desain dan simulasi filter daya aktif shunt - Digilib ITS

advertisement
ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN MINI CAPACITOR BANK TERHADAP KUALITAS
LISTRIK DI RUMAH TANGGA SERTA PERANCANGAN FILTER AKTIF MENGGUNAKAN
KONTROLER PI SEBAGAI PELINDUNG KAPASITOR DARI HARMONISA
Noptin Harpawi
Jurusan Teknik Elektro, FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Abstrak
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik yang tersedia dari PLN, maka keberadaan daya reaktif harus dibuat
seminimal mungkin. Disamping itu penghematan energi merupakan sesuatu yang prioritas di tengah menipisnya persediaan
energi listrik saat ini. Mini Capacitor Bank, merupakan suatu alat yang beredar banyak di masyarakat rumah tangga untuk
digunakan sebagai alat penghemat listrik dan untuk optimalisasi pemanfaatan daya listrik dari PLN. Dalam tugas akhir ini
dilakukan analisis mengenai prinsip kerja dan pengaruh alat ini secara nyata terhadap kualitas listrik (tegangan, arus, power
factor, harmonisa, rugi-rugi daya), persentase optimalisasi pemanfaatan daya, pengaruhnya terhadap tagihan listrik bulanan,
pengaruhnya terhadap PLN, serta analisis tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan Mini Capacitor Bank
(seperti kondisi beban, harmonisa dalam jaringan, lokasi pemasangan).
Dalam tugas akhir ini juga dilakukan perancangan filter aktif menggunakan kontroler PI sebagai pelindung kapasitor
dari harmonisa yang disebabkan beban non linier. Ini dilakukan karena ketika kapasitor dipasang di jaringan, maka akan
terjadi resonansi (seri dan paralel) antara kapasitor dengan impedansi jaringan pada frekuensi tertentu. Seandainya terjadi
harmonisa pada frekuensi resonansi tersebut maka akan terjadi tegangan/arus lebih pada kapasitor. Simulasi hasil
perancangan dilakukan dengan menggunatan software POWERSIM 6.0.
Kata kunci: mini capacitor bank, kualitas listrik, power factor, harmonisa, rugi-rugi daya, filter aktif.
non linier seperti Komputer, TV, AC, UPS, dan alat-alat
elektronika daya lainnya terutama yang mengandung
komponen semikonduktor. Jika terdapat harmonisa yang
frekuensinya mendekati atau sama dengan frekuensi
resonansi antara kapasitor dengan impedansi jaringan maka
kapasitor akan rusak. Dalam tugas akhir ini, dilakukan
perancangan filter aktif menggunakan kontroler PI sebagai
pengaman kapasitor dari harmonisa. Keberadaan filter aktif
ini akan mereduksi harmonisa di jaringan sehingga tidak
membahayakan kapasitor. Perancangan filter aktif dilakukan
menggunakan software POWERSIM 6.0.
I. PENDAHULUAN
Krisis listrik yang belum teratasi mengharuskan
konsumen listrik untuk menghemat penggunaan daya dan
mengoptimalkan daya listrik yang tersedia. Tindakan
tersebut mutlak dilaksanakan semua konsumen listrik, tidak
terkecuali konsumen rumah tangga. Untuk mewujudkan hal
tersebut masyarakat rumah tangga banyak yang
menggunakan Kapasitor Bank yang berkapasitas kecil (Mini
Capacitor Bank).
Secara teori pemasangan kapasitor akan membantu
mengoptimalkan penggunaan daya, perbaikan power faktor,
dapat menstabilkan tegangan, mengurangi arus, dan
mengurangi rugi-rugi daya, tetapi tidak mempengaruhi
tagihan bulanan listrik suatu rumah tangga secara signifikan.
Karena PLN hanya menghitung pemakaian daya aktif.
Dalam hal ini para konsumen listrik rumah tangga sering
tertipu oleh iklan yang menyatakan bahwa penggunaan Mini
Capacitor Bank dapat menghemat tagihan listrik bulanan
hingga 40%. Padahal yang berkurang adalah arus yang
untuk pembangkitan daya reaktif dalam jaringan listrik di
rumah, sedangkan hitungan KWh di meteran tetap.
Dalam tugas akhir ini dilakukan pengukuran secara
langsung dan analisis sehingga diketahui pengaruh
pemasangan kapasitor terhadap kualitas listrik di rumah
tangga (meliputi power factor, tegangan, arus, harmonisa,
rugi-rugi daya), persentase optimalisasi pemanfaatan daya,
pengaruh terhadap tagihan listrik bulanan, dan pengaruh
terhadap jaringan listrik PLN. Selain itu juga akan dianalisa
pengaruh kondisi beban, harmonisa dalam jaringan, serta
penentuan lokasi pemasangan kapasitor yang tepat dalam
jaringan listrik rumah tangga.
Perancangan pengaman Mini Capasitor Bank terhadap
tegangan lebih dan arus lebih yang disebabkan harmonisa
juga dilakukan dalam tugas akhir ini. Ini dilakukan karena
banyak kapasitor yang rusak akibat tegangan/arus lebih
tersebut. Fenomena ini disebabkan oleh adanya beban-beban
II. TEORI PENUNJANG
2.1 Kapasitor Dalam Sistem Tenaga Listrik
2.1.1 Konstruksi Kapasitor
Kapasitor adalah komponen pasif yang menghasilkan
daya reaktif. Konstruksi kapasitor ini terdiri atas dua keping
pelat (konduktor) sejajar dan di tengah-tengahnya terdapat
suatu bahan dielektrik.
d
dielektrik (εr)
2 Keping pelat sejajar
dengan luas masingmasing adalah A
Gambar 1. Konstruksi kapasitor
Nilai kapasitansi kapasitor (C) adalah:
A
 satuan C adalah Farad
C 
d
2.1.2 Rating Kapasitor
Untuk menentukan nilai daya reaktif yang dihasilkan
oleh kapasitor, dapat dihitung dengan cara:
1
Daya _ reaktif (Var )  V 2 .2f .C
2.2.2 Power Factor
1. Pengertian Daya Secara umum
Daya listrik satu fasa didefinisikan sebagai perubahan
energi terhadap waktu. Daya sesaat dapat dinyatakan oleh
persamaan berikut:
Dimana:
V : Tegangan Kapasitor (Volt)
f : Frekuensi jala-jala (Hz)
C : Kapasitansi (F)
Jika kapasitor dipasang pada tegangan yang berbeda (V0),
maka besar daya reaktif yang dihasilkan:
s  vanian  Vmaks I maks cos ωt cos(t  θ)

