pengaruh penerapan pembelajaran aktif teknik permainan sucker

advertisement
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK
PERMAINAN SUCKER BALL TERHADAP PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI SOS
SMA NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI
Oleh
Anifa Guswetri *), Rina Febriana **), Alfi Yunita**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
Comprehension of mathematical concept of students that still low, cause student
that still to consider mathematic of difficult student lessons and make bored. So
that interest for study of student is insufficient. To overcome this problem so
implemented of learning process by applying sucker ball game. The purpose of
this research is to see the whether by applying sucker ball game to have an
impact to comprehension of mathematical concept of student in class XI SOS
SMAN 1 Lembah Gumanti. This was an pre/experimental research which used
One-shot case study research design. The population of research is the student in
class XI SOS SMAN 1 Lembah Gumanti. The selection of sample in this research
which used random toward the subject. Class XI SOS 2 that selected of sample
class. The instrument used in this research is a quis and finish test the essay type
by reliability test =0,6125. So, it was concluded that the sucker ball game to
have impact for the students comprehension of mathematical concept.
Key Words : comprehension of mathematical concept, sucker ball game
PENDAHULUAN
Matematika
dijadikan
untuk memecahkan masalah dalam
sarana untuk membentuk pemikiran
kehidupan sehari-hari dan untuk ilmu
yang kreatif, kritis, logis, dan sistematis
pengetahuan lainnya. Matematika juga
seperti
oleh
dapat membentuk pemikiran logis,
“matematika
kritis, dan praktis, serta sikap positif
merupakan salah satu mata pelajaran
dan jiwa kreatif”. Hal tersebut bisa
yang
terwujud
yang
Suherman
dapat
diungkapkan
(2003:60)
diajarkan
disetiap
jenjang
jika
siswa
menyukai,
pendidikan. Selain untuk menambah
menyenangi, meminati dan memahami
ilmu pengetahuan guna mempersiapkan
matematika dengan baik.
diri memasuki jenjang pendidikan yang
Kenyataan yang ditemukan di
lebih tinggi, matematika juga berguna
sekolah, matematika belum menjadi
pelajaran
yang
Banyak siswa
matematika
disenangi
siswa.
Lembah Gumanti. Pada saat dilakukan
beranggapan bahwa
wawancara, guru menyatakan bahwa
pelajaran
yang
sulit.
banyak
siswa
yang
mengalami
Berdasarkan nilai ujian tengah semester
kesulitan dalam belajar matematika.
II terlihat bahwa rata-rata nilai ujian
Hal itu disebabkan kurangnya perhatian
tengah semester 2 kelas XI SOS
siswa terhadap materi yang dijelaskan
SMAN 1 Lembah Gumanti, terlihat
guru. Siswa hanya menerima dan
bahwa banyak siswa yang memiliki
mencatat
nilai di bawah kriteria Ketuntasan
diberikan oleh guru tanpa memahami
Minimum (KKM) yang ditetapkan
konsep dari materi tersebut dengan
sekolah, yaitu 76.
baik.
Berdasarkan observasi yang telah
semua
Sementara
dengan
siswa,
penjelasan
hasil
yang
wawancara
mereka
masih
dilakukan di kelas X SMAN 1 Lembah
menganggap matematika merupakan
Gumanti pada tanggal 28 s/d 30 Mei
pelajaran yang sulit dan membosankan,
2014 diperoleh bahwa dalam
proses
sehingga siswa tidak berminat untuk
pembelajaran matematika di kelas,
belajar. Selain itu guru terlalu cepat
guru
semua
menjelaskan materi sehingga siswa
kegiatan pembelajaran sehingga proses
kesulitan untuk memahaminya. Mereka
pembelajaran hanya berjalan satu arah.
memilih untuk mengobrol daripada
Ketika guru menjelaskan materi banyak
memperhatikan penjelasan guru yang
siswa yang asik mengobrol dengan
terlalu cepat.
masih
mendominasi
teman sebangkunya dan ada juga yang
Berdasarkan uraian di atas, maka
melakukan kegiatan lain yang tidak ada
perlu
kaitannya
pelajaran
pembelajaran matematika yang dapat
matematika. Selain itu siswa juga tidak
memotivasi dan mengaktifkan siswa
mau bertanya ketika guru memberikan
dalam belajar melalui berbagai aktifitas
kesempatan untuk bertanya. Akibatnya
pemahaman
siswa kesulitan menyelesaikan latihan
Permainan Sucker Ball adalah salah
yang diberikan oleh guru.
satu
dengan
diterapkan
konsep
permainan
suatu
strategi
matematika.
yang
dapat
Hal tersebut dibenarkan oleh
mengaktifkan siswa membuat siswa
guru matematika kelas X SMAN 1
tidak merasa jenuh dan bosan tetapi
mereka akan merasa senang, tidak kaku
METODE PENELITIAN
dan ceria dan dapat meningkatkan
Jenis penelitian adalah penelitian
potensi belajar siswa. Hal ini diperkuat
pra/
dari pernyataan Meier (2000: 206)
rancangan
menyatakan bahwa “Permainan Sucker
Penelitian dilakukan
Ball merupakan suatu jenis permainan
September
yang digunakan untuk memberikan
September 2014 di SMAN 1 Lembah
pertanyaan tinjauan terhadap materi
Gumanti. Populasi penelitian ini adalah
yang telah dipelajari. Permainan ini
seluruh siswa kelas XI SOS SMAN 1
dapat
Lembah Gumanti dengan sampel kelas
menciptakan
kegembiraan.
Menambah variasi, semangat dan minat
memberikan
motivasi,
meningkatkan
minat
belajar
mengaktifkan
siswa
yaitu
dengan
One-Shot
model
case
study.
pada tanggal 4
sampai
dengan
22
XI SOS 2.
dalam belajar”. Salah satu strategi yang
dapat
eksperimen
Instrumen
penelitian
adalah
berupa kuis dan tes akhir yaitu dalam
serta
bentuk essay. Rubrik yang digunakan
dengan
dalam penelitian ini berpedoman pada
menggunakan permainan sucker ball.
Tujuan penelitian ini adalah
Iryanti, (2004: 13) yaitu rubrik holistik.
Uji coba dilakukan di SMAN 1 Pantai
untuk mengetahui apakah penerapan
Cermin
permainan sucker ball berpengaruh
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sama
terhadap
pemahaman
konsep
yaitu 76. Tes dilakukan pada tanggal
matematika
siswa
SOS
16 September 2014 dengan jumlah
kelas
XI
SMAN 1 Lembah Gumanti.
Penelitian yang relevan dengan
dengan
reliabilitas r11 = 0,6125
reliable,
dilakukan oleh Erma Yanti (2010)
:196), yaitu :
dengan judul “Penerapan Permainan
r11 = ()(1-
Ball
dalam
Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas VIII SMPN
28 Padang Tahun Pelajaran 20102011”.
Kriteria
siswa 32 orang. Dari uji coba diperoleh
penelitian ini adalah penelitian yang
Sucker
memiliki
merujuk
=
∑ (∑ )
∑ maka soal
(Arikunto,
) dengan
2006
HASIL
PENELITIAN
DAN
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa
PEMBAHASAN
pemahaman konsep matematis siswa
1. Kuis
setiap
Selama melakukan penelitian, tahap
pertama
yang
diperhatikan
adalah
pertemuan
mengalami
peningkatan atau penurunan. Rata-rata
kuis I adalah 57,75, kuis II mengalami
melihat pemahaman konsep matematis
penurunan
siswa
36,79, kuis III adalah 56,75 dan kuis IV
selama
proses pembelajaran
yaitu
berlangsung. Instrumen yang dilakukan
adalah 93,36.
adalah kuis. Kuis yang dilaksanakan
2. Tes Akhir
menggunakan indikator pemahaman
Berdasarkan
dengan
data
rata-rata
mengenai
yang
pemahaman konsep matematika siswa
berdasarkan rubrik holistik. Indikator
diperoleh melalui tes akhir pemahaman
pemahaman konsep digunakan sebagai
konsep yang dilakukan pada akhir
alat
penelitian.
