20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel

advertisement
20
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa.
2. Sampel
Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai sampel adalah siswa kelas XI IPA 3 dan
XI IPA 4. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposif, yaitu
teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu. Dalam hal ini, peneliti menetapkan, kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI
IPA 4 sebagai kelas kontrol.
21
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, yaitu model
pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
model pembelajaran non NHT (kontrol).
2. Variabel terikat
Variabel terikatnya adalah nilai tes penguasaan konsep materi pokok kesetimbangan kimia.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat
kuantitatif yaitu data hasil tes sebelum belajar (pretest) dan hasil tes setelah belajar
(postest) siswa.
Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
22
D. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data merupakan alat untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah :
1. LKS Kimia yang berbasis model NHT sejumlah empat LKS yaitu LKS 1 berisi
sub materi kesetimbangan dinamis, LKS 2 berisi sub materi tetapan kesetimbangan kimia, LKS 3 berisi sub materi asas Le Chatelier dan LKS 4 berisi sub
materi kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari – hari dan industri.
2.
Soal pretest dan postest yang masing-masing berisi 20 soal pilihan jamak dan 5
soal uraian.
3. Lembar observasi aktivitas siswa.
4. Lembar kinerja guru.
E. Desain dan Metode Penelitian
1.
Desain penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain non equivalent control group
desain (Purwanto,2007).
23
Desain penelitian tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Desain penelitian
Kelas kontrol
Kelas eksperimen
Pretest
O1
O1
Perlakuan
X1
X2
Postest
O2
O2
Keterangan:
X1: Pembelajaran kimia menggunakan pembelajaran NHT
X2: Pembelajaran kimia menggunakan pembelajaran non NHT
O1: Pretest yang diberikan sebelum perlakuan
O2: Posttest yang diberikan setelah perlakuan
2.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini tes
dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Tes
yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest dan sesudah perlakuan disebut
postest.
F. Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Peneliti mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah, data siswa, informasi tentang
KKM, data nilai uji blok kelas XI IPA SMA Gajah Mada, jadwal dan tata tertib
sekolah, serta sarana-prasarana yang ada di sekolah yang dapat digunakan sebagai
sarana pendukung pelaksanaan penelitian.
24
2. Peneliti menentukan dua kelas sebagai kelas sampel.
3. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses
pembelajaran di kelas.
4. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi pokok yang akan diteliti, yaitu materi pokok kesetimbangan kimia.
5. Peneliti membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disesuaikan dengan tahapan
pembelajaran yang diharapkan akan dicapai siswa pada kelas eksperimen.
6. Peneliti membuat soal-soal pretest dan posttest
7. Melaksanakan pretest di kedua kelas.
8.
Pelaksanaan proses
pembelajaran di masing-masing kelas dengan pembelajaran yang berbeda, yaitu
kelas eksperimen menggunakan pembelajaran NHT dan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran non NHT.
9. Pelaksanaan posttest di kedua kelas.
10. Menganalisis data berdasarkan data hasil penelitian.
11. Penarikan kesimpulan.
25
G. Alur Penelitian
Alur pada penelitian ini sebagai berikut:
Menentukan Populasi
dan Sampel
Mempersiapkan instrumen
Validasi instrumen
Pretest
Pembelajaran NHT
Pembelajaran non NHT
Posttest
Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 2. Alur Penelitian
26
H. Hipotesis Kerja
Dari pengertian hipotesis umum, dikembangkan menjadi hipotesis kerja. Adapun
hipotesis kerja sebagai berikut:
Hipotesis kerja yang digunakan yaitu
Rata-rata penguasaan konsep dengan model pembelajaran NHT lebih tinggi daripada
rata-rata penguasaan konsep pembelajaran non NHT pada materi kesetimbangan
kimia.
I. `Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, hipotesis
dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
H0
:
Rata-rata penguasaan konsep kesetimbangan kimia siswa dengan
model pembelajaran NHT lebih rendah atau sama dengan rata-rata
penguasaan konsep kesetimbangan kimia siswa model pembelajaran
non NHT.
H0 : µ1 ≤ µ2
27
H1
:
Rata-rata penguasaan konsep kesetimbangan kimia siswa dengan
model pembelajaran NHT lebih tinggi daripada rata-rata penguasaan
konsep kesetimbangan kimia siswa dengan model pembelajaran non
NHT.
H1 : µ1 > µ2
Keterangan :
µ1
: Rata – rata penguasaan konsep siswa dengan model pembelajaran NHT pada
materi kesetimbangan kimia.
µ2
: Rata-rata penguasaan konsep siswa pembelajaran non NHT pada materi
kesetimbangan kimia.
J. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti
yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Nilai akhir pretest atau postest dirumuskan sebagai berikut:
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung gain, normalitas,
homogenitas dua varians.
28
1. Perhitungan Gain
Untuk menentukan efektivitas model pembelajaran NHT terhadap peningkatan
penguasaan konsep pada materi kesetimbangan kimia, maka dilakukan analisis skor
gain ternormalisasi. Perhitungan indeks gain bertujuan untuk mengetahui
peningkatan nilai pretes dan postes dari kedua kelas. Menurut Meltzer besarnya
peningkatan dihitung dengan rumus N-Gain ( normalized gain), yaitu :
N-Gain
Kriteria interpertasi indeks gain yang dikemukakan oleh Hake, yaitu:
g > 0,7 (indeks gain tinggi)
0,3 < g < 0,7 (indeks gain sedang)
g < 0,3 (indeks gain rendah)
Data gain ternormalisasi yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya kemudian digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian.
2. Uji Normalitas
Hipotesis untuk uji normalitas :
Ho = data penelitian berdistribusi normal
H1 = data penelitian berdistribusi tidak normal
29
Untuk uji normalitas data digunakan rumus sebagai berikut :
X2 =
fe )2
( fo
fe
Keterangan : X2 = uji Chi- kuadrat
fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan
Kriteria : Terima Ho jika X2 hitung
X2 tabel
3. Uji Homogenitas
Uji ini untuk menentukan apakah data yang dibandingkan memiliki nilai rata-rata dan
varians identik. Hipotesis untuk uji Homogenitas :
Ho = data penelitian mempunyai variansi yang homogen
H1 = data penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen.
Untuk uji homogenitas dua peubah terikat digunakan rumus yang terdapat dalam
sudjana (2002) :
s12
s 22
Keterangan :
F=
F = Kesamaan dua varians
s12 = varians kelas eksperimen
s22 = varians kelas kontrol
Kriteria : Pada taraf 0.05,
30
Dengan kriteria uji adalah terima
jika :
F(1-α)(n1-1) < F < F1/2α(n1-1, n2-1) (Sudjana, 2002).
K. Teknik Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan rumusan statistik uji
perbedaan dua rata-rata
Uji statistik ini sangatlah bergantung pada homogenitas kedua varians data, karena
jika kedua varians kelas sampel homogen (σ12 = σ22), maka uji yang dilakukan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
= nilai rata-rata penguasaan konsep
= Simpangan baku gabungan
kelas eksperimen
= nilai rata-rata penguasaan konsep
s12 = varians kelas eksperimen
kelas kontrol
= Jumlah siswa kelas eksperimen
s22 = varians kelas kontrol
= Jumlah siswa kelas kontrol
Dengan kriteria uji :
Terima H0 jika thitung < t(1-α) dan tolak sebaliknya.
31
dk = (n1 + n2 – 2)
α = 0,05
Sedangkan jika kedua varians kelas sampel tidak homogen (σ12 ≠ σ22), maka uji yang
dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut :
t'
X1
s12 n1
X2
s 22 n2
Keterangan :
t‘ = perbedaan dua rata-rata
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
X 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen
s2 = Varians
X 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol
s12 = varians kelas eksperimen
n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
s22 = varians kelas kontrol
Kriteria uji: tolak H0 jika
dan terima H0 jika sebaliknya, dengan
dk = (n1-1) dan (n2-1)
α = 0,05
(sudjana, 2002)
Download