2
 V 
Daya _ reaktif (Var )   0  Varrating
 Vrating 


VmaksI maks
V I
cos (1  cos 2t )  maks maks sin sin2t
2
2
Vm aksI m aks
dapat diganti dengan perkalian V  I
2
Pada persamaan di atas diperoleh, pertama:
dimana
2.1.3 Pemasangan Kapasitor
Secara umum ada dua cara pemasangan kapasitor:
1. Pemasangan secara paralel (Shunt)
Tujuan pemasangan kapasitor secara paralel adalah:
- Memperbaiki Power Factor
- Mengurangi rugi-rugi di saluran
- Menaikkan tegangan beban
2. Pemasangan secara seri
Pemasangan seri bertujuan untuk kompensasi daya reaktif
saluran yang disebabkan oleh induktansi saluran. Tetapi
pemasangan seperti ini jarang dilakukan karena
pemasangannya harus memutus jaringan.
V  I cos  P
P disebut daya aktif, satuannya adalah Watt.
Bagian kedua adalah:
V  I sin  Q
Q disebut daya reaktif, Satuannya adalah VAR
Dalam bentuk kompleks dapat dinyatakan sebagai berikut:
S  P  jQ S disebut dengan Apparent Power.
2. Pengertian Faktor Daya
Berikut adalah gambar segitiga daya:
Active Power
2.2 Kualitas Daya Listrik
Secara umum, kualitas daya listrik dapat diartikan
sebagai segala hal yang berhubungan dengan keadaan
tegangan, harmonisa, faktor daya dan kompensasi daya
reaktif.
2.2.1 Tegangan
IEEE
Recomended
Practices
Std
1159,
mengelompokkan gangguan tegangan sebagai berikut:
1. Transient
Transient adalah laju perubahan yang cepat dari
magnitude tegangan suplai. Contohnya saat pengisian
kapasitor.
2. Voltage Deviation
a. Short-duration Variation
- Sags
Voltage sags yaitu turunnya tegangan biasanya karena
starting dari motor-motor besar.
- Swells
Voltage swell didefinisikan sebagai peningkatan nilai
rms tegangan dan arus dalam durasi 0,5 cycle sampai
dengan 1 menit dengan magnitude antara 1,1 pu hingga
1,8 pu.
b. Long-duration Variation
- Overvoltage
Ini biasanya disebabkan oleh switching off beban-beban
besar.
- Undervoltage
Ini disebabkan oleh switching on dari beban, contohnya
switching on kapasitor bank.
3. Voltage Fluctuation (Flicker)
Didefinisikan sebagai variasi dari voltage envelope secara
acak dan berurutan/kontinyu.
4. Voltage Imbalance (Asymetry)
Yaitu ketidaksetimbangan tegangan pada listrik tiga fasa.

