identifikasi pemahaman siswa terhadap mitigasi non struktural

advertisement
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP
MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR
KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23
SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Diajukan Oleh :
WAHYUNING ASTUTI
A 610090041
Kepada :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
2
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON-STRUKTURAL
BENCANA BANJIR KELAS VII DAN VIII DI SMP NENGRI 23 SURAKARTA
Oleh
Wahyuning Astuti
A610090041
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap mitigasi non-struktural di SMP Negeri 23 Surakatra.
2) mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman mitigasi non-struktural
bencana banjir pada kelas VII dan VIII di SMP Negeri 23 Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian yang bersifat
kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 23 Surakarta. Populasi
dalam penelitian ini secara nyata dapat diidentifikasi dengan jelas karena sifat dan
identitas siswa terdeteksi oleh manajemen. Sampel diambil sebanyak 56 siswa
dengan teknik Probability Sampling-Simple Random Sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik angket. Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis t-test.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Adanya tingkat pemahaman siswa
dalam mitigasi non-struktural di SMP Negeri 23 Surakatra. 2) Adanya perbedaan
pemahaman siswa dalam mitigasi non-struktural bencana banjir pada tingkat kelas
VII dan VIII di SMP Nengri 23 Surakarta, hal tersebut dapat diterima.
Berdasarkan analisis t-test diperoleh nilai thitung > ttabel, yaitu 4,500 > 2,052 dan
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sedangkan nilai rata-rata pemahaman siswa
kelas VII memiliki nilai rata-rata 42,89 sedangkan kelas VIII memiliki nilai ratarata 49,64, sehingga terdapat selisish 6,75 .
Kata Kunci: Pemahaman Siswa dalam Mitigasi Non-Struktural
oleh letak Indonesia yang berada
Pendahuluan
Negara
Indonesia
adalah
dipertemuan
3
lempeng
yaitu
Negara rawan bencana alam, antara
lempeng pasifik, lempeng Eurasia
lain yaitu banjir, gempa bumi, tanah
dan lempeng indoaustralia. Situasi
longsor, gunung meletus dan masih
geomorfologi
banyak lainya. Hal ini dipengaruhi
mempengaruhi
3
Indonesia
juga
keanekaragaman
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
bencana di Indonesia yaitu kondisi
metode dan operasional, termasuk
daratan
yang
berbukit
bergunung-gunung.
dan
mekanisme
partisipasi
dan
Indonesia
penyebaran
informasi,
yang
memiliki iklim tropis basah yang
dilakukan untuk mengurangi resiko
menyebabkan
terkait dampak bencana. Mitigasi
curah
hujan
di
Indonesia sangat tinggi.
Banjir
merupakan tindakan yang paling
adalah
peristiwa
efisien untuk mengurangi dampak
terbenamnya daratan (yang biasanya
yang ditimbulkan terjadiya bencana.
kering) karena volume air yang
meningkat,
disebabkan
Dalam penelitian ini penulis
karena
mengajukan
hipotesis
sebagai
peluapan air yang berlebihan di suatu
berikut: 1) Ada kontribusi persepsi
tempat akibat hujan besar, peluapan
mahasiswa
air sungai atau pecahnya bendungan
pembelajaran dan pelayanan institusi
sungai. Banjir juga dapat dikatakan
terhadap
aliran yang relatif tinggi dan tidak
Fakultas
tertampung oleh alur sungai. Dalam
Pendidikan UMS tahun 2013; 2) Ada
penelitian kali ini lebih difokuskan
kontribusi
pada
terhadap unjuk kerja mahasiswa di
iklim
di
Indonesia,
tentang
kepuasan
mahsiswa
Keguruan
dan
kepuasan
di
Ilmu
mahasiswa
sebagaimana telah dibahas bahwa
Fakultas
Indonesia
Pendidikan UMS tahun 2013; 3) Ada
berada
diwilayah
Keguruan
proses
Ilmu
katulistiwa dan memiliki musim
kontribusi
yang cukup panjang. Sehingga perlu
tentang proses pembelajaran dan
adanya penyuluhan mapun sosialisasi
pelayanan institusi terhadap unjuk
secara tepat, khususnya pada anak
kerja
didik yang masih butuh bimbingan.
