TEORI AKUNTANSI DR. SUYATMINI, S.E., M.SI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI • Teori: ……seperangkat azas hipotesis, konseptual dan pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang membentuk suatu kerangka acuan untuk suatu bidang pengetahuan • Teori Akuntansi: Suatu penalaran yang logis dalam bentuk seperangkat azas atau prinsip yang merupakan: 1. Kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek akuntansi 2. Pedoman bagi pengembangan praktek-praktek dan prosedur yang baru. Tujuan utama dari teori akuntansi: mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek-praktek akuntansi yang sehat. BERBAGAI IMAGE YANG MENGGAMBARKAN SIFAT-SIFAT AKUNTANSI (BELKAOUI, 1986) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Akuntansi sebagai bahasa Akuntansi sebagai catatan historis Akuntansi sebagai suatu idiologi Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini Akuntansi sebagai suatu sistem informasi Akuntansi sebagai suatu komoditi Akuntansi sebagai pertanggungjawaban Akuntansi sebagai teknologi Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat akuntansi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Accounting Entity Going Concern Measurement Time Period Monetery Unit Accrual Exchange Price Approximation Judgment General Purpose Interrelated Statement Substance Over Form Materiality SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI Untuk mempelajari sejarah akuntansi kita harus membedakan 3 hal: 1. Sejarah lahirnya praktek akuntansi di dalam kehidupan manusia 2. Sistem pencatan akuntansi itu sendiri sebagai pencatan transaksi yang disebut Double entry accounting system 3. Sejarah perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri. SEJARAH LAHIRNYA PRAKTIK AKUNTANSI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Praktik Pencatatan akt. Yg berhubungan dengan bisnis,dimulai sejak adanya kejadian transaksi bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Hal ini terbukti dari berbagai penemuan penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dlm artikel Accounting in Ancient Times (The Accounting Historians journal volume 12 No. 1 (1985) SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI 3600 SEBELUM MASEHI ZAMAN YUNANI DAN ROMAWI KUNO TEORI AKUNTANSI TELAH DILAKUKAN ,SUATU CONTOH YAITU PENILAIAN TENTANG ASSET YAITU TEMBOK DENGAN CARA MENGHITUNG MEMBEBANKAN SEPERDELAPAN DARI BEAYA YANG DIKELUARKAN SETIAP TAHUN SELAMA TEMBOK TERSEBUT MASIH BERDIRI. ABAD KE 11 DA 13 TIMBULNYA PUSAT PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA ITALIA SAAT PERANG SALIB DIBUTUHKAN KAPAL DAN PERLENGKAPAN SEKEMBALI DARI TIMUR TENGAH MEMBAWA BARANG DAGANGAN TIMBUL ADANYA PARTNER SHIP. MUNCUL KONSEP HAK MILIK PRIBADI ,PERKEMBANGAN PERKREDITAN,AKUMULASI MODAL ,ENTITY DAN PROFIT. ABAD KE 14 ABAD INI MUNCUL METODE YANG DIPAKAI OLEH PARA PEDAGANG ABAD PERTENGAHAN DI ITALIA PADA TH 1340 YAITU METODE DOUBLE ENTRY BOOKKEEPING YANG KEMUDIAN DIKEMBANGKAN OLEH LUCA PACIOLI TERSIRAT BISNIS ENTITY TRANSAKSI DIHITUNG DENGAN MATA UANG DITEKANNKAN PERKIRAAN EXPENSES DAN ENTITY ABAD KE 16 • PADA ABAD INI TATA BUKU BERPASANGAN MULAI DITULIS DAN DIKEMBANGKAN DALAM BEBERAPA BAHASA PERTAMA KALI DALAM BAHASA BELANDA ,INGGRIS DAN ITALIA. • DALAM ABAD TERSEBUT TEORY AKUNTANSI BERKEMBANG PESAT DI ITALIA YANG DITUANGKAN DALAM BEBERAPA KONSEP TEORI AKUNTANSI •TUJUAN UTAMA TEORI AKUNTANSI ADALAH MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PEMILIK TERHADAP ASSET ,LIABITITIES,DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI STEWARD SHIP, DAN DASAR PEMBERIAN KREDIT. CIRI CIRI AKUNTANSI ADALAH ENTITY YANG MEMISAHKAN PEMILIK DAN PERUSAHAANNYA DAN PENYETORAN PARA PARTNER SEBAGAI MODAL PERUSAHAAN. KONSEP KONTINUITAS, CIRI CIRI DARI KONSEP AKUNTANSI ITALIA INI ADALAH KURANG ADANYA SUATU UNIT KEUANGAN YANG TUNGGAL DAN STABIL. ABAD 17 DAN 18 • METODE BERPASANGAN TERSEBAR KESELURUH NEGARA DI EROPA. • PERHITUNGAN RUGI LABA DIBUAT SETIAP PEREODE TIDAK SETIAP JOINT USAHA SELESAI . • PERSO NIFIKASI ( PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN BEREDIRI SENDIRI TIDAK TERGANTUNG SATU DENGAN YANG LAINNYA. • KELANJUTANNYA ADALAH METODE CARHGE AND DISCHARGE SEBAGAI PENJABARAN DARI PEMAKAIIAN DEBIT DAN KREDIT ABAD 19 DAN 20 PERKEMBANGAN PADA ABAD KE 19 DAN 20 INI ADALAH DITANDAI DENGAN PENGARUH PENGARUH PENTING 1. REVOLUSI INDUSTRI YANG MEMBAWA PENGARUH TERHADAP AKUNTANSI BEAYA DAN AKUNTANSI PENYUSUTAN 2. PERKEMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN JALAN JALAN KERETA API MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP AKUNTANSI PENYUSUTAN DAN KESERAGAMAN DALAM INDUSTRI KERETA API . 3. PERATURAN DIBIDANG PERPAJAKAN 4. BERKEMBANG PESAT PERSEROHAN TERBATAS. CIRI CIRI PERKEMBANGAN . MUNCULNYA METODE COST ACCOUNTING DAN DITERAPKAN KONSEP DEPRECIATION . PENGARUH PAJAK PENDAPATAN DALAM AKUNTANSI SANGAT BESAR DALAM ( UNDANG UNDANG PAJAK SANGAT DIPENGARUHI STANDARD PRAKTEK AKUNTANSI ) BERKEMBANGNYA DAN MENINGKATNYA MUTU LAPORAN AKUNTANSI DENGAN MEMPERTAHANNYA KONSISTENSI ,SEPERTI ,PERHITUNGAN DEPRECIATION ,MENCANTUMKAN INVENTORY METODE COST OR MARKET WHICH EVER S LOWER ,SEPERTI KONSEP BAGI PENILAIAN SAHAM PERUSAHAAN SEBAGAI PERSEROAN TERBATAS MEMPENGARUHI SECARA LANGSUNG TEORI AKUNTANSI. PERKEMBANGAN TERAKHIR MUNCULNYA DAN BERDIRINYA PANITIA PANITIA KHUSUS MISALNYA TH 1938 BERDIRI COMMITTE ON ACCOUNTING PROSEDURE,SEDANGKAN SEBELUNNYA TH 33 S/D 36 ADALAH SPESIAL COMMITTE ON DEVELOPMENT OF ACCOUNTING PRINCIPLE YANG BERSIFAT MEMECAHKAN PROBLEM PROBLEM AKUNTING . TAHUN 1959 AICPA MENDIRIKAN ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD YANG DIDORONG OLEH MUNCULNYA SKANDAL KEUANGAN DAN MEMBATASI CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PROFESI AKUNTANSI. ADA TIGA KELEMAHAN APB UNTUK KEMUDIAN MENDORONG DIDIRIKANNYA FASB (FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD) TERJADI PERUBAHAN PESAT MERGER AQUISITIONSYANG MENDORONG CONGLOMERTE SEHINGGA MUNCUL EARNING PER SHARE ,DAN PARA PERUSAHAAN MEMILIH BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK AKUNTANSI UNTUK MELAPORKANNEARNING PER SHARE. MUNCULNYA BANYAK KECURANGAN DALAM YANG AKUNTAN PUBLIKNYA MEMBERIKAN UN QUALIFIFIED OPINION KETIDAK MAMPUAN APB UNTUK MENCIPTAKAN ATURAN DASAR SEBAGAI PEDOMAN ACCOUNTING PRINCIPLE. FASB AKTIF DALAM PENGEMBANGAM PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI . PEREODISASI ABAD KE 20 • PEREODE LAIZZEZ FAIRE AKUTAN BEBAS MENGGUNAKAN AKAL PIKIRANNYA UNTUK MENENTUKAN PRAKTE AKUNTANSI YANG PALING TEPAT DALAM KASUS YANG DIHADAPI. • ZAMAN DIMANA ADA REKOMENDASI APA YANG DIANGGAP” BEST PRACTICE DAPAT DILIHAT KEGIATAN DARI COMMITE ACCOUNTING PROSEDURE. • ZAMAN DIMANA REKOMENDASI DIBUAT UNTUK MEMPERBAIKI PRAKTEK DAN PROSEDURE YANG ADA TANPA MEMPERHATIKAN PRAKTEK TERSEBUT DIANUT APA TIDAK ,ZAMAN ACCOUNTING PRINSIPLES BOARD. • ZAMAN DIMANA DITETAPKAN PRAKTEK YANG MENJADI KEHARUSAN ( AUTHORIITATIVE PRACTICE ) UNTUK DIIKUTI BISA DILANGAR APABILA DAPAT DIPERTANGANNKAN KEBENARAN NYA DAN DIDICLOUSE DALAM LAPORAN JAMANNYA FASB. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI 1.PENDAHULUAN 2. EVOLUSI PEMBUKUAN BERPASANGAN 3. PERKEMBANGAN PRINSIP DI A S 4. AKUNTANSI DAN KAPITALISME 5.RELEVANSI SEJARAN AKUNTANSI 6. KONKLUSI. PENDAHULUAN MEMPELAJARI SEJARAH AKUNTANSI DAN PERKEMBANGANNYA MERUPAKAN HAL YANG SANGAT PENTING UNTUK MEMAHAMI DAN MENGAPRESIASI PRAKTEK SEKARANG ,MASA DEPAN DAN STRUKTURE INSTITUSIONAL BIDANG SAINS AKUNTANSI TAHAPAN TAHAPAN PENTING SEJARAH AKUNTANSI DAN PERKEMBANGANNYA HARUS DIKETAHUI DAN DIPAHAMI OLEH SETIAP MAHASISWA. SEJARAH AWAL AKUNTANSI PENCATATAN TELAH ADA PADA 3OOO BC PERADABAN KALDEA –BABILONIA,ASIRIA ,SAMARIA YANG MERUPAKAN PEMBENTUK SISTEM PEMERINTAHAN PERTAMA DIDUNIA PERADABAN MESIR ,DIMANA PARA PENULIS MEMBENTUK POROS BERPUTARNYA SELURUH MESIN KEUANGAN DEPARTEMEN ,PERADABAN CHINA DENGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DIJAMAN DINASTI CHAO 1122-256 BC ,PERADABAN YUNANI TH256 BC . PERADABAN ROMA DENGAN HUKUM YANG MENENTUKAN BAHWA PEMBAYAR PAJAK HARUS MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN, BERBAGAI FAKTOR DIANTARANYA SISTEM PENULISAN PENGENALAN ANGKA ARAB DAN DESIMAL,PENYEBARAN PENGETAHUAN ALJABAR MUNCULNYA PEMBUKUAN BERPASANGAN YANG DIKENALKAN OLEH LUCA PACIOLI PADA TAHUN 1494 DIA MEMPUBLIKASIKAN BUKU SUMMA DE ARITHMETICA PROPORTION ET PROPORTIONALITA YANG MENGGAMBARKAN PEMBUKUAN BERPASANGAN . PERKEMBANGAN PEMBUKUAN BERPASANGAN PADA ABAD KE 16 METODE TERSEBUT BERKEMBANG LUAS DI EROPA MENJADI MODE YANG MEMEILIKI KARAKTERISTIK MODEL PEMBUKUAN BERPASANGAN SAMPAI DENGAN SAAT INI./ TAHAP PERKEMBANGAN SEBAGAI BERIKUT : 1. SEKITAR ABAD 16 SEDIKIT PERUBAHAN DIBUAT DALAM TEHNIK PEMBUKUAN YAITU ADANYA PENGENALAN JURNAL KHUSUS UNTUK MENCATAN TIPE TIPE TRANSAKSI YANG BERBEDA. 2. EVOLUSI PRAKTEK LAPORAN KEUANGAN PEREODIK TERJADI PADA ABAD 16 DAN TUJUHBELAS,PERSONIFIKASI AKUN DAN TRANSAKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMBUAT ATURAN DEBIT DAN KREDIT MENJADI LEBIH MASUK AKAL 3. PENERAPAN SISTEM BERPASANGAN DIPERLUAS DENGAN TIPE ORGASNISASI YANG LAIN . 4 PENGGUNAAN AKUN SEDIAAN YANG TERPISAH UNTUK TIPE BARANG YANG BERBEDA TERJADI PADA ABAD KE 17. 5. DIMULAI DENGAN EAST INDIA COMPANY DALAM ABAD 17 DAN PERTUMBUHAN CORPORASI SETELAH REVOLUSI INDUSTRI. 6.METODE PENGAKUAN ASET TETAP YANG BDIKEMBANGKAN SEBELUM ABAD 18 . 7.ABAD KE 19 ,DEPRESIASI KEKAYAAN NDIPERLAKUKAN SEBAGAI BARANG DAGANGAN YANG TIDAK TERJUAL ,DALAM PARUH DUA ABAD 19 ,DEPRESIASI DLM NINDUSTRI KERETA API DIPANDANG TIDAK PERLU JIKA KEKAYAAN TERSEBUT TIDAK MENGALAMI KONDISI MEMBURUK. 8. AKUNTANSI COST HADIR DALAM ABAD KE 19 SEBAGAI AKIBAT DARI REVOLUSI INDUSTRI DIMULAI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL . 9. PERKEMBANGAN TEKNIK AKUNTANSI UNTUK PEMBAYARAN DIMUKA DAN AKRUAL UNTUK MEMUNGKINKAN KOMPUTASI PROFIT TERJADI PADA ABAD 19 . 10.PERKEMBANGAN LAPORAN DANA PADA ABAD PARUH 19 DAN 20 11.PADA ABAD 20 TERJADI PERKEMBANGAN METODE METODE AKUNTANSI MENYANGKUTA ISUE COMPLEK . EARNINGS PER LEMBAR SAHAM. PERKEMBANGAN PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI DI USA ADA 4 PASE PROSES PERKEMBANGAN AKUNTANSI YANG BDAPA DIINDENTIFIKASI : PASE PERTAMA 1900 S/D 1933 MANAGEM,EN SEPENUHNYA MENGENDALIKANPEMILIHAN INFORMASI KEUANGAN YANG HARUS DIUNGKAPKAN. PASE KEDUA 1933 S/D 1959 . PASE KE TIGA 1959 S/D 1973 LEMBAGA LEMBAGA PROFESIONAL MEMAINKAN PERANAN SIGNIFIKAN DALAM PENGEMBANGAN PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI . FASE KEEMPAT BERLANJUT BSAMPAI SEKARANG FASB FINACIAL ACCCOUNTING STANFRADS BOARD DAN BERBAGAI KELOMPOK PENEKAN YANG LAIN . FASE FASE 1. FASE KONSTRIBUSI MANAGEMEN 1900M-1933, 2. FASE KONSTRIBUSI INSTITUSI 1933 -1959 3. FASE KONSTRIBUSI PROFESIONAL 1959 1973 4. FASE POLITISASI 1973 – SEKARANG . AKUNTANSI DAN KAPITALISME AKUNTASI DANKAPITALISME , DIKAITKAN DENGAN KLAIM SECARA UMUM BAHWA PEMBUKUAN BERPASANGAN MERUPAKAN SUATU YANG FITAL BAGI PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI KAPITALISME . EMPAT ALASAN PERANAN AKUNTANSI BERPASANGAN TERHADAP KAPITALISME : 1.MENYUMBANGKAN SIKAP BARU DALAM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN EKONOMI 2. SPIRIT AKUISISI YANG BARU TERSEBUT DIBANTU DAN DIDORONG OLEH KALKULASI EKONOMIC. 3. RASIONALISME YANGBARU INI SELANJUTNYA DITINGKATKAN OLEH ORGANISASI YANG SISTEMATIK . 