PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah di bidang pertanian termasuk bidang peternakan. Mayoritas penduduk negara Indonesia yang beragama Islam. Bila dihubungkan antara peningkatan pemahaman agama dengan kesadaran penduduk untuk berkurban diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya lonjakan permintaan hewan kurban yang cukup signifikan. Hewan yang boleh dijadikan kurban adalah unta, sapi, kambing dan domba (Jabari, 1994). Sapi merupakan hewan kurban yang cukup diminati masyarakat, karena harga per kg bobot hidup ternak hewan kurban relatif sama, komposisi daging sapi lebih banyak dan daging sapi rata-rata disukai oleh semua kalangan. Pemilihan ternak kurban tetap perlu diperhatikan, meskipun sudah ada standar yang harus dipenuhi untuk persyaratan hewan kurban. Penentuan bobot tubuh sangat diperlukan untuk menentukan kualitas hewan ternak dan potensi produksi daging yang akan dihasilkan. Bobot tubuh juga digunakan untuk memudahkan para peternak dan konsumen dalam menentukan harga, selain bobot tubuh dan karakteristik dari hewan kurban itu sendiri, maka yang harus diperhatikan juga adalah bangsa sapi serta harga yang sesuai dengan daya beli konsumen. Pengetahuan praktis mengenai karakteristik fenotipik diperlukan untuk membantu konsumen agar tidak mengalami kerugian. Momen hari raya kurban biasanya mendorong para peternak dalam meraih keuntungan yang lebih banyak, namun di sisi lain penjual ternak kurban banyak yang belum menggunakan tempat dan fasilitas yang memadai. Para peternak perlu mengetahui karakteristik fenotipik untuk mengestimasi bobot badan yang tepat agar peternak dapat dengan mudah dan praktis dalam mengetahui bobot badan tanpa menggunakan timbangan. Lingkar dada dan panjang badan dari hasil penelitian Handayani (2003) terhadap sapi PO (Peranakan Ongole) di Sigi Biromaru menunjukkan bahwa ukuran permukaan tubuh terbaik dalam penentuan bobot badan diantaranya panjang badan dan lingkar dada. Selanjutnya, pada umur yang berbeda karakteristik fenotipik akan berbeda. Oleh karena itu perlu diketahui karakter fenotipik untuk memudahkan menduga bobot badan sapi potong pada berbagai tingkat umur. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fenotipik sapi PO kurban pada umur yang berbeda. Selain itu membantu masyarakat dalam memilih hewan kurban terutama pada sapi. 2