Apparent Power
Reactive Power
Gambar 2. Segitiga Daya
Definisi umum dari faktor daya adalah ratio antara daya
aktif (P) dan daya total (S).
P
Pf (Cos ) 
S
Nilai faktor daya antara 0 sampai dengan 1 ditambah
penyebutan lagging/leading. Sebutan Lagging jika arus
tertinggal terhadap tegangan, dan leading jika arus
mendahului tegangan.
Untuk gelombang yang tak sinusoidal (mengandung
harmonisa), maka faktor dayanya adalah:
I1
Pf 
Cos 1
N
I
2
i
i
Dimana:
i
: Index harmonisa
N
: Jumlah index harmonisa
I1
: Arus fundamental
Cos θ1 : Beda sudut arus dan tegangan fundamental
3. Perhitungan Perbaikan Faktor Daya
Dari gambar segitiga daya maka didapatkan:
daya reaktif
Q
tan  

daya aktif
P
Karena komponen daya aktif umumnya konstan (S dan Q
berubah sesuai dengan faktor daya), maka jika beban adalah
induktif, akan diperlukan daya reaktif kapasitif sebesar:

Daya reaktif kVar   Daya aktif  tan  tan
1
2

Dimana 1 adalah sudut antara S dan P sebelum diberikan
kompensasi daya reaktif, sedangkan  2 adalah perbedaan
sudut S dan P yang diinginkan.
2
2.2.3 Harmonisa
1. Definisi harmonisa
Harmonisa
didefinisikan
sebagai
gelombang
sinusoidal yang terjadi pada frekuensi kelipatan integer
frekuensi fundamentalnya yang dikombinasi dengan
gelombang frekuensi fundamental sehingga mengakibatkan
bentuk gelombang terdistorsi. Harmonisa biasanya
disebabkan adanya beban-beban non linear.
Berikut contoh gelombang akibat adanya harmonisa:



THD  
1
k
2
Un 

 100%
U1

2
2
Dimana:
Un adalah komponen harmonisa (tegangan/arus)
U1 adalah komponen fundamental
k adalah indek harmonisa maksimum yang diamati
2.3 Filter Aktif
Filter aktif dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
Filter Aktif (FA) shunt, seri dan hibrid. FA shunt adalah
filter yang paling populer. Skema rangkaian sebuah FA
yang menggunakan Inverter dapat dicermati pada Gambar 6.
FA harus menyediakan komponen harmonisa yang
dibutuhkan oleh beban nonlinear. Dengan demikian, jika
arus beban IL dapat dinyatakan sebagai jumlah komponen
dasar IL1 dan harmonisa-harmonisa yang lebih tinggi ILn,
yang secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut.
Gambar 3. Bentuk Gelombang Terdistorsi
2. Sumber-Sumber Harmonisa
a. Konverter, Rectifier, dan Inverter
Alat-alat di atas sangat banyak digunakan pada
peralatan listrik. Misalnya pada Lampu dimmer,
komputer, fax, TV, microwave, radio, mesin cuci,
komputer, Variable speed drive (VSD), Charger
baterai, Uninterruptible Power Supply (UPS).
b. Lampu Hemat Energi
c. Static Var Compensator (pada industri)
d. Tanur Busur Listrik (pada industri)

I L  I L1   I Ln
n2
Dimana:
IL = Arus beban
IL1 = Arus fundamental (arus sumber)
ILn = Arus frekuensi kelipatan fundamental
Maka FA Shunt harus menyediakan arus harmonisa If
3. Pengaruh Harmonisa
a. Kabel
Harmonisa akan mengakibatkan panas pada saluran.
b. Alat Ukur
Aliran harmonisa menyebabkan kesalahan pada
pengukuran dari suatu peralatan.
c. Mesin berputar dan Transformator
Arus harmonisa pada mesin-mesin listrik menyebabkan
osilasi mekanis, menambah rugi-rugi besi dan
meningkatkan panas. Pada transformator menyebabkan
meningkatnya rugi-rugi tembaga dan rugi-rugi besi
akibat adanya frekuensi tinggi pada sistem.
d. Resonansi
Kehadiran kapasitor bank yang sering dipakai
untuk perbaikan faktor daya dapat menyebabkan
timbulnya resonansi. Resonansi pada sistem tenaga
listrik, dikenal dua macam, yaitu resonansi seri dan
paralel. Resonansi seri berakibat timbulnya arus yang
sangat besar pada frekuensi resonansinya. Karena pada
saat tersebut nilai impedansi sistem lokal menjadi
sangat kecil sehingga jika ada orde harmonisa tegangan
pada frekuensi tersebut akan berakibat timbulnya arus
yang besar dan akan sangat berbahaya bagi bagi
kapasitor.
Resonansi paralel mengakibatkan tegangan
terminal kapasitor menjadi sangat tinggi pada frekuensi
resonansinya. Hal ini terjadi karena pada frekuensi
resonansi impedansi sistem lokal menjadi sangat besar
sehingga jika ada orde harmonisa arus pada frekuensi
tersebut akan timbul tegangan sesaat yang sangat besar
dan akan sangat berbahaya bagi bagi kapasitor.

I f   I Ln
n 2
Konfigurasi Filter aktif shunt adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Konfigurasi Filter Aktif Parallel
2.4 Kontroler PI
Untuk memperbaiki unjuk kerja suatu sistem maka
diperlukan kontroler. Kontroler akan membandingkan nilai
sebenarnya dari suatu sistem dengan nilai masukan (nilai
yang dikehendaki), sehingga didapat selisih (error) yang nol
atau mendekati nol.
Dalam tugas akhir ini yang digunakan sebagai
kontroller di filter adalah kontroller PI (Proporsional
Integral). Aksi kontrol kontroler PI dinyatakan dalam
persamaan berikut:
t
Kp
u (t )  Kp.e(t ) 
 e(t )dt
i
0
U (S )
1
 Kp (1 
)
E (S )
is
Kp adalah penguatan proporsional dan
integral.
4. Total Harmonic Distortion (THD)
Ini didefinisikan sebagai sebagai persentase total
komponen harmonisa terhadap komponen fundamentalnya.
3
i
adalah waktu
III. METODOLOGI
3.1 Langkah-Langkah Pengerjaan Tugas Akhir
Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh
dalam menyelesaikan tugas akhir:
IV. PENGUKURAN, SIMULASI, DAN ANALISIS
4.1 Hasil Pengukuran dan Analisis
Berikut adalah posisi pemasangan kapasitor pada jaringan:
MDB
BEBAN
Trafo PLN
Pengumpulan data kelistrikan rumah tangga
KWh PLN
Mempelajari spesifikasi kapasitor
Kapasitor bank
Pemasangan kapasitor pada jaringan listrik dan
pengukuran
Gambar 8. Pemasangan kapasitor
Tabel hasil pengukuran terhadap parameter-parameter
kualitas listrik pada suatu rumah sebelum dan sesudah
pemasangan kapasitor bank adalah sebagai berikut:
Melakukan perhitungan menggunakan rumus
parameter-parameter kualitas listrik setelah
pemasangan kapasitor
Tabel 1. Hasil pengukuran parameter-parameter listrik
sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor
Perancangan Filter aktif menggunakan PI Kontroler
untuk melindungi kapasitor dari harmonisa beserta
simulasi
Gambar 5. Flowchart pengerjaan tugas akhir
3.2 Sistem Kelistrikan Rumah Tangga
Dalam tugas akhir ini, data kelistrikan diambil pada
sebuah rumah di keputih perintis II no 54. Rumah ini
berlangganan daya listrik sebesar 2200 VA.
3.3 Spesifikasi Mini Capacitor Bank
Dalam tugas akhir ini digunakan sebuah Mini
capacitor bank dengan merek “SAVE TRICK”.
Secara perhitungan, nilai parameter-parameter kualitas
listrik (rugi-rugi saluran diasumsikan nol) adalah:
C = 10.216 uF
1
1
Xc 

