PENGUATAN EKONOMI DAERAH, PENGARUSUTAMAAN PERTANIAN: SOLUSI MENGHADAPI DINAMIKA GLOBAL Hermanto Siregar (Guru Besar Ilmu Ekonomi & Wakil Rektor, IPB) Kuliah Umum Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 31 Agustus 2015 OUTLINE Dinamika Global dan Perekonomian Indonesia: Data Terkini Tantangan Penguatan Daya Saing Ekonomi Domestik Pemanfaatan Potensi Daerah Penutup 2 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi 80 70 60 50 40 30 20 10 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 1995 1994 1993 1992 1991 -10 1990 0 -20 GDP Growth Inflasi Indonesia : “small open economy” ~ shocks perekonomian global berimbas pada perekonomian domestik. 3 Inflasi bulanan 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 Jul-15 Apr-15 Jan-15 Okt-14 Jul-14 Apr-14 Jan-14 Okt-13 Jul-13 Apr-13 Jan-13 Okt-12 Jul-12 Apr-12 Jan-12 Okt-11 Jul-11 Apr-11 Jan-11 Okt-10 Jul-10 Apr-10 Jan-10 Okt-09 Jul-09 Apr-09 -2,00 Jan-09 0,00 -4,00 -6,00 Umum Inti Harga Yang Diatur Pemerintah Barang Bergejolak Inflasi dari barang yg diatur pemerintah dan barang bergejolak (termasuk beberapa komoditas pangan) relatif volatile. 4 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral No Sektor 2014Q1 2014Q2 2014Q3 2014Q4 2015Q1 2015Q2 1 PERTANIAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 5.28 4.99 3.63 2.77 4.00 6.64 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN -2.00 1.14 0.78 2.22 -1.23 -5.87 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 4.52 4.81 4.98 4.24 3.97 4.42 4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 3.29 6.47 5.95 6.50 1.73 0.76 5 PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 3.59 3.16 2.81 2.65 2.27 2.15 6 KONSTRUKSI 7.22 6.46 6.53 7.67 6.03 5.35 7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN MOTOR 6.11 5.10 4.78 3.46 3.96 1.69 8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 8.44 8.49 7.98 7.15 6.26 6.59 9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 6.48 6.45 5.90 4.86 3.56 3.87 10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 9.79 10.46 9.80 10.03 10.06 9.56 11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 3.23 4.94 1.50 10.20 7.57 2.46 12 REAL ESTATE 4.66 4.93 5.07 5.30 5.26 5.03 13 JASA PERUSAHAAN 10.27 9.99 9.30 9.69 7.36 7.64 14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 2.85 -2.49 2.58 6.86 4.71 6.46 15 JASA PENDIDIKAN 5.20 5.41 7.27 7.13 5.92 12.16 16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN LAINNYA 7.75 8.50 9.90 6.09 7.34 8.16 17 JASA LAINNYA 8.37 9.46 9.50 8.37 8.00 8.07 5 Persentase Penduduk Miskin 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 Kota 2000 14, 2001 9,7 2002 14, 2003 13, 2004 12, 2005 11, 2006 13, 2007 12, 2008 11, 2009 10, 2010 9,8 2011 9,0 2012 8,6 2013 8,52 Desa 22, 24, 21, 20, 20, 19, 21, 20, 18, 17, 16, 15, 14, 14,42 Kota+Desa 19, 18, 18, 17, 16, 15, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 11,47 Grafik semakin melandai dibutuhkan semakin upaya yg semakin besar utk menurunkan penduduk miskin sejumlah yg sama. Near poor lebih banyak. 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 11,24 9,67 10,28 9,86 9,11 9,06 8,39 8,10 7,87 7,14 6,56 6,08 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Ada peningkatan di tahun-tahun terakhir. 2008 2009 2010 2011 6,14 6,25 2012 2013 7 Nilai Tukar Beberapa Negara (Local Currency/USD) 160 25000 Bangladesh 140 20000 120 Brunei Darussalam China India 100 15000 Japan Sri Lanka 80 Malaysia 10000 60 Philippines Singapore Thailand 40 5000 Indonesia Cambodia 20 Lao PDR 0 Vietnam 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 0 Negara dg mata uang yang cenderung terus terdepresiasi thdp USD: Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, India 8 Nilai tukar IDR thd USD semakin terdepresiasi 14000 13500 13000 12500 12000 11500 11000 10500 10000 9 Pertumbuhan Ekspor Export Growth 30 20 10 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998 1997 1996 1995 1994 1993 1992 1991 1990 0 -10 -20 -30 -40 Pertumbuhan ekspor bersifat rentan terhadap krisis. 