1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang semakin tampak serta menunjukkan kemajuan yang pesat. Hal ini sangat
dirasakan oleh masyarakat Kepulauan Seribu Jakarta pada 5 tahun terakhir
terhitung mulai tahun 2008 jumlah kunjungan wisatawan domestik dan
mancanegara sebanyak 5.271 pengunjung kemudian meningkat signifikan
hingga pada tahun 2012 mencapai 59.636 pengunjung1. Perkembangan
pariwisata Kepulauan Seribu Jakarta menjadi bagian pokok dari kebutuhan
kehidupan masyarakat yang dapat menggerakan jutaan manusia untuk mengenal
alam dan budaya. Rantai ekonomi yang saling berkaitan menjadikan industri jasa
khususnya
sektor
kepariwisataan
memberikan
kontribusi
penting bagi
perekonomian daerah sampai kepada perekonomian masyarakat lokal. Sektor
kepariwisataan menjadi strategis dan signifikan apabila ditangani secara serius
dan profesional untuk terus meningkatkan penerimaan devisa negara,
meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan
1
Data Statistik Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu tahun 2013
1
2
berkontribusi dalam konteks pelestarian lingkungan serta sumber daya alam
yang arif dan bijaksana.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan bagian dari
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang memiliki
kewajiban untuk turut serta mengembangkan perekonomian DKI Jakarta.
Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara mengharuskan Jakarta
memposisikan dirinya selain pada tingkat lokal dan nasional juga sebagai salah
satu kota yang bertaraf Internasional. Sejarah menunjukkan bahwa kota Jakarta
tumbuh dan berkembang menjadi kota multifungsi yaitu sebagai pusat
pemerintahan, pintu gerbang NKRI, pusat perdagangan, pusat pelayanan jasa
dan tujuan pariwisata.
Kepulauan Seribu Jakarta merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang
memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya pesisir yang sangat baik
bagi kehidupan masyarakatnya maupun pariwisata alam bahari. Potensi alam
bahari khususnya di Pulau Pramuka merupakan sebuah peluang industri
pariwisata yang harus dikelola secara profesional dan dimanfaatkan sebaikbaiknya sebagai destinasi pariwisata dunia berbasis masyarakat agar alam bahari
tetap terjaga kelestariannya salah satunya melalui pemasaran pariwisata.
Pemasaran pariwisata adalah upaya mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
wisatawan serta menawarkan produk wisata yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan wisatawan dengan maksud dan tujuan agar usaha pariwisata dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan (Muljadi, 2010: 87).
3
Perkembangan industri pariwisata yang dinamis harus diimbangi dengan
penguatan pemasaran pariwisata agar destinasi wisata Pulau Pramuka Kepulauan
Seribu Jakarta memiliki kemampuan kompetitif dan dapat bersaing dengan
wilayah lain yang sebangun dengan kepariwisataan bahari lainnya. Pulau
Pramuka merupakan bagian dari Taman Nasional yang berperan sebagai
destinasi wisata sekaligus kawasan konservasi. Untuk menjaga keberlangsungan
sumber daya alamnya, maka diperlukan pemasaran pariwisata khusus sesuai
dengan prinsip ekowisata agar tercipta wisata ramah lingkungan dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial budaya masyarakat.
Kualitas potensi laut Pulau Pramuka sebagai destinasi wisata bahari
membutuhkan suatu perencanaan strategis dalam pemasaran pariwisata dengan
tetap menjaga keberlanjutan keadaan alam untuk masa yang akan datang dan
mengutamakan kearifan lokal. Dengan demikian, pemasaran pariwisata tersebut
akan memberi dampak positif terhadap lingkungan alam Pulau Pramuka dan
menumbuhkan kesadaran pada wisatawan akan pentingnya untuk turut serta
menjaga pariwisata bahari sebagai kawasan konservasi alam dan Taman
Nasional.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah:
1.
Apa strategi pemasaran pariwisata Pulau Pramuka yang dilakukan Suku
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu?
2.
Apa dampak pemasaran pariwisata terhadap jumlah kunjungan wisatawan di
Pulau Pramuka?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui strategi pemasaran pariwisata Pulau Pramuka yang
dilakukan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu.
2.
Untuk mengetahui dampak pemasaran pariwisata terhadap jumlah
kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.
Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan
mengenai strategi pemasaran pariwisata terhadap peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka dan ilmu kepariwisataan serta
kebudayaan wisata bahari.
5
2.
Praktis
Sebagai masukan kepada instansi Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kepulauan Seribu Jakarta dalam melaksanakan pemasaran pariwisata untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Pramuka. Selain itu,
penelitian ini diharapkan juga dapat memberi kontribusi yang bersifat positif
untuk meningkatkan kinerja mengenai pengembangan pemasaran pariwisata
bahari Kepulauan Seribu dan memberikan informasi kepada pihak-pihak
yang tertarik akan pariwisata bahari.
1.5 Tinjauan Pustaka
Skripsi tulisan Devi Purwanti, jurusan Public Relation Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
tahun 2011 dengan judul “Sosialisasi Program Wisata Bahari Suku Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Melalui
Duta Wisata Bahari” membahas bahwa Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu berupaya untuk mencapai target
jumlah kunjungan yang diharapkan, dengan melakukan berbagai macam strategi
pemasaran yang disebarkan agar sesuai sasaran dan dapat memberikan informasi
langsung kepada wisatawan.
Tesis tulisan Dini Feti Anggraini, Magister Perencanaan Pengelolaan
Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2013 yang berjudul “Analisis Interaksi Spasial
dan Daya Dukung untuk Kawasan Ekowisata Wilayah Pesisir Pulau Pramuka,
6
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta” Universitas
Gadjah Mada tahun 2013 membahas tentang sektor pariwisata saat ini mulai
berkembang ke daerah pesisir atau pulau-pulau (pariwisata bahari) sehingga
dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata di Pulau Pramuka dan pulau-pulau
sekitarnya mengalami peningkatan kunjungan.
Skripsi tulisan Fikri Mahardika, jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satyagama Jakarta tahun 2013 yang
berjudul “Pengaruh Kebijakan Pemasaran Suku Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
Terhadap
Peningkatan
Jumlah
Wisatawan
Di
Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu” menjelaskan bahwa tolak ukur keberhasilan
suku dinas pariwisata dalam hasil kinerjanya adalah meningkatnya grafik jumlah
kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke
kepulauan seribu.
Draft
laporan
akhir
kerjasama
Badan
Perencanaan
Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) tahun 2003 berjudul “Penyusunan
Perencanaan
Sektor-Sektor
Ekonomi
Kepulauan”
membahas
mengenai
pengembangan kemitraan pada berbagai stakeholders dalam rangka promosi
wisata bersama.
Dari beberapa sumber dan informasi di atas belum ada penelitian
mengenai
Strategi
Pemasaran
Pariwisata Suku Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaan Kepulauan Seribu Jakarta dalam meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan di Pulau Pramuka.
7
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Strategi Pemasaran Pariwisata
Pemasaran adalah semua aktivitas yang ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang, dengan cara tukar menukar (Prasadja, 2010: 49). Sedangkan pemasaran
pariwisata adalah upaya mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan wisatawan
serta menawarkan produk wisata yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
wisatawan dengan maksud dan tujuan agar usaha pariwisata dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada wisatawan (Muljadi, 2010: 87).
Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi minat beli calon
wisatawan, diantaranya:
1. Pengetahuan mengenai suatu produk.
2. Citra atau kebanggaan yang sangat mengikat dari produk yang ditawarkan.
3. Tersedianya produk itu di tempat-tempat penjualan.
4. Pendapat para pembeli mengenai perbandingan antara tingginya harga dengan
tingkat kepuasan yang diperoleh (nilai dari uang yang dikeluarkan) termasuk
di dalamnya persyaratan-persyaratan kredit yang ditawarkan.
5. Pelayanan terhadap pelanggan.
6. Daya yakin yang disampaikan pramuniaga (Wahab, 1992: 229).
8
1.6.2 Pengertian Bauran Pemasaran
Pengertian bauran pemasaran (marketing mix) dapat diartikan sebagai
terpadu, bauran dari berbagai macam unsur dimana unsur yang satu dengan yang
lain saling menunjang dan saling mempengaruhi dalam mencapai suatu tujuan.
Ada 4 komponen bauran pemasaran (4P) yaitu adalah Harga (Price), Produk
(Product), Tempat (Place), Promosi (Promotion).
1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhi kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik,
jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
2. Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
seddangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat, promosi) menyebabkan
timbulnya biaya.
3. Tempat adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
sasaran. Tempat merupakan saluran distribusi menjadikan produk atau jasa siap
untuk digunakan atau dikonsumsi.
4. Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut2.
2
http://eprints.uny.ac.id/8751/3/bab%202%20-09410131009.pdf. diakses tanggal
17 Desember 2013 pukul 19.15 WIB
9
Menurut Kotler (2007: 23), tugas pemasar adalah merencanakan kegiatan
pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi konsumen.
Keputusan bauran pemasaran harus dibuat untuk memengaruhi saluran dagang
dan juga konsumen akhir dengan mempersiapkan satu bauran tawaran produk,
jasa, dan harga serta memanfaatkan satu bauran komunikasi dari iklan dan
promosi.
1.6.3
Promosi Pariwisata
Promosi pariwisata secara umum adalah suatu proses kegiatan yang
bertujuan agar para konsumen mengetahui (aware) adanya produk dan jasa yang
ditawarkan, kemudian membeli produk dan jasa tersebut dan menjadikannya
menjadi pelanggan setia. Promosi produk pariwisata dimaksudkan agar
masyarakat mengenal dan memahami detail layanan dari paket perjalanan wisata,
memotivasi untuk bergabung dalam group wisatawan, ditindaklanjuti dengan
proses transaksi dan pembelian produk jasa serta dilaksanakannya program
perjalanan wisata3.
Dalam kegiatan promosi pariwisata perlu mempertimbangkan faktor-faktor
seperti lebih banyak wisatawan datang, lebih lama mereka tinggal dan yang
terpenting adalah lebih banyak uang yang mereka belanjakan di tempat atau
3
http://www.stpsahidsolo.ac.id/html/index.php?id=artikel&kode=17 diakses
tanggal 30 April 2013 pukul 16.25 WIB
10
daerah tujuan wisata yang mereka kunjungi. Tingkat kegiatan promosi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pencetakan bahan-bahan promosi (promotion materials) seperti brochures,
leaflets, guide book, poster film, slides, foto, dan lainnya.
b. Mendistribusikan bahan-bahan promosi yang telah dipersiapkan melalui
asosiasi pariwisata seperti: PATA, ASTA, AFTA, Bursa pariwisata ITB di
Berlin, dan lain-lain.
c. Melakukan “mailing list” yang dapat dikirim secara teratur atau melalui “trade
costumer”.
d. Melakukan Public Relation dan Publicity. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengundang para Travel Agent dan Tour Operator untuk melihat produk
industri yang hendak dijual, mengundang Travel Writers dan majalah yang
berpengaruh (Asia Travel Trade, Pacific Travel News).
e. Melakukan publikasi khusus, feature articles, media coverage dan kegiatan
yang berkaitan dengan itu.
f. Mengikuti kegiatan khusus yang berhubungan dengan kegiatan kepariwisataan
internasional seperti seminar, konferensi, sales presentation atau melakukan
kegiatan seperti Indonesian Night atau mengirim misi-misi kesenian ke luar
negeri.
g. Memasang adverensi/iklan pada beberapa majalah yang banyak berpengaruh
dalam industri pariwisata di daerah Pasifik (Pacific Travel News), Asia Travel
Trade, Rider Digest, dan lain-lain. Dan dapat pula dengan jalan memasang
advertensi secara bersama (Joint Advertising melalui media konsumen).
11
h. Ikut kegiatan pameran atau pekan-pekan pariwisata dalam dan luar negeri
(Wahab, 1992:258).
1.7 Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari beberapa
buku dan atau artikel yang berkaitan dengan topik, fokus atau penelitian.
b. Observasi
Perolehan data setelah menyaksikan secara langsung kondisi yang ada di
lapangan yaitu Kantor Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan
Seribu dan Pulau Pramuka.
c. Wawancara
Informasi yang diperoleh dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan
kepada:
a) Kepala Suku Dinas karena bertanggung jawab akan seluruh tugas,
pokok, dan fungsi dari tata organisasi Suku Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kepulauan Seribu dan mengetahui seluruh informasi
mengenai pemasaran pariwisata yang dilakukan pemerintah maupun
pihak swasta yang bekerjasama dengan pemerintah.
b) Kepala Seksi Kepariwisataan dan Kebudayaan karena memberikan
informasi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran dan
promosi wisata seperti agenda kegiatan acara kebudayaan masyarakat
12
pulau yang akan dilaksanakan hingga pameran-pameran promosi
wisata.
c) Petugas di Pusat Informasi Pulau Pramuka karena petugas yang
bekerja di Pusat Informasi merupakan bagian dari warga asli Pulau.
Jadi, mereka menguasai akan seluruh informasi mengenai pulau serta
kegiatan dan pemasaran apa saja yang dilakukan di Pulau Pramuka
dengan tetap mengacu pada kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
d) Masyarakat lokal karena penduduk asli Pulau Pramuka dan
merupakan bagian dari pihak swasta pemilik usaha jasa perjalanan
wisata yang membuat paket wisata dan pendiri asosiasi jasa pariwisata
di Pulau Pramuka.
2. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan berdasarkan pengamatan di
lapangan dan studi pustaka dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Jakarta, dokumen, arsip-arsip,
dan lain-lain adalah teknik analisis kualitatif dengan menggunakan katakata deskriptif untuk menjelaskan fakta yang diperoleh kemudian
dipilah-pilah
dan
dihubungkan
untuk
kemudian
dianalisis
permasalahannya dan bagaimana pembahasan permasalahan tersebut.
13
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri atas empat bab yang
masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode
penelitian, metode pengumpulan data, dan diikuti dengan
sistematika penulisan.
Bab II
: Gambaran Umum
Berisi gambaran umum mengenai topik yang akan diangkat
dalam penelitian.
Bab III
: Pembahasan
Berisi pembahasan dan hasil penelitian pemasaran pariwisata
yang dilakukan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kepulauan Seribu dalam meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan di Pulau Pramuka.
Bab IV
: Penutup
Berisi penutup yang merupakan kesimpulan penulisan dan
kemudian berdasarkan hasil pengamatan lapangan memberikan
rekomendasi pemasaran pariwisata Kepulauan Seribu Jakarta
khususnya Pulau Pramuka.
Download