE. 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi Efektivitas komunikasi General 7 Affair PT. KITZAKA JAYA VALVE dalam melaksanakan “Program peningkatan kerja karyawan di Tahun 2012”. 1.4 Kegunaan Penelitian Setiap penelitian yang di lakukan oleh seorang peneliti tentunya memiliki atau mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai baik oleh peneliti itu sendiri atau oleh pihak-pihak terkait yang membutuhkan informasi mengenai hasil dari penelitian tersebut. 1.4.1 Kegunaan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya mengenai Efektivitas komunikasi General Affair di dalam suatu organisasi. Juga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana khususnya program studi Public Relations. 1.4.2 Kegunaan Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pimpinan organisasi PT. KITZAKA JAYA VALVE Manufacturing, khususnya dalam pengetahuan mengenai bagaimana Efektivitas komunikasi antar karyawan khususnya pada bagian General Affairs dan Personel (GP) pada PT. KITZAKA JAYA VALVE Disamping itu diharapkan pula dapat menumbuhkan wawasan 8 baru bagi para pimpinan perusahaan untuk mempertimbangkan aspek komunikasi informal di dalam suatu organisasi diantara karyawan-karyawannya. Diharapkan penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi peneliti-peneliti berikutnya maupun bagi para praktisi humas.