1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penyajian suatu pembelajaran melalui media internet dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia sangat pesat. Paradigma pembelajaran yang bersifat konvensional perlahan bergeser ke paradigma baru yakni pembelajaran yang memanfaatkan keberadaan TIK. Paradigma baru tersebut yang menjadikan siswa sebagai active learner saat ini mendapatkan sarana yang lain untuk diimplementasikan pada sistem pendidikan. Dengan adanya media internet muncul beberapa model pembelajaran baru dalam dua dekade terakhir. Salah satunya adalah web based learning (WBL) atau dengan istilah bahasa Indonesia adalah pembelajaran berbasis web (PBW). Pembelajaran ini merupakan perluasan dari model pembelajaran berbasis komputer (computer based learning). WBL merupakan salah satu model dari metode pembelajaran e-learning yang memanfaatkan learning management system (LMS) atau banyak juga yang menyebut CMS sebagai sistem aplikasinya. Banyaknya aplikasi LMS yang berbasis open sources, menyebabkan para penyelenggara pendidikan tertarik dan menggunakan LMS sebagai sistem aplikasi pembelajaran berbasis web. Hal ini dikarenakan murah dan mudahnya penggunaan LMS, serta karakteristik LMS yang cocok untuk media pembelajaran yang memanfaatkan jaringan komputer dan internet. Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Gunawan (Purnomo, 2008) terdapat sedikit kerancuan dengan berbagai istilah seperti e-learning, online learning, dan web based learning (WBL). Berikut adalah uraian perbedaan pada ketiga istilah tersebut. E-learning adalah suatu konsep belajar berbasiskan teknologi baik itu teknologi informasi, telekomunikasi, maupun digital. Sedangkan online learning mempunyai batasan yang lebih sempit, dimana teknologi yang digunakan adalah teknologi informasi khususnya internet, misalnya belajar melalui e-mail, situs web tertentu, dan semua aplikasi berbasis internet. Sedangkan WBL adalah suatu pembelajaran sistem jarak jauh berbasis teknologi informasi melalui antar halaman web. “Media pembelajaran berbasis web dapat dikatakan merupakan bentuk pembelajaran terprogram dan individual. Pembelajaran terprogram adalah sistem belajar yang penggunaan bahan-bahannya diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan“ (Ely dalam Purnomo 2008). “Sedangkan pembelajaran individual adalah suatu sistem belajar yang memperhatikan kebutuhan dan karakterisitik siswa” (Burns dalam Purnomo 2008). Dari beberapa konsep tersebut, dapat didefinisikan WBL merupakan pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi melalui antar halaman web yang bersifat terprogram dan bersifat individual yang didesain secara terencana dan terpadu untuk kepentingan pembelajaran, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara efektif. Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3 Dari uraian di atas, sangat penting untuk sekolah dapat membuat penilaian terhadap kualitas website yang digunakan. Efektif atau tidaknya bergantung pada pemenuhan kebutuhan pengguna yang menggambarkan karakteristik dari suatu layanan seperti kualitas desain web, kualitas informasi, dan kualitas interaksi (Barnes dan Vidgen, 2001). Efektivitas website dapat dinyatakan sebagai kinerja suatu website dalam memberikan layanan kepada pengguna dalam hal ini siswa, sehingga tingkat kebutuhan mereka terpenuhi. Webqual adalah instrumen untuk menilai persepsi pengguna terhadap kualitas website. Pada dasarnya webqual merupakan metode pengukuran terhadap website e-commerce. Webqual dikembangkan dari quality workshop dan diuji dalam domain website sekolah bisnis (Barnes dan Vidgen 2000). Webqual indeks memberikan nilai keseluruhan dari website e-commerce yang didasarkan pada persepsi pelanggan (pengguna). Instrumen webqual telah dikembangkan secara iterative melalui aplikasi dalam berbagai domain termasuk toko buku online dan website lelang online. Penelitian tersebut dilakukan oleh Barnes, S dan Vidgen R, (2001,2002, 2003, 2005) dan juga Barnes, S, K. Liu, dan Vidgen R, (2001). Instrumen webqual ini juga dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap website umum. Seperti E-learning (Tarigan, 2008:35). Beberapa penelitian dengan menggunakan instrumen webqual menunjukkan kehandalan dan validnya instrumen tersebut, baik pada website e-commerce maupun website lainnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Barnes dan Vidgen (2001), dengan menggunakan pendekatan webqual untuk menilai kualitas dari situs lelang online, webqual diterapkan dalam domain lelang internet dan Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4 hasilnya digunakan untuk menilai kehandalan instrumen untuk menilai kualitas dari situs web. Tiga situs lelang yang di evaluasi: Amazon, eBay, dan QXL melalui intervensi dianalisis secara kuantitatif untuk menilai validitas instrumen webqual dan ditambah oleh data kualitatif yang digunakan untuk mempertimbangkan manfaat relative dari tiga situs web yang dievaluasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Barnes, Liu dan Vidgen (2001) pendekatan webqual digunakan untuk mengevaluasi situs berita WAP. Instrumen webqual digunakan untuk menilai kualitas situs web dari perspektif suara pelanggan. Pada tahun 2003 Barnes dan Vidgen kembali menggunakan instrumen webqual dalam penelitiannya. Pada penelitian tersebut instrumen digunakan untuk mengukur perbaikan kualtias website dengan studi kasus pada forum manajemen strategis pertukaran pengetahuan. Selain diterapkan pada pengukuran kualitas website e-commerce, instrumen webqual juga digunakan untuk mengevaluasi website pemerintah. Penelitian ini dilakukan oleh Barnes dan Vidgen untuk mengevaluasi kualitas situs web yang disediakan oleh Pemerintah inggris (UK Inland Revenue). Penelitian