1 faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PADA TAHUN 2008-2010
Jurnal Publikasi
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Disusun oleh :
TITIS DWI ASTIKAWATI
B 200 090 195
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2008-2010”. Adapun tujuannya untuk membuktikan secara empiris pengaruh
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, opini audit, dan ukuran KAP
terhadap audit delay. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dengan melihat laporan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2010. Pemilihan sampel
dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purpusive sampling. Setelah
dilakukan seleksi sampel ditetapakan sampel sebanyak 159 perusahaan
manufaktur. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda.
Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa solvabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan profitabilitas, opini
audit, dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa besarnya nilai koefisien determinasi yang diperoleh
dalam penelitian ini tergolong rendah yaitu sebesar 11%, yang menunjukkan
bahwa masih terdapat variabel lain (89%) di luar persamaan model yang dapat
dijadikan sebagai prediktor terhadap nilai variabel independen.
Kanta kunci: Audit Delay, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan,
Opini Audit, dan Ukuran KAP.
Eutqqqtua4
€I0Z
IUnf
?1ruryrns
'erulJollp {ruun 1u.tu{s Iqnuouleu
qqat lnqosret q?1urll rsu4lpnd qe{suu eaqcq ledepuedreq ue8uqrpueue4
s6T 060
00zs
ffi
:qa1o srtt4rp
Buea
'0102-8002
NIrI{VI Y(Ivd
YISfiNO(INI IC UYJSYCIIET CNVA UI},f,XY.{IINYI{ IIYYITYSf}UEd
Y0vd rY1go rlqnY lHouvcNf,drl[gru 9NvA uoJ.xYd-uorxvf,
lnpnf ue3uap yserylqnd qolseu eteqlsoru tlutol
1ul tle/tleglp uuEuulupuegeq Suea
NYI{YStrCNtrd
4
A. PENDAHULUAN
Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan go public di
Indonesia, permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber
informasi bagi para pemakai laporan keuangan juga semakin tinggi.
Penyampaian laporan keuangan secara berkala dari segi regulasi di Indonesia
menyatakan bahwa ketepatan waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Kartika (2011), audit
delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor
independen Semakin lama audit delay, semakin lama auditor dalam
menyelesaikan pekerjaan auditnya.
Penelitian ini bermaksud mengkaji mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi lama singkatnya audit delay. Penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah memperoleh
simpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Beberapa
faktor yang diperkirakan mempengaruhi audit delay telah dikaji dalam
beberapa penelitan sebelumnya. Carslaw dan Kaplan (1991) dalam penelitian
Lestari (2010), menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian
kemungkinan akan meminta auditornya agar menjadwalkan waktu audit lebih
lama dari biasanya. Hal ini berkaitan dengan akibat buruk yang dapat
ditimbulkan pasar terhadap perusahaan lantaran adanya pengumuman rugi.
Kartika (2011) menemukan bukti empiris bahwa solvabilitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Perusahaan yang
5
memiliki kewajiban besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan
menyelesaikan audit lebih cepat dibanding dengan perusahaan dengan jumlah
kewajiban yang beskala kecil. Sehingga akan memberikan tekanan kepada
perusahaan untuk mempublikasikan laporan auditan lebih cepat. Semakin
besar tingkat solvabilitas maka semakin singkat audit delay-nya.
Ansah (2000) dalam penelitian Ahmad et. al (2005) menjelaskan
bahwa perusahaan berskala besar memiliki struktur pengendalian internal
yang baik sehingga akan mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan
keuangan. Hal ini akan memudahkan pekerjaan auditor karena lingkup
pengujian semakin sempit sehingga audit delay-nya semakin singkat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian Subekti dan
Widiyanti (2004), membuktikan bahwa opini audit berpengaruh signifikan
terhadap audit delay. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang menerima
pendapat unqualified opinion dianggap sebagai kabar baik (good news),
sehingga penyampaian laporan keuangannya akan dipercepat.
Faktor lain yang diperkirakan berpengaruh adalah Ukuran Kantor
Akuntan Publik. Rolinda (2007) dalam penelitian Widosari (2012), dan
Subekti dan Widiyanti (2004) menyimpulkan bahwa KAP The big four lebih
cepat menyelesaikan tugas auditnya dibandingkan KAP Non the big four. Hal
ini dikarenakan sebagian besar perusahaan yang sudah menggunakan jasa
audit Kantor Akuntan Publik The big four, dapat melakukan tugas auditnya
dengan cepat, efektif dan efisien.
6
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah penelitian yaitu
Bagaimana pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, opini
audit, dan ukuran KAP terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaa, opini audit, dan ukuran KAP
terhadap audit delay.