langsung
Mitigasi
non-struktural
mahasiswa
melalui
mahasiswa
secara
tidak
kepuasan
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan
adalah tindakan terkait kebijakan,
pembangunan
persepsi
dan
Ilmu Pendidikan UMS tahun 2013.
kepedulian,
Tujuan dari penelitian ini
pengetahuan,
adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat
komitmen poblik, serta pelaksanaan
pemahaman siswa terhadap mitigasi
pengengmbangan
2
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
non-struktural di SMP Nengri 23
Penelitian ini dilakukan di
Surakatra; 2) Untuk mengetahui
SMP
apakah
Kecamatan
terdapat
perbedaan
Nengri
23
Surakarta,
Banjarsari
Kota
pemahaman mitigasi non-struktural
Surakarta. Menurut Hendry (2010)
bencana banjir pada kelas VII dan
populasi adalah wilayah generelisasi
VIII di SMP Nengri 23 Surakarta.
berupa subyek atau obyek yang
diteliti untuk dipelajari dan diambil
kesimpulan. Sampel itu sederhana,
Metode Penelitian
Penelitian
yang digunakan
karena
pengambilan
sampel
adalah pendekatan penelitian yang
dilakukan secara sistematis. Kelas
bersifat kuantitatif, dengan penelitian
VII berjumlah 195 dan kelas VIII
survei
sejumlah 176
sampel.
Menurut
Klein,
jadi keseluruhan
Lehman dan Mehrens (1971), Borg
jumlah 371 dan di ambil dengan
(1963), Fox (1969), dan sax (1969)
teknik Probability Sampling-Simple
merupakan metode formal untuk
Random Sampling yaitu peneliti 56
memperoleh informasi yang sama
responden dari keseluruhan siswa
atau sejenis dari berbagai kelompok
kelas VII dan kelas VIII. Probability
atau orang, yang terutama ditempuh
Sampling yakni teknik pengambilan
dengan
sampel yang memberikan peluang
melakukan
penyebaran
angket. Survei (sensus dengan survei
yang
sampel) disini lebih tinggi daya
(anggota) populasi untuk dipilih
generalisasinya
menjadi anggota sampel, sedangkan
karena
dasar
sama
bagi
teknik
luas dan lebih tepat. Sehingga dari
Sampling yang merupakan suatu
hasil
teknik
tersebut
dapat
Simple
unsur
pengambilan sampelnya yang lebih
angket
dengan
setiap
pengambilan
Random
sampel dari
mengungkap masalah dalam bentuk
anggota populasi yang dilakukan
skor dan data kuantitatif (angka)
secara acak tanpa memperhatikan
yang selanjutnya diolah dan di uji
strata yang ada dalam populasi itu.
dengan teknik analisis statistika.
Peneliti mengambil anggota populasi
pada urutan kelas yang pertama yaitu
3
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
kelas VII dan VIII untuk diberikan
informasi
tersebut.
Penyuluhan
sosislisasi
tentang
mitigasi
non-
adalah suatu proses atau cara yang
struktural di kelas.
Teknik
dilakukan oleh seorang penyuluh
pengumpulan
data
untuk memberikan informasi kepada
yang digunakan dalam penelitian ini
orang lain dari semula yang tidak
adalah
tahu menjadi tahu dan yang tahu
angket,
observasi-
dan
penyuluhan.
dokumentasi
menjadi lebih tahu.
