BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

advertisement
BAB II
DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA
2.1.
Sejarah Reksadana
Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa
didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan
ini dapat menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan sertifikat Danareksa I dan II.
Setiap hari harga dari unit Danareksa ini diumumkan dan didengar melalui siaran
radio bersamaan dengan harga sembilan bahan pokok. Barulah kemudian pada
tahun 1995, dibuatlah UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal yang sebagian
besar isinya mengatur tentang peraturan Reksadana. Momentum ini juga
bersamaan dengan penerbitan Reksadana tertutup oleh PT. BDNI Reksadana yang
menawarkan kurang lebih 600 juta saham. Jumlah dana yang terkumpul pada saat
itu adalah sebesar Rp 300 miliar. Harga NAB di Reksadana tersebut pada saat itu
bernilai Rp 500/unit.
Berdirinya Reksadana ini merupakan cikal bakal semaraknya Reksadana
di Indonesia. Pendirian Reksadana terus berkembang dimana pada tahun 1996
berdiri sebanyak 25 Reksadana terbuka dan 25 Reksadana ini dikelola oleh 12
manajer investasi. Menteri Keuangan memberikan penghargaan kepada 12
manajer investasi tersebut atas pendirian Reksadana pada tahun 1966. Total aset
Reksadana dikenal dengan Total Nilai Aktiva Bersih sebesar Rp 2,8 triliun.
Kemudian total nilai aktiva bersih meningkat menjadi sekitar Rp 8 triliun pada
Juni 1997. Peningkatan tersebut karena Reksadana mulai dikenal dan masyarakat
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
merasakan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan instrument
yang lain.
2.2.
Lingkup dan Bidang Usaha Reksadana
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksadana dapat dibedakan menjadi
Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds), Reksadana Pendapatan Tetap
(Fixed Income Funds), Reksadana Saham (Equity Funds), dan Reksadana
Campuran (Discretionary Funds).
Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds). Reksadana jenis ini hanya
melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1
(satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksadana jenis ini
melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek
bersifat Utang. Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari
Reksadana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat
pengembalian yang stabil.
Reksadana Saham (Equity Funds). Reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.
Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua
jenis Reksadana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang
tinggi.
Reksadana Campuran (Discretionary Funds). Reksadana jenis ini
melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2.3.
Sumber Daya Keuangan
Reksadana menghimpun dana dari masyarakat (investor). Kemudian
Manajer investasi menanamkan uang tersebut ke dalam investasi tertentu dengan
tujuan memperoleh keuntungan.
2.4.
Tantangan Bisnis Reksadana
Industri Reksadana tumbuh stabil dalam lima tahun terakhir tapi masih
terdapat setidaknya lima tantangan yang harus diwaspadai. Pemimpin Redaksi
Majalah Investor,
Primus Dorimulu, dalam acara penghargaan “Reksadana
Terbaik 2013” yang diselenggarakan oleh Majalah Investor pada 28 Februari 2013
mengatakan tantangan yang pertama adalah jumlah pemilik modal yang terbatas,
dimana jumlah rekening Reksadana tidak seimbang dengan jumlah pemodal.
Berdasarkan jumlah rekening ada 518.283 rekening per November 2012. tetapi
jumlah pemodal diperkirakan masih sekitar161.000. Pemodal Reksadana masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa. Rata-rata kepemilikan Reksadana masih sekitar Rp 2
miliar per orang. Artinya, Reksadana masih terkonsentrasi pada pemodal-pemodal
besar.
Tantangan yang kedua menurut Primus adalah masalah pajak. “Pajak
obligasi untuk Reksadana pendapatan tetap sebesar 15 persen pada tahun 2014.
Ada wacana pajak akan tetap diberlakukan sebesar 5 persen seperti saat ini,
namun itu masih menunggu keputusan Badan Kebijakan Fiskal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Tantangan ketiga yang perlu diwaspadai adalah masalah ketentuan
kepemilikan. Ketentuan kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk
nasabah Reksadana menghambat penambahan jumlah pemodal Reksadana.
Keterbasan sumber daya manusia adalah tantangan keempat yang harus
disikapi. Pada tahun 2012, baru terdapat 2.250 wakil manajer investasi, bertambah
dari 1.995 tahun sebelumnya. Sementara wakil agen penjual Reksadana pada
tahun 2012 baru terdapat sekitar 16.127 orang, bertambah dari 13.742 tahun
sebelumnya.
Tantangan terakhir yang harus dihadapi industri Reksadana lokal adalah
persaingan regional. “Asean Capital Forum tengah membahas cross border
offering. Industri Reksadana harus bersaing secara regional di tahun 2015”.
2.5.
Prosedur Transaksi Reksadana
Berdasarkan situs http://www.panin-am.co.id , berikut prosedur yang
dilakukan untuk melakukan transaksi reksadana.
2.5.1. Pembelian Reksadana
Gambar 2.1
Skema Pembelian Reksadana Melalui Agen Penjual
Sumber: Panin Asset Management (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Sebelum, melakukan pembelian reksadana, investor diharapkan membaca
dan memahami isi prospektus reksadana terlebih dahulu. Prospektus merupakan
pedoman lengkap bagi calon nasabah sebelum berinvestasi yang berisi penjelasan
mengenai produk reksadana, resiko utama, manajer investasi, bank custodian,
kebijakan investasi, hak-hak pemegang unit penyertaan, perpajakan, alokasi biaya
dan imbalan jasa, serta tata cara pembelian dan penjualan kembali produk
Reksadana.
Dengan membaca isi prospektus tersebut diharapkan calon nasabah dapat
memahami dengan jelas seluruh prosedur yang berlaku berkaitan dengan
reksadana sehingga calon nasabah yakin untuk melakukan investasi di reksadana.
Langkah selanjutnya yang wajib dilakukan bagi para calon nasabah yang
akan melakukan investasi di Reksa Dana adalah dengan melakukan pertemuan
secara langsung dengan Customer Service/Agen Penjual/Tenaga Pemasar
reksadana , sesuai dengan peraturan BAPEPAM Nomor V.D.10 mengenai Prinsip
Mengenal Nasabah untuk penyedia jasa keuangan di bidang Pasar Modal. Setelah
itu calon nasabah diharuskan mengisi formulir, yang terdiri dari:
1.
2.
Nasabah Perorangan / Individu