10 Ekspor vs Depresiasi 13500 Nilai Tukar (Rp/USD) 13000 12500 12000 11500 11000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 Nilai Ekspor (Juta USD) Anomali: apresiasi IDR justeru meningkatkan nilai ekspor. 11 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Sangat rentan terhadap krisis global “hot money”. 12 Siregar, Hasanah, Achsani (2012) • Melihat transmisi krisis global melalui: jalur ekspor dan jalur investasi. • GDP lebih responsif thdp guncangan pada jalur ekspor. • Namun demikian, GDP Indonesia merespon dominan terhadap shock dia sendiri atau thd domestic absorption penguatan ekonomi domestik (termasuk perekonomian daerah) berpotensi mengatasi dampak dinamika/krisis global. • Krisis keuangan global (2008) memengaruhi perekonomian Indonesia: – dg magnitude yang relatif kecil – terjadi khususnya pada demand side – hanya dalam jangka pendek. 13 OUTLINE Dinamika Global dan Perekonomian Indonesia: Data Terkini Tantangan Penguatan Daya Saing Ekonomi Domestik Pemanfaatan Potensi Daerah Penutup 14 Kondisi Dayasaing Indonesia • Indonesia menduduki peringkat ke-34 (dari 144 negara) dalam Global Competitiveness Report 2014-2015 – peringkat pada tahun sebelumnya adalah ke-38 (dari 148 negara) – berada pada tahap 2 (efficiency-driven*) • Untuk subindex basic requirement, efficiency enhancer, dan innovation and sophistication factors, peringkat tahun 2014-2015 berturutturut 46, 46, dan 30. * Porter’s stages of development: input driven, efficiency driven, innovation driven 15 Peringkat untuk 12 pilar Pilar Peringkat Institusi/Kelembagaan 53 Infrastruktur 56 Kondisi Makroekonomi 34 Kesehatan dan Pendidikan Dasar 74 Pendidikan Tinggi dan Pelatihan 61 Efisiensi Pasar Barang 48 Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 110 Perkembangan pasar keuangan 42 Kesiapan teknologi 77 Market Size 15 Business Sophistication 34 Inovasi 31 Sumber: Global Competitiveness Report 2014-2015 (2014) 16 Peringkat Ease of Doing Business 2015 Topic Ranking (from 189 country) Overall 114 Starting a business 155 Dealing with construction permits 153 Getting electricity 78 Registering Property 117 Getting Credit 71 Protecting Minority Investors 43 Paying taxes 160 Trading across border 62 Enforcing contract 172 Resolving insolvency 75 Sumber: Ease of Doing Business, World Bank 17 Corruption Perception Index 2014 Negara Peringkat Dunia (dr 175 negara) Peringkat ASEAN Singapura 7 1 Malaysia 50 2 Thailand 85 3 Philipina 85 4 Indonesia 107 5 Vietnam 119 6 Laos 145 7 Kamboja 156 8 Myanmar 156 9 Brunei NA 2 Sumber: Transparency International 18 Masalah dalam melakukan bisnis… Sumber: Global Competitiveness Report 2014-2015 (2014) 19 Sumber: Global Corruption Barometer 2013 20 Korupsi masih menjadi penghambat utama peningkatan dayasaing ekonomi daerah • Selama th 2014, kasus korupsi ditemukan terbanyak di kementerian/lembaga pemerintah, pemkab/pemkot, pemprov, dan DPR. • Berdasarkan jenis perkara korupsi, praktik penyuapan masih mendominasi, lalu pengadaan barang dan jasa, pencucian uang dan pungutan, serta perizinan. 