LAPORAN RINGKAS RINGKAS LAPORAN PENELITIAN DAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KELAUTAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PENELITIAN BALAI PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN OBSERVASI LAUT BALAI TAHUN 2012 2012 TAHUN PUSAT PENGKAJ PENGKAJIAN IAN DAN DAN PEREKAYASAAN PEREKAYASAAN TEKNOLO TEKNOLOGI GI KELAUTAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT BADAN PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KELAUTAN KELAUTAN DAN DAN PERIKANAN BADAN KEMENTERIAN KELAUTAN KELAUTAN DAN DAN PERIKANAN PERIKANAN KEMENTERIAN LAPORAN RINGKAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2012 Pusat pengkajian dan perekayasaan teknologi kelautan dan perikanan Badan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan Kementerian kelautan dan perikanan TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Adi Wijaya, M.Si Ketua Eko Susilo, S.Pi Anggota IIs Triyulianti, M.Si Desain Sampul Eko Susilo, S.Pi Diterbitkan Oleh: Balai Penelitian dan Observasi Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Jl. Baru Perancak, Negara, Jembrana – Bali 82251 Telp. : (02365) 44266/44268/44277, Fax. : (0365) 44278 e-mail: [email protected] www.bpol.litbang.kkp.go.id Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 iv KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan lingkup Balai Penelitian dan Observasi Laut tahun 2012dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan. BPOL pada tahun 2012 melaksanakan 8 kegiatan penelitian yang menghasilkan 2 output utama yaitu: (a) Data dan /atau informasi fenomena alam laut dan perubahan iklim (b) Dan Data dan/atau informasi sumberdaya pesisir dan laut Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dicapai. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan informasi, oleh karena kami sangat mengahrapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi tercapainya visi danmisi Kementerian Kelautan dan Perikanan Jembrana, Desember 2012 Tim Penyusun . Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 v DAFTAR ISI Data dan /atau Informasi Fenomena Alam Laut dan Perubahan Iklim • Identifikasi Variabilitas Up Welling di Perairan Indonesia • Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosisitem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) • Studi Variabilitas CO2 di Perairan Indonesia dalam Rangka Mendukung Konsep Blue Carbon • Indo - China Cruise Expedition Data dan /atau Informasi Sumberdaya laut • Pengembangan Model Ekosistem Untuk Memprediksi Kesuburan Perairan Laut • Model Habitat Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) dari Data Satelit Oseanografi • Prediksi Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang Berdasarkan Data-Data Satelit Oseanografi dan Pemodelan Generalized Additive Model (GAM) • Pemanfaatan Data Satelit Penginderaan Jauh untuk Penentuan Lokasi Budidaya Laut Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 ii KELOMPOK PENELITIAN - TAHUN 2012 Identifikasi Variabilitas Up Welling di Perairan Indonesia Latar Belakang: SST merupakan Parameter yang dominan yang digunakan dalam berbagai kepentingan, misalnya digunakan untuk identifikasi El nino dan Indian Ocean Dypole mode (IOD). Bahkan dengan berkambangnya isu mengenai pemanasan global maka SST menjadi kunci utama didalam penentuan tingkat pemanasan global yang semakin gencar disuarakan berbagai kalangan tersebut. Vertikal transport (Agustus 2011) Perairan Samudera Hindia bagian selatan Jawa sampai dengan Nusa Tenggara Timur merupakan perairan oseanis tropis, umumnya memiliki konsentrasi klorofil-a yang rendah. Meskipun demikian, pada bagian perairan oseanis yang lebih mendekat pantai, pada waktu-waktu tertentu terjadi peningkatan konsentrasi klorofil-a permukaan laut sebagai akibat terjadinya upwelling. Upwelling merupakan proses oseanografi yang disebabkan oleh angin dan perbedaan suhu permukaan air laut antara lapisan permukaan air laut dan bagian dasar sehingga terjadi proses pemindahan massa air, dan pada proses pemindahan massa air tersebut juga membawa nutrient-nutrient yang berada di dasar ke permukaan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyusun database fenomena upwelling di perairan Samudera Hindia (WPP 572 dan 573) dari data citra satelit Suhu Permukaan laut (Agustus 2011) Metode: 1. Penelitian ini didasarkan kepada fenomena laut yang terjadi di wilayah perairan pantai Indonesia sehingga analisis data setelitnya dapat dilakukan secara visual dan analisis citra 2. Pengolahan data satelit oseanografi menjadi pemantauan fenomena perairan Indonesia dengan software pengolahan citra dan SIG 3. Menggunakan Fuzzy Logic untuk melakukan pengkelasan dalam menentukan lokasi daerah Up welling. 4. Melakukan penyusunan dan analisis database sehingga dapat ditemukan kecenderungan atau trend yang terjadi sehingga dapat melakukan prediksi terjadinya fenomena Up welling Hasil: 1. Pengumpulan data Suhu Permukaan Laut dan Informasi Klorofil dari citra satelit MODIS mulai dari tahun 2006 sampai 2011 2. Menentukan lokasi Up Welling dengan logika Boolean dengan bantuan data Global Marine Atlas sebagai faktor verifikasi 3. Membuat data transport vertical yang didapatkan data angin dengan menggunakan persamaan nalisa gesekan angin (windstress) untuk tiap komponen mengunakan persamaan yang dikemukakan oleh Kutsuwada (1998) 4. Analisis transport vertikal massa air pada lapisan Ekman untuk melihat pengaruh angin terhadap kemungkinan terjadinya upwelling dilakukan dengan menggunakan pendekatan Ekman pumping (Tomczak and Godfrey, 2002) 5. Mengoverlay (tumpang susun) antara sebaran vertical transport dengan suhu permukaan laut 6. Menganalisis sebaran vertical transport dengan suhu permukaan laut Marine Atlas sebagai faktor verifikasi Satuan Kerja Alamat Lokasi Kegiatan Penanggungjawab Peneliti Utama Anggota Peneliti : : : : : : Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id perairan Samudera Hindia (WPP 572 dan 573) Denny Wijaya Kusuma, M.Si Program Renstra : Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Denny Wijaya Kusuma, M.Si Program APBN : Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Dinarika Jatisworo, S.Si Anggaran Realisasi Adi Wijaya, M.Si RM : Rp. 93.245.000,RM : Rp. 92.439.900,Eko Susilo, S.Pi PHLN : Rp. 0 PHLN : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 Hubungan luasan Upwelling dengan SST Tahun 2011 Bulan Luasan Jan Feb Mar Apr Me Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 721 936 35528 52 44223 44534 44578 43626 40161 41676 - Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna Min 25.46 27.70 26.66 28.51 25.26 24.16 22.76 21.53 23.18 26.01 - : : : SST Max Mean 31.33 29.11 32.75 29.81 31.61 29.34 33.35 29.34 33.26 27.34 31.47 26.40 31.45 26.64 30.39 26.11 31.97 26.96 33.21 29.19 - SD 1.00 0.59 0.45 0.64 0.63 0.61 0,64 1.03 0.94 1.14 - UGM - 1 PERUBAHAN IKLIM IKLIM -- TAHUN TAHUN 2012 2012 PERUBAHAN StudiImplikasi ImplikasiPengasaman Pengasaman Laut Laut pada pada Ekosistem Ekosistem Terumbu Terumbu Karang Karang di di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI) Studi LatarBelakang: Belakang: Latar Dengan semakin semakin meningkatnya meningkatnya konsentrasi konsentrasi CO CO22 antropogenik, antropogenik, laut laut akan akan semakin