7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah komponen yang

advertisement
BAB 2
LANDAS AN TEORI
2.1 Data
Data adalah komponen yang paling penting dalam DBM S, berasal dari sudut
pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan antara
mesin dengan pengguna (Connolly, 2002, p19).
Whitten mendefinisikan bahwa data adalah fakta mentah mengenai orang,
tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004, p23).
2.2 Database
Database adalah sekumpulan data yang terhubung secara logikal, dan
deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan dibentuk
untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi (Connolly,
2002, p14).
Database adalah kumpulan file yang saling terkait. File adalah kumpulan
record yang serupa. Record merupakan kumpulan field yang disusun dalam format
yang telah ditetapkan sebelumnya. Field adalah unit terkecil dari data yang
disimpan pada sebuah file atau basis data (Whitten, 2004, p518).
2.3. Database Management System
Database Management System adalah sebuah software system yang
mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, mengolah dan mengontrol
7
8
akses ke database Connolly (2002, p16). Software ini berinteraksi dengan aplikas i
pengguna dan database. Umumnya DBM S menyediakan beberapa fasilitas, seperti :
• Data Definition Language (DDL)
Adalah perangkat yang mengizinkan database administrator untuk memberi
nama dan mendeskripsikan entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk
membuat aplikasi.
• Data Manipulation Language (DML)
DM L adalah sebuah perangkat yang menyediakan sebuah set operasi untuk
memanipulasi operasi data yang dilakukan didalam basis data. M anipulasi
operasi data yang di sediakan berupa insertion, modification, retrieval, deletion.
• Structured Query Language (SQL)
Query Language yang saat ini digunakan sebagai standar umum pemakai
database adalah SQL.
• Kontrol Akses Basis Data
a) Keamanan Sistem : mencegah user yang tidak terautorisasi untuk mengakses
database.
b) Integritas Sistem : menjaga konsistensi data yang disimpan.
c) Concurency Control System : mengizinkan database untuk di-share.
d) Recovery Control System : dapat me-restore data yang telah hilang akibat
kesalahan hardware atau software.
e) User Accessible Catalog : mengandung deskripsi data dalam sebuah database.
9
DBM S memiliki beberapa komponen yang secara garis besar dibagi menjadi 5
komponen utama, yaitu :
• Hardware
Untuk dapat menggunakan DBM S, hal penting yang harus diperhatikan adalah
ketersediaan perangkat keras atau hardware. Perangkat ini adalah set komputer,
server, mainframe, sampai kepada jaringan komputer. Kebutuhan perangkat
keras ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi atau user yang
menggunakan DBM S.
• Software
Komponen perangkat lunak atau software ini terdiri dari software DBM S dan
program aplikasi. Dengan bersama-bersama dengan sistem operasi
beserta
jaringannya.
• Data
Komponen ini adalah komponen yang paling penting dalam komponen DBM S.
Data merupakan penghubung antara mesin dan manusia. Database terdiri dari
data operasional dan meta data.
• Procedures
Prosedur mengacu kepada instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan
kegunaan dari basis data. Sistem dan penggunannya secara bersama-sama
mengatur prosedur ini untuk menjalankan sistem. Berikut adalah beberapa
kemungkinan instruksi untuk :
a) Log on ke database.
b) M enggunakan sistem basis data tertentu.
10
c) Start dan stop DBM S.
d) M embuat back-up database.
e) M enangani kesalahan-kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak.
f) M engubah struktur tabel, mengatur kembali database, meningkatkan
performance, atau menyimpan data.
• People
Komponen people ini terdiri dari empat jenis yaitu :
a) Database Administrator
Adalah orang yang bertanggung jawab akan realisasi fisik dari basis data,
termasuk rancangan fisik dan implementasi, kontrol keamanan dan kontrol
integritas, serta perawatan dari sistem operasi. Tugas dari seorang database
administrator itu adalah :
™ M engevaluasi DBM S.
™ M engeksekusi jalannya sistem.
™ M enjaga standar sistem, kebijaksanaan, dan prosedur.
