ABSTRAK La Mulianton (C1D1 13 015). “Komunikasi Nonverbal Pasangan Suami Istri Tunawicara di Desa Mantobua dan Desa Lahontohe Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara”. Di bimbing oleh Dr. Muh. Najib Husain, S.Sos, M.Si, sebagai pembimbing I dan Harnina Ridwan S.IP, M.Si sebagai pembimbing II. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses komunikasi dan hambatan komunikasi pada pasangan suami istri tunawicara. Penelitian ini dilakukan di Desa Mantobua dan Desa Lahontohe, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Penentuan informan dengan cara purposive sampling, sebanyak 9 orang. Adapun tehnik penggumpulan data yaitu dengan cara obserfasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Semantik yaitu (1) gestur tubuh, pergerakan tanggan: memanggil (menepuk tangan, mengayunkan tangan dari atas kebawah), menolak (mengangkat tangan sejajar bahu), mengucapkan selamat tinggal (melambaikan tangan secara perlahan). Pergerakan kepala: penolakan (mengerakan kepala kekiri dan kekanan), dan pergerakan bahu: rasa tidak tau (menaikan kedua bahu), dan rasa tidak mengerti (menaikan bahu seiringan dengan tangan). (2) ekspresi wajah, rasa marah (terlihat bentuk kedua alis miring kearah tengah), sedih (bibir melengkung keatas, kedua alis terlihat miring ketengah, mata kehilangan fokus, pada bagian bibir tertarik ke arah bawah, dan juga kelopak mata atas terkulai), mengeluh (mulut terlihat lebih terbuka dan mata agak tertutup), bingung (alis dan bibir terlihat naik). (3) kontak mata, marah (memelototkan mata), mengngedip-ngedipkan mata (menggoda pasangan), sinis (memandang dengan sebelah mata), kaget (mata terbuka dan bibir terbuka), tidak percaya (mata seolah-olah melihat keatas), tidak senang (mata melotot sambil tersenyum sebelah bibir), malu (mata agak sipit dan senyum sepuh), (4) sentuhan, pengungkapan rasa sayang seperti (memegang perut sang istri, memijat-mijat pasangan, menyisirkan rambut istri, berbaring dipaha suami, berpegangan tangan, mengelus pundak, dan mencium tangan). Pasangan suami istri tunawicara di Desa Mantobua dan Lahontohe memiliki keunikan komunikasi tersendiri seperti, (1) berkomunikasi dengan bahasa verbalnya (sengauan), (2) pengulangan dari gerakan lawan komunikasinya dan mencibirkan bibir (penekanan dari keseriusan), (3) memahami kontak mata dari lawan komunikasinya. Sintaksis, yaitu komunikasi nonverbal mereka dipelajari dari keluarga dan lingkungan terdekat. Pragmatik yaitu istri lebih memahami komunikasi suaminya, Sedangkan komunikasi mereka dengan masyarakat setempat kurang. Faktor hambatan dalam komunikasi yaitu faktor pemaknaan pesan dan faktor emosi. KATA KUNCI : Komunikasi Nonverbal, semantik, sintaksis, paragmatik Pembimbing I Penulis Dr. Muh. Najib Husain, S.Sos, M.Si NIP. 19751018 200 212 1 003 La Mulianton C1D1 13 015 ABSTRACT La Mulianton (C1D113015). "Nonverbal Communication Married Couples Tunawicara in the village of Mantobua and the village of Lahontohe, Muna Regency, Southeast Sulawesi". Guided by M. Najib Husain, S.Sos, M.Si as a supervisor I and Harnina Ridwan, S.IP, M.Si as supervisor II. The purpose of this research was explain the process of communication and communication barriers on married couples tunawicara. This research was conducted in the village of Mantobua and the villages of Lahontohe, Muna District, Southeast Sulawesi. Determination of informants by means of purposive sampling, as many as 9 people. As for the method of data collection that is by the way observation, interview and documentation. The data type used is qualitative. The results of this study showed that Semantics are (1) body movement, gestures hand: calling (Pat hand, swung a hand from the top to the bottom), reject (hand-picked abreast the shoulders), say goodbye (waving slowly). The movement of the head: denial (Move your head left and right), and the movement of the shoulder: the flavors do not know (raise both shoulders), and taste do not understand (the urals shoulder seiringan with hand). (2) facial expressions, anger (visible shape eyebrows slanted towards the middle), sad (lips curved upwards, eyebrows look tilted to the middle, eyes lost focus, on the lip of the interested towards the bottom, and also upper eyelid drooping), complaining (mouth open and eyes look more somewhat closed), stumped (eyebrows and lips look up). (3) contacts the eye, mad (Glared), wink eyes (teased pair), cynical (looking with one eye), shock (eyes open and lips open), do not believe (the eyes as if viewed over), not happy (bulging eyes smiling next to the lips), shame (The eyes are rather small and smile), (4) touch, disclosure adoringly as (holding his wife's belly, couple, Massaging, combing hair, Lying on the thigh's husband, holding hands , stroking shoulders, and kissed the hands). Married couples tunawicara in the village of Mantobua and Lahontohe has its own communication such as uniqueness, (1) communicate with the language of the verbal (nasal), (2) repetition of movements opposed to its communication and Pouting the lips (emphasis of seriousness), (3) understand the eye contact of opposing its communication. Syntax, that nonverbal communication they learned from family and immediate environment. Pragmatics that is wife better understand communication of her husband, while their communication with the local community. Factors of barriers in communication, namely the definition of factor message and emotion. Key Words : Nonverbal communication, semantics, syntax, paragmatik Supervisor I Author Dr. Muh. Najib Husain, S.Sos, M.Si NIP. 19751018 200 212 1 003 La Mulianton C1D1 13 015