Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan bisa diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan
(Hanafi, 2012:2)
Menurut (Darsono, 2010:1) Manajemen keuangan adalah aktivitas
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang
semurah-murahnya dan menggunakannya seefektif, seefisien, dan seproduktif
mungin untuk memperoleh laba.
Sedangkan menurut (Martono dan Harjito, 2010:4) Manajemen
Keuangan
adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai
tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan
merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset,
mendanai asset dan mengelola asset untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
keuangan merupakan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh, menggunakan, dan mengelola asset untuk mencapai
tujuan perusahaan.
9
10
2.1.1 Tujuan Manajemen keuangan
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan
(memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga saham
perusahaan.(Martono dan Harjito, 2010:13)
Menurut (Sutrisno, 2012:4) Tujuan perusahaan adalah meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham atau pemilik. Kemakmuran para pemegang
saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang
merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan, dan
kebijakan dividen.
Selanjutnya menurut (Husnan, 2010:6) tujuan manajemen keuangan
adalah untuk mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, keputusan
keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Berdasarkan tujuan manajemen keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan manajemen keuangan yaitu untuk mengoptimalkan nilai perusahaan dan
mensejahterakan pemegang saham.
2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan merupakan posisi yang paling penting yang
akan mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan atau organisasi. Fungsi
utama dalam manajemen keuangan menurut (Sutrisno, 2012:5) terdiri dari tiga
keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu:
11
1.
Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan
komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari
investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu
investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian. Resiko dan hasil yang
diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan,
kebijakan, maupun nilai perusahaan.
2.
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal.
Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi
perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan
usahanya.
3.
Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keungan untuk
menentukan : (1) besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (2) stabilitas dividen yang
12
dibagikan, (3) dividen saham (stock dividend), (4) pemecahan saham (stock
split), serta (5) penarikan kembali saham yang beredar, yang semuanya
ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
2.2 Laporan Keuangan
Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan, manajer keuangan
perlu memahami kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan dengan
analisis laporan keuangan perusahaan.Laporan keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.
Menurut (Martono dan Harjito, 2010:51) laporan keuangan merupakan
ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
Sedangkan (Sutrisno, 2012:9) menyatakan bahwa laporan keuangan itu
disusun untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihakpihak yang berkepentingan (manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan
pemerintah).
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari aktivitas suatu perusahaan yang dibuat oleh
manajemen yang akandigunakan oleh pemilik perusahaan, calon investor,
kreditur,pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan untuk melihat kinerja
keuangan dan operasional perusahaan.
13
2.2.1 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan merupakan ringkasan dari
asset, kewajiban, dan kinerja operasi selama periode tertentu. Menurut (Darsono,
2010:56), jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari:
1. Laporan laba rugi (income statement)
Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi informasi tentang hasil usaha
(pendapatan dan biaya) selama periode tertentu.
2. Neraca (balance sheet)
Neraca adalah laporan yang mencerminkan posisi keuangan perusahaan.
Neraca akan berisi aktiva, hutang, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan
pada waktu tertentu sesuai tanggal yang ada pada neraca.
3. Laporan arus kas (statement of cash flow)
Laporan arus kas berisi informasi tentang sumber dan penggunaan kas selama
periode tertentu.
4. Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi penambahan dan
pengurangan modal pemilik
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan dari neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, dan penjelasan-penjelasan lain yang diperlukan untuk
pemakai laporan.
14
2.3 Keputusan Investasi
Investasi adalah kegiatan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
dimilikinya dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang. Beberapa pakar mengemukakan
pendapatnya tentang investasi. Menurut (Sunariyah, 2011:4) Investasi adalah
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa
yang akan datang.
Kemudian menurut (Jogiyanto, 2010:5) investasi adalah penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama
periode waktu yang ditentukan.
Sedangkan menurut (Eduardus, 2010:2) investasi adalah komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep
keputusan investasi merupakan suatu konsep pengalokasian dana dan penentuan
sumber dana dimasa yang akan datang. Perusahaan dapat melakukan
pengalokasian dana dalam bentuk investasi riil yaitu dalam bentuk aktiva
berwujud seperti emas, perak, intan dan real estate ataupun dalam bentuk surat
berharga atau sekuritas.