™ M engimplementasikan data yang dibutuhkan.
™ M engembangkan rancangan lagikal dan rancangan fisik.
™ M engimplementasikan rancangan fisik database.
™ M engawasi dan mengontrol database.
b) Database Designers
Adalah perancang dari DBM S itu sendiri. Terdapat dua jenis kategori dari
perancang, yaitu perancang rancangan logikal dan perancang rancangan fisik.
11
c) Application Developer
Adalah yang mengembangkan aplikasi dari sistem basis data yang telah
diimplementasikan di dalam sistem.
d) End-user
Termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise),
para manager, supervisor, operator (misalnya karyawan loket bank, bagian
pembukuan), pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam
penggunaan basis data. Penggunaan melakukan akses ke dalam basis data
menggunakan alat bantu yang dikembangkan oleh programmer / analis,
ataupun browser.
M engaplikasikan sebuah sistem tentunya akan menimbulkan berbagai
macam keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari sistem tersebut.
Begitu juga dengan DBM S, sebaik apapun penawaran yang diberikan oleh
DBM S tentunya akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari DBM S :
• Kelebihan :
a) Redudansi data dapat dikurangi dan dikontrol.
b) Konsistensi data.
c) Penggunaan bersama dari data.
d) Integritas data yang lebih baik.
e) Keamanan data yang lebih baik.
f) Penerapan standardisasi.
g) Peningkatan produktivitas.
12
h) Peningkatan layanan dan recovery.
• Kekurangan :
a) Kompleks.
b) Biaya tinggi.
c) M emory consuming (memakan banyak space memori).
2.4 Entity–Relationship Model
Untuk memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana
penggunaannya di dalam suatu perusahaan, diperlukan sebuah model. M odel
Entity–Relationship (ER) adalah salah satunya (Connolly, 2005, p342).
M odel ini menggunakan pendekatan Top-Down dalam merancangan basis
data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang penting yang disebut
entity dan relationship antara data harus direpresentasikan dalam di dalam model,
kemudian ditambahkan beberapa atribut, dan constraint pada entity, atribut dan
relationship.
2.4.1
Entity Types
Entity type adalah sekumpulan objek dengan sifat (property) yang sama yang
diidentifikasikan oleh perusahaan dan keberadaanya independent (Connolly, 2005,
p343). Entity Occurrence adalah objek dari entity type yang diidentifikasikan secara
unik (Connolly, 2005, p345).
Entity type dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Strong entity type, yaitu entity type yang keberadaannya tidak bergantung pada
entity type lainnya (Connolly dan, 2005, p354).
13
2) Weak entity type, yaitu entity type yang keberadaannya bergantung pada entity
type lainnya (Connolly, 2005, p355).
2.5 Relationship Types
Relationship type adalah sekumpulan asosiasi antara tipe – tipe entity yang
ada dan mempunyai arti (Connolly, 2005, p346). Relationship Occurrence adalah
suatu penyatuan yang dapat diidentifikasi secara unik, termasuk satu kejadian
(occurrence) dari tiap entity type yang berpartisipasi (Connolly, 2005, p346).
- Derajat dari Relationship Type
Derajat (degree) dari relationship type adalah jumlah entity type yang berpartisipasi
dalam sebuah relationship (Connolly, 2005, p347). Sebuah relationship yang
memiliki dua derajat dinamakan binary. Sedangkan sebuah relationship yang tiga
memiliki derajat dinamakan ternary, dan jika sebuah relationship memiliki derajat
empat dinamakan quarternary.
- Recursive Relationship
Recursive relationship adalah sebuah tipe relationship dimana tipe entity yang sama
berpartisipasi lebih dari sekali pada peran yang berbeda (Connolly, 2005, p349).
Relationship dapat diberikan nama peran untuk menentukan fungsi dari setiap entity
yang terlibat dalam relationship tersebut. Nama peran juga dapat digunakan jika dua
buah entity dihubungkan melalui lebih dari satu relationship.