wC
2fC
Pilot
Lamp
1
 311.74
2 x3.14x50x10.216x106
V2
2182
Qc 

 152.45Var
Xc
311.74

Gambar 6. Mini capacitor bank “SAVE TRICK”
Spesifikasi alat adalah:
Merk
Type
Tegangan
Kapasitansi
Induktansi
: SAVE TRICK
: ST 20 A
: 240 V
: 10.216 uF
: 0.0018 mH
Dari data pengukuran diketahui bahwa Qbeban adalah 280
Var. Dengan Qc yang bernilai 152.45 Var, maka sekarang
sumber mengirim daya reaktif sebesar:
Q = Qbeban – Qc
= 280 – 152.45 = 127.55 Var
Daya total yang dikirimkan dari sumber sekarang adalah:
3.4 Perancangan Filter Aktif sebagai Pengaman
Kapacitor Terhadap Tegangan/Arus Lebih yang
disebabkan harmonisa
Berikut adalah blok filter aktif yang direncanakan:
S 
S 
P  Q 
0.86  0.12755   0.87KVA
2
2
2
2
Arusnya adalah:
S
0.87
I 
 3.99 A
V 0.218
Power faktornya adalah:
Cos 
Gambar 7. Blok diagram Filter Aktif
4
P 0.86

 0.99 Lagging
S 0.87
Dengan demikian terjadi penghematan penggunaan daya
total (S) secara perhitungan adalah sebesar:
900 VA – 870 VA = 30 VA
1.
2.
3.
4.
Tabel 2. Hasil perhitungan parameter-parameter listrik jika
dipasang kapasitor 10.216 uF
Tegangan sumber ( Vn  218 2  308.3V , f: 50 Hz)
Beban (S: 900 VA, Pf: 0.95, THDi: 22.9 %)
Impedansi Saluran (R: 1.17 Ohm, L: 0.1 mH)
Kapasitor Bank (C: 10 uF; L: 0.0018 mH)
Hasil simulasinya adalah:
Gambar 10. Sinyal arus jala-jala
Spektrum frekuensinya:
4.2 Pengaruh Pemasangan Mini Capacitor Bank
Terhadap Tagihan Listrik Bulanan Dan Terhadap
Jaringan Listrik PLN
a. Pengaruh Terhadap Tagihan Listrik
Untuk pelanggan rumah tangga hanya dikenakan biaya
pemakaian Kilo Watt Jam (KWh). Sehingga pengaruh
pemasangan kapasitor sebagai kompensator daya reaktif
tidak akan mengurangi tagihan bulanan untuk
pemakaian daya aktif yang sama. Karena KWh meter
hanya mengukur daya aktif saja. Kalau pun ada
pengurangan daya aktif ketika dipasang kapasitor, itu
hanya sedikit yaitu berkurangnya rugi-rugi panas di
saluran instalasi rumah karena berkurangnya arus total.
Gambar 11. Spektruk frekuensi arus jala-jala
Nilai THD arus sumber dari sistem tanpa filter di atas:
Tabel 3. THD Arus Sistem saat Tanpa Filter
b. Pengaruh Terhadap Jaringan Listrik PLN
Pemasangan mini capasitor bank ternyata berpengaruh
terhadap PLN. Pengaruh-pengaruhnya adalah:
1. Mengurangi drop tegangan di pelanggan dan mengurangi
rugi-rugi jaringan.
2. Semakin optimalnya daya aktif yang dimanfaatkan di sisi
pelanggan. Dengan demikian jumlah pelanggan yang
minta tambahan daya ke PLN akan berkurang. Ini sangat
membantu PLN yang masih kesulitan menangani
permintaan dari pelanggan baik sambungan baru maupun
permintaan tambahan daya.
3. Efesiensi peralatan seperti transformator daya dan saluran
penghantar akan meningkat, jika penyerapan daya reaktif
di sisi pelanggan menurun.
Orde Harmonisa
ke-n
Magnitudo Arus
Harmonisa
3
5
7
9
11
15
17
THD
1.19
0.37
0.09
0.18
0.09
0.07
0.07
23 %
Arus fundamental (50Hz) = 5.5 A
Perhitungan nilai THD arus jala-jala di atas adalah sebagai
berikut:
THDarus 
4.3 Simulasi Dan Analisis Hasil Perancangan Filter
Aktif Menggunakan Kontroler PI Sebagai
Pelindung Kapasitor Dari Harmonisa
a. Simulasi Sistem Tanpa Filter
Untuk simulasi awal, sistem yang digunakan adalah
sistem tanpa filter seperti yang terlihat pada gambar berikut.
THD 
THD 
Gambar 9. Simulasi Sistem Tanpa Filter
untuk
5
I n2
x100%
I2
n  2 , 3... 1
2
2
2
I 32  I 52  I 72  I 92  I11
 I15
 I17
I12
1.192  0.272  0.092  0.182  0.092  0.072  0.072
= 23 %
Parameter-parameter
yang
digunakan
rangkaian simulasi sistem tanpa filter adalah:

