2015-12-Samb. Menteri LH dan Kehutanan

advertisement
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI
SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON
INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)
SERTA HARI CINTA PUSPA DAN SATWA NASIONAL TAHUN 2015
DI SELURUH INDONESIA
TANGGAL 15 DESEMBER 2015
HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Yang terhormat :
Gubernur/Bupati/Walikota dan jajaran aparat Pemerintah Daerah;
Pimpinan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota;
Anggota Forkompinda;
Jajaran TNI, POLRI dan Kejaksaan;
Pimpinan BUMN/BUMD/ dan dunia usaha;
Pimpinan Perguruan Tinggi, SMA, SMP dan SD;
Pimpinan Organisasi, Gerakan Sosial Kemasyarakatan dan Para Tokoh
Masyarakat;
Seluruh hadirin yang berbahagia,
3
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swasti Astu, Syalom.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat
wal’afiat dalam rangka memperingati Hari Menanam pohon Indonesia
(HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), serta Hari Cinta Puspa dan
Satwa Nasional (HPCSN) Tahun 2015.
Tema Hari menanam pohon Indonesia dan Bulan Menananm
Nasional tahun 2015 adalah Ayo kerja, Tanam dan Pelihara Pohon untuk
Hidup lebih baik, dan tema Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah
Ayo selamatkan Puspa dan Satwa sebagai penyangga kehidupan. Mulai
4
dari lingkungan kita . Selain itu sebagai Ikon Puspa Nasional Tahun 2015 telah
terpilih Suweg (amorphopatus paeoniifolius) dan sebagai Ikon Satwa
Nasional dan Beo Nias ( gracula religiosa robusta).
Kedua peringatan besar sektor lingkungan hidup dan kehutanan ini
adalah wujud kampanye, sekaligus ajakan dan himbauan kepada seluruh
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati dan
ekosistem hutan sebagai aset tak ternilai yang perlu dijaga dan dilestarikan,
agar dapat meniingkatkan kualitas lingkungan dan hutan yang untuk
kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
5
Hadirin yang berbahagia;
Hutan sangat penting sebagai pilar penyangga kehidupan, pilar
pengawetas, dan pilar pemanfaatan untuk generasi sekarang dan dan
yang akan datang. Keberadaan hutan haruslah dilindungi sebagaimana
diamanatkan di dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, Undang0Undang
Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Undang-undang nomor 18 tahun
2013 tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan, serta
Undang-undang nomor 37 tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air. Hal
ini tentunya sejalan dengan misi dan visi pemerintah dalam mewujudkan
6
nawacita, 5 (lima) diantaranya terkait erat dengan program-program
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu :
1. Memperkuat kehadiran negara dengan melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum.
2. Meningkatkan
kualitas
hidup
masyarakat
Indonesia
melalui
peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal.
3. Medorong peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
4. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik
7
5. Membangun
Indonesia
dari
pinggiran
melalui
pembangunan
pedesaan.
Saudara sekalian yang saya hormati,
Indonesia memiliki hutan terluas ketiga di dunia dengan luas
mencapai 120,78 juta Ha. Hutan Indonesia dibagi berdasarkan fungsi, yaitu
Hutan Konservasi seluas 21.90 Juta Ha. Hutan Produksi seluas 69, 24 Juta Ha,
dan Hutan Lindung seluas 29,64 Juta Ha. Dalam rangka memperbaiki tata
kelola hutan, luasan hutan tersebut dibagi kedalam organisasi pengelola
hutan tingkat tapak yang disebut sebagai KPH sebanyak 600 unit KPH.
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan dan lingkungan
hidup yang berkualitas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
8
harus mewujudkan sebuah capaian kinerja yang semakin baik. Capaian
kinerja Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sampai dengan
tahun 2014 mencakup peningkatan Indeks kualitas lingkungan hidup
menjadi 63,42 %, penetapan kawasan hutan sebesar 58,8%, penurunan laju
deforestasi menjadi 0,61juta ha/tahun, penurunan rerata jumlah hotspot (titik
kebakaran) menjadi 22.500 titik, penurunan lahan kritis dari 24,3 juta Ha,
peningkatan produksi kayu dari hutan alam sebesar 5 juta M3, hutan
tanaman sebesar 26,67 juta M3, dan hutan rakyat sebesar 3,93 juta M3,
peningkatan hasil hutan bukan kayu terutama rotan sebesar 269.870 ton,
peningkatan ekspor kayu sebesar US$ 6 Milyar, dan PNBP sebesar Rp. 3.3
trilyun.
9
Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari peran serta dan
kerjasama dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan kepada
Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mencapai misi dan
misinya.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Kedepan arah kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidp
dan
kehutanan
difokuskan
kepada
penanganan
isu-isu
nasional,
diantaranya ketahanan pangan yang akan dicapai melalui HKm, HD, dan
HTR seluas 12,7 juta Ha. Katahanan energi dicapai melalui mini/mikro hidro
sebanyak minimal 50 unit dan peningkatan pemanfaatan sampah dan
limbah M3 untuk energi listrik, peningkatan penanganan perubahan iklim,
10
ketahanan air yang dicapai melalui peningkatan perlindungan mata air
dengan koservasi tanah secara vegetatif maupun sipil teknis dengan
kegiatan pembangunan embung air, Dam pengendali, Dam penahan, dan
gullyplug, penurunan luas lahan kritis 5,5 juta Ha di KPH dan DAS, pelestarian
SDA melalui peningkatan persentasi populasi 25 spesies stwa terancam
punah sebesar 10%, serta peningkatan produktivitas yang berdaya saing.
Semuanya ini dapat terjadi jika keberadaan tehakan hutan lestari.
Saudara sekalian yang saya hormati,
Strategi percepatan rehabilitasi hutan dan lahan juga dilakukan
melalui upay-upaya yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang
terdiri
atas
instansi
pemerintahan,
lembaga
tinggi,
pelaku
usaham
11
ormas/LSM, perguruan tinggi dan sekolah, serta seluruh masyarakat
Indonesia. Adapun strategi tersebut meliputi pemberdayaan potensi anak
sekolah dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi dan potensi
pasangan
yang
akan
melangsungkan
pernikahan
untuk
melakukan
penanaman dan pemeliharaan pohon sebanyak 5 pohon per orang ,
melarang perijinan pengelolaan hutan gambut, melakukan penanganan
lahan gambut pasca kebakaran, salah satunya dengan pembuatan
canalblocking
dan
penanaman
kembali,
melakukan
seleksi
dalam
pemberian ijin tambang, moratorium penebangan , percepatan pelayanan
perijinan di bidang kehutanan, dan reformasi birokrasi disegala lini.
12
Untuk mencapai strategi percepatan RHL tersebut, kami meminta
kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung programprogram pemerintah terkait dengan rehabilitasi hutan dan Lahan (RHL),
salah satunya melalui gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon.
Melalui peringatan HMPI dan BMN serta HCPSN tahun 2015 marilah kita
tingkatkan kesadaran tentang pentingnya peranan hutan bagi kehidupan.
Pada akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
para gubernur, bupati/walikota, pimpinan DPRD, pelaku usaha, lembaga
swadaya masyarakat
dan seluruh lapisan masyarakat
atas kerjasama
dalam mensukseskan program-program Pemerintah untuk lingkungan dan
kehutanan. Kami berharap melalui semangat gotong royong dalam
13
Gerakan Penanaman dan Pemeliharaan Pohon, serta Penyelamatan Puspa
dan Satwa akan mewujudkan visi dan misi Kementerian Lingkungan dan
Kehutanan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada upaya-upaya kita bersama yang ditujukan bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sekian dan terimaksih atas dukungan kita semua, dan atas kerjasama yang
baik.
Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Syalom,
14
Jakarta 28 November 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
Ttd.
Dr. IR. SITI NURBAYA, M.SC.
Download