Raih Gelar Doktor, Rekomendasikan Jalur Sepeda di Jawa Timur Dikirim oleh prasetyaFT pada 24 Desember 2013 | Komentar : 0 | Dilihat : 4519 Rekomendasikan jalur sepeda di Jatim, M. Zainul Arifin raih gelar doktor Indonesia khususnya Jawa Timur, pada umumnya menggunakan pola lalu lintas campuran (mixed traffic). Salah satu karakteristik pola ini adalah jenis kendaraan bermotor maupun tidak bermotor campur menjadi satu. Ini menjadi permasalahan yang cukup memprihatinkan. Pasalnya jalur campuran seperti ini tidak mengakomodir kemungkinan setiap jenis kendaraan memiliki kecepatan dan manuver yang berbeda- beda sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. Tidak hanya dari segi keselamatan, dari segi kenyamanan pun hal ini tentu mengganggu apalagi bagi para pemakai sepeda. Di sisi lain, penggunaan sepeda sebenarnya menjadi moda transportasi yang sedang naik popularitasnya seiring isu lingkungan dan kepadatan kendaraan di perkotaan yang menyebabkan kemacetan. Untuk itulah dibutuhkan kajian menyeluruh mengenai penyediaan lajur sepeda bagi masyarakat. Begitulah Ir. Muhammad Zainul Arifin, MT menerangkan disertasinya dalam ujian terbuka di Auditorium Prof. Ir. Surjono Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), Senin (23/12). Mengambil lokasi penelitian di Jawa Timur, M. Zainul memfokuskan penelitiannya di beberapa kota besar antara lain Kota Malang, Surabaya, Jember, Tulungagung dan Lamongan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang membuat pengguna jalan untuk menggunakan sepeda. Diantara faktornya adalah sosial ekonomi. Selanjutnya, penelitian ini juga melihat kemungkinan pemerintah menyediakan jalur sepeda dengan tipikal lajur khusus yang direkomendasikan. Penelitian ini akhirnya berupaya merekomendasikan strategi kebijakan bagi penyediaan lajur sepeda. "Karena produk akhirnya termasuk rekomendasi terhadap kebijakan pemerintah, maka penting bagi penelitian ini untuk tidak hanya memperhatikan pengguna jalan yang bersepeda tetapi juga pemerintah sebagai stakeholder," papar Zainul. Ujian disertasi ini dipromotori oleh Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D serta Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D (ko-promotor 1) dan Ir. Ludfi Djakfar, MSCE, Ph.D (ko-promotor 2). Hadir sebagai penguji Prof. Dr. Marjono, M. Phill dan penguji tamu Dr. Bambang Widjanarko otok, M.Si (dari ITS). Dalam penelitiannya, Zainul menyimpukan beberapa pemengaruh penggunaan moda transportasi sepeda antara lain faktor pendidikan pesepeda dimana semakin tinggi pendidikan semakin tinggi kesadaran akan pelestarian lingkungan. Untuk masyarakat yang lebih luas lagi, harapan akan keselamatan, kenyamanan, dan waktu tempuh menjadi faktor penting. Melihat fenomena diatas, maka penting untuk penyediaan jalur sepeda khusus dan permanen yang dapat menghubungkan kegiatan masyarakat pada umumnya. Dari sisi stakeholder, direkomendasikan kepada pemerintah untuk berkomitmen pada implementasi operasianal penganggaran APBD untuk pengadaan jalur sepeda. Selain itu, diperlukan pula sosialisasi dan promosi yang strategis misalnya dengan menambahkan pendidikan pelestarian lingkungan hidup untuk murid sekolah, hingga penerapan hari khusus sepeda bagi instansi tertentu bahkan hingga penerapan pajak jalan (Road Pricing) untuk mendorong lebih banyak masyarakat memilih bersepeda sebagai pilihan utama transportasi. M. Zainul sendiri merupakan dosen di Jurusan Sipil FT-UB. Dengan bertambahnya Doktor baru di jurusan Sipil, semoga prestasi terbaik dapat dikontribusikan untuk bumi Teknik! [emis/denok] Artikel terkait Alat Pemurni Biogas UB Menangkan INSTINC-2 USU Ciptakan Bahan Plastik Ramah Lingkungan, Mahasiswa UB Raih Medali Emas IYIA 2017 Mahasiswa UB Berpartisipasi dalam Ajang Pemuda Mendunia di Malaysia Kuliah Tamu Program Mobil Pedesaan ALTERKARA: Sumbang Emas Buat UB, Sumbang Inovasi Untuk Penanganan Kanker Payudara