15
2.3.1 Proses Keputusan Investasi
Menurut (Eduardus, 2010:12), tahap-tahap keputusan investasi meliputi
lima tahap keputusan, diantaranya:
1. Penentuan tujuan investasi,
2. Penentuan kebijakan investasi,
3. Pemilihan strategi portofolio,
4. Pemilihan asset,
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
2.3.2
Jenis-Jenis Keputusan Investasi
Menurut (Sunariyah, 2011:4) investasi dalam sebuah entitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Investasi Langsung
Investasi langsung adalah pembelian langsung aktiva keuangan suatu
perusahaan.Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan
yang dapat diperjual-belikan dipasar uang (money market), pasar modal (capital
market), atau pasar turunan (derivative market).Investasi langsung juga dapat
dilakukan dengan membeli aktiva yang tidak dapat diperjual-belikan.Aktiva
tersebut biasanya diperoleh melalui bank komersial. Macam-macam investasi
langsung sebagai berikut:
a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan
1. Tabungan
2. Deposito
16
b. Investasi langsung yang dapat diperjual-belikan
1. Investasi langsung dipasar uang
a. T-bill
b. Deposito yang dapat dinegosiasi
2. Investasi lagsung dipasar modal
a. Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities)
1. T-bond
2. Federal agency securities
3. Municipal bond
4. Corporate bond
5. Convertible bond
b. Saham-saham (equity securities)
1. Saham preferen (preffered stock)
2. Saham biasa (common stock)
3. Investasi langsung dipasar turunan
a. Opsi
1. Waran (warrant)
2. Opsi put (put option)
3. Opsi call (call option)
4. Futures contract
2. Investasi Tidak langsung
Investasi tidak langsung adalah pembelian saham dari perusahaan investasi
yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.Investasi
17
tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan
investasi.Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa
keuangan dengan cara menjual sahamnya ke public dengan menggunakan dana
yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Ini berarti
perusahaan investasi membentuk portofolio (diharapkan portofolionya optimal)
dan menjualnya secara eceran kepada public dalam bentuk saham-sahamnya.
Investasi tidak langsung ini menarik bagi investor paling tidak karena dua alas an
utama, yaitu:
a. Investor dengan modal kecil dapat menikmati keuangan karena
pembentukan portofolio. Jika investor ini harus membuat portofolio
sendiri, maka dia harus membeli beberapa saham dalam jumlah yang
cukup besar nilainya. Investor yang tidak mempunyai dana cukup untuk
membuat portofolio sendiri dapat membeli saham yang ditawarkan oleh
perusahaan investasi ini.
b. Membentuk portofolio membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang
mendalam. Investor awam yang kurang mempunyai pengetahuan dan
pengalaman tidak akan dapat membentuk portofolio optimal, tetapi dapat
membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi yang telah
membentuk portofolio optimal.
2.3.3 Mengukur Keputusan Investasi Perusahaan
Keputusan investasi tercermin dari pertumbuhan Total Assets perusahaan
yang bersangkutan dari tahun ke tahun.Pertumbuhan total asset dari tahun ke
18
tahun menunjukan perkembangan investasi suatu perusahaan. Menurut (Abdul
Halim, 2009:42) pertumbuhan total aset adalah perubahan (tingkat pertumbuhan)
tahunan dari Total Aktiva.
Rumus Perhitungan Keputusan Investasi:
2.4 Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan manajemen keuangan dalam
melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antar sumber-sumber dana yang
paling ekonomis bagi perusahaan untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan investasi,
serta kegiatan operasional perusahaannya. Ketersediaan dana yang akan
digunakan untuk mendanai berbagai alternative investasi ini dapat dilihat dari
struktur modal perusahaan pada neraca perusahaan disisi pasiva.
Menurut (Van Horne et al, 2009:3), keputusan pendanaan ini sering
disebut juga sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer
keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari
sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai
kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
2.4.1 Struktur Modal
Struktur modal merupakan struktur finansial yang terdiri atas hutang dan
modal sendiri.Struktur modal menurut (Martono dan Harjito, 2010:240) bahwa
19
struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang
perusahaan yang ditunjukan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap
modal sendiri.Sedangkan menurut (Darsono, 2010:153) struktur modal adalah
jumlah permanen perusahaan yang tersumber dari hutang jangka panjang dan
modal sendiri.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa konsep struktur modal
merupakan suatu konsep bagaimana suatu perusahaan didanai baik dengan modal
sendiri maupun dengan modal pinjaman.