B. LANDASAN TEORI
1. Audit Delay
Proses untuk menyediakan informasi akuntansi ke publik memberikan
nilai informasi dari laporan keuangan auditan yang akan ditentukan oleh audit
delay. Menurut Febrianty (2011), audit delay adalah lamanya waktu
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga
tanggal diselesaikannya laporan auditor independen. Semakin panjang audit
delay, semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka
semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut bocor kepada investor
tertentu dan rumor-rumor lain di bursa saham.
2. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan keberhasilan atau kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan. Perusahaan yang mampu menghasilkan
profit cenderung mengalami audit delay yang lebih singkat, sehingga good
news tersebut dapat segera disampaikan kepada investor dan pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui
tingkat profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah return on
7
asset (ROA), rasio yang mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya
alam oleh perusahaan.
3. Solvabilitas
Solvabilitas seringkali disebut leverage ratio. Solvabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Pengukuran tingkat leverage dalam
penelitian ini menggunakan debt to equty ratio. Debt to Equity Ratio (DER)
menggambarkan perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana
dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain
dinyatakan dalam total aset, nilai pasar saham, dan lain sebagainya.
Perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar diduga akan menyelesaikan
proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan yang memiliki aset
kecil. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya (aset)
yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf
akuntansi dan memiliki sistem pengendalian sehingga audit delay perusahaan
besar relatif cepat (Febrianty, 2011).
5. Pendapat atau Opini Audit
Laporan audit adalah pendapat yang diberikan oleh auditor
independen atas laporan keuangan perusahaan yang diaudit kepada pihak-
8
pihak yang berkepentingan. Ada 5 (lima) tipe pendapat laporan audit yang
diterbitkan oleh auditor (Mulyadi, 2002:20-22): Pendapat wajar tanpa
pengecualian, Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan,
Pendapat wajar dengan pengecualian, Pendapat tidak wajar, dan Pernyataan
tidak memberikan pendapat.
6. Ukuran KAP (Kantor Akuntan Publik)
Kantor Akuntan Publik yaitu lembaga yang memiliki izin dari
Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan
pekerjaanya. Kantor Akuntan Publik yang bereputasi baik, diperkirakan
dapat melakukan audit lebih cepat untuk menyelesaikan auditnya sesuai
jadwal sehingga informasi yang didapatkan lebih cepat diterima pengguna
laporan keuangan didalam pengambilan keputusan ekonomi.
7. Perumusan dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian Kartika (2009) menemukan adanya hubungan negatif
antara profitabilitas dengan audit delay yang berarti semakin tinggi
profitabilitas maka semakin pendek audit delay, hal tersebut dapat
dikarenakan profitabilitas itu sendiri merupakan berita baik (good news)
bagi perusahaan, sehingga akan segera disampaikan kepada para investor
dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnnya. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut: H1 : Profitabilitas
berpengaruh terhadap audit delay.
Ferdianto (2011), menemukan bahwa solvabilitas mempunyai
hubungan negatif terhadap audit delay yang berarti semakin tinggi
9
solvabilitas yang berarti semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk
penyelesaian audit laporan keuangan tahuanan sehingga audit delay-nya
semakin singkat. Berdasarkan uraian tersebut dapat disusun hipotesis
sebagai berikut: H2 : Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.
Penelitian Kartika (2011) menemukan adanya hubungan negatif
antara ukuran perusahaan yang menggunakan proksi total asset dengan
audit delay yang berarti semakin besar ukuran perusahaan, maka audit
delay semakin cepat. Berdasarkan uraian tesebut dapat disusun hipotesis
sebagai berikut: H3: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
Hasil penelitian Ferdianto (2011) menemukan bahwa opini audit
berpengaruh negatif terhadap audit delay. Jika auditor berpendapat wajar
tanpa pengecualian (unqualified opinion), maka audit delay-nya akan
semakin singkat. Berdasarkan uraian tersebut dapat disusun hipotesis
sebagai berikut: H4 : Opini audit berpengaruh terhadap audit delay.
Penelitian Kartika (2009), menemukan adanya hubungan negatif
antara ukuran KAP dengan audit delay artinya perusahaan yang diaudit
oleh KAP The big four akan lebih cepat mempublikasikan laporan
keuangannya dari pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Non the big
four. Berdasarkan uraian tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
H5 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay.
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
10
Desain penelitaian ini adalah jenis data kuantitatif dengan uji
hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat laporan
tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) dan melalui akses internet www.idx.co.id selama tahun
2008 sampai 2010 yang meliputi laporan auditor independen dan laporan
keuangan perusahaan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai 2010.
Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.
Adapun kriteria yang digunakan sebagai berikut:
1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan listing selama periode
penelitian pada tahun 2008-2010.
2) Perusahaan manufaktur yang memiliki total aset lebih dari 500 milyar.
3) Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang sudah diupload pada
website idx bulan Januari 2013 untuk periode-periode yang berakhir 31
Desember 2008-2010.
4) Perusahaan manufaktur memiliki data yang lengkap untuk penelitian.
Metode analisis data yang digunkan adalah metode analisis regresi
linear berganda. Sebelum menganalisis data dilakukan uji asumsi klasik
dengan melihat indikasi normalitas, multikolinearitas, heteroskedatisitas dan
autokorelasi.
11
D. HASIL PENELITIAN
1. Pengujian Asumsi Klasik
Uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov. Nilai Asymptotic significance yaitu sebesar
0,066 > 0,05. Berdasarkan hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Berdasarkan uji multikolinearitas semua nilai VIF < 10 atau nilai tolerance >
0,10. Berarti tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel independen
dalam penelitian ini. Uji heteroskedatisitas pada penelitian ini menggunakan
uji glejser. Berdasarkan hasil Uji Glejser, hasil regresi menunjukkan tidak
terjadi gangguan heteroskedastisitas dalam model regresi dalam penelitian ini
dengan ditunjukkan nilai signifikansi > 5%. Dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain pada model regresi dalam penelitian ini. Dari hasil pengujian dengan
menggunakan Durbin Watson test menunjukkan nilai DW sebesar 1,814.
Karena nilai DW terletak diantara -2 < DW < +2 (-2 < 1,814 < +2), maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi dalam
penelitian ini.
2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini diolah dengan menggunakan SPSS versi 16. Regresi linear
berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(independen) pada variabel terikat (dependen), dimana yang menjadi variabel
12
terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah audit delay. Dapat diketahui
bahwa persamaan linear regresi berganda yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
AD = 115.830 + 0.114 PROFIT + 0.334 SOLVA - 2.831 SIZE - 4.470
OPIN - 2.122 KAP + 𝜺
Berikut ini adalah interprestasi dari persamaan regresi di atas adalah:
1) Nilai konstanta diperoleh sebesar 115,830 yang menunjukkan bahwa jika
semua variabel bebas (profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, opini
audit dan ukuran KAP) dianggap konstan maka nilai dari audit delay
adalah sebesar 116 hari.
2) Nilai koefisien profitabilitas diperoleh sebesar 0,114 atas profitabilitas
perusahaan yang berarti apabila nilai variabel profitabilitas bertambah
sebesar 1% maka audit delay akan semakin lama 0,1 hari dengan asersi
variabel bebas lainnya konstan. Profitabilitas perusahaan memiliki tanda
positif yang berarti semakin besar profitabilitas maka semakin lama audit
delay.
3) Nilai koefisien solvabilitas diperoleh sebesar 0,334 atas solvabilitas
perusahaan yang berarti apabila nilai variabel solvabilitas bertambah
sebesar 1% maka audit delay akan semakin lama 0,3 hari dengan asersi
variabel bebas lainnya konstan. Solvabilitas perusahaan memiliki tanda
positif yang berarti semakin besar solvabilitas maka semakin lama audit
delay.
13
4) Nilai koefisien ukuran perusahaan diperoleh sebesar -2,831 atas ukuran
perusahaan yang berarti apabila nilai ukuran perusahaan bertambah
sebesar 1 rupiah maka audit delay akan semakin cepat 3 hari dengan asersi
variabel bebas lainnya konstan. Ukuran perusahaan memiliki tanda negatif
yang berarti semakin besar ukuran perusahaan maka semakin singkat audit
delay.
5) Nilai koefisien opini audit diperoleh sebesar -4,470 atas opini audit yang
artinya jika perusahaan mendapatkan unqualified opinion maka audit delay
semakin cepat 4 hari dengan asersi variabel bebas lainnya konstan. Opini
audit memiliki tanda negatif yang berarti apabila perusahaan mendapatkan
unqualified opinion maka semakin singkat audit delay.
6) Koefisien Ukuran KAP diperoleh sebesar -2,122 atas ukuran KAP yang
artinya jika perusahaan menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan
KAP The big four maka audit delay akan semakin cepat 2 hari dengan
asersi variabel lainnya konstan. Ukuran KAP memiliki tanda negatif yang
berarti apabila perusahaan menggunakan jasa KAP The big four maka
semakin singkat audit delay.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil uji model atau uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,695
dengan nilai signifikansi F sebesar 0,001, sehingga 0,001 < 0,05. Hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah fit, sehingga dapat digunakan
sebagai prediktor.
