BAB VI KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai strategi penggalangan donasi kecil Obama dan Jokowi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Meskipun penggalangan donasi kecil memakan waktu yang lebih lama dan memerlukan lebih banyak donator dibandingkan penggalangan donasi besar, Obama dan Jokowi tetap melakukan penggalangan donasi kecil karena tiga hal. Pertama, penggalangan donasi kecil dilakukan untuk menunjukkan komitmen untuk berpihak terhadap rakyat kecil. Obama dan Jokowi menunjukkan bahwa penekanan terhadap perolehan donasi kecil tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah di masa depan. Kedua kandidat menegaskan bahwa donasi kecil tersebut akan menentukan jalannya pemerintahan selanjutnya. Kedua kandidat juga menekankan bahwa dengan perolehan donasi kecil tersebut, mereka bertanggung jawab pada masyarakat untuk menjalankan pemerintahan dengan mengutamakan kepentingan rakyat. Selanjutnya dengan menunjukkan akan komitmen terhadap rakyat kecil, kedua kandidat tersebut juga berusaha meningkatkan perolehan suaranya. Kedua, penggalangan donasi kecil dilakukan untuk menunjukkan pada masyarakat dan kandidat lawan akan keluasan dan keragaman masyarakat yang mendukungnya. Baik Obama maupun Jokowi terbukti menekankan perolehan donasi kecilnya untuk menunjukkan basis dukungan yang dimilikinya. Selain menunjukkan jumlah dukungan yang besar, Obama dan Jokowi juga menunjukkan bahwa mereka didukung oleh semua lapisan masyarakat, terutama rakyat kecil. Dengan menunjukkan dukungan tersebut, kedua kandidat juga berupaya meningkatkan perolehan suaranya. Obama seringkali menyatakan bahwa dana kampanyenya dibangun oleh donasi kecil dari rakyat biasa. Sedangkan Jokowi menekankan banyaknya dukungan dari rakyat kecil dengan menyebutkan mata pencaharian masyarakat yang memberikan donasi kecilnya. Dengan demikian kedua kandidat tersebut dapat menunjukkan dukungan luas dari rakyat kecil melalui perolehan donasi kecilnya. Hal ini juga dilakukan untuk menunjukkan pada kandidat lawan bahwa banyak anggota masyarakat yang mendukungnya. Ketiga, Obama dan Jokowi memanfaatkan momentum pemilu di mana mereka memiliki citra yang bertolak belakang dari kandidat lawannya untuk memperoleh donasi kecil. Polarisasi antara Obama dengan kandidat lawannya didasari oleh sifat polarisasi yang dimiliki antar partai yang mengusungnya. Partai Demokrat beraliran liberal, sedangkan Partai Republik beraliran konservatif. Berdasarkan berbagai rancangan kebijakan yang disusunnya, Obama juga menunjukkan citra yang sangat berlawanan dari kandidat lawannya, yaitu McCain pada tahun 2008 dan Romney pada tahun 2012. Sementara itu, dilihat dari latar belakang, kepribadian, serta visi misi dan rancangan program, Jokowi juga menunjukkan citra yang sangat bertolakbelakang dari Prabowo. Sehingga kedua kandidat tersebut menekankan citra dan pandangan yang sangat berbeda dari kandidat lawan masing-masing untuk meningkatkan aliran donasi kecilnya. Dengan perolehan donasi kecil tersebut, Obama dan Jokowi juga berupaya meningkatkan perolehan suaranya. Obama dan Jokowi masing-masing memiliki strategi penggalangan donasi kecil yang berbeda. Obama mengumpulkan donasi kecil melalui event penggalangan dana, grassroots fundraising, website My.BarackObama.com, email, pesan teks, pemberian hadiah, kompetisi, dan sosialisasi terutama secara online. Setiap media yang digunakan Obama saling terintegrasi sehingga dapat memaksimalkan perolehan donasi kecilnya. Tim Obama juga selalu melakukan serangkaian pengetesan bagi tiap media yang digunakan agar mampu menarik donasi kecil. Selanjutnya tim Obama juga menggunakan pesan-pesan yang bersifat personal dan mengutamakan masyarakat untuk membangun hubungan kedekatan dengan masyarakat. Sedangkan Jokowi mengumpulkan donasi kecil dengan membuka tiga rekening bank dan mensosialisasikannya dengan jalan above the line dan below the line, micro campaign, dan pemberian piagam penghargaan bagi masyarakat yang menyumbang. Selebihnya, Jokowi tidak memiliki strategi khusus lainnya seperti pengetesan dan integrasi strategi yang dilakukan oleh Obama. Obama juga memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan donasi kecilnya, sementara Jokowi lebih mengandalkan caracara manual untuk memperoleh donasi kecil. Dari penelitian yang telah dilakukan, berikut saran yang dapat disampaikan penulis. Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian mengenai penerapan strategi penggalangan donasi kecil secara online di Indonesia. Dari penggalangan donasi kecil yang telah dilakukan di Indonesia, Jokowi belum memaksimalkan penggunaan media online untuk meningkatkan perolehan donasi kecil. Mengingat pengalaman penggalangan donasi kecil tersebut masih sangat minim, penting pula dilakukan penelitian untuk mengetahui strategi yang sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Indonesia. Dengan melihat pengalaman strategi penggalangan donasi kecil di Amerika Serikat yang telah memiliki sejarah panjang, penerapan penggunaan teknologi dalam penggalangan donasi kecil di Indonesia dapat menjadi topik dalam penelitian selanjutnya.