Menurut Sutama, (2010) Angket
Proses pengujian instrumen
adalah instrument penelitian yang
dilakukan sebelum diberikan atau
berisi serangkaian pernyataan yang
disebar kepada sampel penelitian.
akan
responden
Untuk uji coba instrumen peneliti
kehidupan,
menggunakan sebagian dari populasi
mereka.
akan tetapi di luar sampel penelitian,
yang
yakni sebanyak 20 siswa. Kuesioner
dijawab
mengenai
keyakinan
oleh
kondisi
atau
Observasi
sikap
adalah studi
disengaja dan sistematis tentang
yang
fenomena sosial dan gejala-gejala
validitas
psikis dengan jalan pengamatan dan
Kuesioner
pencatatan. Tujuan observasi adalah
mempunyai validitas internal atau
mengerti
luasnya
rasional, bila kriteria yang ada dalam
relasinya
kuesioner secara rasional (teoritis)
ciri-ciri
signifikansi
dari
dan
inter
valid
harus
internal
mempunyai
dan
yang
valid
telah
pada
serba
diukur, sedangkan kuesioner yang
kompleks dalam pola-pola kultural
mempunyai validitas eksternal bila
tertentu dan dokumentasi adalah
kriteria didalam kuesioner disusun
kumpulan dari dokumen-dokumen
berdasarkan fakta-fakta emperis yang
dapat memberikan keterangan atau
telah ada (eksternal). Keputusan
bukti yang berkaitan dengan proses
yang dihasilkan akan menunjukkan
pengumpulan
pengelolaan
hasil sebagai berikut: 1) Jika rxy>rtabel
secara
sistematis serta
dan taraf signifikansi < 0,05, berarti
menyebarluaskan
kepada pemakai
item
dokumen
sosial
dan
4
angket
apa
harus
elemen-elemen tingkah laku manusia
fenomena
mencerminkan
eksternal.
dinyatakan
yang
valid
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
sekaligus memiliki persyaratan untuk
berdampak positif dibanding apa
dijadikan instrumen penelitian; 2)
yang diperoleh sebelum tindakan,
Jika rxy<rtabel dan taraf signifikansi >
akan tetapi hal tersebut tidak jauh
0,05, berarti item angket dinyatakan
berbeda
tidak valid sekaligus tidak memiliki
tindakan.
persyaratan
dijadikan
pengenalan mitigasi non-struktural
instrumen penelitian; dan 3)Untuk
memiliki pengaruh positif terhadap
mengetahui tingkat kestabilan alat
pemahaman siswa dalam mitigasi
ukur dilakukan uji reliabilitas.
non-struktural bencana banjir.
untuk
Tehnik analisis menggunakan
t-test,
suatu
tes
statistik
dengan
hasil
setelah
Artinya
tindakan
Hasil uji hipotesis pertama
yang
diketahui bahwa pemahaman siswa
memungkinkan kita membandingkan
dalam mitigasi non-struktural masih
dua skor rata-rata, untuk menentukan
dirasa kurang. Hal tersebut terbukti,
probabilitas
bahwa
(peluang)
bahwa
adanya
perbedaan
yang
perbedaan antara dua skor rata-rata
mencolok pada rerata nilai dari
merupakan
masing-masing
perbedaan
nyata
kelas.
Sehingga
bukannya perbedaan yang terjadi
peneliti menganggap apa yang telah
secara kebetulan. Dalam penelitian
diperoleh, yakni pemahaman siswa
tersebut peneliti menggunakan alat
dalam mitigasi non-struktural masih
bantu program SPSS versi 15.0 for
dirasa kurang. Sehingga hasil analisis
windows.