4. SISTEM AKUNTANSI BERPASANGAN MEMUNGKINKAN PEMISAHAN KEPEMILIKAN DAN MANAGEMEN SEHINGGA MENDORONG PERTUMBUHAN PERUSAHAAN PATUNGAN YANG BESAR . RELEVANSI SEJARAH AKUNTASI SEJARAH AKUNTANSI PENTING BAGI PENDIDIKAN ,KEBIJAKAN ,DAN PRAKTRIK AKUNTANSI , SEJARAH AKU NTANSI MEMUNGKINKAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI KITA SEKARANG DAN UNTUK MERAMAL ATAU MENGENDALIKAN MASA DEPAN KITA LEBIH BAIK . SEJARAH AKUNTANSI ADALAH STUDY TENTANG EVOLUSI PEMIKIRAN,PRAKTEK ,DAN INSTITUSI AKUNTANSI SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP PERUBAHAN LINGKUN GAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL ,SEJARAH AKUNTANSI MEMBAHAS PENGARUH EVOLUSI TERSEBUT TERHADAP LINGKUNGAN. SEJARAH AKUNTANSI MERUPAKAN STUDI TENTANG WARISAN AKUNTANSI DAN KONSTRIBUSINYA PADA PEDAGOGI ,KEBIJAKAN DAN PRESPEKTIF AKUNTANSI. DALAM KAITANNYA DENGAN PERSPEKTIF KEBIJAKAN ,SEJARAH AKU NTANSI DAPAT MENJADI SARANA PENILAIAN LEBIH BAIK TERHADAP PRAKTEK YANG BERJALAN MELALUI PERBANDINGAN DENGAN METODE MASA LALU. KONKLUSI EVOLUSI HISTORIS AKUNTANSI MEMBERI ARAH DAN PENJELASAN BAGI SEBAGIAN BESAR PERISTIWA PERISTIWA PENTING YANG MEMBENTUK SISTEM PEMBUKUAN BERPASANGAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI MODERN.SEJARAH AKUNTANSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORANG YANG TERTARIK DENGAN BIDANG AKUNTANSI UNTULK MEMBUAT PERTIMBANGAN YANG LEBIH LUAS DAN DENGAN DASAR YANG LEBIH TERINFORMASI. SEJARAH AKUNTANSI MEMUNGKINKAN KITA UNTUK MENGHUBUNGKAN SESUATU YANG IPRAKTEKKAN DIMASA LALU DENGAN APA YANG HARUS DIPRAKTEKKAN SEKARANG KENYATAAN SEJARAH DENGAN KENYATAAN POSITIF DAN NORMATIF . STRUKTUR TEORI AKUNTANSI Struktur Teori akuntansi merupakan elemen yang saling terkait yang menjadi pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik akuntansi. Elemen itu dapat digambarkan dalam hirarkhi sebagai berikut: Hirarkhi Elemen Struktur Akuntansi Tujuan Laporan Keuangan Konsep Teoritis Postulat Akt Akt Prinsip dasar Akt Standar Akt Tujuan Laporan Keuangan Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi Postulat Akuntansi 1. 2. 3. 4. Postulat Entity Postulat Going Concern Postulat Unit Moneter Postulat Accounting period Konsep Teoritis Akuntansi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. The Proprietory Theory The Entity Theory The Fund Theory The enterprise Theory Residual Theory Comander Theory The Investor Theory 1. The proprietory Theory • Konsep ini mengganggap bahwa entity sebagai agen, perwakilan dari pengusaha atau pemilik, sehingga proprietor/ pemilik merupakan pusat perhatian yang akan dilayani oleh informasi akuntansi. • Persamaan Akuntansinya: Asset - Liabilities = Proprietor’s Equity Pemilik memiliki aset sekaligus mempunyai kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi dengan kewajiban perusahaan 2. The Entity Theory • Entity dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian yang harus dilayani, bukan pemilik. Aset = Equities Asset = Liabilities+ Stockholder’s Equity 3. The Fund Theory • Teori Fund menganggap bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan2 terhadap penggunaan aset atau fund tersebut. Aset = Pembatasan Aset 4. The Enterprise Theory Dalam teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berkepentingan dengan perusahaan 5. Residual Equity Theory. Yang menjadi perhatian adalah residual equity dari pemegang saham biasa(Common Stock) bukan semua pemilik. Asset - Liabilities- Preferent Equities =Residual Equity 6. Commander Theory Yang menjadi pusat perhatiannya adalah Commander atau mereka yang memiliki kekuatan atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomis atas resorsis yang efektif terhadap suatu lembaga. Penekanan informasi menurut teori ini adalah pertanggungjawaban atau stewardship. 7. The Investor Theory. Teori ini memusatkan perhatiannya pada investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik specific equities (kreditor) dan residual equities (pemegang saham). Asset = Specific Equities + Residual Equities Prinsip Dasar Akuntansi APB statement No.4 memberikan 9 prinsip dasar akuntansi sebagai berikut: 1. The Cost Principle/ Historical Cost 2. The Revenue Principle 3. The Matching Principle 4. The Objectivity Principle 5. The Consistency Principle 6. The Disclosure Principle 7. The Conservatism Principle 8. The Materiality Principle 9. The Uniformity dan Comparability Principle Dari beberapa prinsip tersebut dijelaskan sbb: 1. The Cost principle/ Historical Cost adalah setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan 2. The Revenue Principle, prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengakuan dan pengungkapan revenue sebagai salah satu elemen penyusunan laporan laba rugi. 3. The Matching, Prinsip ini mengatur agar pembebanan biaya harus dilakukan pada periode yang sama dengan periode pengakuan hasil. Hasil diakui pada periode menurut prinsip pengakuan hasil dan biaya akan dibebankan sesuai periode itu 4. The objectivity Principle, kegunaan laporan keuangan sangat tergantung pada tingkat kepercayaan kepada prosedur pengukuran yang digunakan ( sesuai realita yang terjadi) 5 The Consistency Principle.: kejadian ekonomi yang sejenis harus dicatat, dilaporkan secara konsisten dari satu periode keperiode yang lain. 6 The Disclosure Principle: laporan keuangan harus disajikan secara Full (penuh), Fair (wajar), dan adequate (cukup) 7. The conservatism Principle: Menurut prinsip ini apabila kita dihadapkan untuk memilih diantara dua atau lebih prinsip/teknik akuntansi yang sama-sama diterima, kita harus mengutamakan pilihan yang memberikan pengaruh keuntungan yang paling kecil pada equity pemilik. Atau kita harus memiliki nilai yang paling rendah untuk melaporkan pos aktiva dan hasil dan nilai yang paling tinggi untuk melaporkan pos kewajiban dan biaya yang akan dibayar 8. The materiality Principle: Laporan keuangan hanya menyangkut informasi yang dianggap cukup penting (material) dalam mempengaruhi penilaian dan keputusan. 9. The uniformity dan Comparability Principle:menggunakan prosedur yang sama untuk perusahaan yang berbeda. Tujuannya agar laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat diperbandingkan Standar Akuntansi Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang berupa aturan-aturan umum yang bersifat praktis untuk membantu pekerjaan akuntan. Pentingnya Standar Akuntansi: 1. Memberikan informasi akuntansi kepada pemakai tentang posisi keuangan, dan hasil usaha serta hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan 2. Memberikan pedoman dan aturan bagi akuntan publik untuk melaksanakan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan ` 3. Memberikan data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang dianggap penting, dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi dan peningkatan efisiensi dan tujuan sosial lainnya 4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi. Klasifikasi