2.5.1
Atribut – atribut
Atribut merupakan sifat – sifat (property) dari sebuah tipe entity atau tipe
relationship (Connolly, 2005, p350). Atribut domain adalah kumpulan nilai yang
14
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Atribut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
(Connolly, 2005, p351) :
1) Simple / composite attributes
Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal yang
keberadaannya independen.
Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen yang
keberadaannya independen.
2) Single / multi–valued attributes
Single–valued attribute adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap
kejadian atau sebuah tipe entity.
Multi–valued attribute adalah atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk
setiap kejadian atau sebuah tipe entity.
3) Derived attributes
Derived attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu
atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari entity yang sama.
- Keys :
1) Candidate
key,
merupakan
sejumlah
kecil
atribut
dari
entity
yang
mengidentifikasikan setiap kejadian dari entity tersebut secara unik (Connolly,
2005, p352).
2) Primary key, merupakan candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan
setiap kejadian dari entity secara unik (Connolly, 2005, p353).
3) Alternate key, adalah setiap candidate key yang tidak terpilih menjadi primary
key (Connolly, 2005, p353).
15
4) Composite key, merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut
(Connolly, 2005, p353).
5) Foreign key, adalah sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relas i
yang sama dengan candidate key dari beberapa relasi lainnya (Connolly, 2005,
p79).
2.5.2 Structural Constrains
-
Multiplicity
Multiplicity adalah jumlah occurrence (kejadian) yang mungkin terjadi pada
sebuah tipe entity yang berhubungan ke sebuah occurrence dari tipe entity lain pada
suatu relationship (Connolly, 2005, p356). Derajat yang biasanya digunakan pada
suatu relationship adalah binary relationship, yang terdiri atas :
1) One-to-One (1:1) Relationship.
2) One-to-Many (1:*) Relationship.
3) Many-to-Many (*:*) Relationship.
-
Cardinality dan Participation Constraints
Multiplicity sebenarnya terdiri atas dua constraint yang berbeda, yaitu:
1) Cardinality, menggambarkan nilai maksimum dari relationship occurrence yang
mungkin terjadi untuk sebuah entity yang ikut serta pada suatu relationship
(Connolly, 2005, p363).
2) Participantion, menentukan apakah semua atau hanya beberapa entity
occurrence yang ikut serta dalam sebuah relationship (Connolly, 2005, p363).
Participation constraint dibagi menjadi :
16
a. Mandatory participation
melibatkan
semua
entity
occurrence pada
relationship tertentu (Connolly, 2005, p363).
b. Optional participation
melibatkan
beberapa entity occurrence pada
relationship tertentu (Connolly, 2005, p363).
2.6
Normalisasi
Normalisasi merupakan salah satu tahap dalam proses perancangan yang
mengharuskan perancang untuk mempertimbangkan masalah space penyimpanan
(efisiensi), mencegah duplikasi dan redundancy data, konsistensi dan integritas data
dalam
database
yang dirancang.
Normalisasi
merupakan
usaha
untuk
meminimalisasi dan (jika mungkin) menghilangkan masalah duplikasi dan
inkonsistensi (Sidik, 2001, p53).
Suatu perancangan database harus memenuhi kondisi yang tidak memiliki
anomali. Kondisi anomali adalah kondisi dimana suatu database memiliki
kejanggalan terhadap penempatan atribut tertentu dari suatu objek data. Oleh karena
itu, tujuan utama dari normalisasi adalah pengelompokkan atribut-atribut ke dalam
satu relation berdasarkan kepada keys, dan functional dependecies antar atribut di
dalamnya (Connolly, 2002, p376).
•
1st Normal Form
Sebelum dilakukan normalisasi, sebuah form dapat disebut unnormalized form jika
form tersebut memiliki satu atau lebih repeating group. Dalam normalisasi tahap
satu ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menghilangkan repeating
group tersebut. Repeating group adalah sebuah atribut atau sekelompok atribut
17
dalam satu tabel yang memilki nilai lebih dari satu (multiple value) untuk sebuah
kejadian dalam tabel tersebut. Pada tahap ini juga ditentukan primary key.
•
2nd Normal Form
Dalam normalisasi yang kedua ini field-field yang bukan merupakan primary key
dan tergantung (partially dependency) pada primary key harus dihilangkan.
•
3rd Normal Form
Pada normalisasi tahap 2 redundansi data memang sudah berkurang. Tetapi tidak
berarti berkurangnya redundasi tersebut telah menghilangkan anomali. Oleh karena
itu pada tahap ketiga dalam normalisasi dilakukan penghilangan ketergantungan
transitif yang dimiliki didalam sebuah database.
2.7 Database lifecycle
Untuk merancang aplikasi sistem basisdata, terdapat tahapan-tahapan
terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan dengan Siklus Hidup Aplikasi
Basisdata (Database Application Lifecycle) atau disingkat dengan DBLC. Perlu
diingat bahwa tahapan dalam DBLC tidak harus berurutan, namun juga dapat
melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan sebelumnya melalui putaran balik
(feedback loops). Tahapan – tahapan tersebut terlihat pada gambar 2.2.
18
Gambar 2.1 Database Life Cycle (Connolly, 2005, p284)
19
2.7.1 Database planning
Tujuan dari database planning adalah merencanakan agar tahap-tahap dari
aplikasi basisdata dapat direalisasikan dengan seefektif dan seefisien mungkin
(Connolly dan Begg, 2005, p285).
2.7.2
System definition
System definition menggambarkan ruang lingkup dan batasan dari sistem
basisdata termasuk pandangan pengguna (user view) yang utama (Connolly dan
Begg, 2005, p286).
Pandangan pengguna (user view) mendefinisikan apa yang dibutuhkan oleh
sistem basisdata dari sudut pandang jabatan tertentu (seperti manajer atau pengawas)
maupun dari sudut pandang area aplikasi perusahaan (seperti pemasaran, personalia,
atau pengawasan persediaan) (Connolly dan Begg, 2005 p287).
2.7.3 Requirement collection and analysis
Requirement collection and analysis adalah proses pengumpulan dan analisis
informasi tentang bagian perusahaan yang akan didukung oleh sistem basisdata dan
menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan – kebutuhan
untuk sistem yang baru (Connoly, 2005, p288).
Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan informasi ini, salah satunya
adalah fact-finding techniques. Teknik fact-finding adalah suatu proses resmi dalam
menggunakan
teknik-teknik
seperti
wawancara
atau
kuesioner
untuk
mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan kebutuhan-kebutuhannya (Connolly,
2005, p314).
20
2.7.4 Database design (Perancangan basisdata)
Perancangan basisdata adalah suatu proses menciptakan perancangan untuk
basisdata yang akan mendukung keseluruhan operasi dan tujuan-tujuan perusahaan
(Connoly, 2005, p291). Dalam database design terdapat tiga fase utama, yaitu
perancangan konseptual (Conceptual Database Design), perancangan logikal
(Logical Database Design), dan perancangan fisik (Physical Database Design).
2.7.5 DBMS selection ( optional )
Tujuan dari DBMS selection adalah untuk memilih DBMS yang tepat untuk
mendukung sistem basisdata (Connolly, 2005, p296). Tahapan utama dalam
memilih DBMS antara lain :
a) Mendefinisikan syarat – syarat sebagai referensi
Dibuat dengan menyatakan tujuan dan ruang lingkup pembelajaran dan tugas –
tugas yang akan dikerjakan.
b) Daftar singkat dua atau tiga produk
Kriteria yang dianggap penting dalam keberhasilan implementasi dapat
digunakan untuk membuat daftar produk-produk DBMS dalam evaluasi, seperti
dana yang tersedia, tingkat dukungan vendor, kecocokan dengan perangkat lunak
lainnya, dan apakah produk hanya berjalan pada perangkat keras tertentu.
c) Evaluasi produk
Fitur-fitur yang digunakan dalam evaluasi produk-produk DBMS dikelompokkan
menjadi definisi data, definisi fisik, kemampuan akses, penanganan keperluankeperluan, pengembangan, dan fitur-fitur lainnya.
21
d) Merekomendasikan pilihan dan memproduksi laporan
Langkah terakhir dari pemilihan DBMS adalah mendokumentasikan prosesnya
dan membuat pernyataan dalam penemuan dan rekomendasi atas produk DBMS
tertentu.
2.7.6 Application design
Bertujuan merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program
aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata (Connolly, 2005, p299).
Dua aspek merancang aplikasi yaitu :
a) Perancangan Transaksi (Transaction Design)
Transaksi adalah aksi atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh seorang pengguna
atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi dari basisdata
(Connolly, 2005, p300). Ada 3 jenis transaksi yaitu :
1. Retrieval
tran sactions : digunakan
untuk
mendapatkan
data untuk
ditampilkan pada layar atau pada pembuatan laporan.
2. Update tran sactions : digunakan untuk memasukkan data baru, menghapus
data lama atau memodifikasi data yang ada dalam basisdata.
3. Mixed transactions : mencakup pengambilan dan pengubahan data.
b) Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface Design)
Elemen-elemen dalam merancang suatu antarmuka pengguna (user interface)
(Connolly, 2005, p301) antara lain :
1.
Penetapan judul yang bermakna.
2.
Instruksi-instruksi yang dapat dipahami.
3.
Pengelompokkan logika dan pengurutan kolom.
22
4.
Bentuk form yang menarik secara visual.
5.
Judul kolom yang dikenal.
6.
Penggunaan istilah dan singkatan yang konsisten.
7.
Penggunaan warna yang konsisten.
8.
Ruang dan batasan yang terlihat untuk menginput kolom.
9.
Pergerakan kursor yang mudah.
10. Perbaikan kesalahan untuk satu huruf dan semua kolom.
11. M enampilkan pesan kesalahan terhadap nilai yang tidak sesuai.
12. Pemberian tanda terhadap kolom yang berupa pilihan (optional field).
13. Pesan-pesan yang bersifat penjelasan untuk suatu kolom.
14. Pemberian tanda penyelesaian.
2.7.7 Prototyping ( optional )
Prototyping adalah proses membangun sebuah model kerja dari aplikasi
basisdata (Connolly, 2005, p304). Tujuan utama prototyping adalah untuk
memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur
yang bekerja dengan baik pada sistem, atau kekurangannya, dan memberikan saran
bagi peningkatan kerja sistem atau bahkan memberikan masukan terhadap
pengembangan bahkan fitur-fitur baru ke dalam sistem basisdata.
2.7.8 Implementation
Implementation adalah realisasi fisikal dari desain basisdata dan desain
aplikasi (Connolly, 2005, p304). Dalam tahap ini juga akan diimplementasikan
23
komponen lain dari aplikasi basisdata seperti menu layar, pemasukan data, security
dan kontrol integritas.
2.7.9 Data conversion and loading
Data conversion and loading adalah suatu proses mentransfer data yang ada
ke dalam basisdata baru dan mengubah aplikasi yang ada untuk dijalankan dalam
basisdata baru (Connolly, 2005, p305). Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sistem
basisdata baru menggantikan sistem yang lama.
2.7.10 Testing
Testing adalah suatu proses mengeksekusi sistem basisdata dengan tujuan
untuk menemukan kesalahan (Connolly dan Begg, 2005, p305).
2.7.11 Operational maintainance
Operational maintenance adalah suatu proses memonitor dan memelihara
sistem dan diikuti dengan instalasi (Connolly dan Begg, 2005, p306).
2.8
Teori Web
2.8.1 Web
Web adalah aplikasi yang menyangkut banyak komputer. Web menyediakan
fasilitas seperti menyimpan informasi, menemukan dan mengambil informasi,
menyimpan dan mengeksekusi program komputer, meng-input dan memanipulasi
informasi, dan yang paling utama adalah siapa saja yang dapat menggunakan fitur –
24
fitur tersebut. Web menyediakan fasilitas tersebut dengan menggunakan jaringan
komputer dunia luas yang disebut internet.
2.8.2 Web Server
Web server adalah software yang menyediakan layanan web. Web server
mempunyai dua arti yaitu :
1. Program komputer yang bertanggung jawab untuk menerima HTTP request dari
client yang dikenal sebagai web browser dan memberikan respon dari HTTP
client bersama dengan data – data optional yang biasanya berupa halaman –
halaman web seperti dokumen - dokumen HTM L dan objek – objek yang
terhubung seperti gambar, dan lain-lain.
2. Sebuah komputer yang menjalankan program komputer yang menghasilkan
fungsi – fungsi yang telah dideskripsikan pada point pertama.
Web server biasanya digunakan untuk menyimpan informasi dan melayani yang
diakses oleh web client. Tempat bagi web server untuk menyimpan informasi
disebut dengan web site. Web site adalah penyimpanan file secara konvensional
yang mana file tersebut berisi dokumen – dokumen web dan sumber – sumber
lainnya. Dokumen tersebut dapat berbentuk form atau file html, tetapi dapat juga
berbentuk plain text file, pdf file atau format lainnya dimana dokumen tersebut
dapat disimpan. Sumber – sumber dapat berupa executeable code yang serin g
disebut juga script untuk mengakses program. Web server menggunakan protokol
yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol).
25
2.8.3 HTML
HyperText Markup Language (HTM L) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser internet. Bermula dari sebuah bahasa yang
sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut
dengan SGM L HTM L adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk
menampilkan halaman web dan HTM L kini merupakan standar Internet saat ini.
2.8.4 CSS
Cascading Style Sheet (CSS) adalah kumpulan informasi berupa style-style
untuk format desain halaman web seperti style font, warna background dan
sebagainya untuk menjaga konsistensi tampilan disetiap halaman web(Lowe, 2006,
p242).
2.8.5 PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan
script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber
tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI
adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini
menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut
mengembangkan PHP.
26
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah
diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi
yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada
Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan
nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun
aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang
tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari
PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam
versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk
menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah pemrograman berorientasi
objek.(Leon Atkinson dan Zeev Suraski, 2004, p8).
2.8.6 AJAX
Asynchronous JavaScript And XM L, atau disingkat Ajax, adalah suatu
teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif.
Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web
browser, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga
halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang
27
pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas,
kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari:
1. XHTM L (atau HTM L) dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan.
2. DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya
implementasi ECM Ascript seperti Javascript dan JScript, untuk menampilkan
secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan.
3. Objek XM LHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan
web server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih
daripada XM LHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.
4. XM L umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data.
2.8.7
MySQL
MySql adalah salah satu software dari DBM S yang digunakan untuk
aplikasi database perusahaan-perusahaan skala kecil-menengah. Kemudahan
dari MySql merupakan salah satu kelebihan yang membuat software ini
digunakan oleh begitu banyak programmer. Disamping kemudahannya kinerja
dari MySql ini sudah tidak diragukan lagi. Query dari software ini dapat
melakukan kurang lebih 800 update data tiap detiknya (Sidik, 2001, p1).
MySql juga merupakan sebuah software yang bersifat open source,
sehingga software ini dapat digunakan untuk kepentingan personal dan
komersial tanpa harus mendapat lisensi dari perusahaan pembuat. Tetapi lisensi
dari M ySql dapat diperoleh, jika kita tidak menginginkan listing program yang
kita buat untuk di share. M odul dari MySql ini sudah dapat dimigrasikan
kedalam software database Oracle.
28
MySQL adalah sebuah DBM S yang penuh fitur. Ia sangat stabil dan
telah membuktikan banyak kehebatannya selama ini. M ySQL telah diproduksi
lebih dari 10 tahun.
MySQL adalah sebuah Multithreaded server. Multithreaded berarti
setiap waktu seseorang seseorang melakukan koneksi dengan server. Program
di server menciptakan thread atau proses untuk menangani permintaan klien.