konsep
dan
pengukur
penskoran
pemahaman
konsep
Tes
akhir
dilaksanakan
dikelas sampel pada hari Senin, 22
siswa.
matematis
September 2014. Soal tes akhir yang
siswa diperoleh melalui kuis yang
diberikan berupa soal essay yang
diberikan
pada
setiap
pertemuan.
berjumlah 5 butir soal. Jumlah siswa
Dengan
menggunakan
indikator
kelas eksperimen adalah 28 orang dan
pemahaman konsep dan penskoran
yang mengikuti tes akhir sebanyak 26
berdasarkan
holistik.
orang. Pemahaman konsep matematika
Pemahaman konsep matematis siswa
siswa kelas eksperimen dilihat dari tes
dideskripsikan dan dianalisiskan dari
akhir belajar matematika siswa setelah
hasil kuis siswa. Hal ini dapat dilihat
diberikan perlakuan berupa penerapan
pada Tabel 1.
pembelajaran aktif teknik permainan
Tabel 1. Analisis Nilai Kuis Siswa
No Kuis
Kuis
Kuis
Kuis
I
II
III
IV
57,75
36,79
56,75
93,36
̅
50
11
50
100
58
50
73
100
75
50
77
100
18,15 24,72 25,79 19,64
sucker ball. Dari tes akhir diperoleh
Pemahaman
konsep
rubrik
rata-rata 78,92 nilai tertinggi 100 dan
nilai terendah 34.
Mengetahui
hipotesis
ini
berpengaruh atau tidak maka dilakukan
dengan melihat rata-rata hasil dan
membandingkan dengan standar yang
soal yang diberikan guru dan sudah
diinginkan. Hasil perhitungan ini dapat
bisa menyatakan ulang sebuah konsep,
dilihat dari tabel 2.
mengklasifikasikan
objek
Tabel 2. Analisis Pemahaman konsep
Matematis Siswa Kelas Sampel
Kelas
Sebelum
Sesudah
Sampel perlakuan perlakuan
47,0
78,92
% Siswa
39,29%
62 %
yang
tuntas
sifat-sifat
tertentu
sesuai
konsepnya
dan
Tabel 2 memperlihatkan bahwa nilai
rata-rata
sebelum
perlakuan
matematika siswa pada kelas sampel
adalah 47,0 , setelah diberi perlakuan
rata-rata
kelas
sampel
meningkat
menjadi 78,92. Selain itu persentase
siswa yang tuntas sebelum perlakuan
39,29%
setelah
diberi
perlakuan
persentase siswa siswa menjadi 62%.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
dengan
mengaplikasikan
konsep ke pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil tes akhir siswa,
penerapan
permainan
berpengaruh
sucker
terhadap
ball
pemahaman
konsep matematis siswa. Karena siswa
sudah
dapat
memahami
ketiga
indikator pemahaman konsep pada
penelitian ini, yaitu menyatakan ulang
sebuah konsep, mengklasifikasi objek
menurut
sifat-sifat
dengan
tertentu
konsepnya,
sesuai
dan
mengaplikasikan konsep ke pemecahan
masalah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
kemampuan nilai siswa mengalami
perubahan setelah diberikan perlakuan.
menurut
diperoleh, setelah melakukan analisis
dan pembahasan terhadap masalah
yang
telah
dikemukakan
dalam
penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menerapkan Permainan
Sucker
Ball
berpengaruh
terhadap
pemahaman konsep matematis siswa di
kelas XI SOS 2 SMAN 1 Lembah
Gambar 1 Lembar Tes Akhir Siswa
Berdasarkan gambar 1, terlihat hasil
tes akhir siswa. Siswa dapat menjawab
Gumanti.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk
Kerja.
Yokyakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral
Pendidikan
Dasar
Dan
Menengah
Pusat
Pengembangan
Guru Matematika.
Penataran
Meier, Dave. (2000). The Accelerated
Learning (Handbook). New
York: Kaifa.
Suherman, Erman dkk. (2003). Strategi
Pembelajaran
Matematika
Kontemporer.
Bandung:
JICA-Universitas Pendidikan
Indonesia.
Download