Perumusan Teori Akuntansi • Teori Akuntansi dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1. Metode Penalaran Yang digunakan 2. Sistem Bahasa 3. Tujuan Perumusan Klasifikasi Berdasarkan Metode Penalaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. Deduktif Induktif Etikal Sosiologi Ekonomi Eklektik Pendekatan Deduktif: Perumusan teori akuntansi dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai pedoman dasar untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi Langkah2 yang digunakan dalam perumusan: 1. Merumuskan tujuan umum laporan keuangan 2. Memilih postulat akuntansi yang sesuai dengan kondisi ekonomi, politik dan sosial 3. Menentukan prinsip akuntansi 4. Mengembangkan teknik akuntansi Perumusan tujuan pelaporan keuangan merupakan hal yang sangat penting, karena tujuan yang berbeda memerlukan struktur yang berbeda dan akan menghasilkan prinsip yang berbeda Pendekatan induktif: didasarkan konklusi yang digeneralisasi berdasarkan observasi dan pengukuran yang terinci • 1. 2. 3. 4. Litleton (1953), menyatakan bahwa prinsip akuntansi dapat dihasilkan secara induktif dengan melakukan pengujian empiris. Langkah2 yang dilakukan dengan pendekatan induktif: Mencatat semua observasi Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil observasi Hasil observasi kemudian digeneralisasi Pengujian terhadap generalisasi Pendekatan Etika: didasarkan pada konsep kebenaran (truth), keadilan (justice) dan kewajaran (fairness). Pendekatan Sosiologi:pendekatan ini menekankan pada pengaruh sosial yang timbul dari teknik-teknik akuntansi terhadap kesejahteraan sosial dilingkungan tempat akuntansi akan dioperasionalkan • Pendekatan Ekonomi: menitik beratkan pada pengendalian terhadap perilaku indikator makro ekonomi sebagai akibat adopsi berbagai teknik akuntansi. Dengan demikian teknik akuntansi yang dikembangkan harus dapat mempengaruhi kesejahteraan ekonomi umum. • Pendekatan Eklektik bertujuan untuk mengembangkan akuntansi dengan menggabungkan berbagai pendekatan yang selama ini digunakan. Klasifikasi berdasarkan Sistem Bahasa 1. Teori Sintaktik: teori ini berusaha untuk menjelaskan praktik akuntansi dan memprediksi bagaimana akuntansi akan bereaksi pada sistuasi tertentu atau bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu. Dengan demikian teori ini berkaitan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan 2. Teori Semantik:Berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek dan peristiwa) dan istilah simbol dan yang mewakilinya. Dengan demikian teori ini memberi penjelasan mengenai definisi operasional dari praktik akuntansi 3. Teori Pragmatik: teori ini berusaha menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku pengambil keputusan. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan 1. Teori Akuntansi Normatif: teori ini menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan. Teori ini bukan dihasilkan dari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan semi research. Teori normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktikkan tanpa menguji hipotesis tersebut. 2. Teori akuntansi Positif: berusaha menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati berdasarkan pada alasan-alasan yang menyebabkan tejadinya suatu peristiwa. Tujuan teori ini untuk menjelaskan (to explain) dan mempredikai (to predict) praktik akuntansi KERANGKA KONSEPTUAL • FASB (1978), Kerangka Konseptual:….suatu sistem yang koheren tentang objectives dan konsep dasar yang saling berkaitan yang diharapkan dapat menghasilkan standarstandar yang konsisten dan memberi pedoman tentang jenis, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan Manfaat Kerangka Konseptual: 1. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi 2. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar yang sekarang ada tidak mengatur isu baru yang muncul 3. Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporankeuangan 4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternatif metode akuntansi yang ada. Perumusan Kerangka konseptual First Level Objectives Qualitative Characteristic Assumtion Principles Elemen Second Level Qonstrain Third Level • Tujuan Pelaporan Keuangan: • Karakteistik Kualitatif: Relevan Reliability Daya banding Pertimbangan cost-benefit Materialitas Elemen Laporan Keuangan • • • • • • • • • • Asset Liabilities Equity Investment by Owners Distribution to Owners Comprehensive Income Revenue Expenses Gains Losses Definisi dari masing-masing elemen: • Asset: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi masa lalu. • Liabilities: pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entias untuk mentransfer aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu. • Equity: Hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu entitas setelah dikurangi dengan hutang. Investment by owners: Kenaikan aktiva suatu perusahaan yang berasal dari transfer dari entitas lain ke perusahaan tersebut atau sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut. • Distribution by owners: Penurunan aktiva neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer suatu aktiva, penyerahan jasa atau penambahan hutang oleh perusahaan kepada pemilik. • Comprehensive Income: perubahan ekuitas (aktiva neto) suatu entitas selama satu periode yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik • Revenue: aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau penurunan hutang suatu entitas (kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus • Expenses: aliran keluar atau pemakaian aktiva suatu entitas, atau penambahan hutang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus • Gains: kenaikan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi insidental suatu entitas fdan berasal dari semua transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi oleh pemilik • Losses: penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi insidental suatu entitas yang berasal dari semua transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada pemilik Pengakuan dan Pengukuran Pengakuan: 1. Definisi 2. Keterukuran 3. Relevan 4. Keandalan Pengukuran: 1. Cost Historis:Jumlah kas atau setaranya yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva sampai siap untuk digunakan 2. Cost penggantian terkini (Current Replacement Cost): jumlah kas atau setaranya yang harus dibayar jika aktiva yang sejenis diperoleh pada saat sekarang 3. Nilai Pasar Terkini (current market value): jumlah kas atau setaranya yang diperoleh dengan menjual aktiva kegiatan penjualan normal 4. Nilai Bersih yang dapat direalisasi (Net Realisable value): jumlah kas atau setaranya yang diperoleh jika aktiva diharapkan akan dijual setelah dikurangi dengan biaya langsung (biaya produksi dan penjualan). 5. Nilai sekarang aliran kas mendatang (present value of future cash flow): nilai sekarang aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva dijual pada masa yang akan datang • Postulate: -Postulate Entity - Postulate Going concern - Postulate Unit Moneter - Postulate accounting Period Principles: The Cost Principle/ Historical Cost 1. The Revenue Principle 2. The Matching Principle 3. The Objectivity Principle 4. The Consistency Principle 5. The Disclosure Principle 6. The Conservatism Principle 7. The Materiality Principle 8. The Uniformity dan Comparability Principle • 1. 2. 3. 4. Constrain: Cost - Benefit The Materiality Principle Industry Practice The Conservatism Principle KONSEP AKTIVA Aktiva: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu Karakteristik Aktiva: 1. Memiliki manfaat ekonomi dimasa mendatang 2. Dikuasai oleh suatu unit usaha 3. Hasil dari transaksi masa lalu Memiliki manfaat ekonomi 1. Dapat digunakan baik sendiri maupun bersama-sama aktiva lain dalam produksi barang dan jasa 2. Dapat dipertukarkan dengan aktiva lain 3. dapat digunakan untuk melunasi hutang 4. Dapat dibagikan kepada pemilik perusahaan Diperoleh dan dikuasai oleh unit usaha Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit usaha tertentudapat menggunakan manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan akses pihak lain terhadap aktiva tersebut Sebagai Akibat Transaksi masa lalu: suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau mengendalikan terhadap manfaat dari aktiva tersebut Konsep penilaian Aktiva • Tujuan penilaian: 1. Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba 2. Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan 3. Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan keuangan 4. Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk kepentingan manajemen Dasar penilaian aktiva • Nilai keluaran (output value): menunjukkan aliran dana (kas) yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa mendatang sesuai dengan harga pertukaran output/ produk yang dihasilkan perusahaan • Nilai Masukan (input value): menunjukkan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva (input) yang akan digunakan dalam operasi perusahaan KONSEP HUTANG (LIABILITIES) • Menurut FASB dalam SFAC No. 6 Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yg mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu. Hutang menurut IAI • Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi • Berdasarkan definisi tersebut, komponen hutang: • 1. Adanya kewajiban sekarang • 2. Hasil transaksi masa lalu • Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi: • 1. Kewajiban pada kreditor • 2. Kewajiban pada pemilik Terjadinya hutang • 1. Kewajiban legal/ kontrak (contractual Liabilities). Kewajiban yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau menyerahkan barang (jasa) kepada entiras tertentu. Contoh : hutang dagang. • 2. Kewajiban Kontruktif (Contructive Liabilities), yaitu kewajiban yang timbul karena sengaja diciptakan untuk tujuan tertentu, meskipun secara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah tertentu dimasa yang akan datang. Contoh: hutang bonus • 3. Kewajiban Equitabel. Yaitu kewajiban yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena adanya moral/etika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum. Contoh hutang garansi Pengakuan Hutang • Secara UmumKriteria yang harus dipenuhi: 1. Ada kemungkinan pengorbanan potensi jasa/ manfaat ekonomi masa mendatang akan dilakukan atau akan terjadi 2. Jumlah hutang dapat diukur cukup pasti Pengakuan Hutang menurut Kam (1990) 1. 2. 3. 4. Didasarkan pada hukum Pemakaian prinsip konservatisme Substansi ekonomi suatu transaksi Kemampuan mengukur nilai hutang Pengukuran Hutang` • Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila pada saat pelaporan hutang dilunasi • Dengan demikian dasar penilaian hutang yang dgunakan adalah nilai sekarang pengeluaran kas/ pengorbanan sumber ekonomi dimasa mendatang untuk melunasi hutang tersebut sampai tanggal jatuh tempo Rumus pengukuran hutang: • PV = F (1+ r) PV = Nilai Sekarang hutang pada tanggal penilaian F = Aliran Kas masa mendatang pada periode t dari tanggalpenilaian. r = tingkat bunga Dasar penilaian tersebut sebenarnya berlaku untuk semua hutang. Namun demikian atas dasar kepraktisan biasanya hutang jangka pendek disajikan sebesar nilai nominal yg dapat berupa jumlah kotor faktur pembelian atau jumlah neto setelah potongan tunai Penyelesaian hutang 1. 2. 3. 4. Pembayaran Kas Penyerahan Aktiva Pemberian Jasa Penggantian Kewajiban tersebut dengan kewajiban yang lain. 5. Konversi kewajiban menjadi ekuitas KONSEP EKUITAS • Ekuitas adalah hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangihutang. • Karakteristik ekuitas: 1. Ekuitas sama dengan aktiva neto 2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber ukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik Teori Ekuitas • Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. 1. Teori Proprietary. Teori ini memusatkan perhatiannya pada pemilik. Dengan demikian tujuan perusahaan adalah menigkatkan kemakmuran pemilik Teori ekuitas 2. Teori Entitas (kesatuan Usaha) Dalam teori ini ada pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan demikian transaksi yang dipertanggungjawabkan dan yang dicatat adalah transaksi yang melibatkan perusahaan Teori Ekuitas 3. Teori Ekuitas Residual 4. Teori Enterprise 5. Teori Dana 6. Laporan Nilai Tambah (Value Added) Sebagai pelengkap laporan keuangan. KONSEP NILAI TAMBAH Nilai Tambah adalah Perbedaan antara penghasilan kotor yg diterima oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan produk dan jasa dengan jumlah uang yang dibayarkan utk membeli bahan baku dan jasa lainnya yg disediakan oleh pemasok dari luar perusahaan. KONSEP NILAI TAMBAH • Kesimpulan. Nilai Tambah pada dasarnya adalah hasil penjualan dikurangi dengan biaya bahan baku dan jasa pihak luar yang digunakan dalam rangka menciptakan penghasilan tersebut. • Ilustrasi: A mempunyai perush. X . A membeli bhn baku gandum Rp 10.000. A menggaji pegawai B untuk mengolah bahn baku gandum menjadi tepung terigu. Tepung dijual harga Rp. 25.000. B. Menerima gaji 5.000. laba bersih A 10.000, NT perush X 15.000. NT akan didistribusikan kpd A dan B. Metode Penentuan Nilai Tambah 1. Metode Subtractive NT = HP – BI NT = Nilai Tambah HP = Hasil Penjualan BI = Beban Input (bhn baku atau jasa yg dibeli dari luar perush. Yg dipakai utk menghasilkan penjualan tsb.) 2. Metode Additive NT = BG + (LO- NP) BG = beban Gaji dan Upah LO = Laba Operasi (sblm Pajak, bunga dan pos-pos luar biasa) NP = Beban Operasi dan Laba yg berasal dari kegiatan non produksi KONSEP PENDAPATAN • Pendapatan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh potensi jasa (cost) yang dimiliki oleh perusahaan. • Paton dan Littleton, pendapatan dapat ditinjau dari: - Aspek fisik ( pendapatan merupakan hasil akhir dari suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba) - Aspek moneter (aliran masuk aktiva kedalam perusahaan) Pengertian Pendapatan • APB, Statement no.4 Pendapatan adalah kenaikan kotor aktiva atau penurunan kotor hutang yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum yg berasal dari kegiatan perusahaan berorientasi laba yg dapat mengubah ekuitas pemilik • FASB dalam SFAC no 6 Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau penurunan hutang (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang m penyerahan jasa atau kegiatan lain yg merupakan kegiatan utama yg berlangsung terus menerus dari entitas tersebut jasa • IAI, Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yg timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yg tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. PENGUKURAN PENDAPATAN • Pendapatan diukur dalam satuan nilai tukar produk/jasa dalam suatu transaksi yang bebas. • Nilai tukar tersebut menunjukkan ekuivalen kas atau nilai diskonto tunai dari uang yg diterima atau akan diterima dari transaksi penjualan. Kriteria Pengakuan Pendapatan 1. Telah Terealisasi (realized) yaitu telah terjadi transaksi pertukaran antara barang yg dihasilkan perusahaan dengan kas atau klaim untuk menerima kas. 2. Pendapatan telah terbentuk (earned), yaitu bila kegiatan menghasilkan barang dan jasa telah berjalan dan secara substansial telah selesai Saat Pengakuan Pendapatan 1. Pengakuan Pendapatan pada saat Penjualan. 2. Pendapatan diakui selama Kegiatan Produksi 3. Pendapatan diakui saat produksi selesai 4. Pengakuan Pendapatan Pada Saat kas diterima Konsep Biaya (Expenses) • Karakteristik Biaya. • Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau difinisi yang berkaitan dengan biaya • Pengertian biaya secara umum: cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan. • Menurut FASB, biaya adalah aliran keluar (outflow) atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang atau jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas Menurut IAI: • Biaya : penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Biaya dan Rugi (Losses) • Biaya cost yang benar-benar dikorbankan untuk menghasilkan pendapatan • Losses: penggunaan aktiva atau pengurangan cost aktiva yang tidak berkaitan dengan proses memperoleh pendapatan. • IAI tidak memisahkan biaya dengan rugi. Dengan demikian semua potensi jasa baik yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk memperoleh pendapatan disebut biaya, secara spesifik dinyatakan oleh IAI dalam paragraf 75 bahwa kerugian termasuk dalam kelompok beban. Pengukuran Biaya: 1. Cost Historis, yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya untuk memperoleh aktiva. Pengukuran ini biasanya digunakan untuk gedung, peralatan dsb. 2. Cost pengganti/ cost masukan terkini (Replacement Cost/ Current Input Cost), yaitu jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama. Contoh; penilaian untuk persediaan 3. Setara kas (Cash Equivalent), yaitu jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva dipasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Pos aktiva berujud biasanya menggunakan dasar penilaian ini Dalam praktek yang paling banyak digunakan adalah cost historis. Pengakuan Biaya • Berdasarkan konsep penandingan (matching), pengakuan biaya pada dasarnya sama dengan pengakuan pendapatan. IAI dalam konsep penyusunan dan penyajian laporan keuangan menyatakan: • Beban diakui dalam laporan laba/ rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan pasti (paragraf 94). Selanjutnya disebutkan bahwa beban diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, dapat timbulnya hutang garansi produk Konsep penandingan (Matching). • Konsep penandingan adalah: konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju perusahaan sedangkan cost yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan merupakan upaya yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian pendapatan dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan telah menghasilkan pendapatan tersebut, agar dihasilkan besarnya laba yang tepat. Dasar penandingan: 1. Hubungan sebab akibat (Association of causes and effects). Penandingan ini sering disebut penandingan langsung (direct of product matching). Barang atau jasa tertentu yang digunakan dalam proses produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Contoh biaya gaji dan upah, biaya komisi penjualan, cost of goods sold. 2. Alokasi Sistematis dan rasional disebut juga dasar penandingan periodik (period