21 Kesenjangan merupakan masalah kritis Ketimpangan kesejahteraan semakin melebar ~ Gini Rasio: 0,33 (2002) 0,41 (2013) 0,42 (2014) Kesenjangan ekonomi antar wilayah (kontribusi wilayah terhadap PDB) tetap lebar Kesenjangan ekonomi antar sektor: sektor pertanian kontribusi sebesar 14,3 % dari total PDB, tetapi menyerap sekitar 35 % tenaga kerja Ketimpangan penguasaan tanah sebagai aset ekonomi: 56% aset berupa properti, tanah, dan perkebunan dikuasai hanya oleh 0,2 persen penduduk Indonesia (GR 0,68) Ketimpangan akses terhadap pendidikan dan kesehatan Ketimpangan akses terhadap jasa keuangan 22 Distribusi jumlah RT usaha pertanian berdasarkan kelompok luasan penguasaan lahan Jumlah RT Usaha Pertanian Distribusi RT No Golongan Luas Lahan (m2) 1 <1,000 9,380,300 4,338,847 30.0 16.6 2 1,000–1,999 3,602,348 3,550,185 11.5 13.6 3 2,000–4,999 6,816,943 6,733,364 21.8 25.8 4 5,000–9,999 4,782,812 4,555,075 15.3 17.4 5 10,000–19,999 3,661,529 3,725,865 11.7 14.3 6 20,000–29,999 1,678,356 1,623,434 5.4 6.2 7 ≥30,000 1,309,896 1,608,699 4.2 6.2 Jumlah 31,232,184 26,135,469 100.0 100.0 ST 2003 ST 2013 ST 2003 Gini Ratio Penguasaan Lahan: th 2003 = 0.72 dan th 2013 = 0.68 Sumber: BPS (2014) ST 2013 Kesenjangan Perekonomian Daerah 7,0 2,5 8,7 23,8 Sumatera Jawa Bali, NTT, NTB Kalimantan Sulawesi dan Papua 58,0 Aktivitas ekonomi pada level nasional masih terkonsentrasi di Pulau Jawa (kontribusinya thdp PDB 58%), dengan kontribusi PDRB DKI Jakarta sebesar 16.6 persen. Kontribusi PDB dari KTI hanya sekitar 17%. 24 OUTLINE Dinamika Global dan Perekonomian Indonesia: Data Terkini Tantangan Penguatan Daya Saing Ekonomi Domestik Pemanfaatan Potensi Daerah Penutup 25 • Perekonomian nasional harus diperkuat dengan basis perekonomian daerah. • Kemandirian bangsa sbg point of reference – Kemandirian adalah awal dari kedaulatan (sovereignty), dan kedaulatan NKRI merupakan hal yg tdk dapat ditawar-tawar* – Ketahanan ekonomi merupakan salah satu pilar penting dari kemandirian Bangsa • Dlm era globalisasi, ketahanan ekonomi terus menerus diuji oleh terpaan krisis ekonomi ada 100 krisis dalam 30 thn terakhir (Stiglitz, 2007) • Ekonomi yg berketahanan-rendah mudah digoncang oleh krisis (ingat pengalaman Krismon yg multi-dimensional) sangat tergantung pd asing (tidak mandiri!) – Jika ketahanan ekonomi kuat (resilient), krisis tdk dpt menghancurkan sendi2 ekonomi kemandirian terjaga kedaulatan NKRI semakin kokoh. * Kedaulatan >> Kemandirian >> Swasembada 26 • Unsur-unsur ketahanan ekonomi: – Ketahanan pangan – Ketahanan energi – Ketahanan finansial • Potensi SDA Indonesia memadai utk mencapai semua itu – Harus berfikir dan berpandangan sbg Bangsa yg besar – Mesti menjadi tuan rumah di negara sendiri, hindari sifat “inlander” – Harus cerdas mengelola SDA yg ada tidak sekedar pengekspor bahan mentah atau setengah jadi, namun harus gunakan inovasi/teknologi mengolahnya menjadi produk2 bernilai tambah tinggi (bergerak ke innovation driven) • Posisi SDA dan SDM dominan di daerah. Sumber daya fiskal juga cukup besar yg didesentralisasi-kan di daerah peran Pemda dan perekonomian daerah sangat penting utk mewujudkan ketahanan ekonomi. 27 – Sektor pertanian di daerah menampung tenaga kerja yg laidoff dan yg di-PHK (agriculture as employer of last resort) – Menopang pilar stabilisasi pangan, di mana usahatani pangan hampir seluruhnya berada di pedesaan (sumber produksi pangan) • memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat • memenuhi kebutuhan bhn baku industri – Pada saat yang sama juga menyerap produksi DN, bahkan menjadi sumber terbentuknya multiplier effect dan economic linkages (pasar) – Bisa digunakan sbg instrumen utk pemerataan (stabilizer) • Maka, fokus pemb. nasional pd pengembangan potensi daerah + fokus pembangunan daerah pd stabilisasi pangan & peningkatan dayabeli masy. memperkokoh Ketahanan Ekonomi Nasional menghadapi krisis. 