peraturan daerah kabupaten daerah tingkat ii klungkung

advertisement
i
BUPATI KLUNGKUNG
PROVINSI BALI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG
NOMOR 2 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR
6 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KLUNGKUNG,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 245 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang mengamanatkan bahwa Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota yang mengatur tentang RPJPD, RPJMD,
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Perubahan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah, Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Tata Ruang Daerah harus mendapat evaluasi
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat sebelum ditetapkan
oleh Bupati/Walikota;
b. bahwa Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, merupakan perwujudan dari Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2015 yang dijabarkan dalam
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah serta Prioritas dan Plafon Anggaran Perubahan
yang disepakati bersama antara pemerintah daerah dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 30 Juli 2015;
c.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Klungkung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran
2015.
ii
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4250);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 , Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaranm Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4027) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028) ;
iii
12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4416 ) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
13. Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574 );
16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575 );
17. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
iv
21. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonseia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614) ;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 450) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 540);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 680);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung
(Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2008 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 2);
v
29. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Pokok–pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 4);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Klungkung (Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2008
Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung
Nomor 5);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Klungkung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2000 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 5);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 6 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun
2014 Nomor 6)
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG
dan
BUPATI KLUNGKUNG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2015.
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 semula
berjumlah Rp. 915.082.523.258,15 bertambah sejumlah Rp. 105.867.319.624,36
sehingga menjadi Rp. 1.020.949.842.882,51 dengan rincian sebagai berikut :
1. Pendapatan Daerah :
a. Semula
Rp. 838.871.569.611,66
b. Bertambah
Rp. 39.901.046.457,92
Jumlah Pendapatan Daerah setelah Perubahan Rp. 878.772.616.069,58
vi
2. Belanja Daerah :
a. Semula
Rp. 912.707.523.258,15
b. Bertambah
Rp. 104.267.319.624,36
Jumlah belanja daerah setelah perubahan
Rp. 1.016.974.842.882,51
(Defisit) setelah Perubahan
Rp. (138.202.226.812,93)
3. Pembiayaan Daerah :
a. Penerimaan pembiayaan daerah
1) Semula
Rp. 76.210.953.646,49
2) Bertambah
Rp. 65.966.273.166,44
Jumlah Penerimaan setelah Perubahan
Rp. 142.177.226.812,93
b. Pengeluaran pembiayaan daerah
1) Semula
Rp. 2.375.000.000,00
2) Bertambah
Rp. 1.600.000.000,00
Jumlah pengeluaran setelah perubahan
Rp.
3.975.000.000,00
Pembiayaan netto
Rp. 138.202.226.812,93
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan setelah perubahan
Rp.
0,00
Pasal 2
(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah :
1) Semula
Rp. 89.563.450.542,08
2) Bertambah
Rp. 10.253.639.097,13
Jumlah Pendapatan Asli Daerah setelah
perubahan
Rp.
99.817.089.639,21
b. Dana Perimbangan :
1) Semula
Rp.557.237.510.652,00
2) Bertambah
Rp. 1.371.505.933,00
Jumlah Dana Perimbangan setelah
perubahan
Rp. 558.609.016.585,00
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah :
1) Semula
Rp. 192.070.608.417,58
2) Bertambah
Rp. 28.275.901.427,79
Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah setelah perubahan
Rp. 220.346.509.845,37
vii
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari jenis pendapatan :
a. Pendapatan Pajak Daerah
1) Semula
Rp. 17.038.900.000,00
2) Bertambah
Rp.
8.959.112.000,00
Jumlah Pendapatan Pajak Daerah
setelah perubahan
Rp. 25.998.012.000,00
b. Hasil Retribusi Daerah :
1) Semula
Rp. 19.609.138.550,00
2) Bertambah
Rp.
708.640.800,00
Jumlah Hasil Retribusi Daerah setelah
perubahan
Rp. 20.317.779.350,00
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan :
1) Semula
Rp. 8.101.503.079,18
2) Berkurang
Rp.
971.084.687,81
Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan setelah perubahan
Rp.
7.130.418.391,37
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah :
1) Semula
Rp. 44.813.908.912,90
2) Bertambah
Rp. 1.556.970.984,94
Jumlah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah setelah perubahan
Rp. 46.370.879.897,84
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis pendapatan :
a. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak :
1) Semula
Rp. 18.650.569.652,00
2) Bertambah
Rp. 1.369.775.933,00
Jumlah Bagi Hasil setelah perubahan
Rp. 20.020.345.585,00
b. Dana Alokasi Umum :
1) Semula
Rp. 484.541.151.000,00
2) Berkurang
Rp.
0,00
Jumlah Dana Alokasi Umum setelah
perubahan
Rp. 484.541.151.000,00
c. Dana Alokasi Khusus :
1) Semula
Rp. 54.045.790.000,00
2) Bertambah
Rp.
1.730.000,00
Jumlah Dana Alokasi Khusus setelah
perubahan
Rp. 54.047.520.000,00
viii
(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdiri dari jenis pendapatan :
a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi :
1) Semula
Rp. 78.500.340.948,58
2) Bertambah
Rp. 35.589.123.896,79
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
setelah perubahan
Rp.114.089.464.845,37
b. Dana Penyesuaian :
1) Semula
Rp. 98.167.267.469,00
2) Bertambah
Rp. 7.686.777.531,00
Jumlah Dana Penyesuaian
setelah perubahan
Rp.105.854.045.000,00
c. Bantuan Keuangan dari Provinsi :
1) Semula
Rp. 15.403.000.000,00
2) Berkurang
Rp. 15.000.000.000,00
Jumlah Bantuan Keuangan dari Provinsi
setelah perubahan
Rp.
403.000.000,00
Pasal 3
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung :
1) Semula
Rp.597.789.006.187,15
2) Bertambah
Rp. 47.906.506.344,32
Jumlah Belanja Tidak Langsung
setelah perubahan
Rp.645.695.512.531,47
b. Belanja Langsung :
1) Semula
Rp.314.918.517.071,00
2) Bertambah
Rp. 56.360.813.280,04
Jumlah Belanja Langsung setelah
Perubahan
Rp.371.279.330.351,04
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai :
1) Semula
Rp.490.736.393.550,83
2) Bertambah
Rp. 12.969.535.770,70
Jumlah Belanja Pegawai setelah perubahan Rp.503.706.929.321,53
b. Belanja Hibah :
1) Semula
Rp. 37.993.734.400,00
2) Bertambah
Rp
299.940.600,00
Jumlah Belanja Hibah setelah perubahan Rp. 38.293.675.000,00
ix
c. Belanja Bantuan Sosial :
1) Semula
Rp. 1.662.500.000,00
2) Bertambah
Rp. 2.680.000.000,00
Jumlah Belanja Bantuan Sosial setelah
perubahan
Rp. 4.342.500.000,00
d. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa:
1) Semula
Rp. 7.447.240.574,04
2) Bertambah
Rp. 1.393.922.085,04
Jumlah Belanja Bagi Hasil setelah
perubahan
Rp. 8.841.162.659,08
e. Belanja Bantuan Keuangan :
1) Semula
Rp. 59.649.137.662,28
2) Bertambah
Rp. 12.698.107.888,58
Jumlah Belanja Bantuan Keuangan
setelah perubahan
Rp. 72.347.245.550,86
f. Belanja Tidak Terduga :
1) Semula
Rp.
300.000.000,00
2) Bertambah
Rp. 17.865.000.000,00
Jumlah Belanja Tidak Terduga setelah
perubahan
Rp. 18.165.000.000,00
(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis belanja :
a. Belanja Pegawai :
1) Semula
Rp. 14.046.906.956,00
2) Bertambah
Rp.
1.107.040.335,00
Jumlah Belanja Pegawai setelah perubahan Rp. 15.153.947.291,00
b. Belanja Barang dan Jasa :
1) Semula
Rp. 175.184.539.052,00
2) Bertambah
Rp. 40.263.751.611,98
Jumlah Belanja Barang dan Jasa
setelah perubahan
Rp. 215.448.290.663,98
c. Belanja Modal :
1) Semula
Rp. 125.687.071.063,00
2) Bertambah
Rp. 14.990.021.333,06
Jumlah Belanja Modal setelah perubahan Rp. 140.677.092.396,06
x
Pasal 4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 terdiri dari:
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah :
1) Semula
Rp. 76.210.953.646,49
2) Bertambah
Rp. 65.966.273.166,44
Jumlah Penerimaan setelah perubahan
Rp.142.177.226.812,93
b. Pengeluaran :
1) Semula
Rp. 2.375.000.000,00
2) Bertambah
Rp. 1.600.000.000,00
Jumlah Pengeluaran setelah perubahan
Rp. 3.975.000.000,00
(2) Penerimaan Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri :
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) :
1) Semula
Rp. 75.835.953.646,49
2) Bertambah
Rp. 65.966.273.166,44
Jumlah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SILPA) setelah perubahan
Rp.141.802.226.812,93
b. Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah :
a. Semula
Rp.
375.000.000,00
b. Bertambah
Rp.
0,00
Jumlah Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah setelah perubahan
Rp.
375.000.000,00
(3) Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
dari jenis pembiayaan :
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah :
1) Semula
Rp. 2.375.000.000,00
2) Bertambah
Rp. 1.600.000.000,00
Jumlah Penyertaan Modal (Investasi) pemerintah
Daerah setelah perubahan
Rp. 3.975.000.000,00
Pasal 5
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :
1.
Lampiran I
Ringkasan APBD ;
2.
Lampiran II
Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan
Organisasi;
3.
Lampiran III
xi
Rincian APBD menurut urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
4.
Lampiran IV
Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Program dan Kegiatan;
5.
Lampiran V
Rekapitulasi
Belanja
Daerah
untuk
keselarasan
dan
Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam
Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;
6.
Lampiran VI
Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan
7.
Lampiran VII Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang
belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun
anggaran ini;
8.
Lampiran VIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah.
Pasal 6
(1)
Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran
yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam
rancangan perubahan APBD, dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi
anggaran.
(2)
Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan
tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;
c. berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka
pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
Pasal 7
Bupati menetapkan Peraturan tentang Perubahan Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 sebagai landasan
operasional pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
xii
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan Penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Klungkung.
Ditetapkan di Semarapura
pada tanggal 14 September 2015
BUPATI KLUNGKUNG,
I NYOMAN SUWIRTA
Diundangkan di Semarapura
pada tanggal 14 September 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG,
I GEDE PUTU WINASTRA
EKRETARIS DAERAH KABUPATEN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 NOMOR 2
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI:
(2/2015).
Download