semakin banyak banyak menyerap menyerap CO CO22 dari dari atmosfer atmosfer daripada melepaskannya ke atmosfer, yaitu 7 Dengan gigatonlebih lebihsetiap setiaptahunnya. tahunnya.Akibatnya, Akibatnya, kebutuhan kebutuhan akan akan karbonat karbonat untuk untuk menetralisir menetralisir tambahan tambahan asam asam karbonik karbonik telah telah melampaui melampaui pasokannya dan mengakibatkan pH air gigaton laut mulai mulai menurun. menurun. Kecenderungan Kecenderungan inilah inilah yang yang dikenal dikenal sebagai sebagai pengasaman pengasaman laut. laut. Intergovernmental Intergovernmental Panel Panel on on Climate Climate Change (IPCC) memperkirakan bahwa dengan laut kecenderunganemisi emisi yang yang diperkirakan, diperkirakan, pH pH air air laut laut dapat dapat turun turun sekitar sekitar 0,14 0,14 -- 0,35 0,35 di di 2100, 2100, bergantung bergantung pada pada skenario skenario emisi. emisi. Hal ini mengindikasikan bahwa pH air laut kecenderungan dapatturun turunmenjadi menjadi7,75 7,75 didi akhir akhir abad abad ini, ini, yang yang setara setara dengan dengan peningkatan peningkatan ion ion hidrogen hidrogen sebesar sebesar 180% 180% dari dari tingkat tingkat selama selama era praindustri, sesuatu yang belum pernah dapat terjadiselama selama20 20juta jutatahun. tahun.Dampak Dampakyang yangpaling palingsignifikan signifikan dari dari pengasaman pengasaman laut laut adalah adalah pada pada organisme organisme berkapur berkapur di di laut laut seperti karang, plankton, dan bentuk kehidupan terjadi lainnya yang yang bergantung bergantung pada pada ion-ion ion-ion karbonat karbonat untuk untuk membentuk membentuk kerangka kerangka dan dan kerangnya. kerangnya. Organisme Organisme ini ini sangat sangat bergantung bergantung pada tingkat kelarutan yang tinggi dari lainnya bentuk tak tak stabil stabil kalsium kalsium karbonat karbonat (aragonit), (aragonit), dimana dimana pengasaman pengasaman laut laut akan akan menurunkan menurunkan konsentrasi konsentrasi aragonit aragonit sehingga sehingga kemampuan organisme untuk membentuk bentuk kerangka akan akan terganggu. terganggu. Terumbu Terumbu karang karang dan dan segala segala kehidupan kehidupan yang yang ada ada didalamnya didalamnya merupakan merupakan salah salah satu satu kekayaan kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak kerangka ternilai harganya. harganya. Diperkirakan Diperkirakan luas luas terumbu terumbu karang karang yang yang terdapat terdapat di di perairan perairan Indonesia Indonesia adalah adalah lebih lebih dari dari 60.000 60.000 km km22,, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat ternilai Indonesia sampai sampai Kawasan Kawasan Timur Timur Indonesia. Indonesia. Proses Proses pengasaman pengasaman laut laut belum belum banyak banyak dikaji dikaji implikasinya implikasinya terhadap terhadap ekosistem ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia yang Indonesia relatifcukup cukuphangat. hangat.Untuk Untukitu ituperlu perludilakukan dilakukanobservasi observasidan dan pemantauan pemantauan implikasi implikasi proses proses pengasamanan pengasamanan laut laut pada pada ekosistem ekosistem terumbu karang di kawasan CTI. relatif Tujuan: Tujuan: Penelitianini inibertujuan bertujuanuntuk untukmengidentifikasi mengidentifikasiimpilkasi impilkasipengasaman pengasaman laut laut pada pada ekosistem ekosistem terumbu terumbu karang karang kawasan kawasan CTI. CTI. Penelitian Metode: Metode: Untukkajian kajiandata datasekunder sekunderdari dariCDIAC CDIAC software software ODV. ODV. Data Data primer primer didapatkan didapatkan dari dari kegiatan kegiatan survei survei lapang lapang yang yang selanjutnya selanjutnya dianalisa secara deskriptif. Monitoring karang Untuk dilakukandengan dengantagging taggingmenggunakan menggunakankabel kabelties. ties. dilakukan Hasil: Hasil: Profilvertikal vertikalpH pHdidiSelat SelatOmbai Ombaimenunjukkan menunjukkan nilai nilai pH pH Natural-nya Natural-nya lebih lebih tinggi tinggi daripada daripada pH pH Contemporary. Contemporary. pH pH Natural Natural diasumsikan sebagai pH yang terukur sebelum 1.1. Profil adanya penambahan penambahan karbon karbon antropogenik antropogenik sedangkan sedangkan pH pH Contemporary Contemporary adalah adalah pH pH yang yang terukur terukur pada pada saat saat ini ini yang yang diasumsikan sebagai pH yang terukur setelah adanya adanyapenambahan penambahankarbon karbonantropogenik. antropogenik. adanya Hasilpengukuran pengukuranpH pH didi Nusa Nusa Penida Penida dan dan Pemuteran Pemuteran secara secara spasial spasial menunjukkan menunjukkan adanya adanya variasi variasi musiman musiman yaitu yaitu nilai nilai pH di musim peralihan II (September-Oktober2.2. Hasil November)lebih lebih rendah rendah daripada daripada di di musim musim peralihan peralihan II (Maret-April-Mei). (Maret-April-Mei). pH pH yang yang terukur terukur di di Nusa Nusa Penida Penida pada pada bulan bulan Mei berkisar pada 8,274 dan menurun pada November) pengukuran didi bulan bulan Oktober Oktober yaitu yaitu berkisar berkisar 8.159. 8.159. Di Di Pemuteran, Pemuteran, pada pada pengukuran pengukuran di di bulan bulan Maret Maret berkisar berkisar pada pada 8,148 dan menurun pada pengukuran di bulan pengukuran Oktober yaitu yaitu berkisar berkisar 8,124. 8,124. Salah Salah satu satu hal hal yang yang menyebabkan menyebabkan variasi variasi pH pH di di perairan perairan Indonesia Indonesia adalah adalah adanya adanya angin monsun. Pada bulan musim peralihan II Oktober (September-Oktober-November),pH pHperairan perairanIndonesia Indonesiacenderung cenderung lebih lebih rendah rendah karena karena adanya adanya pengaruh pengaruh angin angin monsun monsun yang mulai berhembus dari Asia ke Australia. (September-Oktober-November), Anginmonsun monsunini inimenyebabkan menyebabkantransport transportmassa massaair airlaut laut dari dariLaut Laut Cina Cina Selatan Selatan yang yang memiliki memiliki pH pH yang yang rendah, rendah, kurang kurang dari 8, ke perairan Indonesia (Doney, 2006). Angin Hasilpengukuran pengukuransecara secaraspasial spasialmenunjukkan menunjukkan bahwa bahwa suhu suhu rata-rata rata-rata di di perairan perairan Nusa Nusa Penida Penida yaitu yaitu 27,24 27,24 00CC relatif relatif lebih lebih rendah daripada suhu rata-rata di Pemuteran 3.3. Hasil 00 yaitu28,62 28,62 C. C. Dari Dari33kali kalisurvei survei lapang, lapang, suhu suhu paling paling rendah rendah didapatkan didapatkan pada pada pengukuran pengukuran di di musim musim peralihan peralihan IIII (September-Oktober-November). (September-Oktober-November). Pengukuran pada yaitu bulan Oktober Oktober didi perairan perairan Nusa Nusa Penida, Penida, suhu suhu dapat dapat mencapai mencapai 24,40 24,40 00CC sedangkan sedangkan pengukuran pengukuran di di Pemuteran Pemuteran pada pada bulan September menunjukkan suhu mencapai bulan 27,8000C. C.Hal Halini inididipengaruhi pengaruhioleh olehposisi posisiNusa Nusa Penida Penida yang yang merupakan merupakan perairan perairan terbuka terbuka yang yang banyak banyak dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh selat Lombok yang berarus keras. Adanya arus 27,80 ini menimbulkan menimbulkan pergerakan pergerakan massa massa air air menuju menuju Samudera Samudera Hindia Hindia yang yang dapat dapat menyebabkan menyebabkan upwelling upwelling dingin dingin sehingga sehingga suhu perairan menjadi rendah. Sedangkan ini perairanPemuteran Pemuterantermasuk termasukperairan perairantertutup tertutupdengan dengankondisi kondisi arus arus yang yang kecil kecil dan dan tenang. tenang. perairan Pengamatan karang karang (Maret) (Maret) terlihat terlihat beberapa beberapa bagian bagian dari dari koloni koloni karang karang jenis jenis Acropora Acropora sp sp dan dan Pocillopora Pocillopora sp sp ini ini mengalami mengalami pemutihan, yang dapat terjadi karena 4.4. Pengamatan banyak faktor, faktor, antara antara lain lain perubahan perubahan suhu suhu yang yang signifikan signifikan dan dan perubahan perubahan salinitas. salinitas. Pertumbuhan Pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan karang sangat dipengaruhi oleh faktor banyak lingkunganseperti seperti kedalaman, kedalaman, suhu suhu perairan, perairan, salinitas, salinitas, sedimentasi, sedimentasi, kekeruhan kekeruhan dan dan aspek aspek ekologis ekologis lainya. lainya. Monitoring Monitoring beriktunya pada Juni dan September, karang lingkungan tersebuttelah telahmati matidan danditumbuhi ditumbuhialga. alga.Berdasarkan Berdasarkan penyebabnya penyebabnya penyakit penyakit karang karang dibagi dibagi menjadi menjadi dua dua yaitu yaitu penyakit penyakit karang yang disebabkan oleh mikro dan makro tersebut parasit (infeksi (infeksi pathogen) pathogen) dan dan penyakit penyakit karang karang non non infeksi infeksi seperti seperti karena karena kekurangan kekurangan nutrisi nutrisi dan dan faktor faktor lingkungan. lingkungan. Berdasarkan ciri-cirinya karang pada gambar parasit disampingterkena terkenapenyakit penyakitkarang karangyang yangdisebabkan disebabkanoleh olehinfeksi infeksi pathogen. pathogen. disamping SatuanKerja Kerja Satuan Alamat Alamat LokasiKegiatan Kegiatan Lokasi Penanggungjawab Penanggungjawab PenelitiPertama Pertama Peneliti AnggotaPeneliti Peneliti Anggota :: :: :: :: :: :: BalaiPenelitian Penelitiandan danObservasi ObservasiLaut Laut Balai BaruPerancak, Perancak,Jembrana, Jembrana,Bali Bali82251, 82251,Telp. Telp.0365-44266/44268/44277, 0365-44266/44268/44277,Fax Fax::0365-44278, 0365-44278,Website: Website:www.bpol.litbang.kkp.go.id www.bpol.litbang.kkp.go.id Jl.Jl.Baru NusaPenida PenidaKabupaten KabupatenKlungkung Klungkungdan danPemuteran PemuteranKabupaten KabupatenBuleleng, Buleleng,Bali Bali Nusa ElvanAmpou, Ampou,M.Sc M.Sc ProgramRenstra Renstra Penguasaanriset risetdan danobservasi observasilaut lautyang yangdidukung didukung oleh oleh sistem sistem data data dan dan informasi informasi Elvan Program :: Penguasaan ElvanAmpou, Ampou,M.Sc M.Sc ProgramAPBN APBN ProgramPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganIPTEK IPTEKKelautan Kelautan dan dan Perikanan Perikanan Elvan Program :: Program Dr.rer.nat.Agus AgusSetiawan Setiawan Anggaran Realisasi Dr.rer.nat. Anggaran Realisasi AlanKoropitan, Koropitan,Ph.D Ph.D RM Rp.330.865.000,330.865.000,RM Rp.330.037.001,330.037.001,Alan RM : : Rp. RM :: Rp. CamelliaK.K.Tito, Tito,S.Si S.Si PHLN Rp.0,0,PHLN Rp.0,0,Camellia PHLN : : Rp. PHLN :: Rp. FaisalHamzah, Hamzah,S.Pi S.Pi PNBP Rp.0,0,PNBP Rp.0,0,Faisal PNBP : : Rp. PNBP :: Rp. SuciadiCatur CaturNugroho, Nugroho,S.Pi S.Pi Suciadi LaporanRingkas RingkasPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganKelautan Kelautandan danPerikanan PerikananTahun Tahun2012 2012 Laporan Mitra Kerjasama Kerjasama Mitra Dana Pendamping Pendamping Dana Pengguna Pengguna : : : 2 KELOMPOKPENELITIAN PENELITIAN -- TAHUN TAHUN 2012 2012 KELOMPOK StudiVariabilitas Variabilitas CO2 CO2 di di Perairan Perairan Indonesia Indonesia dalam dalam Rangka Rangka Mendukung Mendukung Konsep Blue Carbon Studi SkemaAlur AlurPenelitian Penelitian Skema LatarBelakang: Belakang: Latar Kegiatan manusia manusia diketahui diketahui telah telah meningkatkan meningkatkan konsentrasi konsentrasi gas gas rumah rumah kaca kaca di di atmosfer atmosfer yang yang telah telah memicu memicu terjadinya terjadinya pemanasan global. Hal ini telah mengakibatkan Kegiatan terjadinya perubahan perubahan gradien gradien tekanan tekanan parsial parsial CO CO22 (ΔpCO (ΔpCO22)) antara antara atmosfer atmosfer dan dan laut. laut. Dengan Dengan semakin semakin meningkatnya meningkatnya pCO2 di atmosfer akibat bertambahnya CO2 terjadinya antropogenik, terjadi terjadi kecenderungan kecenderungan meningkatnya meningkatnya konsentrasi konsentrasi CO CO22 yang yang diserap diserap oleh oleh laut, laut, yaitu yaitu sekitar sekitar 2,2 2,2 Pg Pg pertahun pertahun atau sepertiga dari emisi total karbon antropogenik, antropogenik (Baliño (Baliño et et al., al., 2001). 2001). Sebagian Sebagian besar besar dari dari penyerapan penyerapan ini ini dikontrol dikontrol oleh oleh pompa pompa fisis fisis (physical (physical pump). pump). Tekanan Tekanan parsial CO22 (pCO2) di laut dipengaruhi oleh antropogenik temperatur, jumlah jumlah karbon karbon anorganik anorganik terlarut terlarut (dissolved (dissolved inorganic inorganic carbon, carbon, DIC), DIC), dan dan alkalinitas. alkalinitas. Air Air laut laut yang yang lebih lebih dingin dingin akan menyebabkan pCO2 yang lebih rendah temperatur, daripadaair airyang yanghangat, hangat,sementara sementaraitu itunilai nilaipCO pCO22akan akansemakin semakin besar besar dengan dengan meningkatnya meningkatnya kandungan kandungan DIC DIC dan dan juga juga rendahnya rendahnya alkalinitas. Pada saat pCO2 di permukaan daripada laut lebih lebih rendah rendah daripada daripada di di atmosfer, atmosfer, CO CO22 akan akan diserap diserap oleh oleh permukaan permukaan laut laut sehingga sehingga laut laut akan akan berperan berperan sebagai sebagai CO CO22 sink. Sebaliknya, ketika pCO2 laut lebih tinggi laut daripadapCO pCO22atmosfer, atmosfer,CO CO22akan akanterlepas terlepaske keatmosfer atmosfersehingga sehingga laut laut berperan berperan sebagai sebagai CO CO22 source. source. Secara Secara umum, umum, saat saat ini ini pCO22 di permukaan laut lebih rendah daripada di daripada atmosfer, sehingga sehingga laut laut masih masih berperan berperan sebagai sebagai penenggelam penenggelam bersih bersih karbon karbon (net (net carbon carbon sink). sink). Selain Selain perairan perairan laut, laut, perairan perairan pesisir dan ekosistemnya seperti padang atmosfer, lamundan danmangrove mangrovejuga jugaturut turutberperanan berperananpenting penting dalam dalam neraca neraca karbon karbon alami alami (CO (CO22)) dan dan selama selama ini ini masih masih diabaikan diabaikan penghitungannya. penghitungannya. Perairan pesisir dan ekosistemnya lamun menerimaaliran alirankarbon karbondan dannutrien nutrienyang yangcukup cukuptinggi tinggidari daridarat darat dan dan ekosistem ekosistem lahan lahan basah basah (wetland). (wetland). Saat Saat ini, ini, di di Indonesia, Indonesia, studi mengenai karbon laut dan faktor-faktor menerima yangmempengaruhinya mempengaruhinyamasih masihbelum belumbanyak banyakdilakukan. dilakukan. Sementara Sementara itu, itu, dalam dalam Peraturan Peraturan Presiden Presiden No. No. 61 61 tahun tahun 2011 2011 tentang tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas yang Rumah Kaca, Kaca, Rencana Rencana Aksi Aksi