Kuliah keempat Ilmu Gaya : 1.Resultante gaya 2.Uraian gaya Superposisi gaya dapat dilakukan pada beberapa gaya yang 1. Garis kerjanya sama / berimpit (colinear / segaris)) 2. Garis kerjanya tidak sama tetapi mempunyai titik tangkap sama (concurent / konkuren) 3. Garis kerjanya tidak sama dan titik tangkap gayanya tidak sama (coplanar / koplanar / sebidang) 4. Garis kerjanya sejajar. 1. Superposisi beberapa gaya dengan garis kerja berimpit (colinear) Cara Grafis. Cara Grafis. Garis kerja dua gaya P1 dan P2 membentuk sudut kemiringan 50.2o. P1 = 16.8 kN P2 = 24.2 kN Penjumlahan secara grafis : Arah vektor (+) ke atas Arah vektor (-) ke bawah R = P1 + P2 = 8.4 cm + (– 12.1 cm) = - 3.7 cm Skala 1cm = 2 kN R = -7.4 kN (tanda negatif menunjukkan arah R ke bawah) Penjumlahan secara analitis : R = P1 + P2 = 16.8 kN + (– 24.2 kN) = - 7.4 kN Cara Grafis. R = 38/40 * 8 kN = 7.6 kN Cara Analitis : P1 diuarikan menjadi dua gaya P1X dan P2Y P1X = P1 cos 50.2o = 10.7538 kN P1Y = P1 sin 50.2o = 12.9072 kN P2 diuarikan menjadi dua gaya P2X dan P2Y P2X = P2 cos 50.2o = 15.4907 kN P2Y = P2 sin 50.2o = 18.5925 kN Semua gaya-gaya pada sumbu X disuperposisikan menjadi RX RX = P1X + P2X = 10.7538 kN + (- 15.4907 kN) = -4.7369 kN (ke kiri) () Semua gaya-gaya pada sumbu Y disuperposisikan menjadi RY RY= P1Y + P2Y = 12.9072 kN + (18.5925 kN) = -5.6853 kN (ke bawah) () Cara Analitis : Semua gaya-gaya pada sumbu X disuperposisikan menjadi RX RX = P1X + P2X = 10.7538 kN + (- 15.4907 kN) = -4.7369 kN (ke kiri) () Semua gaya-gaya pada sumbu Y disuperposisikan menjadi RY RY= P1Y + P2Y = 12.9072 kN + (18.5925 kN) = -5.6853 kN (ke bawah) () R 4.73692 5.68532 7.4 kN 5.6853 α arctan 50.2o 4.7369 2. Superposisi beberapa gaya dengan garis kerja tidak berimpit tetapi mempunyai titik tangkap gaya yang sama (Gaya-gaya concurent) Pada bagian awal dari kuliah ketiga telah dibahas perhitungan superposisi dua gaya yang arahnya saling tegak lurus. Bagian lain juga diperlihatkan superposisi dari dua gaya yang tidak saling tegaklurus Contoh lain : Cara Grafis Cara Analitis SV = S1 + S2 cos 31o = 2 + 2 cos 31o = 3.7143 kN SH = S2 sin 31o = 2 sin 31o = 1.0301 kN S3 3.71432 1.03012 3.855 kN 1.0301 α arctan 15.5o 3.7143 S3 = 155 / 40 x 1 kN = 3.875 kN Sebagai contoh akan dicari superposisi dari 5 gaya P1, P2, P3, P4 dan P5 drengan data-data seperti terlihat pada gambar di samping. Sudut kemiringan setiap beban ditentukan dari arah sumbu X positif Cara Grafis : dengan membuat poligon gaya. Poligon gaya Cara Grafis : dengan membuat uraian gaya ke arah sumbu2 yang saling tegak lurus. Cara Analitis P1X = P1 cos 15.6o = 5.779 kN P1Y = P1 sin 15.6o = 1.613 kN P2X = P2 cos 71.6o = 1.957 kN P2Y = P2 sin 71.6o = 5.883 kN P3X = P3 cos 135o = -3.394 kN P3Y = P3 sin 135o = 3.394 kN P4X = P4 cos 202.9o = -3.961 kN P4Y = P4 sin 202.9o = -1.673 kN P5X = P5 cos 321.8o = 1.729 kN P5Y = P5 sin 321.8o = -1.360 kN Cara Analitis P1X = P1 cos 15.6o = 5.779 kN P1Y = P1 sin 15.6o = 1.613 kN P2X = P2 cos 71.6o = 1.957 kN P2Y = P2 sin 71.6o = 5.883 kN P3X = P3 cos 135o = -3.394 kN P3Y = P3 sin 135o = 3.394 kN P4X = P4 cos 202.9o = -3.961 kN P4Y = P4 sin 202.9o = -1.673 kN RX = P1X + P2X + P3X + P4X + P5X = 5.779 + 1.957 + (-3.394) + (-3.961) + 1.729 = 2.11 kN () RY = P1Y + P2Y + P3Y + P4Y + P5Y = 1.613 + 5.883 + 3.394 + (-1.673) + (-1.36) = 7.857 kN () P5X = P5 cos 321.8o = 1.729 kN P5Y = P5 sin 321.8o = -1.360 kN R 2.112 7.8572 8.135 kN 7.857 α arctan 74.97o 2.11 3. Superposisi beberapa gaya dengan garis kerja tidak berimpit dan titik tangkap gaya tidak berimpit (coplanar). Cara Grafis : dengan membuat poligon gaya. Cara Grafis : dengan membuat uraian gaya. Cara Analitis : dengan membuat uraian gaya. P1X = P1 cos 0o = 2 kN P1Y = P1 sin 0o = 0 kN P2X = P2 cos 90o = 0 kN P2Y = P2 sin 90o = 3 kN P3X = P3 cos 45o = 1.481 kN P3Y = P3 sin 45o = 1.481 kN P4X = P42 cos 90o = 0 kN P4Y = P4 sin 90o = 1.5 kN RX = P1X + P2X + P3X + P4X = - 2 + 0 + 1.481 + 0= 0.519 kN () RY = P1Y + P2Y + P3Y + P4Y = 0 - 3 + 1.481 + (-1.5) = -3.019 kN () Cara Analitis : dengan membuat uraian gaya. RX = P1X + P2X + P3X + P4X = - 2 + 0 + 1.481 + 0= 0.519 kN () RY = P1Y + P2Y + P3Y + P4Y = 0 - 3 + 1.481 + (-1.5) = -3.019 kN () R 0.5192 3.0192 3.0635kN 3.019 α arctan 80.24o 0.519 Pada perhitungan resultante / superposisi beberapa gaya yang bekerja secara coplanar hanya mencari berapa besarnya resultante dan arah resultante gaya tersebut. Dimanakah letak garis kerja resultante gayagaya coplanar tersebut ? Mencari resultante gaya-gaya coplanar dan arah garis kerja resultante gaya secara grafis (dengan segitiga gaya) Gambar garis kerja setiap gaya yang bekerja pada benda Tarik garis kerja gaya P1 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P2. Titik T12 merupakan titik potong garis kerja gaya P1 dan gaya P2 Melalui titik T12 gambarkan resultante dari gaya P1 dan P2. R12 merupakan gaya resultante dari gaya P1 dan P2. Tarik garis kerja gaya R12 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P4. Titik T124 merupakan titik potong garis kerja gaya R12 dan gaya P4 Melalui titik T124 gambarkan resultante dari gaya R12 dan P4. R124 merupakan gaya resultante dari gaya R12 dan P4. Tarik garis kerja gaya R124 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P3. Titik T1243 merupakan titik potong garis kerja gaya R124 dan gaya P3 Melalui titik T1243 gambarkan resultante dari gaya R124 dan P3. R1243 merupakan gaya resultante dari gaya R124 dan P3. Panjang Gaya R1243 = 60.79 mm Besar gaya R1243 = 3.0395 kN Sudut kemiringan garis kerja gaya R1243= 80.9o Titik tangkap R1243 (-54.44,-54.44) Panjang Gaya R1243 = 60.79 mm Besar gaya R1243 = 3.0395 kN Sudut kemiringan garis kerja gaya R1243= 80.9o Titik tangkap R1243 (-54.44,-54.44) Kesimpulan : Akibat gaya P1, P2, P3 dan P4 maka benda akan didorong dengan gaya R1243 dengan garis kerja membentuk sudut 80.9o dan garis kerja gaya R1243 melalui titik T1243 dengan koordinat (-54.44, -54.44) Garis kerja gaya R1243 melalui titik (-40,40) Jika hasil perhitungan resultante gaya-gaya P1, P2, P3 dan P4 ditempetkan pada posisi benda semula, maka tampak titik tangkap gaya R2341 hampir berimpit dengan titik tangkap gaya P2. Untuk mencari resultante gaya dapat dilakukan dengan urutan gaya yang berbeda contoh dengan cara grafis (dengan poligon gaya) Untuk mencari resultante gaya dapat dilakukan dengan urutan gaya yang berbeda contoh dengan cara grafis (dengan segitiga gaya) Tarik garis kerja gaya P2 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P3. Titik T23 merupakan titik potong garis kerja gaya P2 dan gaya P3 Melalui titik T23 gambarkan resultante dari gaya P2 dan P3. R23 merupakan gaya resultante dari gaya P2 dan P3. Tarik garis kerja gaya R23 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P4. Titik T234 merupakan titik potong garis kerja gaya R23 dan gaya P4 Melalui titik T234 gambarkan resultante gaya R23 dan gaya P4. Gaya R234 merupakan resultante gaya R23 dan gaya P4. Tarik garis kerja gaya R234 sehingga berpotongan dengan garis kerja gaya P1. Titik T2341 merupakan titik potong garis kerja gara R234 dan gaya P1. Melalui titik T2341 gambarkan resultante gaya R234 dan gaya P1. Gaya R2341 merupakan resultante gaya R234 dan gaya P1. Vektor gaya R2341 merupakan resultante dari 4 gaya P1, P2, P3 dan P4. Vektor gaya R2341 mempunyai panjang mempunyai panjang 60.30 mm. Besar gaya R2341 = 60.30/40 * 2 kN = 3.015 kN. Arah gaya R2341 membentuk sudut 80.1o terhadap garis horizontal atau 9.9o terhadap garis vertikal Jika hasil perhitungan resultante gaya-gaya P1, P2, P3 dan P4 ditempetkan pada posisi benda semula, maka tampak titik tangkap gaya R2341 hampir berimpit dengan titik tangkap gaya P2. Contoh lain jika gaya-gaya P1, P2, P3 dan P4 besarnya sama dengan arah seperti pada gambar. Dengan cara grafis (poligon gaya) ternyata resultante gaya = 0 Dengan cara grafis (segitiga gaya) ternyata resultante gaya = 0 Contoh jika gaya-gaya mempunyai resultante = 0 tetapi tidak ditemukan garis kerjanya Sebagaimana telah diuraikan pada bagian kedua dari kuliah Statika, maka akibat beban P1 akan muncul momen putar M1 = 3 kN * 80 cm = 2.4 kN m. A Akibat P4 akan muncul M4 = 2 kN * 80 cm = 1.6 kN M Karena garis kerja P2 dan P3 berpotongan di A , maka tidak ada momen akibat P2 dan P3. M1 > M4, sehingga benda tidak seimbang akibat momen. Resultante dari M1 dan M2 : MR = M1 – M2 = 0.8 kN m Contoh jika gaya-gaya mempunyai resultante = 0 tetapi tidak ditemukan garis kerjanya Dengan cara grafis dan membuat poligon gaya Berdasarkan perhitungan resultante dengan menggambar poligon keepat gaya P1- P4 – P3 dan P2, maka terlihat Resultante keempat gaya tersebut = 0. R143 merupakan resultante dari tiga gaya P1, P4 dan P3. Gaya R143 mempunyai arah vertikal dengan panjang gaya 39.99 cm. Besar gaya R143 = 1.9995 kN ≈ 2 kN. Karena garis kerja gaya R143 dan garis kerja gaya P2 sejajar, maka susah bagi kita menemukan dimana letak titik potong dari kedua gaya tersebut. Pada benda seolaholah bekerja dua gaya P2 dan R143. Kedua gaya mempunyai arah sama dan besar gaya juga sama. Kondisi ini memberikan gambaran adanya ketidak seimbangan benda. Jika jarak kedua gaya = x, maka momen yang timbul akibat gaya P2 = P2 * X Momen akibat P2 = P2 *X Momen resultante akibat P1, P2, P3 dan P4 = 0.8 kn M P2 * X = 0.8 kN m X = 0.8 / 2 = 0.4 m X Akibat dua gaya P2 dan R143, yang bekerja pada dua garis yang sejajar, sulit untuk mencari dimanakah letak garis kerja resultante dari kedua gaya tersebut. Bagaimana cara menetukan resultante dari gaya-gaya yang bekerja sejajar? X 4. Superposisi beberapa gaya dengan garis yang sejajar. Berat balok diabaikan Kedua beban W1 dan W2 mempunyai berat yang sama (10 kN) dan jarak terhadap as juga sama (300 cm) Akibat kedua beban tersebut maka balok tidak berputar. Balok ada pada kondisi seimbang Pada kedua ujung balok bekerja beban sama W1 = W2 = 10 kN Jarak beban ke as tumpuan a1 = a2 = 300 cm Benda akan seimbang dan garis kerja resultante gaya W1 dan W2 akan mempunyai garis kerja yang sama dengan garis kerja gaya RW. Balok akan tetap mendatar karena pada balok terjadi keseimbangan R = W1 + W2 RW = R M1 = M2 = 30 kN m Pada kedua ujung balok bekerja beban sama W1 = W2 = 10 kN Jarak beban ke as tumpuan a1 = a2 = 300 cm RW = W1 + W2 = 30 kN M1 = 30 kN m M2 = 60 kN m Karena M1 < M2 maka akan terjadi ketidak-seimbangan gaya yang bekerja pada benda. Benda akan berputar searah perputaran jarum jam Jika posisi tumpuan dipindahkan ke kanan sejarak 1 m, maka : Pada kedua ujung balok bekerja beban sama W1 = 10 kN, W2 = 20 kN Akibat adanya momen MR = 0 kN m, maka benda seimbang. Keseimbangan benda akan terjadi jika garis kerja RW berimpit dengan garis kerja resultante gaya W1 + W2. Jarak beban ke as tumpuan a1 = 4 m a2 = 2 m RW = W1 + W2 M1 = 40 kN m M2 = 40 kN m M1 = M2 MR = 0 Buat gaya bantu H sebarang (mis 12.75 kN) pada dua titik tangkap gaya W1 dan W2 dengan arah saling berlawanan. Dengan kedua gaya H yang saling berlawanan dengan garis kerja yang sama, maka kedua gaya ini secara ilmu gaya akan saling menghilangkan. Buat resultante gaya W1 dan H (RW1H). Buat resultante gaya W2 dan H (RW2H). Kedua garis kerja gaya RW1H dan RW2H berpotongan pada titik TW1W2. Melalui titik TW1W2 buat resultante gaya RW1H dan RW2H menjadi RW1W2. Garis kerja RW1W2 akan memotong garis kerja H di titik K. Titik K mempunyai jarak 400 cm dari titik 1 dan 200 cm dari titik 2 Panjang vektor gaya RW1W2 = 59.95 mm RW1W2 = 59.95/20*10 kN = 29.975 kN ≈ 30 kN Bagaimana mencari resultante dan garis kerja gaya-gaya yang bekerja sejajar?