5.5 2
b.
Simulasi Sistem Dengan Filter
Berikut adalah gambar lengkap suatu jaringan listrik
yang telah dipasangi filter aktif:
V. KESIMPULAN
1. Mini Capacitor Bank akan bermanfaat jika dipasang pada
jaringan listrik yang memiliki beban induktif. Diantara
manfaat yang dihasilkan pada listrik rumah tangga yang
dijadikan objek adalah: peningkatan power factor (dari
0.95 lagging menjadi 0.99 lagging), mengurangi drop
tegangan (karena turunnya arus dari 4.13A menjadi
3.89A, mengurangi daya total yang ditarik dari jala-jala
PLN (dari 900 VA menjadi 850VA).
2. Pemasangan kapasitor bank tidak mengurangi tagihan
listrik bulanan. Karena yang dikompensasi oleh alat ini
hanya daya reaktif bukan daya aktif. Tetapi dengan
pemasangan alat ini akan terjadi optimalisasi pemanfaatan
daya berlangganan. Dari hasil pengukuran terlihat bahwa
kebutuhan daya total menjadi turun dari 900 VA menjadi
850 VA (turun 5.6 %)
3. Filter aktif menggunakan kontroler PI memiliki
kemampuan
untuk
mengkompensasi
komponen
harmonisa arus jala-jala. THD arus jala-jala sebelum
terpasang filter aktif adalah sebesar 23%, dan setelah
terpasang filter aktif turun menjadi 0,76%.
Gambar 12. Sistem Yang Terpasang Filter Aktif
Setelah dipasang filter aktif kepada sistem, maka bentuk
gelombang arus pada jala-jala menjadi seperti berikut:
DAFTAR PUSTAKA
[1] Longland, “Power Capacitor Hand Book”, Buffer Worths,
London, 1994.
[2] J. Arrillaga, D. A. Bradley, P. S. Bodger, “Power Systems
Harmonics”, John Wiley & Sons, 1985.
[3] Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D, “Hand Out
Analisis Sistem Tenaga”, ITS-Surabaya, 2009.
[4] Prof. Dr. Ir. Mochammad Ashari, M.Eng, “Hand Out
Elektronika Daya”, ITS-Surabaya, 2009.
[5] Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng, “Pengantar Sistem
Pengaturan”, ITS-Surabaya, 2008.
[6] http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/elkt/2007/jiunkpe-ns-s12007-23403053-5216-capacitor_bank-chapter2.pdf.
[7] Hurng-Liahng Jou , Jinn-Chang Wu, Kuen-Der Wu, NanTsun Shen, Yao-Jen Chang, “Simplified method for protecting
the power capacitor from over-voltage/over-current”,
Electrical Power and Energy Systems 28 (2006) 215–220.
Gambar 13. Sinyal tegangan dan arus jala-jala
setelah dipasang filter
Spektrum frekuensinya:
BIOGRAFI PENULIS
Noptin Harpawi Lahir di Lubuk Jambi Riau pada 10 Nopember 1983. Penulis
memulai pendidikan di SDN 008 Teluk
Kuantan,. Pada tahun 1998 melanjutkan studi
ke SMUN 5 Pekanbaru dan lulus pada tahun
2001. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan studi di Jurusan Teknik
Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
melalui jalur PSUD. Semenjak Oktober 2005
hingga Agustus 2008 penulis bekerja di PT Excelcomindo
Pratama, Tbk sebagai Field Maintenance Engineer Pekanbaru.
Pada akhir Agustus 2008, penulis melanjutkan pendidikan di
Jurusan Teknik Elektro ITS bidang studi Teknik Sistem Tenaga
hingga sekarang. Penulis dapat dihubungi pada alamat e-mail:
[email protected] atau [email protected]
Gambar 4.14. Spektrum arus jala-jala setelah dipasang filter
Berikut adalah THD setelah dipasang filter:
Tabel 4. THD Arus Sistem Setelah Dipasang Filter
Orde Harmonisa
ke-n
Magnitudo Arus
Harmonisa
3
5
7
9
11
15
17
THD
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.004
0.006
0.76 %
Arus fundamental (50Hz) = 5.51 A
6
Download