Riset Riset Karbon Karbon Laut Laut di di Indonesia Indonesia dengan dengan sasaran sasaran terlaksananya terlaksananya 55 paket paket riset riset laut laut di di Indonesia Indonesia di kawasan pesisir dan segitiga karang sudah Rumah tertuangsebagai sebagaisalah salahsatu satuKegiatan KegiatanPendukung Pendukung Rencana Rencana Aksi Aksi Nasional Nasional Penurunan Penurunan Emisi Emisi Gas Gas Rumah Rumah Kaca Kaca Kementerian Kementerian Kelautan Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu, studi ini tertuang perludilakukan dilakukandidiperairan perairanIndonesia. Indonesia. perlu Tujuan: Tujuan: Penelitian ini ini bertujuan bertujuan untuk untuk mengetahui mengetahui mekanisme mekanisme yang yang terjadi terjadi dan dan faktor-faktor faktor-faktor dominan dominan yang yang berperan berperan dalam dalam siklus karbon di perairan Indonesia serta Penelitian peranannyadalam dalamsiklus sikluskarbon karbonglobal. global. peranannya KorelasiSuhu Suhudengan denganpCO2 pCO2didiMuara MuaraDAS DASBerau Berau Korelasi Metode: Metode: Modelekosistem ekosistemdan danpeta petafluks flukskarbon karbondi diPerairan PerairanIndonesia Indonesia Model Pengembangancouple couplemodel modelhidrodinamika-biogeokimia hidrodinamika-biogeokimialaut laut 1.1.Pengembangan Kompilasidata datasekunder sekunder 2.2.Kompilasi Simulasicouple couplemodel modelhidrodinamika-biogeokimia hidrodinamika-biogeokimialaut laut 3.3.Simulasi Surveilapangan lapangan 4.4.Survei Datahasil hasilsurvei surveilapangan lapanganakan akandigunakan digunakanuntuk untukkeperluan keperluan inisial inisial awal, awal, syarat syarat batas, batas, dan dan verifikasi verifikasi hasil hasil model. model. 5.5.Data Datauntuk untukmengetahui mengetahuikemampuan kemampuanekosistem ekosistemlamun lamundan danmangrove mangrove dalam dalam menyimpan menyimpan karbon karbon (Carbon (Carbon Stock) Stock) Data Pengambilansampel sampelbiomasa biomasadan dansedimen sedimen 1.1.Pengambilan Analisiskarbon karbonorganik organikdidilaboratorium laboratorium 2.2.Analisis Penghitunganbiomasa biomasadan dankandungan kandungankarbon karbon 3.3.Penghitungan HasilPengukuran PengukuranpCO2 pCO2didiPerairan PerairanTimur TimurSumatera Sumatera Hasil SatuanKerja Kerja Satuan Alamat Alamat LokasiKegiatan Kegiatan Lokasi Penanggungjawab Penanggungjawab PenelitiUtama Utama Peneliti AnggotaPeneliti Peneliti Anggota :: :: :: :: :: :: Hasil: Hasil: Datadan daninformasi informasiparameter parameteroseanografi oseanografiyang yangmempengaruhi mempengaruhivariabilitas variabilitas CO CO22 1.1. Data Kandungankarbon karbondidihabitat habitatpesisir pesisir(lamun (lamundan danmangrove) mangrove) 2.2. Kandungan BalaiPenelitian Penelitiandan danObservasi ObservasiLaut Laut Balai BaruPerancak, Perancak,Jembrana, Jembrana,Bali Bali82251, 82251,Telp. Telp.0365-44266, 0365-44266,Fax Fax::0365-44278, 0365-44278,Website: Website:www.bpol.litbang.kkp.go.id www.bpol.litbang.kkp.go.id Jl.Jl.Baru MuaraDAS DASJeneberang Jeneberang(Sulawesi (SulawesiSelatan); Selatan);Muara MuaraDAS DASBerau Berau(Kalimantan (KalimantanTimur); Timur);Perairan PerairanNusa NusaPenida Penidadan dansekitarnya sekitarnya (Bali); (Bali); dan dan Selat Selat Karimata Karimata dan dan Perairan Perairan Timur Timur Sumatera Sumatera Muara ElvanAmpou, Ampou,M.Sc M.Sc ProgramRenstra Renstra Penguasaanriset risetdan danobservasi observasilaut lautyang yangdidukung didukung oleh oleh sistem sistem data data dan dan informasi informasi Mitra Kerjasama Kerjasama Elvan Program :: Penguasaan Mitra : NuryaniWidagti, Widagti,M. M.SiSi ProgramAPBN APBN ProgramPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganIptek IptekKelautan Kelautan dan dan Perikanan Perikanan Dana Pendamping Pendamping Nuryani Program :: Program Dana : Dr.Agus AgusSetiawan Setiawan Anggaran Realisasi Pengguna Dr. Anggaran Realisasi Pengguna : Dr.Mutiara MutiaraR.R.Putri Putri RM Rp.408.260.000,00 408.260.000,00 RM Rp. 407.935.550 407.935.550 Dr. RM : : Rp. RM :: Rp. AlanKoropitan, Koropitan,Ph.D Ph.D PHLN Rp.00 PHLN Rp.00 Alan PHLN : : Rp. PHLN :: Rp. Triyulianti,M.Si PNBP Rp.00 PNBP Rp.00 IisIisTriyulianti,M.Si PNBP : : Rp. PNBP :: Rp. FaisalHamzah,S.Pi Hamzah,S.Pi Faisal CamelliaK.K.T,T,S.Si S.Si Camellia IwanEka EkaS,S,MSc MSc Iwan LaporanRingkas RingkasPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganKelautan Kelautandan danPerikanan PerikananTahun Tahun2012 2012 Laporan BPPT, Pemda, ITB, IPB - 3 KELOMPOKPENELITIAN PENELITIAN--TAHUN TAHUN2012 2012 KELOMPOK Indo -- China China Cruise Cruise Expedition Expedition Indo -4 JUV mooring -5 SUMATERA RAMA buoy CTD station -6 Latitude 140kn -7 JAK JAVA 315kn 170kn -8 410kn (8S,100E) (8.5S,106.75E) -9 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 Longitude JUVOCruise CruiseSelat SelatSunda Sundadan danSamudera SamuderaHindia HindiaSelatan SelatanJawa Jawa JUVO DistribusiSuhu, Suhu,Salinitas Salinitasdan danKonduktivitas KonduktivitasPerairan PerairanSelatan SelatanJawa Jawa Distribusi LatarBelakang: Belakang: Latar SelatSunda Sundadan danSelat SelatKarimata Karimatadihipotesiskan dihipotesiskan dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh Armondo Armondo (Arus (Arus Monsun Monsun Indonesia) Indonesia) yang yang mengalir mengalir secara merata dari Laut Cina Selatan menuju ke Selat LautJawa Jawamelalui melaluiLaut LautNatuna Natunadan danSelat SelatKarimata. Karimata. Dari Dari Laut Laut Jawa, Jawa, Armondo Armondo mengalir mengalir ke ke beberapa beberapa laut laut jeluk, jeluk, seperti seperti Laut Flores dan Laut Banda.Perpindahan massa Laut air laut laut pada pada musim musim –musim –musim tertentu tertentu akan akan mempengaruhi mempengaruhi sirkulasi sirkulasi arus arus maupun maupun dinamika dinamika Laut Laut Cina Cina Selatan Selatan sehingga sehingga mempengaruhi curah hujan di wilayah air Indonesia bagian bagian barat barat dan dan juga juga perkembangan perkembangan terjadinya terjadinya badai badai tropis. tropis. Pada Pada sisi sisi lain lain Samudera Samudera Hindia Hindia telah telah dipandang memegang peranan penting dalam Indonesia mengatursystem systemmusim musimdi diAfrika-Asia-Australia, Afrika-Asia-Australia, variasi variasi klimat klimat dan dan pengaruhnya pengaruhnya pada pada perubahan perubahan iklim iklim dunia dunia melalui melalui system interkoneksi atmosfer. Demikian juga mengatur siklusbiogeokimia biogeokimiayang yangterjadi terjadipada padaperairan perairan ini ini memegang memegang peranan peranan penting penting dalam dalam variabilitas variabilitas ekosistem ekosistem termasuk termasuk sumberdaya perikanannya. Sistem interkoneksi siklus atmosfer di di Samudera Samudera Hindia Hindia sangat sangat mempengaruhi mempengaruhi pola pola hujan hujan di di Indonesia. Indonesia. Salah Salah satu satu fenomena fenomena iklim iklim dalam dalam system tersebut yang cukup mempengaruhi atmosfer hujandan dankondisi kondisilaut lautdan danatmosfer atmosferdi diIndonesia Indonesia adalah adalah Indian Indian Ocean Ocean Dipole Dipole (IOD) (IOD) yang yang merupakan merupakan suatu suatu fenomena fenomena pembentukan dipole di Samudera Hindia hujan yangmempengaruhi mempengaruhipergerakan pergerakan massa massa air air yang yang masuk masuk kelaut kelaut -- laut laut Indonesia