Ini menjadikannya sebagai server yang sangat cepat. Hal ini mengakibatkan
setiap klien yang terkoneksi ke sebuah server M ySQL mendapatkan thread atau
prosesnya masing-masing.
Fitur lainnya adalah sistem bantuan online (online help sistem). Semua
perintah untuk MySQL diberikan dalam command prompt. Untuk melihat
argumen mana yang dipakai untuk perintah atau kegunaan dari sebuah perintah,
yang harus kita lakukan hanya mengetik perintah tersebut dan menambahkan
perintah –help atau -?. Ini akan menampilkan informasi tentang perintah yang
diketik sebelumnya.
Selain itu MySQL juga portable , ia telah dapat diaplikasikan atau di
portkan ke hampir setiap platform. Ini berarti kita tidak harus mengganti
platform utama kita untuk menggunakan MySQL. Dan jika anda ingin pindah
ke platform baru pun , ada kemungkinan port MySQL bisa digunakan di
platform yang baru.
MySQL juga mempunyai banyak API (Application Programming
Interface) yang berbeda-beda. Termasuk di dalamnya API untuk Perl , TCL ,
Python , C/C++ , Java (JDBC) , dan ODBC. Jadi , tidak peduli apapun keahlian
perusahaan anda , MySQL mempunyai jalan untuk mengaksesnya.
29
MySQL juga sangat murah. Untuk sebuah MySQL yang tidak terlisensi
dan full version , harganya adalah 0 atau gratis. Untuk melisensikan salinan
program, anda hanya perlu mengeluarkan $200. Ini merupakan sebuah harga
yang sangat murah, mengingat apa yang bisa kita dapatkan dari uang tersebut.
Sistem database yang menyediakan hampir setengah fitur dari fitur yang
dimiliki M ySQL dapat menghabiskan uang sepuluh ribuan dolar US. M ySQL
dapat melakukan lebih baik dari apa yang dilakukan database lain dan dengan
harga yang lebih murah. (M askakowski , 2000 , p10).
Table 2. 1 Ukuran Data Number
Data Type
TINYINT
S MALLINT
MED IUMINT
INT, INTEGER
BIGINT
FLOAT(p)
FLOAT
DOUBLE [PRECIS ION], REAL
DECIMAL(M,D), NUMERIC(M,D)
BIT(M)
S torage Required
1 byte
2 bytes
3 bytes
4 bytes
8 bytes
4 bytes if 0 <= p <= 24, 8 bytes if 25 <= p <= 53
4 bytes
8 bytes
Varies; see following discussion
approximately (M+7)/8 bytes
Table 2. 2 Ukuran Data Desimal
Le ftove r Digits
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Numbe r of Bytes
0
1
1
2
2
3
3
4
4
30
Table 2. 3 Ukuran Data Waktu
Data Type
DATE
TIME
DATETIME
TIMES TAMP
YEAR
Storage Required
3 bytes
3 bytes
8 bytes
4 bytes
1 byte
Table 2. 4 Ukuran Data Variabel
Data Type
Storage Required
CHAR(M)
M × w bytes, 0 <= M <= 255, where w is the number of bytes
required for the maximum-length character in the character set
M bytes, 0 <= M <= 255
L + 1 bytes if column values require 0 – 255 bytes, L + 2
bytes if values may require more than 255 bytes
L + 1 bytes, where L < 28
L + 2 bytes, where L < 216
L + 3 bytes, where L < 224
BINARY(M)
VARCHAR(M),
VARBINARY(M)
TINYBLOB, TINYTEXT
BLO B, TEXT
MEDIUMBLO B,
MEDIUMTEXT
LO NGBLOB, LO NGTEXT
ENUM('value1','value2',...)
SET('value1','value2',...)
L + 4 bytes, where L < 232
1 or 2 bytes, depending on the number of enumeration values
(65,535 values maximum)
1, 2, 3, 4, or 8 bytes, depending on the number of set members
(64 members maximum)
Download