28 Penguatan otonomi daerah melalui kabupaten maupun melalui dana desa Terkait Dana Desa • Dengan adanya keleluasaan dalam membangun desa (akibat desentralisasi hingga tataran desa), maka diharapkan: – masalah-masalah perekonomian desa dapat tertangani dengan baik dan lebih cepat – pelayanan masyarakat menjadi lebih baik – pembangunan yg dilakukan lebih sesuai dg potensi yg dimiliki desa • Semakin banyak masalah yang dapat teratasi, maka pengembangan perekonomian desa semakin cepat semakin terfokus untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk desa memperkecil kesenjangan antara desa dg kota. 29 • Karena pertanian merupakan basis utama perekonomian desa, maka pengembangan pertanian (dalam arti luas) seharusnya menjadi mainstream (arus utama) dalam pembangunan desa maupun pem nasional. • Tingkat kesejahteraan petani (yang mayoritas ada di desa) dapat dinaikkan jika dilakukan pengembangan: – infrastruktur pedesaan termasuk energi pedesaan – pengolahan hasil pertanian (agro-industri) • sebab hal inilah yang menciptakan nilai tambah • agro-industri sebaiknya dibangun di kawasan pedesaan agar semakin mengurangi kesenjangan desa-kota, – kewirausahaan bagi pemuda di pedesaan sehingga potensi ekonomi desa dapat diwujudkan dan dikelola oleh pemuda pedesaan. 30 Penguatan Ekonomi Regional: Peran Pemerintah • Peran utama pemerintah (Stiglitz, 2007): – reducing poverty – promoting employment – providing basic services (e.g. food security) – regulating the economy – promoting macro-economic stability – promoting development (research, industrial policies) – protecting the environment – social protection (e.g. social safety net) • Tantangannya: sejauh manakah kapasitas SDM dan kelembagaan Pemda untuk menjalankan peran tsb dan bagaimana meningkatkannya? 31 Penguatan Ekonomi Regional: Perbaikan Institusi/Good Governance Penguatan etika dan integritas birokrasi Bekerja lebih serius dan cerdas dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagai salah satu penyebab inefisiensi Meneruskan dan mempercepat reformasi birokrasi dalam pelayanan publik, terutama yang berkaitan dg dunia usaha Memperbaiki iklim investasi melalui debottlenecking, regulasi, dan pemberian insentif 32 Penguatan Ekonomi Daerah: Perbaikan Infrastruktur Jawaty dan Siregar (2015) menunjukkan bahwa rendahnya daya dukung infrastruktur thd aktivitas perekonomian menstimulus timbulnya cost push inflation Dayasaing Indonesia dalam hal infrastruktur menjadi salah satu tantangan utama: fokus pada peningkatan infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia Penyediaan infrastruktur, termasuk seluruh regulasi dan aturan terkait, yang mendorong konektivitas dapat: menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik meningkatkan daya saing produk mempercepat gerak dan pertumbuhan ekonomi. 33 OUTLINE Dinamika Global dan Perekonomian Indonesia: Data Terkini Tantangan Penguatan Daya Saing Ekonomi Domestik Pemanfaatan Potensi Daerah Penutup 34 1. 2. 3. 4. 5. Dinamika/krisis global memengaruhi perekonomian domestik melalui ekspor dan investasi, dan penguatan ekonomi daerah potensial utk meminimalisir dampak krisis tsb. Penguatan ekonomi daerah dapat dilakukan dengan mengembangkan potensi ekonomi daerah, terutama pertanian dalam arti luas (dan pariwisata) pengarusutamaan pertanian. Oleh krn itu, perlu meningkatkan investasi di tataran daerah terutama untuk infrastruktur yang menunjang pangan (dan pertanian dalam arti luas), agroindustri, dan pariwisata. Nilai tambah thd komoditas pangan harus dibantu-ciptakan melalui pengembangan wirausaha dlm bidang pengolahan hasil pertanian serta pariwisata. Kestabilan harga-harga komoditas harus dijaga krn perekonomian akan mantap berkembang manakala harga2 stabil. Harga stabil inflasi bisa turun suku bunga turun bunga pinjaman lbh rendah mendorong investasi dan growth. 35 Terimakasih Follow me on Twitter: @hermantoregar email: [email protected]