Indonesia sehingga sehingga variabilitas variabilitas massa massa air air di laut Indonesia mengalami perubahan. Secara yang garisbesar besarlaut lautIndonesia Indonesiamemainkan memainkanperanan perananpenting pentingdalam dalam interaksi interaksi laut-atmosfer laut-atmosfer dalam dalam perubahan perubahan iklim iklim dunia. dunia. garis Tujuan: Tujuan: Menghimpundata datakarakteristik karakteristikperairan perairanIndonesia Indonesiakhususnya khususnya Samudera Samudera Hindia Hindia Selatan Selatan Jawa, Jawa, Selat Selat Sunda Sunda dan dan Karimata 1.1. Menghimpun MemperkuatKelembagaan Kelembagaandan danSDM SDMsecara secaraterintegrasi terintegrasi 2.2. Memperkuat Mengelolasumber sumberdaya dayakelautan kelautandan danperikanan perikanansecara secara berkelanjutan berkelanjutan 3.3. Mengelola Metode: Metode: Kegiatanini ini didahului didahului dengan dengan mengumpulkan mengumpulkan data data sekunder sekunder atau atau bahan bahan lainnya lainnya yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan kegiatan kegiatan riset dinamika arus dan karakteristik massa air di Kegiatan perairanSelat Selat Sunda Sunda dan dan Karimata, Karimata, serta serta selatan selatan Jawa. Jawa. Metode Metode survey survey laut laut dilakukan dilakukan untuk untuk mengumpulkan mengumpulkan data data oseanografi, antara lain dengan memasang perairan system pemantauan pemantauan in-situ in-situ jangka jangka panjang panjang berupa berupa bottom bottom mooring mooring buoy buoy di di Selat Selat Sunda Sunda dan dan Karimata, Karimata, subsurface subsurface dan surface buoy di wilayah upwelling Jawa system bagianselatan. selatan.Data Datayang yangtelah telahdiperoleh diperolehtersebut tersebutdiatas diataskemudian kemudiandianalisis dianalisis baik baik secara secara analitik, analitik, pengolahan pengolahan data data mooring mooring timeseries. bagian PlotSalinitas Salinitasdan danSuhu Suhudari dariData DataRAMA RAMABuoy Buoy Plot SITECruise CruiseSelat SelatSunda Sundadan danKarimata Karimata SITE SatuanKerja Kerja Satuan Alamat Alamat LokasiKegiatan Kegiatan Lokasi Penanggungjawab Penanggungjawab PenelitiUtama Utama Peneliti AnggotaPeneliti Peneliti Anggota Hasil: Hasil: Recoverydan danDeployment DeploymentJUVO JUVOBuoy Buoy 1.1. Recovery Recovery JUVO JUVO buoy buoy yang yang telah telah diturunkan diturunkan // deployment deployment Februari Februari 2011 2011 di di Selatan Selatan Jawa Jawa pada pada posisi posisi koordinat koordinat 8oo 32’ 34.4’’ S; 106o 44’ 34.8’’ E. Namun •• Recovery rangkaianrangkaian rangkaiansistem sistemmooring mooringtelah telahhilang hilang sehingga sehingga tidak tidak didapatkan didapatkan data. data. rangkaian DeploymentJUVO JUVOBouy Bouypada padaposisi posisikoordinat koordinatLintang: Lintang: 88oo 34’ 34’ 27.35” 27.35” SS Bujur: Bujur: 106 106oo 45’ 45’ 43.20” 43.20” EE •• Deployment Recoverydan danDeployment DeploymentRAMA RAMABuoy Buoy 2.2. Recovery RAMABuoy Buoyyang yangditurunkan diturunkansatu satutahun tahunsebelumnya sebelumnya telah telah sukses sukses diambil diambil kembali kembali •• RAMA Penurunan RAMA RAMA Buoy Buoy dilakukan dilakukan pada pada posisi posisi 7o 7o 53’ 53’ 20.26’’ 20.26’’ S; S; 99o 99o 59’ 59’ 32.9’’ 32.9’’ EE yang yang berada berada disebelah disebelah timur laut dari RAMA Buoy terdahulu yang •• Penurunan berikutnyaditurunkan diturunkanrangkaian rangkaiansystem systemmooring mooring yang yang terdiri terdiri dari dari rangkaian rangkaian ADCP ADCP dan dan CTD. CTD. berikutnya PengukuranPCO2, PCO2,kualitas kualitasair air 3.3. Pengukuran Hasilpengolahan pengolahandata datadiolah diolahdan dandidiseminasikan didiseminasikandalam dalam bentuk bentuk KaryaTulis KaryaTulis Ilmiah Ilmiah 4.4. Hasil Plotdata dataCTD CTDSelat SelatKarimata Karimata Plot BalaiPenelitian Penelitiandan danObservasi ObservasiLaut Laut : : Balai BaruPerancak, Perancak,Jembrana, Jembrana,Bali Bali82251, 82251,Telp. Telp.0365-44266/44268/44277, 0365-44266/44268/44277,Fax Fax::0365-44278, 0365-44278,Website: Website:www.bpol.litbang.kkp.go.id www.bpol.litbang.kkp.go.id : : Jl.Jl.Baru SelatSunda, Sunda,Selat SelatKarimata Karimatadan danSamudera SamuderaHindia HindiaSelatan SelatanJawa Jawa : : Selat WingkingEra EraRintaka RintakaSiwi, Siwi,M.Si M.Si ProgramRenstra Renstra Penguasaanriset risetdan danobservasi observasilaut lautyang yangdidukung didukung oleh oleh sistem sistem data data dan dan informasi informasi : : Wingking Program :: Penguasaan MuktiTrenggono,M.Si M.Si ProgramAPBN APBN ProgramPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganIPTEK IPTEKKelautan Kelautan dan dan Perikanan Perikanan : : MuktiTrenggono, Program :: Program EghbertElvan ElvanAmpao, Ampao,M.Sc, M.Sc, Anggaran Realisasi : : Eghbert Anggaran Realisasi DenyWijaya, Wijaya,M.Si. M.Si. RM Rp.1.450,000,000,RM Rp.1.440,748.480,Deny RM : : Rp.1.450,000,000,RM :: Rp.1.440,748.480,LaOde OdeNurman, Nurman,M.Si. M.Si. PHLN Rp.1.966.754.000,PHLN Rp.1.961.981.400,1.961.981.400,La PHLN : : Rp.1.966.754.000,PHLN :: Rp. BambangSukresno,M.Si M.Si PNBP Rp.0,0,PNBP Rp.0,0,BambangSukresno, PNBP : : Rp. PNBP :: Rp. TejaArifWibawa,M.Si. M.Si. TejaArifWibawa, WingkingEra, Era,M.Si M.Si Wingking IisTriyulianti,M.Si M.Si IisTriyulianti, TeguhAgustiadi,ST. ST. TeguhAgustiadi, LaporanRingkas RingkasPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganKelautan Kelautandan danPerikanan PerikananTahun Tahun2012 2012 Laporan Mitra Kerjasama Kerjasama Mitra Dana Pendamping Pendamping Dana Pengguna Pengguna : : : FIO-SOA China, LDEO-USA, BPPT, LIPI Institusi Riset- BPPT, P3TKP, P3SDLP, PRPT PT - ITB, IPB, UNSOED, UNPAD, UNDIP 4 KELOMPOKPENELITIAN PENELITIAN--TAHUN TAHUN2012 2012 KELOMPOK Pengembangan Model Model Ekosistem Ekosistem Untuk Untuk Memprediksi Memprediksi Kesuburan Kesuburan Perairan Laut Pengembangan OutputModel ModelHAMSOM HAMSOMberupa berupa SST SST, ,SSS, SSS,arus aruspermukaan permukaanbaik baik Output hariandan danbulanan bulanan harian LatarBelakang: Belakang: Latar Ditinjaudari dariperspektif perspektif ekonomi, ekonomi, Indonesia Indonesia sebagai sebagai negara negara maritim maritim memiliki memiliki potensi potensi ekonomi ekonomi yang yang diantaranya diantaranya terefleksikan terefleksikan dari estimasi potensi perikananan sebesar Ditinjau 6.26juta jutaton tonpertahun. pertahun.Pemanfaatan Pemanfaatansecara secara optimum optimum potensi potensi kelautan kelautan tersebut tersebut sebagai sebagai tulang tulang punggung punggung dari dari ketahanan ketahanan ekonomi nasional dapat tercapai melalui proses 6.26 sinergiantara antarapembangunan pembangunaninfrastruktur infrastrukturkelautan kelautan terkait terkait secara secara berkelanjutan berkelanjutan dan dan kajian kajian ilmiah ilmiah dinamika dinamika yang yang mengontrol mengontrol proses-proses fisis yang terjadi di laut seperti sinergi pasangsurut, surut, gelombang, gelombang, dan dan arus. arus. Dinamika Dinamika laut laut perairan perairan Indonesia Indonesia sangat sangat kompleks kompleks dan dan memegang memegang peran peran penting penting pada pada dinamika laut dan iklim regional dan global. pasang Sebagai pengembangan pengembangan dari dari model model fisik fisik perairan perairan Indonesia Indonesia yang yang telah telah dilakukan dilakukan tahun tahun