BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan

advertisement
BAB VI
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Humas tanpa
adanya dukungan pers sangatlah mustahil bisa berjalan lancar, hal
ini juga berlaku bagi Humas Pemkot Salatiga. Ibaratnya kedua
profesi ini sangat erat kaitannya dalam pemberian pemberitaan dan
informasi bagi publik. Walaupun terkadang banyak kecurangan dan
saling memanfaatkan satu sama lain, tapi disini mereka harus tetap
menjaga etika profesi kedua belah pihak. Humas tanpa adanya
dukungan pers atau awak media tidak dapat berkembang dengan
baik. Sebaliknya pers tanpa adanya sumber bahan informasi maka
akan mandul dalam perolehan informasi.
Dalam hal ini, pejabat humas Pemkot Salatiga harus giat
melayani publik sebagai wakil dari Pemkot Salatiga tempat ia
bekerja. Dalam menjalankan profesinya satu sama lain harus
menghargai etika dengan cara menata tingkah laku agar citra yang
membawa dirinya atau organisasi yang diwakilinya tetap positif.
Humas harus berperan aktif memajukan lembaganya dengan
membawa profil dan citra yang baik.
1
Penelitian ini menemukan bagaimana pola komunikasi
organisasi yang terjadi dan diterapkan oleh Pemkot Salatiga dengan
FJS terdiri dari pola komunikasi formal dan informal.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai
komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi
informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung
pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena
adanya berbagai maksud, yaitu pemuasan kebutuhan manusiawi,
perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain serta sumber
informasi hubungan pekerjaan.
Adapun
komunikasi
informal
terjadi
melalui
rantai
kerumunan dimana seseorang menerima informasi dan diteruskan
kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi
tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah
kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski
demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan
sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan
komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus
melalui berbagai jalur terlebih dahulu .
Indikasi adanya dua penanganan hambatan komunikasi
tersebut telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Secara singkat,
sejumlah hambatan komunikasi bisa diselesaikan antar kedua belah
2
pihak di mana mereka selalu menjaga hubungan di luar formalitas
kelembagaan.
6.2.
Saran
Dalam upaya membina hubungan pers yang baik , Humas
harus mengerti seluk beluk dunia pers. Antara keduanya harus tetap
erat karena Humas tidak dapat meninggalkan pers sebagai sarana
informasi publikasi Lembaga Pemkot Salatiga. Demikian juga
sebaliknya, awak media sebagai insan pers membutuhkan informasi
dari bagian Humas itu sendiri.
Terkadang walaupun masalah muncul dengan awak media,
maka hendaknya keduanya tetap selalu berpegang pada etika
aturan-aturan yang telah di buat. Segala persoalan yang terjadi
diantara keduanya dapat diselesaikan dengan tidak membawa
kerugian pada kedua belah pihak, dan jika kerja sama yang
dibangun keduanya baik dapat membawa pengaruh serta dampak
yang sangat besar bagi kepentingan publik.
3
Download