Formulir Pembelian (Subscription Form)

Data Tambahan Perorangan/KYC (Know Your Customer)

Profil Pemodal Reksa Dana (Investor Profile Form)
Nasabah Corporate

Formulir Pembelian (Subscription Form)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13

Data Tambahan Corporation/KYC Corporate

Profil Pemodal Reksa Dana (Investor Profile Form)
Semua formulir wajib diisi dengan lengkap sesuai yang tercantum di
formulir tersebut. Bagi calon nasabah yang telah mengisi formulir dengan
lengkap, langkah selanjutnya adalah menyertakan seluruh kelengkapan dokumen
yang dibutuhkan sebagai persyaratan sebelum proses pembelian reksa dana
dijalankan.
Berikut adalah kelengkapan dokumen yang diperlukan :
1.
2.
Nasabah Perorangan / Individu

Foto Copy KTP

Foto Copy NPWP

Foto Copy Slip Setoran
Nasabah Corporate

Foto Copy Akte Perusahaan

Spesimen Tanda Tangan Pengurus

Copy KTP masing-masing Pengurus

Foto Copy NPWP Perusahaan dan masing-masing pengurus

Foto Copy Bukti Setoran
Langkah selanjutnya calon nasabah dapat langsung melakukan transfer
dana (sesuai dengan jumlah dana yang akan diinvestasikan) ke Bank Kustodi
masing-masing produk reksa dana (sesuai dengan jenis reksa dana yang dipilih).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Proses pentransferan dana harus dilakukan sebelum cut off time yang berlaku
(pukul 13.00 WIB).
Cut–off time adalah batasan waktu untuk penerimaan transaksi pembelian
(subscription) dan transaksi penjualan kembali (redemption) setiap harinya. Cutoff time untuk transaksi Reksadana adalah sebelum pukul 13.00 WIB setiap hari
Bursa. Apabila melakukan transaksi pembelian dan/atau transaksi penjualan
kembali sebelum pukul 13.00 WIB dan untuk pembelian, dana diterima di
rekening reksadana yang dipilih sebelum pukul 13.00 WIB, maka investor akan
mendapatkan NAB/unit pada hari Bursa yang sama. Apabila melakukan transaksi
pembelian dan atau penjualan kembali setelah pukul 13.00 WIB, investor akan
mendapatkan NAB/unit pada hari Bursa selanjutnya.
Proses terakhir yang wajib dilakukan oleh para calon nasabah, yaitu
penyerahan dokumen. Setelah membaca dan memahami isi prospektus, kemudian
bertemu langsung dengan Customer Service/Agen Penjual/Tenaga Pemasar, lalu
mengisi formulir yang telah tersedia dan dilengkapi dengan menyertakan semua
kelengkapan dokumen, maka calon nasabah harus menyerahkan dokumen lengkap
(Formulir
+
Kelengkapan
dokumen)
kepada
Customer
Service/Agen
Penjual/Tenaga Pemasar sebelum cut off time (pukul 13.00 WIB). Lalu Customer
Service/Agen Penjual/Tenaga Pemasar akan memproses langsung dokumen yang
telah diterima dari calon nasabah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Gambar 2.2
Skema Pembelian Reksadana Melalui Manajer Investasi
Sumber: Panin Asset Management (2014)
Proses pembelian reksadana melalui manajer investasi hampir sama, yaitu
nasabah mengisi formulir dan lampiran, kemudian menyerahkannya kepada
manajer investasi. Setelah melakukan pembayaran, nasabah menyerahkan
kelengkapan formulir kepada manajer investasi untuk diproses.
2.5.2. Pengalihan Reksadana
Gambar 2.3
Skema Pengalihan Reksadana Melalui Agen Penjual
Sumber: Panin Asset Management (2014)
Pengalihan Investasi dilakukan dengan mengisi dan menyampaikan
Formulir Pengalihan Investasi kepada Manajer Investasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Gambar 2.4
Skema Pengalihan Reksadana Melalui Manajer Investasi
Sumber: Panin Asset Management (2014)
Pengalihan Investasi melalui manajer investasi prinsipnya hampir sama,
hanya prosesnya dari nasabah langsung kepada manajer investasi.
2.5.3. Penjualan Reksadana
Gambar 2.5
Skema Penjualan Reksadana Melalui Agen Penjual
Sumber: Panin Asset Management (2014)
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dengan
mengisi Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan Reksadana yang ditujukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
kepada manajer investasi yang dapat disampaikan secara langsung atau melalui
Agen Penjual Efek Reksadana yang ditunjuk oleh manajer investasi (jika ada).
Gambar 2.6
Skema Penjualan Reksadana Melalui Manajer Investasi
Sumber: Panin Asset Management (2014)
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan tanpa melalui agen
penjual efek reksadana, dilakukan dengan mengisi Formulir Penjualan Kembali
Unit Penyertaan Reksadana yang ditujukan kepada manajer investasi yang dapat
disampaikan secara langsung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download