2.4.2 Teori Struktur Modal
Menurut (Martono dan Harjito, 2010:241), struktur modal yang optimal
dapat
diartikansebagai
biayapenggunaan
modal
struktur
modal
rata-rata,
sehingga
yang
akan
dapat
meminimalkan
memaksimalkan
nilai
perusahaan.
Pendekatan pendekatan struktur modal yang dilakukan oleh (Van Horne
dan M.Wachowicz, 2009:234) sebagai berikut:
1. Pendekatan laba bersih(Net Income Approach)
Menurut pendekatan laba bersih, biaya modal pinjaman dan biaya modal
sendiri tidak dipengaruhi oleh struktur modal, tetapi biaya modal keseluruhan
dapat diturunkan dengan jalan meningkatkan leverage sehingga nilai perusahaan
dapat ditingkatkan.
2. Pendekatan laba operasi bersih (Net Operating Income Approach)
20
Pendekatan Net Operating Income Approach (NOI), jika struktur modal
berubah, biaya modal pinjaman tetap, akan tetapi biaya modal sendiri naik.
Kenaikan modal pinjaman yang biayanya murah diimbangi dengan kenaikan
biaya modal sendiri, sehingga biaya modal sendiri tidak berubah pada semua
tingkat leverage.
3. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)
Pendekatan tradisional ini berpendapat bahwa biaya modal sendiri akan
meningkat pada kenaikan leverage, disamping itu biaya pinjaman juga dapat
meningkat bila melebihi tingkat tertentu. Oleh karena itu akan terdapat suatu titik
dimana biaya modal keseluruhan merupakan titik terendah dan ini akan
mencerminkan struktur modal yang optimal.
4. Pendekatan Modigliani Miller (Modigliani miller approach)
Pendekatan Modigliani Miller (MM) menyatakan bahwa nilai perusahaan
adalah tidak bergantung atau tidak dipengaruhi struktur modal.pendapat MM
didasarkan pada ide bahwa tidak menjadi masalah bagaimana perusahaan
membagi struktur modalnya diantara hutang, saham preferen, dan saham biasa.
Pernyataan tersebut didukung dengan adanya proses arbitrase. Melalui proses
arbitrase akan membuat harga saham atau nilai perusahaan baik yang tidak
menggunakan hutang atau yang menggunakan hutang, akhirnya sama.
2.4.3 Mengukur Keputusan Pendanaan Perusahaan
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang
(hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukan
21
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan
modal yang ada. Menurut (Martono dan Harjito, 2010:59) Debt Equity Ratio
adalah perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri
(ekuitas).
Menurut (Husnan, 2010:278) DER menunjukan perbandingan dana yang
disediakan pemilik atau manajemen perusahaan yang berasal dari kreditur
perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya:
1. Para kreditur akan melihat modal sendiri perusahaan atau dana yang
disediakan pemilik untuk menentukan besarnya margin pengaman.
2. Dengan mencari dana yang berasal dari hutang pemilik memperoleh
manfaat mempertahankan kendali perusahaan dengan investasi terbatas.
3. Jika perusahaan memperoleh hasil yang lebih besar daripada dana yang
dipinjam, maka hasil pengembalian untuk para pemilik akan meningkat.
Rumus Perhitungan Keputusan Pendanaan:
2.5 Kebijakan Dividen
Menurut (Hanafi, 2012:361) dividen merupakan kompensasi yang
diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Dividen yang dibagikan
dapat berupa dividen tunai/cash Dividend (yang artinya setiap pemegang saham
diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap lembar
saham) atau dapat berupa stock dividend yang nantinya akan menambah jumlah
saham yang dimiliki pemegang saham.
22
Pengertian kebijakan dividen menurut (Gitman, 2012:597):
“A plan of action to be followed wherever on dividend decision is made”.
Artinya bahwa kebijakan dividen merupakan suatu rencana dari aksi yang
dijalankan sewaktu-waktu pada keputusan deviden yang dibuat.
Menurut (Martono dan Harjito, 2010:253) kebijakan dividen (dividend policy)
merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun
akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan
untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah
kebijakan yang mengatur berapa bagian laba bersih yang akan dibagikan sebagai
dividen kepada para pemegang saham dan berapa bagian laba bersih yang akan
digunakan untuk membiayai investasi perusahaan.
2.5.1 Teori Kebijakan Dividen
Menurut (Brigham dan Houston, 2011:211), ada beberapa teori
kebijakan dividen yang dikemukakan oleh para ahli keuangan seperti Modigliani
& Miller, serta Gordon & Linter. Teori-teori tersebut diantaranya:
1. Teori Dividen Irelevan (Dividend Irrelevan Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Modigliani & Miller (MM) menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap harga saham
23
maupun biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarya
tidak relevan.
2. Bird-in-the-hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Gordon & Linter yang menyatakan bahwa
biaya modal sendiri akan naik jika Dividend Payout Ratio (DPR) rendah. Hal ini
dikarenakan investor lebih suka menerima deviden berupa capital gain.
3. Tax Preference Theory
Teori ini berpendapat bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan
dividend dan capital gain maka para investor lebih menyukai capital gain karena
dapat menunda pembayaran pajak.
2.5.2 Jenis-Jenis Kebijakan Dividen
Menurut (Gitman, 2012:602-603) jenis kebijakan dividen diantaranya:
1. Kebijakan Dividen Pembayaran Konstan (Constant Payout Ratio Dividend
Policy)
“A dividend policy based on the payment of certain percentage of
earnings to owners in each dividend periode”.
Artinya kebijakan dividen yang didasarkan pembiayaan dividen dalam
persentase tertentu dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemilik setiap
periode pembagian dividen.
2. Kebijakan Dividend yang Teratur (Reguler Dividend Policy)
“A dividend policy based on payment of a dollar fbced-dividend in each
periode”.
24
Artinya kebiajakan dividen yang didasarkan atas pembiayaan dividen
dengan dollar yang tetap dalam setiap periode.
3. Kebijakan Dividen Rendah yang Teratur dan ditambah Ekstra (Low
Regular and Extra Dividend Policy)
“A dividend policy based on paying a low regular dividend,
supplemented by an additional dividend when earning are higher than
normal in a given periode”.
Artinya kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah
yang teratur dilengkapi dengan penambahan dividen jika ada jaminan
pendapatan.
2.5.3 Mengukur Kebijakan Dividen Perusahaan
Besarnya laba yang dibagikan kepada pemegang saham dapat diukur
dengan indicator dividend payout ratio yang merupakan presentase dari laba yang
akan dibayarkan kepada pemegang saham. Menurut (Sartono, 2010:75) Dividend
Payout Ratio adalah persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen, atau
ratio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang
tersedia bagi pemegang saham.
Sedangkan pengertian Dividend Payout Ratio menurut (Gitman,
2012:611) adalah:
“Dividend Payout Ratio indicates the percentage of each earned that is
distributed to the owners in the form of cash. It is calculate by dividing
the firm cash dividend per share by earning per share”.
25
Artinya Dividend Payout Ratio mengindikasikan persentase dari setiap dolar yang
akan diperoleh yang dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk tunai.
Pembagiannya dihitung dengan membagikan dividen dalam bentuk kas per lembar
saham dengan laba per lembar sham.
Rumus Perhitungan Kebijakan Deviden:
Dimana:
2.6 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.Nilai perusahaan dapat diukur dari
tinggi rendahnya harga saham diperusahaan yang bersangkutan.Tinggi rendahnya
harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri.
Menurut (Brigham & Erdhadt, 2008:518), nilai perusahaan adalah
sebagai berikut:
“corporate value whivh is the present value of expected free cash flow,
discounted at a weighted average cost of capital”.
Artinya nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free cash
flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya
modal. Free cash flow merupakan cash flow yang tersedia bagi investor (kreditur
26
dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional
perusahaan dan pengeluaran untuk investasi serta asset lancar bersih.
Menurut (Fuad et al, 2006:23), nilai perusahaan merupakan harga jual
perusahaan yang dianggap layak oleh calon investor sehingga ia mau
membayarnya, jika suatu perusahaan akan dijual.
Nilai perusahaan menurut (Gitman, 2012:352), yaitu:
“The actual amount per share of common stock that would be received if
all the firm’s assets were sold for their market value”.
Artinya bahwa nilai perusahaan adalah nilai actual per lembar saham yang akan
diterima apabila asset perusahaan dijual sesuai harga saham.
Dari beberapa definisi maka dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan
dapat ditentukan dari perbandingan hasil kinerja perusahaan yang terlihat dari
laporan keuangan. Dimana nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present
value) dari free cash flow dimasa mendatang pada tingkat diskonto rata-rata
tertimbang
biaya
modal.
Memaksimalkan
nilai
perusahaan
berarti
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang tercermin dalam harga
saham.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang
sering dikaitkan dengan harga pasar saham.Harga pasar saham menunjukan harga
yang bersedia dibayar oleh investor.Harga pasar saham dapat lebih tinggi atau
lebih rendah dibandingkan dengan nilai bukunya. Harga saham cenderung tinggi
pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi mengingat
27
hal tersebut akan meningkatkan pendapatan pemegang saham. Harga saham yang
tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan.
2.6.1 Jenis-Jenis Nilai Perusahaan
Menurut (Gitman, 2012:108), terdapat beberapa jenis nilai perusahaan
yaitu terdiri dari:
1. Nilai Likuiditas (Liquidation Value)
Nilai likuiditas adalah jumlah uang yang dapat direalisasikan jika sebuah
aktiva atau sekelompok aktiva (contohnya perusahaan) dijual secara terpisah dari
organisasi yang menjalankannya.
2. Nilai kelangsungan usaha
Nilai kelangsungan usaha adalah nilai perusahaan jika dijual sebagai
operasi usaha yang berlanjut.
3. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku suatu perusahaan adalah total aktiva dikurangi kewajiban dan
saham preferen seperti tercantum dineraca.
4. Nilai Pasar (Market Value)
Nilai pasar adalah harga pasar yang digunakan untuk memperdagangkan
aktiva.
5. Nilai intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai intrinsic adalah harga saham-saham yang berdasarkan pada factor
yang dapat mempengaruhi penilaian.
28
2.6.2 Mengukur Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat didefinisikan sesuai dengan tujuan yang berbedabeda. Nilai likuidasi (liquidating value) merupakan nilai aktual per lembar saham
yang akan diterima apabila seluruh aset perusahaan dijual sesuai harga pasar,
seluruh kewajiban dibayar dan kelebihannya dibagikan kepada pemegang saham
(Gitman, 2012: 352). Nilai perusahaan berjalan (going concern value) adalah
nilai perusahaan itu sebagai badan usaha yang masih beroperasi. Jika nilai
perusahaan berjalan melebihi nilai likuiditasnya, maka perbedaannya disebut
sebagai nilai pasar perusahaan.
Price to book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Price to book value adalah rasio
yang menggambarkan perbandingan antara harga pasar saham dan nilai buku
ekuitas sebagaimana yang ada dilaporan posisi keuangan. (Werner R. Murhadi,
2013:66)
Rumus Perhitungan Nilai Perusahaan:
Perusahaan yang berjalan baik pada umumnya rasio PBV-nya mencapai di
atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio ini akan berpengaruh positif terhadap harga saham.
Semakin tinggi rasio tersebut, maka akan semakin berhasil perusahaan
menciptakan nilai (return) bagi pemegang saham dan semakin besar rasio PBVnya , semakin tinggi perusahaan dinilai oleh investor.
29
2.7 Penelitian Terdahulu
No
1
Nama
Peneliti
Arie Afrizal,
Abdul
Rohman
(2012)
2.
Gany
Ibrahim
Fenandar,
Surya
Raharja
(2012)
3.
Lihan Rini
Puspo
Wijaya,
Bandi,Anas
Wibawa
(2010)
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Judul
Hasil Penelitian
Penelitian
Pengaruh
 Keputusan investasi
keputusan
berpengaruh positif dan
investasi,
signifikan terhadap
Keputusan
nilai perusahaan.
Pendanaan,
 Keputusan pendanaan
dan Kebijakan
berpengaruh positif dan
Dividen
signifikan terhadap
terhadap Nilai
nilai perusahaan.
Perusahaan
 Kebijakan dividen
berpengaruh negative
dan tidak signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
 Keputusan investasi,
keputusan pendanaan,
dan kebijakan dividen
berpengaruh signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Pengaruh
 Keputusan investasi
Keputusan
berpengaruh positif
Investasi,
dan signifikan
Keputusan
terhadap nilai
Pendanaan,
perusahaan.
dan Kebijakan  Keputusan pendanaan
Dividen
tidak memiliki dampak
terhadap Nilai
yang signifikan
Perusahaan
terhadap nilai
perusahaan.
 Kebijakan dividen
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Pengaruh
 Keputusan investasi
Keputusan
berpengaruh positif
Investasi,
terhadap nilai
Keputusan
perusahaan.
Pendanaan,
 Keputusan pendanaan
dan Kebijakan
berpengaruh positif
Deviden
Sumber
Jurnal
Akuntansi
Universitas
Dipenogoro.
Vol. 1, No 2,
Tahun 2012
Jurnal
Akuntansi
Universitas
Dipenogoro.
Vol. 1, No 2,
Tahun 2012,
Hal: 1-10
Simposium
Nasional
Akuntansi
XIII
Purwokerto
2010.
30
terhadap nilai
Perusahaan
4.
Oktavina
Tiara Sari
(2013)
Pengaruh
Keputusan
Investasi,
Keputusan
Pendanaan,
dan Kebijakan
Deviden
terhadap nilai
Perusahaan
5.
Untung
Wahyudi,
Hartini
Prasetyaning
Pawestri
(2006)
6.
Samuel
Antwi1,
Ebenezer
Fiifi Emire
Atta Mills,
Professor
Xicang Zhao
(2012)
Implikasi
Struktur
Kepemilikan
terhadap Nilai
Perusahaan:
Dengan
Keputusan
Keuangan
sebagai
Variable
Intervening.
Capital
Structure and
Firm Value:
Empirical
Evidence from
Ghana.
8.
Mehrdad
Rahimian,
Kamal
Ghalandari
Is Considering
Growth
Opportunities
of Necessity in
terhadap nilai
perusahaan.
 Kebijakan deviden
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan.
 Keputusan Investasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
 Keputusan pendanaan
berpengaruh negative
dan tidak signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
 Kebijakan deviden
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
 Keputusan investasi
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
 Keputusan pendanaan
berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
 Kebijakan deviden
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
 Struktur modal
berpengaruh secara
positif terhadap nilai
perusahaan.
 Struktur modal
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap nilai
Management
Analysis
Journal 2 (2)
(2013) ISSN
2252-6552.
Simposium
Nasional
Akuntansi 9
Padang.
International
Journal of
Business and
Social
Science Vol.
3 No. 22
World
Applied
Sciences
Journal 19
31
and Maryam
Ghorbani
Ghale Jogh
(2012)
9.
Zainab
Morovvati
Siboni,
Mohammad
Reza Pourali
(2015)
Determining
perusahaan.
Firm Value
 Kebijakan dividen
and Studyof its
berpengaruh secara
Performance?
positif dan signifikan
The Role of
terhadap nilai
Growth
perusahaan.
Opportunities
in the Influence
of Financial
Decisions and
Ownership
Structure on
Firm Value in
Tehran
Securities
Exchange.
The
 Terdapat pengaruh
Relationship
yang signifikan antara
between
kebijakan dividend an
Investment
nilai perusahaan.
Opportunity,
Dividend
Policy and
Firm Value in
Companies
Listed in TSE:
Evidence from
IRAN.
(4): 547-555,
2012
ISSN 18184952.
European
Online
Journal of
Natural and
Social
Sciences,
Vol.4, No.1
ISSN 18053602
2.8 Kerangka Pemikiran
Ruang lingkup manajemen keuangan sangat luas dan berpengaruh secara
langsung terhadap kehidupan manusia ataupun organisasi. Untuk memperoleh
laba pada perusahaan diperlukan manajemen yang tepat sehingga akan berjalan
dengan baik dan tujuan perusahaan dapat dicapai. Tujuan perusahaan dapat
dicapai dengan melakukan fungsi manajemen keuangan, dimana setiap keputusan
yang diambil akan mempengaruhi keputusan lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan. Fungsi menejemen keuangan dibagi menjadi tiga keputusan pokok,
32
yaitu 1) memutuskan alternative pembiayaan, 2)menetapkan pengalokasian dana,
3) kebijakan untuk membagikan dividen. Ketiga keputusan tersebut dapat
mengoptimalkan nilai suatu perusahaan. Dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan
ditentukan oleh kebijakan keuangan yang menggambarkan komposisi pembiayaan
dalam struktur keuangan perusahaan dan besarnya dividen yang dibagikan sebagai
gambaran kemakmuran pemiliknya. Menurut (Gitman, 2012:352) yang dimaksud
nilai perusahaan adalah:
“Nilai perusahaan adalah nilai actual per lembar saham yang akan
diterima apabila asset perusahaan dijual sesuai harga saham”.
Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan dimasa yang
akan datang. Jika tingkat investasi tinggi maka akan dianggap
perusahaan baik
dimasa yang akan datang
pertumbuhan
dan akan meningkatkan nilai
perusahaan. Investasi adalah kegiatan penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva dimilikinya dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Menurut (Sunariyah,
2011:4) keputusan investasi adalah:.
“Penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang”.
Menurut (Hasnawati, 2005) yang dikutip dari jurnal (Fenandar dan
Raharja, 2012), Dalam teori signalling dijelaskan tentang hubungan antara
pengeluaran investasi dan juga nilai perusahaan, dimana pengeluaran investasi
33
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan harga sebagai indikator nilai perusahaan.
Hasil penelitian (Afrizal dan Rohman, 2012) menyatakan bahwa
keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
yang dilakukan pada industry manufaktur periode tahun 2007-2010.Penelitian
tersebut didukung pula dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fenandar dan
Raharja, 2012) bahwa keputusan investasi berpengaruh berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kedua peneliti diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Wijaya dan Bandi, 2010) dan (Sari, 2013) yang menyatakan bahwa keputusan
investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Keputusan pendanaan berhubungan dengan kesempatan bagi perusahaan
untuk memperluas usahanya.Kesempatan untuk mengembangkan usahanya dapat
dilakukan melalui investasi, yang diharapkan dapat meningkatkan laba dalam
waktu jjangka panjang. Untuk melakukan investasi dibutuhkan sumber dana yang
optimal baik berasal dari luar perusahaan berupa pinjaman, atau dari dalam
perusahaan berupa modal sendiri. Ketersediaan dana dapat dilihat dari struktur
modal perusahaan yang terletak pada neraca perusahaan pada sisi pasiva. struktur
modal menurut (Martono dan Harjito, 2010:240) bahwa
“Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan
jangka panjang perusahaan yang ditunjukan
hutang jangka panjang terhadap modal sendiri”.
oleh perbandingan
34
Menurut Brigham dan Houston (2001) yang dikutip dari jurnal (Wijaya
dan Bandi, 2010), menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak
luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang
akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon
secara positif oleh pasar.
Hasil penelitan terdahulu menurut (Wijaya dan Bandi, 2010) pada
penelitian yang dilakukan pada industry manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2006-2009 bahwa keputusan pendanaan berpengaruh secara
positif terhadap nilai perusahaan. Pernyataan peneliti tersebut sejalan dengan hasil
penelitian (Afrizal dan Rohman , 2012) yang menyatakan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. serta
didukung penelitian yang dilakukan oleh (Wahyudi dan Pawestri, 2006) yang
menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Keuntungan dari investasi dan pendanaan yang optimal selanjutkan akan
dialokasikan pada para pemegang saham sebagai pembayaran dividen atau ditahan
kembali oleh perusahaan. Pengumuman pembayaran dividen akan menjadi
informasi yang
dapat digunakan oleh investor sebagai alat ukur untuk
memprediksi prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut (Martono
dan Harjito, 2010:253):
“Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan
datang”.
35
Kenaikan dividen biasanya merupakan suatu signal kepada para investor,
bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa
mendatang. Sebaliknya, suatu penuruna dividen atau kenaikan dividen yang
dibawah normal (dari biasanya) diyakini investor sebagai pertanda bahwa
perusahaan menghadapi masa sulit diwaktu mendatang.Hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap harga saham yang mencerminkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian (Fenandar dan Raharja, 2012) menyatakan bahwa
kebijakan
dividen
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Wijaya dan Bandi, 2010) dan (Sari, 2013) yang menyatakan bahwa
kebijakan dividen berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
menunjukan bahwa apabila perusahaaan merencanakan untuk membagikan
labanya kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen daripada
menahannya
dalam
bentuk
capital
gain
maka
para
investor
akan
menginvestasikan dananya pada perusahaan yang membagi labanya secara
konsisten.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan kerangka pemikiran dari
penelitian ini sebagai berikut:
36
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Tujuan Perusahaan
Optimalisasi
Fungsi Keuangan
Keputusan
Keputusan
Kebijakan
Investasi
Pendanaan
Dividen
(TAG)
(DER)
(DPR)
Nilai Perusahaan
(PBV)
2.9 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan bagan kerangka pemikiran diatas dapat ditarik suatu hipotesis
dari penelitian ini adalah:
1. Keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada industry
otomotif diBEI periode 2011-2014.
2. Keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen
berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan pada industry
otomotif diBEI periode 2011-2014.
Download