BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dalam judul “Pengaruh Ukuran KAP dan Auditor Spesialis Industri dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014)” melakukan penelitian dengan data perusahaan yang terdaftar di BEI pada jangka waktu tahun 2011 hingga tahun 2014. B. Desain Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian kausal. Penelitian kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan pengaruh kualitas audit sebagai variabel independen terhadap manajemen laba sebagai variabel dependen dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen terhadap manajemen laba sebagai variabel dependen. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel. Variabel yang pertama merupakan varibel terikat (dependent variable) dan variabel yang kedua yaitu variabel bebas (independent variable). Penjelasan mengenai variabel-variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 1. Definisi Variabel a. Variabel Dependen Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah manajemen laba dengan proxy discretionary accrual (Indra Dewi Suryani, 2010). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba, yang diukur dengan proksi discretionary accruals. Discretionary accruals adalah suatu cara untuk mengurangi atau menambah pelaporan laba yang sulit dideteksi melalui manipulasi kebijaksanaan akuntansi yang bersangkutan atau berkaitan dengan akrual, misalnya dengan cara menaikkan biaya amortisasi dan depresiasi mencatat kewajiban yang besar atas jaminan produk (garansi), kontinjensi, potongan harga dan mencatat persediaan yang telah usang. Akrual adalah semua kewajiban yang bersifat operasional pada suatu tahun yang tidak berpengaruh terhadap arus kas. Perubahan piutang dan hutang merupakan akrual, juga perubahan persediaan. Biaya depresiasi juga merupakan akrual negatif. Akuntan memperhitungkan akrual untuk menandingkan biaya dan pendapatan melalui perlakuan transaksi yang berkaitan dengan laba bersih, akuntan dapat mengatur laba bersih sesuai dengan yang diharapkan. Manajemen laba (DACC) dapat diukur melalui discretionary accruals yang dihitung melalui cara menyelisihkan total accruals (TACC) dan nondiscretionary accruals (NDACC). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 Nilai DAC dihitung dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi, karena model ini paling baik diantara model lain yang sama-sama digunakan untuk mengukur manajemen laba (Lobo dan Zhou dalam Luhgiatno, 2010). Untuk mengukur DAC, terlebih dahulu akan mengukur total akrual. Untuk melakukan pengukuran terhadap manajemen laba akrual, digunakan Model Jones (1991) yang telah dimodifikasi oleh Dechow et al. (1995) dalam Nihlati dan Meiranto (2014). Model persamaan yang digunakan yaitu (Midiastuty, 2003 dalam Luhgiatno (2010): a. Mengukur total accruals dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi: Total accruals (TAC) = laba bersih (net income) – arus kas operasi (cash flow from operating) b. Menghitung nilai total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS: TACt/Ait-1 = a1(1 / Ait-1) + a2[(ΔRevit - ΔRecit / Ait-1] + a3(PPEit / Ait1) + e Dimana: TACt = total accruals perusahaan i pada periode t Ait-1 = total assets perusahaan i pada periode t-1 Δrevit = perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t Δrecit = perubahan piutang perusahaan i pada periode t PPEit = aktiva tetap perusahaan i pada periode t http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 a1,a2,a3 c. = koefisien regresi Menghitung nondiscretionary accruals dengan menggunakan koefisien regresi diatas (a1, a2, a3), maka didapatkan rumus: NDACit = α1(1 / Ait-1) + α2[(ΔRevit - ΔRecit)/ Ait-1] + α3(PPEit / Ait-1) Dimana: NDACit = nondiscretionary accruals perusahaan i pada periode t Ait-1 = total assets perusahaan i pada periode t-1 α1, α2, α3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals. d. Δrecit = perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t PPEit = aktiva tetap perusahaan i pada periode t Menghitung discretionary accruals DACit = (TACt/ Ait-1) – NDACit Dimana: DACit = discretionary accruals perusahaan i pada periode t Berdasarkan dimensi waktu dan urutan waktu penelitian ini bersifat crosssectional dan time series atau disebut data panel (data pooled), karena selain mengambil sampel waktu dan kejadian pada suatu waktu tertentu juga mengambil sampel berdasar urutan waktu. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 b. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas (independen) adalah varibel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif atau negatif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit dan ukuran perusahaan. 1. Ukuran KAP Salah satu tipe dari auditor eksternal dilihat dari besarnya kantor akuntan, biasanya yang dikenal adalah The Big Five (yang sekarang tinggal Big Four). Proksi yang paling sering digunakan untuk penelitian mengenai audit quality adalah variable dummy untuk anggota KAP the Big Four dan non Big Four (Palmrose, 1988 dalam Luhgiatno, 2010). Hasil penelitian Craswell dalam Luhgiatno (2010) menunjukkan bahwa KAP big four menyediakan lebih banyak sumber daya manusia untuk staff training dan pengembangan keahlian pada industri tertentu dibandingkan dengan KAP non big four. Variabel ini merupakan variabel dummy, yaitu dengan menggunakan skala 1 untuk perusahan yang diaudit oleh KAP Big Four dan berskala 0 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four. 2. Auditor Spesialis Industri Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self- interest, maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal dan agen sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Investor akan lebih cenderung percaya pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. KAP yang memiliki banyak klien dalam industri yang sama, akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang resiko audit, khusus yang mewakili industri tersebut, tetapi akan membutuhkan pengembangan keahlian lebih dari pada KAP pada umumnya. Pengukuran auditor spesialis industri mengacu pada penelitian Kono (2013) dalam Salman Ali dan Adityawarman (2014), yaitu total aktiva (aset) perusahaan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik tertentu dibagi dengan total aktiva (aset) perusahaan dalam satu industri. Penggunaan total untuk mengukur auditor spesialis industri perusahaan, dikarenakan aset menggambarkan seberapa besar perusahaan tersebut dalam suatu industri. Pengukurannya menggunakan variabel dummy, jika LEAD menunjukkan diatas 15% maka akan diberi angka 1, jika lainnya diberi angka 0 (Salman Ali dan Adityawarman, 2014). 3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat menentukan seberapa besar praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung melakukan pengelolaan laba secara efisien. Zhou dan Elder (2014) dalam Ingrid Christiani dan Yeterina Widi Nugrahanti (2014) menyatakan bahwa perusahaan besar cenderung akan mengurangi tindakan manajemen laba untuk menghindari pengawasan ketat dari analis keuangan dan investor. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan (Gerayli et al., 2011 dalam Ingrid Christiani dan Yeterina Widi Nugrahanti, 2014). Pada penelitian ini, ukuran perusahaan akan diukur dengan menggunakan log total asset (log TA) diukur dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan akhir tahun yang ditransformasikan dalam bentuk logaritma natural (Suriana, 2013). 2. Operasionalisasi Variabel Berikut ini adalah operasionalisasi Varibel yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL No Variabel Dependen Skala Pengukuran Model Jones yang dimodifikasi : Discretionary Accruals yaitu : DACit = (TACt/ Ait-1) – NDACit Rasio Ukuran KAP pengukuran dengan, jika KAP big four diberikan nilai 1, dan non big four diberikan nilai 0. Nominal 2. KAP spesialis Industri total aktiva (aset) perusahaan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik tertentu dibagi dengan total aktiva (aset) perusahaan dalam satu industri. jika LEAD menunjukkan diatas 15% maka akan diberi angka 1, jika lainnya diberi angka 0 Nominal 2. Ukuran Perusahaan Ln Total Asset 1. 2. Pengukuran Manajemen Laba Independen 1. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Rasio 40 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dengan pertimbangan sektor industri manufaktur mendominasi keseluruhan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu pemilihan industri manufaktur dikarenakan industri manufaktur melakukan aktivitas operasional yang lengkap mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi hingga barang siap dijual, sehingga diperlukan suatu proses pengujian apakah terdapat tindakan manajemen laba. 2. Sampel Penelitian Pemilihan sampel perusahaan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan dengan kriteria tertentu (Sofyan Effendi dan Daljono, 2013). Berikut ini merupakan kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini : a. Laporan keuangan berakhir pada 31 Desember tahun 2011-2014; b. Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah; c. Laporan keuangan perusahaan tersebut tersedia selama tahun 2011-2014; d. Tidak mengalami kerugian selama tahun 2011-2014; e. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Berikut ini adalah sampel yang akan digunakan dalam penelitian : Tabel 3.2 SELEKSI DAN PEMILIHAN SAMPEL No. Kriteria Jumlah 4 Perusahaan yang bergerak di jenis perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2014 Laporan keuangan yang tidak berakhir pada 31 Desember tahun 2011-2014 Laporan keuangan yang tidak menggunakan mata uang rupiah Laporan keuangan perusahaan tersebut tidak tersedia selama tahun 2011-2014 Mengalami kerugian selama periode 2011-2014 (43) 5 Tidak memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan (16) 1 2 3 Jumlah Sampel 147 (3) (18) (20) 47 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yaitu diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan, data yang tersedia di www.idx.co.id dengan mengacu daftar perusahaan manufaktur yang terdapat di www.sahamok.com. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 F. Metode Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan (Nurgiyantoro et al., 2014 dalam Restie Nigsaptiti, 2010). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak mengandung multikolinearitas, dan heterokidastisitas. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi bias mengingat semua data tidak dapat di terapkan dalam regresi berganda. Berikut penjelasan uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, penelitian ini menggunakan analisis statistik. Uji Kolmogorov - Smirnov http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 merupakan cara untuk mengetahui normalitas. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dengan Ztabel (Ghozali, 2013). Jika nilai asymp. Sig (Kolmogorov-Smirnov) < taraf signifikansi 5% (0,05), maka distribusi data dikatakan tidak normal dan Jika nilai asymp. sig (Kolmogorov - Smirnov) > taraf signifikansi 5% (0,05), maka distribusi data dikatakan normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam regresi dapat dilihat dengan melihat pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinieritas terjadi apabila nilai tolerance di bawah 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) berada di atas 10. c. Uji Autokolerasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013). Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini akan menggunakan Uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya auto adalah sebagai berikut: Jika 0 < D < DL, maka tidak ada autokorelasi positif (Tolak) Jika DL ≤ D ≤ DU, Tidak ada autokorelasi positif (No Decision) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 Jika 4 - DU > D > DU, maka tidak ada autokorelasi (Tidak ditolak) Jika 4 - DU ≤ D ≤ 4 - DL, maka tidak ada korelasi negatif (No Decision) Jika 4 – DL < D < 4, maka tidak ada korelasi negatif (Tolak) Keterangan: DL = batas bawah D DU = batas atas D d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa pola yang jelas) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 1. Uji Analisis Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Berikut model persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 DA = α + β1SIZEKAP + β2AUDSPES + β3SIZE + e Keterangan : DA = discretionary accruals (proksi dari manajemen laba) α = konstanta β1,2,3,4,5 = koefisien regresi SIZEKAP = Ukuran KAP AUDSPES = Spesialisasi industri KAP SIZE = Ukuran perusahaan e = koefisien eror 2. Uji Hipotesis a. Uji Model (Goodness of Fit Model) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit nya (Ghozali, 2013). Secara statistik, hal ini dapat diukur dari nilai-nilai berikut ini : 1. Pengukuran koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui persentasi pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel independen memberikan hampir semua http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). 2. Uji signifikansi simultan (Uji Statistik F) dilakukan untuk menguji apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersamaan berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah jika probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0.05 maka variance independen secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka variabel independen secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Uji signifikan parameter individual (Uji Statistik t) dilakukan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variansi variabel dependen (Ghozali, 2013). Uji t tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Jika nilai probabilitas signifikansi t lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. http://digilib.mercubuana.ac.id/