ini dilakukan setelah peluncuran situs web tersebut yang memuat system untu memungkinkan pendaftaran online pengembalian pajak. Instrumen webqual mengacu pada instrumen sebelumnya dalam 3 area, yaitu usability web, kualitas informasi dan kualitas interaksi layanan untuk memberikan kerangka utuh dalam menilai situs egovernment. Selain penelitian tersebut, pada tahun 2005 Barnes dan Richard, menggunakan pendekatan webqual untuk mengevaluasi kualitas electronic government dari persepsi pengguna. Situs web pemerintah mulai meningkatkan Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5 transparansi, komunikasi, dan interaksi. Dengan masyarakat melalui web, mengembangkan layanan online yang sesuai telah menuntut pemerintah untuk memahami harapan pengguna dan dapat memberikan solusi yang sesuai. Instrumen webqual digunakan sebagai alat untuk mengukur harapan masyarakat dan mendapatkan data untuk dasar pengembangan situs web pemerintah. Sejalan dengan uraian tersebut, penulis mengadaptasi dan mengembangkan kerangka instrumen webqual untuk membuat instrumen yang dapat digunakan sebagai alat ukur efektivitas WBL sekolah. Dengan adanya alat ukur yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi dan memberikan data akurat sebagai bahan pengembangan WBL sekolah. B. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, maka dirumuskan suatu pokok masalah yaitu “bagaimana pengembangan dan pengujian alat ukur efektivitas website (Web Based Learning) sekolah”. Adapun rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan alat ukur efektivitas Web Based Learning sekolah? 2. Bagaimana pengujian kualitas dan kelayakan alat ukur yang dikembangkan? 3. Bagaimana pengukuran efektivitas WBL sekolah dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan? Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6 4. Bagaimana tingkat efektivitas penggunaan WBL sekolah? C. Batasan Masalah Ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi agar masalah tidak terlalu luas. “Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya, tenaga, waktu, dan lain-lain yang timbul dari rencana tertentu” Winarno (1982:6). Adapun masalah dibatasi pada: 1. Pembuatan alat ukur berupa instrumen-instrumen pengukuran yang didasarkan pada instrumen pengukuran Webqual 4. 2. Pengimplementasian pengukuran pada salah satu WBL sekolah. 3. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas WBL sekolah. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah WBL berbasis LMS yang digunakan oleh pihak sekolah sebagai variabel independen/bebas, dan tingkat persepsi dan harapan siswa sebagai variabel dependen/terikat. Adapun variabel lain yang merupakan pengembangan dari varibel bebas adalah alat ukur efektivitas WBL. E. Tujuan Penelitian Belum adanya instrumen yang komprehensif yang khusus ditujukan untuk mengevaluasi efektivitas WBL sekolah, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat ukur efektivitas web based learning (WBL) sekolah. Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7 F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan produk berupa instrumen pengukuran sebagai alat ukur WBL sekolah dan instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 2. Mendapatkan data tingkat efektivitas penggunaan WBL sekolah. 3. Secara keilmuan data hasil pengukuran dapat menjadi data pendukung agar pembelajaran berbasis web yang diterapkan oleh sekolah yang bersangkutan dapat terawasi, dan data tersebut juga dapat digunakan sebagai referensi perbaikan layanan dan pemenuhan kebutuhan penggunanya. G. Definisi Operasional Berikut ini diberikan penjelasan istilah-istilah yang dipergunakan untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian, yaitu: 1. Instrumen Instrumen dalam kamus bahasa Indonesia adalah alat yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk memperoleh data sebagai bahan pengolahan. Instrumen dapat diartikan sebagai segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi. 2. Pengukuran Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8 Menurut kamus bahasa Indonesia pengukuran adalah proses, cara, perbuatan mengukur sesuatu. Pengukuran dalam penelitian ini adalah proses pengujian instrumen yang berfungsi sebagai alat ukur website sekolah dengan kategori WBL. Instrumen pengukuran diuji baik kelayakannya maupun dependentabilitasnya. 3. Instrumen Pengukuran Instrumen pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu instrumen yang digunakan dalam proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk mempresentasikan atribut yang diukur. Instrumen pengukuran yang dimaksud dalam judul ini adalah alat ukur efektivitas web based learning yang diterapkan oleh sekolah. 4. Efektivitas Menurut kamus bahasa Indonesia efektif adalah dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan). Sedangkan efektivitas adalah keefektifan yang memiliki arti keadaan berpengaruh, hal berkesan, keberhasilan (usaha, tindakan). Efektivitas dapat diartikan sebagai kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tersebut atau bisa dikatakan sebagai ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Efektivitas dalam penelitian ini adalah derajat pencapaian penerapan website yang ditunjukan pada tingkat efektivitas pelaksanaan WBL sekolah. Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9 5. Web Based Learning Web based learning (WBL) atau pembelajaran berbasis web adalah suatu model pembelajaran yang diterapkan dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu berupa halaman-halaman web. Dalam penelitian ini, WBL tersebut menjadi objek yang diukur oleh alat ukur yang dihasilkan dari penelitian. Insan Mulyana, 2012 Instrumen Pengukuran Efektivitas Web Based Learning (WBL) Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu