Optimalisasi Peran KKMB Menuju Masyarakat Desa Mandiri

advertisement
Optimalisasi Peran KKMB Menuju Masyarakat Desa Mandiri
Selasa, 11 November 2014 WIB, Oleh: Satria
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini menguasai sebagian besar porsi perekonomian
Indonesia. Keterlibatan mikro finansial dalam pertumbuhan usaha-usaha kecil ini sangat diperlukan
sehingga UMKM bisa lebih dekat dengan perbankan. Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(FEB) UGM, Dr. Edhi Purnawan mengatakan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
mendukung pertumbuhan UMKM antara lain edukasi serta regulasi untuk mempermudah perbankan
masuk ke UMKM.
“Langkah ini bisa semakin mendekatkan UMKM ke perbankan,” tutur Edhi dalam seminar bulanan
dengan mengusung tema “Membangun Ekonomi Menuju Desa Mandiri, KKMB Memajukan Ekonomi
Rakyat”, di Auditorium BRI Magister Sains FEB, Jumat (7/11).
Seminar ini menghadirkan Cahyo Binarto selaku Ketua Asosiasi Konsultan Keuangan Mitra Bank
(KKMB) DIY, Rudy Suryanto, S.E., M.Acc., Ak., CA. sebagai Sekertaris Umum KKMB DIY dengan
dimoderatori oleh Prof Gunawan Sumodiningrat, M. EC., Ph.D yang juga menjabat sebagai Dewan
Pengurus Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM.
Sementara itu Cahyo Binarto selaku Ketua Asosiasi KKMB mengatakan KKMB merupakan konsultan
keuangan mitra bank yang memiliki visi menjadi mitra masyarakat, perbankan dan pemerintah
dalam mewujudkan one vilage one product. KKMB ingin membentuk UMKM yang sehat. Strategi
yang pertama dilakukan adalah penguatan kelembagaan dengan menambah jumlah KKMB secara
kuantitas dan kualitas.
“KKMB akan membantu UMKM untuk mendapatkan akses pasar, mencarikan bahan baku, konsultan
manajemen, serta melakukan penguatan permodalan dari bank secara bersama-sama,” papar Cahyo.
KKMB mendorong usaha mikro agar berkembang menjadi usaha kecil, menengah, besar. Dalam
jangka pendek, asosiasi ini akan menyiapkan satu pendamping setiap kecamatan di DIY dan Jawa
Tengah.
Senada dengan itu, Rudy Suryanto menambahkan data UMKM yang tidak valid mempersulit usaha
KKMB untuk melakukan proses pemberdayaan. Sistem manajerial UMKM yang lemah, serta
ketidakpahaman UMKM dalam menyusun laporan keuangan menjadi penyebab paling sering UMKM
sulit berkembang. Untuk memulai bisnis yang benar, hal pertama yang harus dilakukan adalah
melakukan pemetaan potensi desa oleh pendamping. Kemudian, penguatan kelembagaan,
dilanjutkan dengan membantu akses jaringan ke bank dengan bunga yang murah.
“Jiwa entrepreneur juga penting ditumbuhkan supaya masyarakat dapat membaca peluang serta
memanfaatkan sumber daya yang ada,” terang Rudy. (Humas UGM/Izza).
Berita Terkait
●
●
●
●
●
Fakultas Pertanian-Kementerian PDT Kerja Sama Program Bedah Desa
UGM Mendukung Pengembangan Desa Sejahtera Mandiri
Fakultas Geografi - Desa Bugisan Jalin Kerja Sama
Mengangkat Air Gua Plawan Untuk Kesejahteraan Desa Giricahyo
BEM Fakultas Peternakan Bangun Desa Mitra di Bantul
Download