tersebut
Hasil dan Pembahasan
semakin terpaut jauh kesenjangan
dapat
dikatakan
bahwa
Hasil penelitian menunjukkan
atau rata-rata kelas akan pemahaman
bahwa adanya pemahaman siswa
siswa dalam mitigasi non-struktural
terhadap
non-struktural
maka semakin rendah pemahaman
bencana banjir akan tetapi belum
siswa dalam mitigasi non-struktural
bisa dibilang merata. Hal ini dapat
di kelas VII atau VIII SMP Negeri
dilihat dari perolehan rerata masing-
23 Surakarta. Sebaliknya semakin
masing kelas akan pemahaman siswa
sedikit perbedaan dan memiliki rata-
dalam mitigasi non-struktural. Walau
rata yang tinggi akan mitigasi non-
mitigasi
5
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
struktural, maka semakin baik pula
dari analisis diatas dapat disimpulkan
pemahaman siswa dalam mitigasi
bahwa pemahaman siswa kelas VIII
non-struktural bencana banjir kelas
dalam mitigasi non-struktural lebih
VII dan VIII di SMP Negeri 23
efektif daripada dikelas VII, karena
Surakarta.
memiliki rata-rata yang terpaut jauh.
Adanya
perbedaan
yang
Hasil
penelitian
diatas
ditunjukkan pada pemahaman siswa
menunjukkan ada pengaruh positif
dalam
antara
sebelum
adanya
tindakan
bencana banjir pada tingkat kelas VII
dengan
setelah
adanya
tindakan
dan
23
mitigasi non-stuktural. Namun ada
Surakarta. Hal tersebut terjadi karena
beberapa kelemahan penelitian yang
nilai rata-rata pemahaman siswa
diantaranya: Metode pengumpulan
kelas VII memiliki nilai rata-rata
data yang digunakan hanya angket
42,89 sedangkan kelas VIII memiliki
atau skala sehingga kurang dapat
nilai
sehingga
mengungkap secara mendalam gejala
terdapat selisish yang terpaut jauh
psikologis yang tidak nampak dalam
yakni 6,75. Sedangkan untuk hasil
diri individu, oleh karena itu peneliti
analisis t-test menunjukkan nilai
selanjutnya perlu melengkapi dengan
thitung > ttabel, yaitu 4,500 > 2,052 dan
teknik pengumpulan data yang lain,
nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,
misalnya dengan teknik wawancara,
maka pemahaman siswa terhadap
dengan psikotest. Sehingga akan
mitigasi non-struktural di kelas VII
lebih
berbeda jauh dengan pemahaman
mendalam kondisi psikologis subjek
siswa
yang hendak diteliti.
mitigasi
VIII
di
rata-rata
terhadap
non-struktural
SMP
49,64,
Negeri
mitigasi
non-
dapat
mengungkap
secara
struktural di kelas VIII. Berdasarkan
Daftar Pustaka
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi,
Dan Kebijakkan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana.
6
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
Diwarta. 2009. “Penyebab Terjadinya Bencana”. http:// sweetheartap3. blogspot.
com/2009/03/penyebab-bencana-alam-musibah.html. Diakses tanggal 7
Oktober 2013.
Irsam, M, Yulianto. 2009. Kesiapan murid dalam penerapan mitigasi bencana di
SMP Negeri 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo. Perpustakaan UNS.
Jumali, M, Dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah
University Press
Maryono, Agus. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, Dan Lingkungan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Paimen, Sukresno. 2009 . Tehnik Mitigasi Banjir Dan Tanah Longsor. Tropenbos
Internasional Indonesia Programme: ISBN
Pribadi.S, Krishna. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi
Bencana Itb
Rahayu, Harkunti P. 2009. Banjir dan Upaya penanggulanganya. Bandung:
Promise Indonesia
Rusilowati, Ani; Supriyadi; Binadja, Achmad; Mulyani, Sri, E S. 2010. Mitigasi
bencana alam berbasis pembelajaran kebencanaan alam bervisi science
environment technology and society terintegrasi dalam beberapa mata
pelajaran. UNNES
Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya
2
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON
STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VII DI SMP N
SURAKARTA
Santoso, Singgih. 2001. Spss Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara
Profesional.Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.
Susanto,Erawan. 2010.Pemberdayaan Masyarakat Daerah Aliran Sungai Code
Dalam Menanggulai Dampak Bencana Banjir. Jurnal Yogyakarta:
Universitas Nengri Yogyakarta.
Sugiyono, 2010. Setatistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
3
Download