BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian Deskriftif Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka- angka. Waktu penelitian ini melalui mengakses web Bursa Efek Indonesia (IDX), http://www.idx.co.id Bank Indonesia (BI), www.bi.go.id dan Badan Pusat Statistik (BPS) www.bps.go.id dan situs terkait , 01-0913,20-10-2013. B. Hipotesis H1 : Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada sektor properti H2 : Tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada sektor properti H3 : Nilai tukar Rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada sektor properti C. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel Dependent Karena pada laporan keuangan telah dituliskan harga penutupan untuk saham tiap tahunnya maka penelitian ini menggunakan rumus return 35 36 saham diukur dari perubahan harga saham pertahun (Brigham dan Houston, 2006: 410). Ri = P1 - Po Po Keterangan : Ri : Return saham P1 : Harga Po : Harga saham waktu sebelumnya saham untuk waktu t 2. Variabel Independent Pada penelitian ini terdapat 3 variabel,yaitu sebagai berikut: a. Inflasi yaitu diukur dari data inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh BPS tiap akhir tahun. b. Tingkat Suku Bunga per tahun yaitu diukur dari data BI Rate yang diolah dari data laporan Bank Indonesia. c. Nilai Tukar Rupiah yaitu Kurs yang digunakan adalah kurs Rupiah terhadap US Dollar di Bank Indonesia secara periodik 1 tahunan yang diolah dari data laporan tahunan Bank Indonesia. 37 D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui pelantara. Data penelitian meliputi rata-rata index saham sektor properti di BEI,Kurs Bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang dipublikasikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Sumber data penelitian yang diperoleh peneliti tidak secara langsung melalui Indonesian Capitol Market Directory (ICMD) dan laporan tahunan Bank Indonesia (BI), www.bi.go.id dan Badan Pusat Statistik (BPS) www.bps.go.id serta situs-situs terkait. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinjauan Kepustakaan Metode ini dilakukan dalam mempelajari teori-teori dan konsepkonsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada bukubuku,makalah,dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan. 38 2. Mengakses Web dan Situs-Situs Terkait Metode ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada website dan situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah penelitian. F. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor Properti pada tahun 2008 – 2012 yaitu berjumlah 53 Perusahaan yang masuk pada sektor Properti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabilitas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana peneliti memiliki kriteria atau tujuan tertentu terhadap sampel yang akan diteliti (Indriantoro, 1999). Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dimana sampel harus memenuhi kriteria: 1. Perusahaan properti yang telah dan masih tercatat (listed) di BEI pada Januari tahun 2008 s/d. Desember 2012. 2. Perdagangan saham emiten tidak pernah disuspend selama lebih dari satu bulan. 3. Saham diperdagangkan minimal 1 bulan sekali. 4. Data tersedia untuk dianalisis. 39 G. Metode Analisis Data Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatip, untuk memperkirakan secara kuantitatip pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri sendiri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependent dengan variable independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data gabungan antara cross section dan time series. Metode analisis yang digunakan adalah regresi model linier dengan model sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e dimana : Y = Return saham a = konstanta b1, b2, b3 = koefisien regresi X1 = Nilai tukar US$ X2 = Tingkat bunga SBI X3 = Inflasi e = error Karena penelitian ini bersifat fundamental method maka nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien b akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen, Artinya kenaikan variabel 40 independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai b akan negatif jika menunjukkan hubungan yang berlawanan. Artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel dependen, demikian pula sebaliknya. 1. Statistik Deskriptif Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui jumlah ratarata,standar deviasi,varian,maksimal,minimal,range,kurtosis dan skewness. (Gozali,2012) Pada penelitian ini menggunakan data Index Harga Saham Sektor Properti tahun 2008 - 2012. Dengan demikian diperoleh data sebanyak 5 X 12 = 60 data observasi. 2. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi : Uji multikolenieritas dengan matrik korelasi antara variabelvariabel bebas. Uji heteroskadasitas dengan menggunkan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Uji normalitas menggunakan scatter plot. (Ghozali, 2012). a. Uji Multikolonearitas Uji Multikolineritas terjadi jika terdapat korelasi antara variabel independen yang dilibatkan dalam model. Jika terjadi gejala multikolinearitas yang tinggi, standard error koefisien regresi akan 41 semakin besar dan mengakibatkan confidence interval untuk pendugaan parameter semakin lebar, dengan demikian terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan, menerima hipotesis yang salah. Uji multikolinearitas dapat dilaksanakan dengan jalan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar independen variabel dengan menggunakan variance inflating factor (VIF). Batas VIF adalah 10 apabila nilai VIF lebih besar dari pada 10 maka terjadi multikolinearitas. (Ghozali, 2012). b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pda periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (Ghozali,2012). c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar variabel dependen pada setiap variabel independen. Bila terjadi gejala heteroskedastisitas akan menimbulkan akibat varians koefisien regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar sehingga uji signifikansi statistik tidak valid lagi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SPREDSID). Deteksi ada atau tidaknya 42 heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SPREDSID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2012). d. Uji Normalitas Uji Normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2002). 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (multiple regression). Alat 43 analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel nilai tukar rupiah, suku bunga dan tingkat inflasi return saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia. a. Pengujian dengan Koefisien Determinasi Merupakan besaran yang memberikan informasi seberapa jauh kemampuan model menjelaskan variasi variabel dependen dan memberikan proporsi atau persentase kekuatan pengaruh variabel yang menjelaskan (X1, X2, X3, X4 dan X5) secara simultan terhadap variasi dari variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi (R²) antara 0 sampai dengan 1. Secara sistematis jika nilai R2 = 1 maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0 maka adjusted R2 = (1 – k)/ (n-k) jika k > 1 maka adjested R2 akan bernilai negatif (Ghozali,2012). b. Pengujian terhadap Koefisien Regresi secara Simultan (F) Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel independen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai Fratio dari masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika Frasio > Ftabel atau prob-sig < α = 5% berarti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. c. Pengujian Terhadap Signifikansi Parameter Individual (t) Pengujian terhadap koefisien regeresi secara parsial dilakukan 44 dengan uji t. pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai t hitung dari masing-masing koefisien regeresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika thitung > t-tabel atau prob-sig < α = 5 % berarti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen.