BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Terminologi mengenai pasar modal sebagai terjemahan dari Capital Market, menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan (Abdurrahman,A,1911:169) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan. Marzuki Usman dkk (1997 : 11) menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefenisikan sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorites) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995, Pasal 1 angka 13, pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. 8 Universitas Sumatera Utara 2.2 Saham 2.2.1 Pengertian Saham Saham didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikkan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. (Darmadji,2006). Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau meiliki saham: Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham-atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepda setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. 9 Universitas Sumatera Utara Capital Gain Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Di samping dividen dan capital gain, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. Menurut Darmadji (2006), ada beberapa resiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikkan sahamnya yaitu : 1. Tidak Mendapat Dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2. Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya 10 Universitas Sumatera Utara pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss. Di samping resiko di atas , seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya yaitu: Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist. Saham Di-delist dari Bursa (Delisting) Suatau saham perusahaan di-delist dari Bursa umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di bursa. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 11 Universitas Sumatera Utara Saham Di-Suspend Di samping dua resiko di atas maka resiko lain yang juga “mengganggu” para pemodal untuk melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspend alias dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. 2.3 Obligasi 2.3.1 Deskripsi Obligasi Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. (Adler, Desmon, Wilson; 2007). Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan 12 Universitas Sumatera Utara periode pembayaran bunga. (Gitman; 2003). Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005), obligasi sering disebut sebagai fixed-income securities, karena obligasi menawarkan aliran pendapatan kas yang tetap atau aliran pendapatan kas dengan formula yang sudah ditentukan sebelumnya. Obligasi relatif mudah dimengerti karena besarnya pembayaran sudah ditentukan dari awal dan risiko yang ditanggung dapat menjadi relatif kecil selama penerbit obligasi dapat dipercaya kemampuannya untuk membayar hutangnya. 2.3.2 Jenis-jenis Obligasi Terdapat berbagai macam jenis-jenis obligasi, yang dikelompokkan berdasarkan criteria tertentu. Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi: 1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya: a. Corporate Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan baik perusahaan yang berbentuk BUMN ataupun swasta. b. Government Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c. Municipal Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek yang terkait dengan kepentingan publik. 2. Obligasi yang dilihat dari sistem pembayaran bunganya: a. Zero Coupon Bonds yaitu obligasi yang pembayaran bunganya tidak dilakukan secara periodik. Namun bunga dan pokok dibayarkan secara bersamaan pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. 13 Universitas Sumatera Utara b. Coupon Bonds yaitu obligasi dengan kupon yuang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbit obligasi tersebut. c. Fixed Coupon Bonds yaitu obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan pembayarannya dilakukan secara periodik. d. Floating Coupon Bonds yaitu obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan acuan tertentu seperti Average Time Deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Obligasi dilihat dari hak penukaran/opsinya: a. Convertible Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b. Exchangeable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c. Callable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d. Putable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeliu kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Obligasi dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: 14 Universitas Sumatera Utara a. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.Dalam kelompok ini termasuk di dalamnya adalah: Guaranteed Bonds adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga. Mortgage Bonds adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. Collateral Trust Bonds adalah obligasi yang penjaminannya menggunakan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. b. Unsecured Bonds adalah obligasi yang penjaminannya bukan dengan kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5. Obligasi dilihat dari segi nominalnya: a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang umumnya diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 Milyar per 1 lot. b. Retail Bonds adalah obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil baik corporate bonds (obligasi yang diterbitkan perusahaan) maupun government bonds (obligasi yang diterbitkan pemerintah). 6. Obligasi dilihat dari segi perhitungan imbal hasil: a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang perhitungannya menggunakan sistem kupon bunga. 15 Universitas Sumatera Utara b. Syariah Bonds adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dengan dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian rupa sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap dan bias diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan. Sumber : BEI 2.4 Bond Rating 2.4.1 Deskripsi Bond Rating Dalam arti luas Bond Rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial dari bond issuer. Dalam arti sempit, Bond Rating merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan lembaga pemeringkat yang merupakan indikator kemungkinan bond issuer untuk dapat membayar hutang dan bunganya tepat waktu. Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor (Rahardjo,2004). 16 Universitas Sumatera Utara 2.4.2 Manfaaat Bond Rating Manfaat umum dari proses Bond Rating adalah (Rahardjo,2004) : 1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar obligasi yang sehat dan transparan juga. 2. Efisiensi biaya. Hasil rating yang bagus, biasanya memberikan keuntungan yaitu menghindari kewajiban persyaratan keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund, ataupun jaminan asset. 3. Menentukan besarnya coupon, semakin bagus rating cenderung semakin rendah nilai coupon dan begitu pula sebaliknya. 4. Memberikan informasi yang obyektif dan independen menyangkut kemampuan pembayaran hutang, tingkat resiko investasi yang mungkin timbul serta jenis dan tingkatan hutang tersebut. 5. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya. Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut: Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk meminimalkan resiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal.Bond rating diharapkan dapat memberikan informasi risiko yang dapat diketahui lebih jelas posisinya. 17 Universitas Sumatera Utara Rekomendasi investasi. Berdasarkan hasil peringkat obligasi investor dapat dengan mudah mengambil keputusan investasi. Sehingga investor dapat melakukan strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya. Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain, serta membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode penjaminannya. 2.4.3 Teori yang Berkaitan dengan Bond Rating Signaling Theory Asumsi utama teori sinyal adalah manajemen perusahaan yang mempunyai informasi yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan manajemen adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkannya, artinya manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat dibandingkan dengan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen perusahaan tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang diperolehnya tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal, sehingga jika manajemen menyampaikan semua informasi yang diperolehnya tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal, sehingga jika manajemen menyampaikan suatu informasi ke pasar maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya suatu peristiwa (event) tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, yang tercermin dari 18 Universitas Sumatera Utara perubahan harga dan volume perdagangan yang terjadi (Baridwan dan Budiarto, dalam Festasina, 2004:26). Teori Kandungan Informasi Menurut Sudarsanam(1998), dalam Parwanto (2006:32), teori kandungan informasi ini pertama kali dikemukakan oleh Modigiallin dan Miller (1990), yang mengasumsikan bahwa informasi jika informasi pengumuman terhadap suatu peristiwa mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasinya, maka seharusnya terjadi perbedaan antara harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman tersebut. 2.4.4 Lembaga Pemeringkatan Proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu corporate rating dan securities rating (Astuti & Prasetio 2002:2). Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh. Securities rating adalah pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating. Adapun lembaga yang bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang seperti, Fitch, Standard and Poor (S&P), Moody’s dan sebagainya. Di Indonesia hanya dikenal 2 lembaga pemeringkat surat hutang yaitu PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan Moody’s Indonesia. Terdapat beberapa peringkat hutang menurut PEFINDO: 19 Universitas Sumatera Utara a. idAAA. Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. b. idAA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. c. idA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan rating yang lebih tinggi. d. idBBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, perubahan kondisi ekonomi dianggap dapat melemahkan kapasitas obligor dalam memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya. e. idBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang agak lemah untuk memenuhi komitmen finansial 20 Universitas Sumatera Utara jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya. f. idB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Walaupun obligor kini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya, adanya perubahan kondisi kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya dapat melemahkan kapasitas atau willingness pemenuhan kewajiban obligor tersebut. g. idCCC. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. h. idD. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Dengan kata lain obligor dalam kondisi default. 21 Universitas Sumatera Utara Pada peringkat dari idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif dalam kategori peringkat tersebut. Adapun yang disebut dengan rating outlook adalah penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang mengenai obligor yang diperingkat. Dalam penentuannya, rating outlook mengevaluasi perubahan kondisi perekonomian serta bisnis dari obligor tersebut. Penilaian rating outlook tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan credit alert atas sekuritas yang diperingkat. Beberapa istilah yang digunakan adalah sebagai berikut : Outlook Definisi Positif Rating diperkirakan mengalami peningkatan. Negatif Rating diperkirakan mengalami penurunan. Stabil Rating diperkirakan tidak berubah Developing Rating dapat mengalami baik peningkatan maupun penurunan. 2.5 Harga Saham Harga saham perusahaan berbanding lurus dengan nilai perusahaannya. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan maka semakin tinggi harga sahamnya. Investor sangat memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi, menjual atau memperthankan sahamnya. 22 Universitas Sumatera Utara Apabila emiten mampu menghasilkan profit yang tinggi dan mampu menyisihkan profitnya ke dalam dividen maka dividennya akan dibagikan dalam jumlah yang tinggi. Sehingga menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Akibatnya, harga saham tersebut akan meningkat akibat naiknya permintaan saham. Sehingga memungkinkan bagi pemegang saham perusahaan tersebut untuk memperoleh capital gain. Saham memiliki tiga macam nilai (Situmorang:2008), yaitu: 1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut. 2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi jika saham tersebut diperdagangkan di bursa. 3. Nilai interinsik, yaitu nilai ekonomis saham Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu: 1. Nilai nominal (par value) Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. 2. Harga dasar (base price) Harga perdana dan digunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Untuk saham baru maka harga dasar tersebut merupakan harga dasar perdana. 3. Harga Pasar (Market Price) 23 Universitas Sumatera Utara Harga pada pasar yang senyatanya (riil) dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika pasar sudah tutup maka harga pasar tersebut adalah harga penutupannya. Ada beberapa faktor yang menentukan harga saham di pasar modal yaitu: Taksiran atau harapan atas dividen yang akan diterima oleh investor. Besar kecilnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan Kondisi perekonomian, politik maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. 2.6 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker) perdagangan saham. Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity). TVA merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di pasar modal. Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham 24 Universitas Sumatera Utara tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memilikki tingkat likuiditas yang tinggi 2.7 Penelitian Terdahulu Vera MS (2011) dengan judul “Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitian ini digunakan variabel return saham, bond rating, investment grade, non investment grade. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil metode uji beda yaitu paired sample ttest dan independent sample t-test, pengumuman bond rating tidak berpengaruh terhadap return saham jika dilihat berdasarkan pengumuman upgrade bond rating dan downgrade bond rating. Hashifah Siregar (2012) dengan judul “Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham dengan Harga Saham sebagai Mediating Variabel pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Variabel yang digunakan adalah bond rating, harga saham, return saham. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik dan goodness of fit untuk uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namun bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian Prasetio dan Astuti (2003) melakukan penelitian pada tahun 1997 sampai tahun 2000. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti apakah ada perbedaan return saham pada 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, 25 Universitas Sumatera Utara dan 5 hari setelah pengumuman bond rating. Peneliti tidak membedakan adanya kenaikan atau penurunan bond rating dari perusahaan sampel. Penelitian Karyani dan Manurung (2006) merupakan lanjutan dari penelitian Prasetio dan Astuti. Karyani dan Manurung meneliti apakah ada pengaruh pengumuman bond rating terhadap abnormal return saham pada 10 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan pada 20 hari setelah pengumuman bond rating. Karyani dan Manurung juga meneliti apakah terdapat perbedaan tingkat return saham perusahaan yang mengalami perubahan bond rating kualitas investment grade dengan non investment grade. Return yang digunakan adalah return 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan 5 hari sesudah pengumuman bond rating. Penelitian Helena dan Christina (2009) bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham yang dilihat dari abnormal return pengumuman upgrade, downgrade dan abnormal return antara perusahaan keuangan dan non keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya pengaruh downgrade bond ratring yang berpengaruh signifikan terhadap abnormal return dikarenakan investor menganggap bahwa pengumuman penurunan perlu mendapat perhatian lebih. 26 Universitas Sumatera Utara 2.8 Kerangka Konseptual Bond Rating Harga Saham Sektor Volume Perdagangan Saham Perdagangan, Jasa, Investasi Sektor Perdagangan, Jasa, Investasi Berdasarkan kerangka konseptual di atas, dilihat bahwa pengumuman bond rating merupakan informasi baru yang diserap oleh pasar yang mengakibatkan perubahan harga dan volume perdagangan saham sektor perdagangan, jasa dan investasi. Pengumuman bond rating akan memberikan dampak pada harga saham dan volume perdagangan saham apabila dibandingkan dengan hari-hari di luar pengumuman. 27 Universitas Sumatera Utara