g.6 pesan kampanye

advertisement
G.6 PESAN KAMPANYE
G.6.1 Strategi pembuatan pesan
Strategi pembuatan pesan bagi petani akan membantu memandu semua pesan yang dirancang agar dapat mencapai sasaran kampanye kami. Strategistrategi ini mencakup khalayak target, tindakan yang diinginkan (dan perilaku kompetisi), ganjaran dan dukungan
Strategi pembuatan pesan untuk petani
Jika saya terlibat aktif pengelolaan kolaboratif kemudian merumuskan RTRK dan mamanfaatkannya memanfaatkannya untuk memastikan status huokum
lahan garapan saya sehingga saya bisa lebih tenang mengelola lahan garapan saya menjadi lebih produktif dan tidak memperluas lahan garapan ke dalam
kawasan hutan, maka saya akan merasa menjadi petani cerdas yang bertanggung jawab pada keluaraga, tradisi, dan lingkungan.
• Saya mampu duduk setara pemerintah (BTGHS) untuk menyusun RTRK
• Saya mampu meningkatkan hasil tani untuk kebutuhan hidup keluarga saya
• Saya berkontribusi menjaga kelestarian kawasan hutan halimun
G.6.2 Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan
Berdasarkan strategi pesan kita, kita dapat menciptakan pesan-pesan inti yang merangkum kampanye kami sementara membuat kasus-kasus yang
meyakinkan bagi khalayak target. Dengan pesan-pesan ini kami memasukkan slogan-slogan potensial yang membantu meringkas pesan-pesan kita dalam
frase-frase yang mudah diingat. Lebih banyak slogan akan dikembangkan selama fase pengembangan kreatif dan diuji dengan sasaran utama sebelum
memilih slogan akhir.
Pesan inti untuk petani :
Jadilah petani cerdas yang bertanggung jawab pada
keluarga, tradisi, dan lingkungan. Keterlibatan aktif anda
dalam program pengelolaan kawasan hutan kolaboratif, akan
memastikan status hokum lahan garapan anda, sekaligus
mendukung pelestaraian kawasan hutan halimun.
Pengelolaan kawasan hutan kolaboratif akan membantu anda
memperbaiki kesejahteraan keluarga anda
G.6.3 Kotak pengembangan pesan
Kotak-kotak pengembangan pesan berikut membantu kami mendefinisikan pesan-pesan kunci untuk khalayak target. Kami akan menambah dan mengurangi
jumlah pesan yang kami cakup dalam pelaksanaan kreatif individu pada format tipe media yang kami pilih. Sebagai contoh, radio memiliki format yang lebih
panjang dan kami dapat memasukkan banyak pesan, sementara papan reklame sering dilihat sepintas ketika lewat, sehingga kami dapat mengurangi jumlah
pesan kami dalam format ini. Pesan-pesan dan format khusus akan lebih jelas didefinisikan selama fase pengembangan kreatif.
PESAN-PESAN PEMBUKA (THRESHOLD)
• Kawasan hutan halimun merupakan habitat bagi jenis-jenis local endemic yang sudah langka
• Kawasan hutan halimun mempunyai peranan penting untuk menjaga sumberdaya air masyarakat
• Ketidak jelasan tata batas dan status hokum laha garapan masyarakat, menyebabkan banyak petani memperluas lahan garapannya dengan
membuka lahan garapan baru di dalam kawasan hutan halimun
• Perambahan hutan menjadi lahan garapan pertanian baru akan berdampak terhadap kemampuan hutan halimun sebagai penyangga dan pejaga
sumberdaya air
• Rusaknya sumberdaya air akan berpengaruh pada produktifitas pertanian, dan akhirnya hasil pertanian akan menurun dan tidak bisa mencukupi
kebutuhan hidup
• Program pengelolaan kolaboratif akan membantu petani memastikan status hokum lahan garapan mereka, sehingga petani bisa lebih tenang
mengelola lahan pertanian menjadi lebih produktif, dan selanjutnya taraf hidup petani bisa lebih sejahtera
PESAN-PESAN SOLUSI
• Dengan menjaga kawasan hutan halimun, petani selain turut menjaga sumber air untuk kebihduoan mereka, juga berarti turut melestarikan kearifan
trasional nenek moyang dalam mengelola sumberdaya alam secara lestari
• BTGHS saat ini sudah terbuka dengan model-model pengelolaan secara partisipatif dan kolaboratif. Banyak contoh sukses pengelolaan konservasi
seacra kolaborati di indonesia
PESAN-PESAN AKSI
• Ikutlah terlibat aktif dalam program pengelolaan kawasan hutan kolaboratif
• Dukung upaya pelestarian kawasan hutan halimun
• Hubungi BTNGHS untuk mengetahui lebih jauh tentang peraturan tatabatas kawasan hutan
PESAN-PESAN PENGUATAN
• Sudah ada beberapa cerita sukses dari contoh model-model pengelolaan kawasan hutan kolaboratif. Dukungan pemerintah dalam bentuk
kebijakanpun beragam, mulai dari skema hutan social, hutan kemasyarakat, pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan, dll
G.6.4 Ringkasan Profil Khalayak – Petani
•
•
•
•
Mereka adalah umumnya berusia 20-55 tahun, memiliki lahan garapan di areal ex-perum perhutani seluas 0,25 – 1 ha. Mayoritas sudah berkeluarga
dan anak 3-5 orang
Mereka sudah mendiami dikawasan itu mengikuti orang tuanya sejak tahun 1932, dan percaya bahwa kawasan hutan halimun adalah warisan dari
nenek moyang mereka. Oleh karena itu, untuk beberapa hal tertentu mereka mau melindungi kawasan itu, karena percaya kawasan hutan halimun
adalah sumber air bagi kehidupan mereka
Mereka membuka lahan garapan baru, selain karena merasa lahan tersebut adalah warisan nenek moyang mereka, juga dikarenakan lahan garapan
saat ini tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari juga karena tidak ada kejelasan status hukum lahan garapan mereka
Pengetahuan mereka tentang status hukum kawasan adalah TN, pengetahuan terkait bolek-tidaknya membuka lahan garapan di dalam kawasan
hutan, pengetahuan tentang zonasi, dan pengelolaan kolaboratif sanangat kurang. Mereka juga merasa rendah diri apabila harus berbicara/berdialog
dengan pihak pemerintah/LSM
Download