sebelumnya, sebelumnya, maka maka pada pada tahun tahun ini diperlukan suatu pengembangan model fisik Sebagai untuk wilayah wilayah perairan perairan selat selat Bali, Bali, dan dan kemudian kemudian dikembangkan dikembangkan kearah kearah model model ekosistem ekosistem untuk untuk mengetahui mengetahui variabilitas variabilitas kesuburan perairan. Secara ekologis-ekonomis untuk perairanlaut lautmerupakan merupakan ekosistem ekosistem yang yang produktif, produktif, unik unik dan dan mempunyai mempunyai nilai nilai ekologi ekologi dan dan ekonomi ekonomi yang yang tinggi. tinggi. Semakin Semakin tinggi fungsi ekologisnya, yang berarti semakin perairan suburperairan, perairan,akan akansemakin semakintinggi tinggiproduktivitas produktivitas primernya primernya dan dan makin makin tinggi tinggi pula pula nilai nilai ekonominya. ekonominya. Sebaran Sebaran dan dan tinggi tinggi rendahnya rendahnya produktivitas dan kesuburan perairan subur sangatterkait terkaitdengan dengankondisi kondisioseanografi oseanografisuatu suatu perairan. perairan. Keterkaitan Keterkaitan kondisi kondisi oseanografi oseanografi yang yang disimulasikan disimulasikan dalam dalam model model hidrodinamika dengan distribusi produktivitas sangat perairanyang yangdisimulasikan disimulasikandalam dalammodel modelekosistem ekosistemsangat sangatpenting penting untuk untuk diketahui diketahui guna guna memperkirakan memperkirakan sebaran sebaran dan dan variabilitas variabilitas kesuburan perairan. perairan Tujuan: Tujuan: Penelitian ini ini bertujuan bertujuan untuk untuk mengembangkan mengembangkan model model parameter parameter fisik fisik kaitannya kaitannya dalam dalam distribusi distribusi dan dan variabilitas variabilitas produktivitas produktivitas dan kesuburan perairan laut Indonesia, Penelitian sehinggadidapatkan didapatkandata datadan danInformasi InformasiKondisi Kondisikesuburan kesuburanperairan perairan Indonesia Indonesia yang yang bersifat bersifat kontinu kontinu dan dan near near realtime. realtime. sehingga Salahsatu satuhasil hasilverifikasi verifikasiSST SSTdan danSSS SSSModel ModelHAMSOM HAMSOMdengan dengandata data Salah observasi(CRUISE (CRUISEJUVO JUVO2012), 2012),maupun maupunmodel modellain lain(NPP) (NPP) observasi Hasilsurvei surveivalidasi validasididiselat selatBali Bali Hasil SatuanKerja Kerja Satuan Alamat Alamat LokasiKegiatan Kegiatan Lokasi Penanggungjawab Penanggungjawab PenelitiUtama Utama Peneliti AnggotaPeneliti Peneliti Anggota :: :: :: :: :: :: Metode: Metode: Bahandan danalat alatkegiatan kegiatanpenelitian penelitianini inimeliputi meliputibahan+alat bahan+alat yang yang digunakan digunakan untuk untuk pengerjaan pengerjaan model model dan dan untuk untuk survei survei lapangan. lapangan. Bahan untuk pengerjaan model berupa 1.1. Bahan data untuk untuk inputan inputan model model (batimetri, (batimetri, temperatur, temperatur, salinitas, salinitas, komponen komponen pasut, pasut, atmosferik atmosferik parameter: parameter: angin, angin, tekanan tekanan atmosfer, temperatur udara, tutupan awan, data presipitasi,kelembaban kelembabanspesifik) spesifik)maupun maupundata datauntuk untukvalidasi validasimodel. model. presipitasi, Metode pelaksanaan pelaksanaan kegiatan: kegiatan: Pengembangan Pengembangan model model hidrodinamika hidrodinamika laut laut wilayah wilayah perairan perairan Indonesia, Indonesia, sebagai sebagai dasar dasar untuk pengembangan model hidrodinamika 2.2. Metode perairanselat selatBali, Bali,yang yangmeliputi meliputi tahapan tahapan :: a) a) Pengolahan Pengolahan data data sekunder sekunder untuk untuk model model dengan dengan melakukan melakukan koreksi koreksi data data sekunder, interpolasi menurut ruang+waktu, b) perairan Pengembangan dan dan mensimulasi mensimulasi model model arus arus dengan dengan pendekatan pendekatan numerik numerik untuk untuk perairan perairan Selat Selat Bali. Bali. Simulasi Simulasi dilakukan dilakukan untuk perairan Selat Bali secara 3 dimensi Pengembangan denganoutput outputmodel modelberupa berupadata dataharian hariandari dariparameter parameterarus arus total, total, sea sea surface surface height, height, temperatur, temperatur, salinitas, salinitas, dan dan densitas, densitas, c) Pengambilan data lapangan/primer untuk dengan verifikasi model, model, d) d) Pengolahan Pengolahan data data primer primer untuk untuk validasi validasi meliputi meliputi data data temperatur, temperatur, salinitas, salinitas, chlorofil, chlorofil, nutrient nutrient (pospat, (pospat, nitrat, nitrit, silikat) dari hasil observasi verifikasi lapangan, e) e)Melakukan Melakukan verifikasi verifikasi hasil hasil model model dengan dengan data data primer, primer, f)f) Interpretasi, Interpretasi, prediksi prediksi dari dari hasil hasil model model tersebut tersebut (simulasi model hidrodinamika wilayah perairan lapangan, Indonesia dan dan wilayah wilayah perairan perairan selat selat Bali,running Bali,running model model fisik, fisik, apabila apabila model model fisik fisik sudah sudah berhasil berhasil di di running running diharapkan diharapkan dilanjutkan ke pengerjaan model ekosistem Indonesia untukmembuat membuat suatu suatu couple couple model, model, Model Model ekosistem ekosistem yang yang akan akan digunakan digunakan berupa berupa box box model model untuk untuk wilayah wilayah perairan perairan selat Bali). Dari hasil couple model tersebut untuk diharapkandapat dapatmembuat membuatsuatu suatuprediksi prediksiyang yangbisa bisamemberikan memberikan informasi informasi mengenai mengenai produktivitas produktivitas perairan perairan diharapkan Hasil: Hasil: Hasilkeluaran keluaranmodel modelHAMSOM HAMSOMberupa berupaarus aruspermukaan, permukaan,SST, SST, sea seasurface surface salinity salinity (SSS), (SSS), sea sea surface surface density density (SSD) (SSD) harian harian dan bulanan perairan Indonesia 1.1. Hasil Hasilverifikasi verifikasiSST SSTharian harianhasil hasilmodel modelHAMSOM HAMSOMdengan dengandata datasatelit satelit AVHRR, AVHRR, pengukuran pengukuran CTD CTD (2009), (2009), data data Pre-JIGSE Pre-JIGSE (2001), (2001), JUVO (2012) secara spasial cukup baik. 2.2. Hasil Berdasarkanhasil hasilkeluaran keluaransimulasi simulasimodel modelHAMSOM HAMSOMtersebut tersebut diatas diatas kemudian kemudian dianalisa dianalisa berdasarkan berdasarkan variasi variasi seasonal seasonal dan dan intraseasonal (El-Nino dan La-Nina), dari hasil 3.3. Berdasarkan analisisseasonal seasonalmaupun maupunintraseoasonal intraseoasonal menunjukkan menunjukkanhasil hasilyang yang baik, baik, analisis Untukkorelasi korelasikeluaran keluaran model model HAMSOM HAMSOM dengan dengan hasil hasil keluaran keluaran model model NPP NPP (Net (Net Primary Primary Production) Production) berdasarkan berdasarkan intra-seasonal intra-seasonal dihasilkan bahwa hasil model telah 4.4. Untuk mewakilifenomena fenomenaENSO ENSOdidiperairan perairanIndonesia. Indonesia. mewakili Untuk model modelparameter parameter fisik fisik (arus, (arus, salinitas salinitas dan dan temperatur) temperatur) di di perairan perairan selat selat Bali, Bali, belum belum berhasil berhasil diselesaikan diselesaikan karena karena beberapa faktor teknis dalam inputan model 5.5. Untuk (inputan bathimetri bathimetri dan dan pengektrakan pengektrakan data) data) dan dan sekarang sekarang masih masih dalam dalam proses proses pengerjakkan pengerjakkan kembali. kembali. Berdasarkan Berdasarkan pola vertikal variabel fisika dan kimia perairan (inputan dilokasi sampling sampling diduga diduga produktivitas produktivitas perairan perairan pada pada lapisan lapisan kedalaman kedalaman lebih lebih tinggi tinggi daripada daripada produktivitas produktivitas perairan perairan pada lapisan permukaan. Karena hasil keluaran dilokasi modeluntuk untukperairan perairanselat selatbali balibelum belumberhasil berhasildijalankan, dijalankan,data datahasil hasil survei survei belum belum bisa bisa digunakan digunakan untuk untuk verifikasi verifikasi dengan dengan data keluaran model. model BalaiPenelitian Penelitiandan danObservasi ObservasiLaut Laut Balai BaruPerancak, Perancak,Jembrana, Jembrana,Bali Bali82251, 82251,Telp. Telp.0365-44266/44268/44277, 0365-44266/44268/44277,Fax Fax::0365-44278, 0365-44278,Website: Website:www.bpol.litbang.kkp.go.id www.bpol.litbang.kkp.go.id Jl.Jl.Baru Kegiatanriset risetdilaksanakan dilaksanakandidiBalai BalaiPenelitian Penelitiandan danObservasi ObservasiLaut Laut(BPOL) (BPOL)Jembrana JembranaBali Balidengan denganwilayah wilayahpenelitian penelitiandi diseluruh seluruh wilayah wilayah perairan perairan Indonesi Indonesi dan dan down down skaling skaling perairan perairan selat Bali sebagai lokasi validasi model Kegiatan WingkingEra EraRintaka RintakaSiwi, Siwi,M.Si M.Si ProgramRenstra Renstra Penguasaanriset risetdan danobservasi observasilaut lautyang yangdidukung didukung oleh oleh sistem sistem data data dan dan informasi informasi Mitra Kerjasama Kerjasama Wingking Program :: Penguasaan Mitra : PS Oceanografi ITB WingkingEra EraRintaka RintakaSiwi, Siwi,M.Si M.Si ProgramAPBN APBN ProgramPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganIPTEK IPTEKKelautan Kelautan dan dan Perikanan Perikanan Dana Pendamping Pendamping Wingking Program :: Program Dana : MuktiTrenggono, Trenggono,M.Si M.Si Anggaran Realisasi Pengguna Mukti Anggaran Realisasi Pengguna : Stakeholder Perikanan & Kelautan TeguhAgus AgusTiadi, Tiadi,S.T S.T RM Rp.171,610,000,171,610,000,RM Rp.171,454,400,171,454,400,Teguh RM : : Rp. RM :: Rp. PT (FPIK UB,FPIK UNDIP) Yulipancawati, pancawati,S.Si S.Si PHLN Rp.0,0,PHLN Rp.0,0,Yuli PHLN : : Rp. PHLN :: Rp. UP3 Muncar TediFirmansyah, Firmansyah,S.Kel S.Kel PNBP Rp.0,0,PNBP Rp.0,0,Tedi PNBP : : Rp. PNBP :: Rp. PPN Pengambengan LaporanRingkas RingkasPenelitian Penelitiandan danPengembangan PengembanganKelautan Kelautandan danPerikanan PerikananTahun Tahun2012 2012 Laporan 5 KELOMPOK PENELITIAN - TAHUN 2012 Model Habitat Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) dari Data Satelit Oseanografi Latar Belakang: Sumberdaya ikan lemuru (Sardinella lemuru) merupakan komoditas yang penting pada sektor perikanan tangkap di Indonesia, khususnya di perairan Selat Bali. Sejalan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selat Bali telah ditetapkan menjadi salah satu wilayah sentra pengembangan minapolitan dengan komoditas utama ikan lemuru. Dalam rangka mendukung hal tersebut perlu adanya penelitian dan pengembangan metode untuk melakukan prediksi daerah penangkapan ikan lemuru. Salah satunya menggunakan data citra satelit oseanografi dengan permodelan statistik GAM. Hasil penelitian pada tahun 2011 telah dihasilkan model sebaran fitoplankton di Selat Bali dari data satelit oseanografi. Model ini mempunyai nilai AIC yang terendah dibandingkan dengan kombinasi model GAM lainnya (84,81), dengan deviance tertinggi (71,2%). Secara statistik, penggunaan smoothing faktor pada kedua variabel tersebut adalah signifikan (p<0,05) terhadap pembentukan model GAM. Persamaan GAM tersebut digunakan untuk memprediksi sebaran kelimpahan fitoplankton harian di Selat Bali. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan baik dari segi jumlah maupun kualitas akurasi data input model. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Membangun model habitat ikan lemuru dengan pendekatan rantai makanan, yaitu prediksi sebaran plankton di Selat Bali dari data satelit oseanografi dengan menggunakan model GAM. Metode: Lokasi penelitian di Selat Bali, kegiatan pengambilan data lapangan dikelompokkan menjadi 2 kegiatan yaitu survei periodik (Maret-Agustus 2012) dan survei validasi (April dan Oktober 2012). Pengambilan data lapangan dan sampel air dilakukan oleh tenaga lapangan yang mengikuti kapal penangkap ikan yang beraktivitas di PPN Pengambengan. Pemilihan kapal secara acak sesuai kesiapan oleh nelayan setempat. Sedangkan untuk kegiatan survei validasi dilakukan dengan menggunakan kapal Jimbar Segara dengan rute yangtelah ditentukan sebelumnya. Pengambilan data dan sampel air menyebar pada 49 titik yang menyebar sepanjang pantai timur Selat Bali dari PPN Pengambengan samai dengan PPP Kedonganan. Data satelit yang digunakan mempunyai periode waktu yang sama dengan periode waktu survei. Data-data tersebut mempunyai format Hierarchical Data Format (HDF) level 2 harian dengan resolusi spasial 1 km yang diperoleh dengan mendownload dari oceancolor website (http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/) Distribusi SSC dan SST di Selat Bali (Oktober 2012) Satuan Kerja Alamat Lokasi Kegiatan Penanggungjawab Peneliti Utama Anggota Peneliti : : : : : : Hasil: 1. Analisis data kualitas air dibandingkan dengan kondisi pada tahun sebelumnya. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada musim konsentrasi nitrat menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tahun 2011 dan 2012. Konsentrasi nitrat pada musim peralihan tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan musim yang sama ahun sebelumnya. Sementara untuk parameter lainnya baik pH, salinitas, konsentrasi klorofil-a dan fosfat tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan pada musim timur parameter pH dan salinitas yang menunjukkan perbedaan antara tahun 2011 dan 2012. Terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2012 untukkedua parameter tersebut. Namun hal ini tidak berlaku untuk tiga parameter kesuburan perairan (nitrat, fosfat dan konsentrasi klorofil-a). Ketiga parameter tersebut tidak berbeda secara signifikan. 2. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel plankton menunjukkan bahwa selama penelitian telah teridentifikasi 84 jenis fitoplankton. Terdapat beberapa speseis yang mendominasi dan merata di setiap stasiun dan bulan yaitu: Biddulphia sp., Chaetoceros sp., Thalassionema sp., Coscinodiscus sp., Peridinium sp. dan Isthmia nervosa. Fitoplankton yang teridentifikasi terdiri dari 21 famili yang terbagi dalam 4 kelas yaitu Chlorophyceae (2 spesies), Diatoms (14 spesies), Dinophyceae (5 spesies) dan Cyanophyceae (1 spesies). 3. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel plankton menunjukkan bahwa selama penelitian telah teridentifikasi 35 jenis zooplankton. Terdapat beberapa speseis yang mendominasi dan merata di setiap stasiun dan bulan yaitu: Acartia clausi, Eurytemora sp., Calanus sp. dan Oncaea media. Jumlah zooplankton yang teridentifikasi terdiri dari 24 famili yang terbagi dalam 9 kelas Ciliata (9 spesies), Crustaceae (12 spesies), Gastropoda (3 spesies), Holothuroidea (2 spesies), Sarcodina (3 spesies), Scaphopoda (2 spesies), dan masing-masing 1 spesies untuk Tunicata, Bivalvia, Rotifera. Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id Selat Bali Denny Wijaya Kusuma, M.Si Program Renstra : Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Eko Susilo, S.Pi Program APBN : Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Teja Arief Wibawa, M.Si Anggaran Realisasi Adi Wiajaya, M.Si RM : Rp. 186.120.000,RM : Rp. 169.773.200,Komang Iwan Suniada, M.Si PHLN : Rp. 0 PHLN : Rp. 0 Dinarika Jatisworo, S.Si PNBP : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : - 6 KELOMPOK PENELITIAN - TAHUN 2012 Prediksi Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang Berdasarkan Data-Data Satelit Oseanografi dan Pemodelan Generalized Additive Model (GAM) Latar Belakang: Dinamika oseanografi setiap bagian dalam perairan Indonesia cenderung berbeda-beda pada skala ruang dan waktu. Kondisi tersebut secara langsung juga mempengaruhi distribusi jenis ikan didalamnya. Dengan demikian untuk mengkaji sebaran suatu jenis ikan dalam skala ruang dan waktu tertentu, dibutuhkan pemodelan pada skala ruang dan waktu tertentu juga. Selain itu, pengelolaan sumberdaya perikanan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan membutuhkan informasi distribusi suatu jenis ikan di suatu wilayah sepanjang siklus hidupnya untuk dapat mengurangi dampak antropogenik terhadap sumberdaya ikan tersebut (Valavanis et al., 2008). Laut Maluku merupakan salah satu lumbung ikan di Indonesia, dengan ikan cakalang sebagai salah satu produksi perikanannya. Ikan cakalang mempunyai lapisan renang pada mixed layer bagian atas (Lehodey et al., 2008), sehingga habitat ikan cakalang memungkinkan untuk diobservasi dengan menggunakan variabel-variabel lingkungan yang diperoleh dari satelit oseanografi. Pemodelan daerah potensial penangkapan ikan cakalang juga diperlukan dalam rangka pengembangan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) yang selama ini diproduksi oleh BROK (a) Frekuensi sebaran data absolute dynamic topography (ADT di lokasi penangkapan ikan cakalang (b) Hasil pembentukan model GAM dengan variabel ADT Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi daerah potensial penangkapan ikan cakalang berdasarkan data-data satelit oseanografi dan pemodelan GAM Metode: Data harian penangkapan ikan cakalang diperoleh dari logbook pendaratan ikan yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung. Data satelit oseanografi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sea surface chlorophyll-a (SSC), sea surface temperature (SST), photosynthetically available radiation (PAR), diffuse attenuation coefficient at 490 nm (Kd490), sea surface height anomaly (SSHA), absolute dynamic topography (ADT), zonal component of geostrophic current (U), dan meridian component of geostrophic current (V). Data-data penangkapan ikan cakalang dioverlay pada ketujuh data variabel oseanografi tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan generalized additive model (GAM). Model GAM yang terbentuk dari kombinasi variabel-variabel oseanografi tersebut, digunakan untuk memprediksi sebaran kelimpahan ikan cakalang Hasil: 1. Hasil pembentukan model GAM menunjukkan hanya variabel Absolute Dynamic Topography yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap sebaran kelimpahan ikan cakalang. Persamaan tersebut berbentuk : CPUE ~ s(ADT dimana CPUE = Catch Per Unit Effort Cakalang (kg/day) ADT = Abosulute dynamic topography (cm) Persamaan tersebut mampu menjelaskan sebaran kelimpahan ikan cakalang sebesar 9.62 %. ADT mempunyai konstribusi yang extremely significant (p < 0.01) pada persamaan GAM tersebut. Prakiraan sebaran kelimpahan ikan cakalang pada bulan Desember Satuan Kerja Alamat Lokasi Kegiatan Penanggungjawab Peneliti Utama Anggota Peneliti : : : : : : 2. Pengolahan data satelit oseanografi untuk melihat pengaruh variabel iklim (ENSO) terhadap dinamika oseanografi di daerah penangkapan ikan cakalang. Data time series oseanografi yang telah diolah meliputi data sea surface chlorophyll-a (SSC), sea surface temperature (SST), absolute dynamic topography (ADT), dan sea level anomaly (SLA). Data anomali bulanan keempat variabel di wilayah penangkapan ikan cakalang tersebut dianalisis dengan hovmoller plot, dan dibandingkan dengan indeks NINO 3.4 Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id Wilayah Laut Sulawesi dan Laut Maluku Denny Wijaya Kusuma, M.Si Program Renstra : Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Teja Arief Wibawa, M.Si Program APBN : Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan Eko Susilo, S.Pi Anggaran Realisasi RM : Rp. 129.670.000,RM : Rp. 0,PHLN : Rp. 0 PHLN : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : PPS Bitung - 7 KELOMPOK PENELITIAN - TAHUN 2012 Pemanfaatan Data Satelit Penginderaan Jauh untuk Penentuan Lokasi Budidaya Laut Latar Belakang: Pengembangan komoditi rumput laut sebagai salah satu unggulan di bidang perikanan dan kelautan di Kabupaten Sumbawa mendapat predikat terbaik dari Pemerintah Pusat. Potensi dan regulasi yang ada menjadi daya dukung sektor ini, yakni untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di pesisir. Sejak 2010 lalu hingga 2012, pengembangan kawasan budi daya rumput laut di wilayah Kabupaten Sumbawa berkembang pesat. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menunjuk Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu kawasan untuk pengembangan kawasan minapolitan tahun 2011 Tujuan: Untuk menentukan lokasi yang sesuai bagi kegiatan budidaya rumput laut berdasarkan parameter-parameter yang datanya diperoleh dari satelit penginderaan jauh dan pengamatan lapangan Metode: Data Citra Satelit : Landsat (perkiraan sebaran substrat dasar) dan Aqua/Terra MODIS (sebaran suhu permukaan laut dan sebaran klorofil-a permukaan) Data Survey : Salinitas, pH, DO, kecerahan, kecepatan arus, TDS Hasil Analisis laboratorium : Nitrat dan Fosfat Data Sekunder : data kedalaman perairan Hasil Analisis Tumpang Susun (overlay) dengan menggunakan software GIS Jika kisaran score total untuk parameter-parameter diatas adalah : Kesesuaian Lokasi Budidaya di Teluk Saleh, Kab. Sumbawa, NTB Satuan Kerja Alamat Lokasi Kegiatan Penanggungjawab Peneliti Utama Anggota Peneliti : : : : : : 91.67 – 125.00 : Sangat Sesuai 58.33 – 91.67 : Sesuai 25.00 – 58.33 : Tidak Sesuai Hasil: Berdasarkan hasil perhitungan, luas wilayah perairan yang potensial bagi pengembangan rumput laut di kawasan Teluk Saleh adalah sekitar 25.532,57 Ha atau sekitar 24,68% dari total luasan studi Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id Perairan Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, NTB Denny Wijaya Kusuma, M.Si Program Renstra : Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Komang Iwan Suniada, M.Si Program APBN : Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan B. Realino, M.Si Anggaran Realisasi Adi Wijaya, M.Si RM : Rp. 121.323.000,RM : Rp. 117.406.100,Dinarika Jatisworo, S.Si PHLN : Rp. 0 PHLN : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 PNBP : Rp. 0 Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna : : : Dinas KP Kab. Sumbawa - 8 Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 9