matching) atau penandingan tidak langsung (indirect matching). Biaya diakui dan dihubungkan dengan pendapatan pada periode terjadinya. Cost yang terjadi dapat dialokasikan beberapa periode, dan dapat juga langsung diakui dan dibebankan sebagai biaya. Contoh depresiasi aktiva tetap 3. Pembebanan segera (Immediate Recoqnition): cost tersebut dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh: biaya adpertensi, biaya penelitian dan pengembangan. Konsep Laba (Income) Karakteristik Laba Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari laba sehingga memungkinkan untuk menganalisis transaksi atau peristiwa yang dapat mempengaruhi laba Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang adalah laba akuntansi yang merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya IAI tidak mendefinisikan income dengan istilah laba, tetapi dengan istilah penghasilan yang dinyatakan dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (IAI,1994) Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal (paragraf 70) Dalam paragraf 74 disebutkan bahwa definisi penghasilan meliputi baik pendapatan ( revenue) maupun keuntungan (gains) Adanya perbedaan dalam mendefinisikan laba disebabkan karena luasnya penggunaan konsep laba Fisher dan Bedford menyatakan tiga konsep laba Yaitu: 1. Psychic Income, yaitu menunjukkan konsumsi barang/ jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan individu 2. Real Income, yaitu menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living (biaya hidup) 3. Money Income, yaitu menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup Menurut Fisher konsep real income adalah konsep yang paling praktis bagi akuntan Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi • Perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi disebabkan oleh perbedaan konsep yang melandasinya. • Ekonom mendefinisikan laba dari sudut pandang orang, sekelompok orang atau masyarakat secara keseluruhan. • Laba Ekonomi adalah tambahan kemakmuran yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi dengan perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam unit kegiatan ekonomi tersebut. • Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Karakteristik laba akuntansi (menurut Belkaoui (1993) ada lima, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama dari penjualan barang/ jasa. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi yang mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost historis. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara pendapatan dengan biaya yang relevan. Keunggulan laba Akuntansi menurut Belkaoui: 1. 2. 3. 4. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai laporan keuangan masih mempercayai laba akuntansi bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif dan dapat diuji kebenarannya Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan, laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Artinya akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang direalisasi (realized gains) Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian dan pertanggungjawaban manajemen. Kelemahan laba akuntansi menurut Belkaoui: 1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum direalisasi dalam satu periode karena prinsip cost historis dan prinsip realisasi. 2. Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis mempersulit perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan metode alokasi. 3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis, dan konservatism dapat menghasilkan data yang tidak konsisten. Kelemahan Laba Akuntansi menurut Hendrikson: 1. 2. 3. 4. 5. Laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas. Belum ada dasar pengukuran dan penyajian yang secara teoritis mantap Praktek akuntansi yang diterima umum memungkinkan timbulnya ketidak konsistenan dalam pengukuran laba periodik dari perusahaan yang berbeda atau antar periode akuntansi yang sama. Perubahan tingkat harga (daya beli uang) belum tercermin dalam laba akuntansi yang dihitung atas dasar nilai nominal uang. Informasi lain mungkin terbukti lebih bermanfaat bagi investor dan pemegang saham dalam pengambilan keputusan investasi. Tujuan pelaporan Laba: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sebagai indikator efisiensi dalam penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan Sebagai pengukur prestasi manajemen Sebagai penentuan besarnya pajak Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran Sebagai dasar pembagian dividen Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan Pengukuran dan pengakuan Laba Pengukuran besarnya laba sangat tergantung pada besarnya pendapatan dan biaya. Karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Dengan demikian laba diakui sejalan dengan pengakuan pendapatan dan biaya Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan IAI, disebutkan: bahwa penghasilan (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi dimasa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan andal. Tiga pendekatan dalam mengukur laba 1. Pendekatan transaksi. Pendekatan ini menganggap bahwa perubahan aktiva/ hutang (laba) terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal maupun eksternal 2. Pendekatan kegiatan. Pendekatan ini merupakan perluasan dari pendekatan transaksi. Perbedaanya : pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan yang mengukur transaksi dengan pihak luar, sedang pendekatan kegiatan didasarkan pada konsep peristiwa/ kegiatan dalam arti luas, tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar. 3. Pendekatan mempertahankan kemakmuran (capital maintenance Concept) Dalam pendekatan ini laba diakui dan diukur setelah capital awal dapat dipertahankan. Capital dimaksudkan kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai bentuknya. Dengan demikian capital diartikan sebagai sekelompok kekayaan tanpa memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut Kebaikan Pendekatan transaksi: 1. 2. 3. 4. 5. Komponen laba dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Misalnya atas dasar produk/ konsumen Laba operasi dapat dipisahkan dari laba non operasi Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva dan hutang yg ada pada akhir periode Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transksi eksternal untuk berbagai tujuan. Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yg satu dengan yg lainnya. Kebaikan Pendekatan Kegiatan 1.Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan jenis evaluasi dan prediksi yang berbeda dibandingkan laba yang berasal pembelian dan penjualan surat berharga yg ditujukan pada usaha memperoleh capital gain 2. Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yg menjadi tanggung jawab manajemen 3. Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan pada pola perilaku dari jenis kegiatan yg berbeda. Income Smoothing Income smoothing adalah: perataan laba yang disengaja untuk mencapai trend laba tertentu Alasan diadakan Income smoothing (Heyworth): 1. Untuk memperbaiki hubungan dengan kreditor, investor dan karyawan 2. Meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis Gordon mengajukan proposisi berkaitan dengan perataan laba 1. 2. 3. 4. Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmuran. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaanm level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performance perusahaan dapat eningkatkan status dan reward bagi manajer Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba perusahaan. Atas dasar proposisi tersebut Gordon mengajukan teori Sbb,: Jika empat proposisi tersebut diterima atau terbukti maka manajemen dengan kekuasaan (power) akan:1. meratakan laba yg dilaporkan, (2) meratakan tingkat pertumbuhan laba, dengan meratakan tingkat pertumbuhan lababerarti: jika tingkat pertumbuhan laba tinggi, maka manajemen akan menghadapi praktik/ metode akuntansi yang dapat mengurangi laba dan sebaliknya Beidelman: 1. Didasarkan pada asumsi bahwa pola laba periodik yang stabil dapat mendukung tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan pola laba periodik yang berfluktuasi 2. Berkaitan dengan upaya meratakan kemampuan untuk mengantisipasi pola fluktuasi laba periodik Bentuk Income smoothing: 1. Real smoothing 2. Artificial smoothing Real smoothing :berkaitan dengan transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap laba Artificial Smoothing: Berkaitan dengan prosedur akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost atau pendapatan dari satu periode keperiode yang lain Tindakan yang disengaja atas level biaya yang dilaporkan (real smoothing), metode pelaporannya (artificial smoothing) Barnes membedakan tiga dimensi income smoothing 1. 2. 3. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/ atau pengakuan peristiwa. Artinya manajemen dapat menentukan waktu terjadinya transaksi aktual sehingga pengaruh transaksi tersebut thd laba yg dilaporkan cenderung rata sepanjang waktu, Perataan melalui alokasi sepanjang periode. Atas dasar terjadinya dan diakuinya peristiwa tertentu, manajemen memiliki media pengendalian tertentu dalam penentuan laba pada periode yg terpengaruh oleh kuantifikasi peristiwa tersebut. Perataan melalui klasifikasi (clasificatory smoothing). Jika angka2 dalam laporan laba rugi selain laba bersih merupakan obyek dari perataan laba, maka manajemen dapat dengan mudah mengklasifikasikan elemen-elemen dalam laporan laba rugi shg dapat mengurangi variasi laba setiap periodenya. Pengungkapan Lap. Keuangan • Discclosure: tidak menutupi atau tidak menyembunyikan • Dikaitkan dengan Lap. Keuangan: laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan mengenai hasil aktivitas unit usaha Informasi harus: - Lengkap - Jelas/ tidak membingungkan - Dpt menggambarkan secara tepat mengenai kejadian ekonomi yg berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut Konsep pengungkapan : 1. Pengungkapan yang cukup (adequate) 2. Wajar (fair) 3. Lengkap (full) Laporan keuangan ditujukan/ diungkapkan kepada: investor kreditor pemegang saham pemerintah konsumen masyarakat umum KEPADA SIAPA INFORMASI DIUNGKAPKAN? • Dinyatakan oleh FASB dalam SFAC No.1 Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor potensial dan kreditor dan pengguna lainnya dalam rangka pengambilan keputusan investasi rasionalm kredit dan keputusan sejenis laiinya. Kriteria untuk mengakui transaksi dalam laporan keuangan adalah 1. 2. 3. 4. Definisi (Definition) Keterukuran (Measurability) Relevansi (Relevance) Reliabilitas (Reliability) Pada umumnya terdapat 5 macam Informasi kualitatif yang diungkapkan thd setiap pos dan jumlah yg tercantum dalam laporan keuangan: 1. 2. 3. 4. Ketidak pastian (contingencies) Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi Perubahan akuntansi Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak 5. Peristiwa-peristiwa kemudian setelah tanggal neraca Penjelasan • • • • • Ketidakpastian yaitu: Peristiwa yg kemungkinan akan terjadi dimasa yg akan datang dan mempengaruhi secara material thd keadaan keuangan perusahaan Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi yaitu: pengungkapan tentang dasar atau metode penilaian yg digunakan perusahaan seperti metode penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan akuntansi: Pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yg digunakan perusahaan seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO menjadi LIFO dsb. Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak yaitu: mengungkapkan mengenai adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak Peristiwa2 kemudian setelah tanggal neraca yaitu: penjelasan tentang suatu kejadian/ peristiwa yang (telah terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi penting yg perlu diungkapkan. Pengungkapan: 1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure). 2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) Metode Pengungkapan: 1. Bentuk dan susunan laporan yang formal 2. Terminologi dan pengujian terinci 3. Informasi sisipan 4. Catatan kaki 5. Ihtisar tambahan dan skedul 6. Komentar dalam laporan auditor 7. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris