Ekstrak Etanol Jinten Hitam Bisa Turukan Tekanan Darah Penderita Preeklampsia Dikirim oleh oky_dian pada 27 Maret 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 538 dr. I Wayan Agung Indrawan, Sp.OG (K) Ekstrak Etanol biji jinten hitam mempunyai peluang untuk mengobati preeklampsia ibu hamil. Berdasarkan penelitian I Wayan Agung Indrawan ekstrak etanol biji jinten hitam terbukti bisa menurunkan tekanan darah sistolik, proteinuria, kadar serum IL-1?, ifn-?, ET-1, melalui penghambatan aktivasi p65 NF-Kb. Metode penelitian yang digunakan I Wayan adalah true eksperimental dengan menggunakan enam kelompok mencit, yaitu kelompok mencit bunting normal, kelompok mencit preeklampsia, dan kelompok mencit preeklampsia yang diberikan ekstrak etanol jinten hitam peroral dengan dosis 500, 1000, 1500, 2000mg/kgBB/hari selama lima hari. Hasil penelitan yang dilakukan Wayan membuktikan bahwa ekstrak etanolbiji jinten hitam terbukti bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan proteinuria, menurunkan kadar serum IL-1?, ifn-?, ET-1 pada mencit model preeklampsia. Dengan imunohistokimia didapatkan penurunan ekspresi p65 di sitoplasma dan nukleus. Hasil path analysis menyatakan bahwa nilai validitas kerja jinten hitam dalam menurunkan tekanan darah dan proteinuria melalui penurunan kadar serum IL-1?, ifn-?, ET-1, ekspresi p65 NF-Kb adalah 94,6% . Penelitian yang dilakukan Wayan dianggap masih belum sempurna, dalam penelitian mendatang Wayan berharap perlu dilakukan pemeriksaan kandungan sitokin inflamasi dan faktor antiangiogenik dalam serum ibu preeklampsia berat yang diinjeksikan ke tubuh mencit bunting. Hal ini untuk memastikan adanya proses inflamasi sistemik di sirkulasi maternal, yang sangat berkaitan erat dengan patogenis terjadinya gejala klinik preeklampsia pada mencit model. Selain itu, analisa kuantitatif kandungan dari jinten hitam tidak dapat dilaksanakan pada penelitian ini disebabkan tidak adanya marker bahan aktif yang tersedia. Dengan diketahuinya kadar tiap bahan aktif secara pasti, akan menambah manfaat penelitian untuk memastikan bahan aktif mana yang paling berperan. [Oky Dian/Humas UB]