14
Uji t atau parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masingmasing
variabel
independen
(Profitabilitas,
Solvabilitas,
Ukuran
perusahaan, Opini audit dan Ukuran KAP) terhadap variabel dependen
(Audit delay). Hasil uji parsial (uji t) diperoleh thitung untuk variabel
profitabilitas sebesar 0,691 dengan nilai signifikansi sebesar 0,491 > 0,10
yang berarti hipotesis 1 tidak didukung oleh bukti empiris sehingga H1
ditolak, artinya audit delay tidak dipengaruhi tinggi rendahnya
profitabilitas yang diperoleh perusahaan.
Hasil uji parsial (uji t) diperoleh thitung untuk variabel solvabilitas
sebesar 3,900 dengan signifikansi 0,000 < 0,01 yang berarti hipotesis 2
didukung oleh bukti empiris sehingga H2 diterima, artinya lama cepatnya
audit delay dipengaruhi oleh solvabilitas perusahaan.
Hasil uji parsial (uji t) diperoleh thitung untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar -1,970 dengan signifikansi 0,051 < 0,10 yang berarti
hipotesis 3 didukung oleh bukti empiris sehingga H3 diterima, artinya
besar kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi audit delay.
Hasil uji parsial (uji t) diperoleh thitung untuk variabel opini audit
sebesar -1,350 dengan signifikansi 0,179 > 0,10 yang berarti hipotesis 4
tidak didukung oleh bukti empiris sehingga H4 ditolak, artinya opini audit
baik pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) maupun
selain pendapat wajar tanpa pengecualian (non unqualified opinion) tidak
mempengaruhi audit delay.
15
Hasil uji parsial (uji t) diperoleh thitung untuk variabel ukuran KAP
sebesar -0,579 dengan signifikansi 0,564 > 0,10 yang berarti hipotesis 5
tidak didukung oleh bukti empiris sehingga H5 ditolak, artinya ukuran
KAP baik yang menggunakan jasa KAP the big four maupun KAP non the
big four tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay.
Pengujian regresi menggunakan SPSS for Windows versi 16,
besarnya nilai Adjusted R2 sebesar 0,110 atau 11%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebesar 11% variasi audit delay dipengaruhi oleh variasi
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahan, opini audit dan ukuran KAP
sedangkan sisanya sebesar 89% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris
pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, opini audit, dan
ukuran KAP terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Berdasarkan
hasil statistik deskriptif rata-rata audit delay adalah 72 hari. Rata-rata ini
masih dalam batas toleransi Bapepam yaitu maksimal 3 bulan atau 90 hari.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi audit delay adalah solvabilitas dan ukuran perusahaan.
Sedangkan yang tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay adalah
profitabilitas, opini audit, dan ukuran KAP.
16
2. Saran
Dari analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, sehingga dapat
diberikan beberapa saran antara lain:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk penambah waktu penelitian dan
sampel yang digunakan tidak hanya pada perusahaan Manufaktur,
tetapi semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay.
3. Menambahkan variabel yang berasal dari data primer yang tidak
digunakan dalam penelitian ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hamzah, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti. 2005. Pengujian Empiris
Audit Report Lag Menggunakan Client Time Dan Firm Cyle Time. SNA
VIII Solo.
Dewi, Lestari. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay:
Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Febrianty. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 20072009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol.1, No.3,
September. Hlm. 294-320.
Ferdianto, Rio. 2011. Pengaruh Ukuran Petusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas,
Opini Auditor dan Reputasi KAP Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan
Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: ISBN Undip.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: ISBN Undip.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Iskandar, Meylisa Januar dan Estralita Trisnawati. 2010. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.12, No.3,
Desember. Hlm. 175-106.
Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di
Indonesia (Studi Empiri Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE).
Maret. Hlm. 1-17.
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Dinamika Keuangan dan
Perbankan. November. Hlm. 152-171.
Lestari, Dewi. 2010. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay:
Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
18
Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusuma. 2010. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Vol.12, No.2, Agustus 2010. Hlm. 97-106.
Mulyadi. 2002. Auditing. Buku I Edisi Ke Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Parwati, Lina Anggraeny dan Yohanes Suhardjo. 2009. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Report Lag (ARL). Solusi. Vol.18, No.3, Juli 2009.
Hlm. 29-42.
Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Audit Delay Dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol.13, No.2, November. Hlm. 347-356.
Rachmawati, Yuliana dan Hery Sussanto. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.Elek
Media Komputindo.
Subekti, Imam dan Novi Wulandari Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia. SNA VIII Solo.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris Di Bursa
Efek Jakarta. Bulletin Penelitian No.09. Universitas Mercu Buana.
Widyantari, Ni Putu dan Made Gede Wirakusuma. 2011. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Widosari, Shinta Altia. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang.
Yuliyanti, Ani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Yunita, Desi Asmada, Taufeni Taufik, dan Yuneita Anisma. 2012. Analisa
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Industri
19
Kimia dan Dasar Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Universitas Riau.
www.idx.co.id
www.bapepam.go.id
Download