Universitas Islam Indonesia Tiga Fakultas UII Bekerjasama Luncurkan International Center for Health Education Friday, 21 February 2014 Pengetahuan tentang masalah kesehatan dinilai penting mendapat perhatian mengingat masalah ini seringkali dilupakan meski merupakan salah satu indikator utama untuk menilai capaian Millenium Development Goals (MDGs) sebuah bangsa. Negara yang memiliki capaian MDGs tinggi, selain didukung oleh program pemerintah yang prokesehatan, masyarakatnya juga cenderung memiliki perhatian tinggi tentang masalah tersebut. Namun, kondisi ini berbanding terbalik dengan perhatian masyarakat Indonesia yang dinilai rendah terhadap masalah kesehatan. Masyarakat tidak menaruh kesehatan sebagai prioritas utama karena kurangnya pemahaman dan faktor keterbatasan ekonomi. Oleh karenanya, upaya untuk mengedukasi masyarakat dinilai penting dilakukan oleh segenap pihak, termasuk perguruan tinggi. Seperti dilakukan oleh UII yang pada Jum’at (21/2), secara resmi meluncurkan International Center for Health Education (ICHE – Pusat Studi Internasional untuk Pendidikan Kesehatan) di kampus terpadu UII. Pendirian ini melibatkan kerjasama interdisipliner dari tiga fakultas di UII, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), dan Fakultas MIPA. Tidak hanya itu, kerjasama ini juga menggandeng pihak asing, DPFA Hoschule Sachsen, lembaga penelitian asal Jerman. Pada level internasional, ICHE akan menjadi anggota dari network BIOnet (Biopsychological basics of life in psychology and medicine). Ketua tim pendirian ICHE, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch, Ph.D dalam laporannya mengatakan pentingnya menjalankan perilaku hidup sehat (health behavior) baik di level individu, organisasi, dan bermasyarakat. “Perilaku hidup sehat sering diabaikan masyarakat, padahal saat ini jumlah kasus gangguan kesehatan akibat gaya hidup yang tidak sehat prevelansinya terus meningkat―, ungkapnya. Ia menyebut beberapa penyakit seperti jantung, stroke, kanker, dan diabetes yang justru menjadi pembunuh “sunyi― di tengah masyarakat. Ia juga menambahkan bahwa pusat studi ini akan menaruh perhatian pada aktifitas penelitian yang berkaitan dengan isu pendidikan kesehatan, perilaku hidup sehat, serta sosialiasi derajat kesehatan masyarakat dengan cakupan regional, nasional, maupun internasional. Ia berharap lembaga ini juga dapat memberi masukan bagi pemerintah dalam menggariskan kebijakan kesehatan yang tepat sasaran. Sementara, Dekan International Program (IP) UII, Drs. Asma’I Ishak, M.Bus, Ph.D menegaskan bahwa pendirian pusat studi menunjukkan semangat UII dalam memperhatikan kesehatan masyarakat. “UII memiliki semangat pengabdian untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat termasuk di bidang kesehatan―, katanya. Sedangkan Prof. Marcus Stueck selaku perwakilan dari DPFA Hoschule Sachsen, Jerman menyampaikan bahwa kerjasama ini adalah sebuah hal yang unik sebab normalnya setiap fakultas cenderung melakukan penelitian di bidang ilmunya sendiri. “Kita mempunyai kesempatan untuk memulai sebuah hal baru yang mengkombinasikan berbagai disiplin ilmu―, tandas pakar chemistrypsychology ini. Menurutnya, kerjasama semacam ini akan memperkaya nilai riset yang dihasilkan. http://arsip.uii.ac.id Powered by Joomla! Generated: 2 November, 2017, 10:28