AKTIVITAS PROMOSI SURAT KABAR BISNIS INDONESIA UNTUK

advertisement
AKTIVITAS PROMOSI SURAT KABAR BISNIS INDONESIA
UNTUK MENINGKATKAN PEMBACA
( PERIODE TAHUN 2008 )
Disusun Oleh :
Nama
:
Bimo Harry Prasetyo
Nim
:
04302-054
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Advertising & Marcomm
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI MARCOMM & ADVERTISING
Bimo Harry Prasetyo (04302-054)
Aktivitas Surat Kabar Bisnis Indonesia Untuk Meningkatkan Pembaca (Periode Tahun
2008)
(ix-89 Halaman; 27 Referensi 1976-2004; 2 Tabel; 4 Bagan; Lampiran; Biografi)
ABSTRAK
Pentingnya promosi pada surat kabar, merupakan masukan utama dalam
menjalankan aktifitas sebagai media massa yang professional dan mencari keuntungan,
akan tetapi persaingan antar media massa semakin ketat dikarenakan jumlahnya yang
semakin bertambah, sehingga berpengaruh dalam meningkatkan serta mempertahankan
masing – masing pembacanya, maka media massa harus mempunyai kegiatan promosi
yang kreatif dan unik dalam mengkomunikasikan kepada khalayak pembacanya. Penulis
memilih Surat Kabar Bisnis Indonesia sebagai objek penelitian karena Surat Kabar Bisnis
Indonesia merupakan satu - satunya Surat Kabar di Indonesia yang memilik segmen
khusus dan sampai pada saat ini masih tetap bertahan. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana aktivitas promosi yang dilakukan surat kabar Bisnis
Indonesia dalam meningkatkan para pembacanya di tahun 2008, tujuan penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana proses aktivitas promosi surat kabar Bisnis Indonesia pada
periode tahun 2008 itu berlangsung.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori Philip
Kotler, dimana pelaksanaan promosi dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian. Dalam kegiatan promosi menggunakan alat – alat pendukung seperti
periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta
pemasaran langsung.
Sifat penelitian ini menggunakan penelitian dekriptif kualitatif, metode penelitian
yang digunakan adalah studi kasus, teknik pengumpulan data dengan wawancara
mendalam pada nara sumber yang terkait yang dilakukan pada bulan November 2008
dikantor harian Bisnis Indonesia.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan promosi yang
dilakukan Surat Kabar Bisnis Indonesia yaitu melakukan pendekatan - pendekatan
kepada khalayak dengan mencoba merangsang terjadinya tindakan pembelian suatu
produk yang cepat dalam jangka waktu yang singkat atau dapat dikatakan bahwa kegiatan
promosi yang digunakan oleh Bisnis Indonesia dalam menarik para pembacanya adalah
melalui sales promo atau promosi penjualan.
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI ADVERTISING & MARCOMM
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Bimo Harry Prasetyo
NIM
: 04302-054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Advertising & Marcomm
Judul Skripsi
: AKTIVITAS PROMOSI SURAT KABAR BISNIS
INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBACA
(Periode Tahun 2008)
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Ahmad Mulyana, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI ADVERTISING & MARCOMM
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Bimo Harry Prasetyo
NIM
: 04302-054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Advertising & Marcomm
Judul Skripsi
: AKTIVITAS PROMOSI SURAT KABAR BISNIS
INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBACA
(Periode Tahun 2008)
Jakarta, Agustus 2009
1. Ketua Sidang
Drs. Juwono Tri Atmojo, M.Si
...........................
2. Penguji Ahli
Nurprapti W. Widyastuti, S Sos, M.Si
...........................
3. Pembimbing I
Drs. Ahmad Mulyana, M.Si
...........................
4. Pembimbing II
Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si
............................
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI ADVERTISING & MARCOMM
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Bimo Harry Prasetyo
NIM
: 04302-054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi
: Advertising & Marcomm
Judul Skripsi
: AKTIVITAS PROMOSI SURAT KABAR BISNIS
INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBACA
(Periode Tahun 2008).
Jakarta, 27 Agustus 2009
Disetujui dan diterima oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Ahmad Mulyana, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
Mengetahui
Dekan FIKOM UMB
Kepala Bidang Studi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
iv
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan “Alhamdulillah” puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya yang telah
memberikan tuntunan, akal, pikiran dan kesehatan serta kemauan untuk
bekerja keras, merupakan sebuah kebanggan bagi penulis saat dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga tercapailah satu tahapan
pembelajaran tentang ilmu pengetahuan dan salah satu dari tahapan itu adalah
skripsi.
Mengingat bahwa manusia tidak luput dari suatu kesalahan, maka
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
setidaknya penulis telah berusaha untuk melewati segala rintangan, hambatan
serta cobaan yang ada selama penulis mengerjakan skripsi ini, maka inilah
hasil dari sebuah proses untuk menuju masa depan yang dinginkan.
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa penyusunan skripsi ini
adalah demi memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Program
Studi Marketing Communication & Advertising Universitas Mercu Buana,
Jakarta.
Selain itu penyusunan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai
pihak yang sangat berarti, baik secara moril maupun materil dan penghargaan,
juga bantuan untuk memberikan materi penulisan disertai data – data yang
berkaitan dengan judul skripsi ini. Karena itu pada kesempata ini, saya ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1.
Bpk Drs Ahmad Mulyana, M.Si, selaku Dosen Pembimbing pertama,
terima kasih atas kebaikannya karena telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi dan mengajari penulis hingga selesai
dengan baik.
2.
Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si, selaku Dosen Pembimbing
kedua, terima kasih karena telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis hingga
penyususnan skripsi dapat selesai dengan baik serta mengerti
keadaan penulis saat ini.
3.
Ibu Ibu Marygold Maitimoe, selaku General Manager Pemasaran
Surat Kabar Bisnis Indonesia. Terima kasih banyak atas izin dan
waktu yang telah diluangkan dalam melakukan wawancara
mendalam dan data - datanya.
v
4.
Bpk Ibrahim Syah, selaku Manajer Promosi Surat Kabar Bisnis
Indonesia. Terima kasih banyak atas izin dan waktu yang telah
diluangkan dalam melakukan wawancara mendalam serta suatu
kehormatan diberi kepercayaan kepada saya untuk dapat melakukan
penelitian di bagian Promosi Bisnis Indonesia.
5.
Ricky Adityo, selaku Ast. Manager Promosi Surat Kabar Bisnis
Indonesia Terima kasih banyak atas izin dan waktu yang telah
diluangkan dalam melakukan wawancara mendalam dan data datanya.
6.
Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Mercu Buana.
7.
Para dosen jurusan Advertising Universitas Mercu Buana seperti ibu.
Ratih, ibu Endah, Ibu Niken, Bp. Hardiyanto, Bp. Sugihantoro, Bp.
Rahman, dll. Terima kasih telah mengajar dan memberikan
pengalaman yang bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan
di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta.
8.
Para Staf TU Fikom Pak Sam, Mas Mawi, Mas Erfan, Mba Lila,
Mba Hesti, Mayfi, Yuni dan Nita terima kasih atas bantuannya
mengenai surat-surat permohonan dan perizinan.
9.
Papa, Mama, Mas Totok dan Mba Ririn, Terima kasih atas segala
dukungan baik secara material maupun spiritual serta doannya yang
telah diberikan kepada anakmu. I Love U Forever...
10. Para rekan – rekan Bisnis Indonesia Mas Ferri, Bu Claresta,
Ma’Endien, Herdezz, Tiwi, Pak Tuo, Pak Kris, Bagian Promosi
Bisnis Indonesia & Semua Divisi, terima kasih atas segala saran dan
motivasi yang telah diberikan kepada penulis
11. Ma’Teges dan Mas Agoose Rahman Terima kasih banyak atas segala
partisipasinya serta telah memberikan izin kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan suatu kebanggaan
bagi penulis.
12. Para rekan – rekan RCTI Septong, Bu Tety, Ka’ika, Mpo Meyer,
Om’ Pujay, Om Zul, Om Oy, Bogie, Ma’ Uly, Om Sisco, Mba Lely,
Ma’Tyas, Yansen, Tuo, Ma’ Olive, Ayah Sanwani, Marcomm Dept,
Marketing Dept. RCTI & All Dept. RCTI. THANKS A LOT!!!!
vi
13. Teman – teman angkatan 2002 khususnya jurusan Periklanan, Sapta,
Ayu, Uuz, Iyang, Pay, Roni, Raymon, Wiwith, Vivi, Black, Yereza,
Raymon, Tege, Letoy, Wayan. Thanks alot and Ciayooo..!!!
14. Teman – teman sepermainan di perumahan komplek pondok pucung
indah, aidil, vicky, indra, ipang, adul, dendy, wawan, ardhi, rangga,
reno, aris, radea, aji, sandy, erik, eko, dan masih banyak lagi yang
tidak bisa saya sebutkan. Thanks for dukungan yang tiada henti....
15. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam pencarian
data skripsi yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu.
Jakarta, Agustus 2009
Bimo Harry Prasetyo
vii
DAFTAR ISI
hal
Abstrak
…………………………………………….
i
Lembar Persetujuan Skripsi
…………………………………………….
ii
Tanda Lulus Sidang Skripsi
…………………………………………….
iii
Pengesahan Perbaikan Skripsi
…………………………………………….
iv
Kata Pengantar
…………………………………………….
v
Daftar Isi
…………………………………………….
viii
PENDAHULUAN………………………………......................
1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………..
1
1.2. Perumusan Masalah ……………………………………….
5
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………….
5
1.4. Signifikansi Penelitian …………………………………….
5
KERANGKA PEMIKIRAN …………………………………
6
2.1. Promosi Sebagai Suatu Proses Komunikasi Pemasaran...
6
2.2. Segmentasi, Targeting dan Positioning…………………..
10
2.3. Bauran Promosi …………………………...........................
29
METODOLOGI PENELITIAN …………………………….
53
3.1. Sifat Penelitian ……………….…………………………...
53
3.2. Metode Penelitian …………….…………………………...
54
3.3. Nara Sumber (Subyek Penelitian)…………….................
54
3.4. Tehnik Pengumpulan Data ………………………………..
55
3.5. Definisi Konsep …………………………………………...
55
3.6. Fokus Penelitian …………………………………………..
56
3.7. Tehnik Analisa Data ………………………………………
57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………..
58
4.1. Gambaran Umum Surat Kabar Bisnis Indonesia.................
58
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
viii
4.2. Visi, Misi, Surat Kabar Bisnis Indonesia.............................
60
4.2.1. Visi Surat Kabar Bisnis Indonesia.............................
60
4.2.2. Misi Surat Kabar Bisnis Indonesia.............................
60
4.2.3. Struktur Organisasi Surat Kabar Bisnis Indonesia.....
60
4.2.4. Jenis Kegiatan Usaha.................................................
62
4.2.5. Bentuk fisik Surat Kabar Bisnis Indonesia................
63
4.3. Promosi Bisnis Indonesia.....................................................
65
4.4. Aktivitas Promosi Bisnis Indonesia....…………………….
66
4.5. Hasil Penelitian …………………………………………...
69
4.5.1. Tujuan Promosi Bisnis Indonesia........................ ….
70
4.5.2. Perencanaan Promosi Bisnis Indonesia.....................
70
4.5.3. Media Dan Kegiatan.......................................……...
80
4.6. Pembahasan ……………………………………………….
82
PENUTUP ……………………………………………………
87
5.1. Kesimpulan ………………………………………………
87
5.2. Saran ………………………………………………………
88
Tabel 2.1. Flatform Komunikasi dari Elemen Bauran Promosi …..............
45
Tabel 4.2. Biaya Event Program………………………….……..…...........
81
Bagan 2.1
Unsur-unsur Yang Terkait Dalam Komunikasi Pemasaran........
8
Bagan 2.2.
Model STP…………………………………………..…...........
11
Bagan 4.3.
Struktur Organisasi Bisnis Indonesia..........................................
60
Bagan 4.4.
Usia Pembaca Bisnis Indonesia.…..............................................
78
BAB V
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
ix
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi ini banyak perusahaan pers yang menerbitkan surat
kabar, majalah serta tabloid dan banyak jenis lainnya, yang setiap jenis media
cetak tersebut mempunyai sasaran pembaca yang berbeda-beda dan media yang
diterbitkan membawa sebuah tujuan. Untuk itu, setiap media cetak mempunyai
ciri tersendiri serta khalayak pembaca yang cukup luas. Karena banyaknya media
maka pembaca pun dapat dengan leluasa memilih media surat kabar yang akan
dipilihnya.
Agar media surat kabar dapat bertahan di pasar, dipersiapkan suatu
promosi yang sedemikian gencar. Oleh karena itu perlu dipikirkan apa yang
menjadi pokok dalam program promosi yang akan dikemas semenarik mungkin
didalam kegiatan promosinya.
Promosi merupakan komponen penting dalam total marketing perusahaan,
karena melalui promosi, sebuah perusahaan dapat mengkomunikasikan produknya
kepada masyarakat agar produk itu dikenal dan pada akhirnya dibeli. Selain itu
juga dengan berpromosi dapat terlihat keuntungan dan kerugian suatu perusahaan
dalam berpoduksi. Promosi adalah memberikan informasi, menghimbau dan
mempengaruhi kepada khalayak ramai.1
1
William J.Stanton, Prinsip Pemasaran, Erlangga, 1986, hal. 157
1
2
Didalam pelaksanaan promosi yang terpenting dan perlu diperhatikan
adalah memilih dan menentukan kombinasi yang baik dari variable-variabel
promosi yaitu : Advertising, personal selling, publicity, direct marketing, dan
sales promotion.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kegiatan berpromosi,
maka setiap kegiatan yang dibuat harus direncanakan secara matang oleh pihak
perusahaan, dari hal atau permasalahan yang terkecil hingga hal yang tak terduga
sekalipun. Karena hal ini berimplikasi terhadap keberhasilan dari setiap acara atau
kegiatan tersebut yang sangat memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan,
kemudian bagaimana khalayak menilai apa yang telah perusahaan lakukan untuk
mereka. Penilaian khalayak tersebut sangat menentukan keberadaan dan
perkembangan dari suatu perusahaan. Yang merupakan unsur atau elemen dari
salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang memerlukan kiat ataupun strategi
khusus guna membangun positioning produk dibenak konsumen.
Untuk mengetahui perkembangan dari produk yang dipromosikan
perusahaan, ada baiknya perusahaan selalu melakukan suatu tinjauan kembali
yang fungsinya melihat dan mengetahui tingkat perbedaan penjualan pada masa
sebelumnya dengan masa sekarang dan masa sekarang dengan masa yang akan
datang. Apakah mengalami kenaikan atau sebaliknya mengalami kemunduran.
Dengan demikian merencanakan dan mempertimbangkan pelaksanaan promosi
yang akan dilaksanakan dapat mencapai sasaran dengan biaya yang serendahrendahnya.
3
Perusahaan perlu memperoleh gambaran tentang apa yang dimiliki
produknya atau sadar diri terhadap produk sendiri yang dapat berpengaruh
terhadap suatu nilai atau hasil penjualan dari suatu produk yang akan dipasarkan.
Image sebuah produk dipengaruhi oleh sukses atau tidaknya penyampaian
pesan atau komunikasi yang diterima oleh konsumen dari setiap produk. Hal ini
juga merupakan dasar dalam mengambil suatu keputusan dalam merencanakan
strategi promosi selanjutnya.
Surat kabar Bisnis Indonesia adalah surat kabar dengan pemberitaan bisnis
dan ekonomi yang berbahasa Indonesia.2 Yang memiliki segmentasi sangat jelas.
Hal itu karena Surat Kabar Bisnis Indonesia merupakan media yang mempunyai
sasaran pembaca yang sangat khusus yaitu khalayak di bidang Ekonomi dan
Bisnis.
Surat kabar harian yang diterbitkan oleh PT. Jurnalindo Aksara Grafika
(PT. JAG) ini sebagai salah satu media surat kabar yang dipercayakan dapat
memberikan referensi bisnis dan ekonomi kepada para pembacanya. Bisnis
Indonesia dengan mottonya “Referensi Bisnis Terpercaya” terus berupaya
menyajikan informasi yang aktual, akurat, seimbang, tajam, jernih, dan
bertanggung jawab yang didukung oleh sikap pribadi yang memiliki integritas,
komitmen, disiplin, jujur, dan tangguh3 selalu memperoleh tempat dimata
konsumennya. Dengan begitu, Bisnis Indonesia harus selalu aktif dalam
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi penting dan akurat karena
2
Komentar Konsumen Pembaca Surat Kabar di Bisnis Indonesia on-line www.bisnis.com,
website resmi Bisnis Indonesia.
3
Media kit Bisnis Indonesia, 2008
4
surat kabar Bisnis Indonesia dalam peranannya “memberi pengetahuan atas apa
yang terjadi diIndonesia dilihat dari sisi Ekonomi”.
Surat kabar Bisnis Indonesia adalah salah satu surat kabar di Indonesia
yang membahas ekonomi dan bisnis yang tetap eksis sampai sekarang. Dilihat
dari banyaknya kompetitor yang bermunculan Bisnis Indonesia berupaya terus
menyajikan solusi komunikasi pemasaran melalui beragam saluran dengan target
market yang berbeda sehingga memungkinkan suatu pesan dapat disampikan serta
diterima oleh konsumen (saluran tersebut adalah group Bisnis Indonesia).4
Melalui strategi tersebut Bisnis Indonesia mencapai prestasi yang membanggakan,
diantaranya jumlah pembaca meningkat dari 105.000 menjadi 114.000 pembaca
(Nielsen 2008). Sehingga selama lebih dari dua dekade Bisnis Indonesia menjadi
`market leader` dalam segmen harian bisnis dan ekonomi.
Sebagai salah satu yang menjadi pesaing kuat dari surat kabar bisnis
Indonesia adalah surat kabar Investor Daily yang muncul pada awal-awal tahun
2002 sebagai kompetitor yang sejenis serta segmentasi yang sama. Oleh karena itu
sering kita jumpai dalam beberapa event diskusi yang membahas bidang ekonomi
dan bisnis tertera sebagai pihak media yang mendukung (sponsorship) selalu ada
keduanya.
Dengan melihat kondisi diatas, maka surat kabar Bisnis Indonesia harus
terus berusaha keras serta dituntut untuk mampu menampilkan keunggulankeunggulan tertentu agar senantiasa memberikan kepuasan kepada para
pembacanya sehingga dapat bertahan hidup dalam upaya memenangkan
persaingan pada bidang Ekonomi.
4
Media kit Bisnis Indonesia, 2008
5
Alasan penulis tertarik untuk meneliti “Aktivitas Promosi Surat Kabar
Bisnis Indonesia” dikarenakan Surat Kabar Bisnis Indonesia sebagai surat kabar
yang memiliki segmen yang jelas, sehingga bagaimana berkomunikasinya kepada
para pembacanya dalam perjalanannya selama ini dan apa yang menjadi dasar atas
penentuan program promosi, sehingga bisa disebut sampai saat ini Bisnis
Indonesia selalu mendapat tempat bagi para pembacanya dan dijadikan sebagai
tolak ukur tentang referensi ekonomi dan bisnis di Indonesia.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis menetapkan
rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana aktivitas promosi yang dilakukan surat kabar Bisnis Indonesia
dalam mempertahankan serta meningkatkan para pembacanya pada periode
2008?”
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah:
Untuk mengetahui tentang proses aktivitas promosi surat kabar Bisnis
Indonesia pada periode tahun 2008.
1.4.
Signifikansi Penelitian
Signifikansi dilakukannya penelitian mengenai aktivitas promosi Surat
Kabar Bisnis Indonesia, antara lain :
6
a. Akademis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
Perkembangan ilmu Periklanan/marketing communication khususnya
mengenai bagaimana menyelenggarakan promosi yang baik pada surat
kabar.
b. Praktis:
Dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menyempurnakan
kebijaksanaan dalam menyelenggarakan promosi yang selama ini telah
dijalankan oleh Bisnis Indonesia.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1.
Promosi Sebagai Suatu Proses Komunikasi Pemasaran.
Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen
agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut. Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar 5.
Promosi sebagai suatu unsur penting dalam strategi pemasaran senantiasa
harus ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya dalam arti bukan hanya
menempatkan barang atau jasa tetapi lebih dari bagaimana mengarahkan
konsumen didalam membeli barang yang ditawarkan.
Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya
tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga
disebut sumber (source). Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber.
Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada
konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja pemasar. Proses selanjutnya
yaitu pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan
direspons secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen.
Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan
digunakan. Apakah pesan akan disampaikan melalui advertising, personal selling,
5
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya Bandung
2001, hal 267
7
8
sales promotion, public relation, atau dengan direct marketing. Keseluruhan
proses dari perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai
disebut proses encoding. Proses encoding ini juga disebut sebagai proses
menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi kedalam bentuk-bentuk pesan yang
akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Proses
penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi. Pesan
yang disampaiakan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Sehingga
penerima akan merespon dan selanjutnya.6 Hal itu dapat dilihat pada bagan
dibawah ini:
Bagan 2.1
Unsur-unsur Yang Terkait Dalam Komunikasi Pemasaran
Target
Pasar
Produk
(Product)
Periklanan
( Advertising)
Harga
(Price)
Promosi
(Promotion)
Promosi Penjualan
Penjualan Pribadi
( Personal Selling)
( Sales Promotion)
Tempat
(Place)
Hub. Masyarakat
( Public Relation)
SUMBER : Philip Kotler. 1993
6
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya Bandung
2001, hal 270
9
Bauran pemasaran adalah perangkat-perangkat variable yang terkontrol
dan digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan pasar sasaran
melalui proses perencanaan yang matang dan juga sebagai strategi perusahaan
dalam mencapai tingkat pendapatan yang diinginkan.7
Menurut Philip Kotler, pemasaran sasaran mengharuskan pemasar
melakukan tiga langkah utama, yaitu :8
1. Segmentasi pasar
Yaitu mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin meminta produk dan bauran pemasaran
tersendiri.
2. Penetapan pasar sasaran
Yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki.
3. Penetapan posisi di pasar
Yaitu membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang
membedakan produk dalam pasar.
Strategi bauran pemasaran tersebut meliputi empat variable berikut, yaitu:
1. Produk
Unsur produk dalam pemasaran harus produk yang benar-benar bernilai
ekonomis, inovatif, atau dapat dikatakan memang beda.
2. Harga
Unsur harga “harus dapat dijangkau” oleh setiap segmen yang menjadi
sasarannya.
7
8
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Satu, Erlangga, 1993, hal. 97.
Kotler, Philip. Marketing Manajemen 2. New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1997, Hal. 221
10
3. Distribusi
Unsur distribusi harus dapat mencapai seluruh segmen yang telah
direncanakan
4. Komunikasi
Unsur komunikasi dalam pemasaran sebagai alat yang bisa membantu
menjual produk kepada konsumen.
2.2.
Segmentasi, Targeting dan Positioning
Dengan kondisi dalam pasar yang terus menerus berubah, terutama
meningkatnya tren bentuk alternative atau ekstrim dalam bidang apapun, semakin
pentingnya perusahaan melakukan penentuan sasaran pasar atau mengkotak
kotakkan kepada kelompok konsumen.9
Konsep pemasaran segmentasi yang dikenal dengan model STP
(segmentation, targeting, positioning) menganggap bahwa konsumen secara
individu berbeda dengan individu lainnya. Setiap konsumen mempunyai persepsi,
sikap, prilaku, lingkungan, budaya, tempat dimana dilahirkan dan gaya hidup
yang berbeda – beda. Oleh karena perbedaan itu, akibatnya konsumen akan
mempunyai selera dan keinginan yang berbeda – beda dalam memenuhi
kebutuhannya.
Dengan
demikian,
konsep
pemasaran
segmentasi
berari
mempelajari kelompok - kelompok konsumen dan mengelompokkan konsumen
yang mempunyai kesamaan kebutuhan dan keinginan kedalam suatu kelompok
tertentu.10
9
Terence A Shimp, Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta, hal 120
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya Bandung
2001, hal 246
10
11
Bagan 2.2
Model STP
S
T
Segmentasi
P
Target Market
1. Mengidentifikasi
variable – variable
segmentasi
(Demografi,
psikografi,
lifestyle,
behaviour, segmen
pasar)
2. Mengembangkan
profil dari segmen
yang dihasilkan.
Positioning Product
1. Mengidentifikasi
konsep
positioning yang
tepat
untuk
masing – masing
segmen.
2. Memilih,
mengembangkan
dan
mengkomunikasi
kan
konsep
positioning yang
dipilih.
1. Mengevaluasi daya
tarik dari masing –
masing segmen.
2. Memilih segmen
sasaran (S)
Sumber : Sutisna SE, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, 2001.
Berikut penjelasan mengenai Segmentasi, Targeting, and Positioning;
a. Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi
kebutuhan yang
pasar
adalah
mengidentifikasikan
konsumen
dengan
sama dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan itu dengan
menawarkan produk. Segmentasi pasar diidentifikasi dari berbagai sudut pandang,
seperti demografi, prilaku, psikografi, dan variabel – variabel lain yang relevan.11
Segmentasi
pasar
merupakan
suatu
aktivitas
membagi
atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau
11
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya Bandung
2001, hal 248
12
memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian
maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan:
“Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of
potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively
similar buying characteristics or needs”
Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam
pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan
untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan
pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan
segmentasi pasar.
Sementara itu Kotler, kartajaya, Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa
segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada
saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar
berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi
memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki
peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkin
perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.12 Dengan
membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu
segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
12
website: www.saridewihidayani.multiply.com
13
mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler,
Kartajaya, Huan dan liu, 2003)
Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponenkomponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan
memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan
faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut
yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah
kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi
merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam
segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar
memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki
persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan begitu perusahaan juga akan
lebih mudah dalam menetapkan distribusi dan dalam menetapkan komunikasi
pemasaran.13
Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam
segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal
juga dengan custumized marketing atau one to one marketing dimana konsumen
dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara
customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka
harapkan.
13
Ibid
14
Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar
yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
•
Homogeneus preference (preferensi homogen)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
•
Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
•
Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang
berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok
memiliki kesamaan preferensi.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar14
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar
(Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau
dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa. Dengan adanya
gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut
dengan menggunakan kuesioner.
14
Ibid
15
2. Analysis Stage
Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey.
Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis
cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang
secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-masing cluster yang
terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang
diharapkan,
kemudian
masing-masing
cluster
diberi
nama
berdasarkan
karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang
dapat dilakukan, yaitu pertama consumen characteristic (karakteristik konsumen)
yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
• Geografi Segmentation
Pada
segmentasi
georafi
pengelompokan
dilakukan
berdasarkan
faktor
geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal mahasiswa
dimana dapat dikelompokkan menjadi kelompok mahasiswa yang berasal dari
dalam kota Padang, luar kota Padang dalam propinsi Sumatera Barat dan luar kota
Padang luar Propinsi Sumatera Barat.
16
• Demografi Segmentation
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia,
jenis kelamin dan pekerjaan mahasiswa.
• Psychographic Segmentation
Pada Psikografi segmentasi pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap
konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit
segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan
kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use
occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan
dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada
konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan
harga yang murah.
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data
yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan
gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli
suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang
menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses
dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.15
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan
pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :
15
Ibid
17
• Static Atribut Segmentation
Mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak
selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara
langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini
mencakup variabel geografi dan demografi.
• Dynamic Atribut Segmentation
Mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atributatribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup
variabel psikografis dan behavioral.
• Individual Segmentation
Mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.
Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat
disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui
konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk
segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua
situasi.16 Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi
agar sesuai dengan perusahaan.
Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama,
memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh
mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan
16
Ibid
18
alasan pelanggan untuk membeli.17 Karena alasan inilah dynamic atribut
segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut
ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan
informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk
mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan
Liu,2003).
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas
segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):
1. Measurable (terukur)
Berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi
pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
Berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
17
Ibid
19
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi
kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein
(1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian
konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan.
Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain
dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang
berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat
promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk
mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap
marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru
dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
20
b. Pasar Sasaran (Targeting)
Tahap Selanjutnya setelah melakukan segmentasi pasar adalah memilih pasar
sasaran. Kepada pasar sasaran inilah seluruh usaha pemasaran (marketing mix)
diarahkan.
Pemilihan pasar sasaran
akan
juga menentukan bagaimana
mengalokasikan sumberdaya perusahaan diarahkan untuk program pemasaran.
Setelah melakukan segmentasi, pemasar dapat memilih target pasar yang sesuai
dengan tahap segmentasi tersebut.18
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus
melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan
resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu
segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti
ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lainlain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen
tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya
perusahaan.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan
segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus memastikan
bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup
menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang
kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan
dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi
18
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya Bandung
2001, hal 254
21
yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan
juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan.
Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada
keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif
merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan
keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga
memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak
cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan
kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan
diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan
juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan
dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.
Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada
situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan
yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting
perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas
persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri,
keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer
serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat
menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.19
19
website: www.saridewihidayani.multiply.com
22
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai
posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap
kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di
satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah
yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak
saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen
menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari
kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok
tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk
semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut.
23
Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian
atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.
Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan
kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan
lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi
dapat meningkatkan biaya perusahaan20. Secara umum, hal ini tetap akan
bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun
demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting.
Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost,
administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan
dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
• Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan
pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti
anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar
sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan
untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi
dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi
juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
20
Ibid
24
• Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat
dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super
daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki
keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen
super.
• Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika
diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni
dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya
koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan
masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
• Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam
perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
c. Posisi Produk (Possitioning)
Positioning produk adalah menempatkan produk dibenak konsumen dangan
ciri – ciri yang bisa dibedakan dengan produk lainnya. Hal ini salah satu cara
pemasar menanamkan citra, persepsi, dan imajinasi atas produk yang ditawarkan
kepada konsumen melalui proses komunikasi. Dengan kata lain positioning
mencoba menanamkan citra produk di benak konsumen pada segmen yang telah
dipilh. Hal ini berhubungan dengan bagaimana memainkan komunikasi agar
dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu.
25
Salah satu manfaat yang paling penting dalam memahami prilaku
konsumen adalah pemasar dapat membuat strategi segmentasi yang jelas
sehingga memungkinkan untuk menentukan pasar sasaran (target market) dan
memposisikan produk dengan proses komunikasi yang baik kepada konsumen
sasaran.21
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk barnd image,
manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa
konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Sepertihalnya
diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds
relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and
competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the
reasons customers should buy your product, and not the competitors”.
Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu
strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan
(differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen
selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan
sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi
tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang
dimiliki
dengan
cara
penyuguhan
kualitas
pelayanan
dan
bagaimana
mempresentasikannya.
21
Sutisna, SE. ME, Perilaku Konsumen & Konsumen Pemasaran. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2002, Hal. 247
26
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning
sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi
untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen.
Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan
pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan
positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas
dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai
kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning
tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi
juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut
menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan
penuh kredibilitas22. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat
perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan
perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena
alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan
akhir perusahaan.
Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target,
menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of
differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan
22
website: www.saridewihidayani.multiply.com
27
keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda
(Kotler, 2003).
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada
empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning.
Pertama adalah kajian terhadap konsumen (customer). Disini positioning harus
mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value
yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada
saat memutuskan untuk membeli.
Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan
(company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini
positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan
diri dari para pesaing.
Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi
dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus
berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan
kepribadian di dalam benak konsumen23. Untuk itu agar positioning kuat maka
perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas
dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di
benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan
kehilangan fokus.
23
Ibid
28
Dalam
menetapkan
penentuan
positioning
perusahaan
dapat
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan
positioning:
• Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
• Campaign yang telah dihasilkan perusahaan
• Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
• Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
• Bisnis baru yang dimasuki
• Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam mengkomunikasikan positionig sebuah produk perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
• Be creative
Maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
• Simplicity
Maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
• Consistent yet flexible
Maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
• Own, dominate, protect
Maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau
beberapa kata ampuh di benak pelanggan
29
• User their language
Maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus
menggunakan bahasa pelanggan.
2.3.
Bauran Promosi
Bauran Promosi adalah kombinasi dari beberapa unsur pendukung yang
terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
penjualan pribadi (personal selling), dan hubungan masyarakat (public relation).
Tiga dari unsur ini, yaitu iklan, promosi penjualan dan publikasi menggunakan
penjualan massal (mass selling), karena menggap calon pembeli sebagai
kelompok. Sedangkan penjualan pribadi melakukan interpersonal (interpersonal
selling), karena penjualan melakukan tatap muka langsung dengan individu calon
pembeli.
Pemasaran modern tidak hanya sekedar memasarkan produk yang baik,
menerapakan harga yang menarik dan membangun saluran distribusi yang rapih
agar produk sampai ketangan konsumen perusahaan harus melakukan komunikasi
dengan konsumen.
Pemilihan cara promosi yang tepat merupakan hal yang paling penting dan
strategis. Karena apabila surat kabar memilih cara-cara tersebut yang dikaitkan
dengan segmentasi pasar yang menjadi sasaran dalam usaha penetrasi pasarnya,
efektivitasnya sulit untuk dapat diharapkan bahkan bisa merupakan pemborosan.
Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah
apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). Disebut bauran
30
promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi
secara stimultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk.
Tugas dari bagian promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk
mencapai sasaran promosi tetapi juga menyusun rencana pendukung yang berupa
bauran promosi.24 Bauran Promosi terdiri dari lima alat utama yaitu periklanan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal
selling), dan hubungan masyarakat (public relation), bila mana diperlukan dapat
pula menggunakan penjualan langsung (direct marketing). 25
Berikut ini dijelaskan karakteristik keempat unsur promosi tersebut, yaitu:
1) Advertising
“Periklanan merupakan suatu bentuk penyajian promosi dan gagasan. Barang
dan jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu yang bersifat non personal”.(Assauri,
1988)
“Advertising consist of non personal form of communication conducted
through paid media under clear sponsorship.”(Kotler,1991).26
Sedangkan definisi periklanan menurut Krick Patrick dalam bukunya
Advertising Communication, adalah : “Advertising is a mass communication of
information to persuade buyers, so as to maximize profile. (Periklanan adalah
sebuah komunikasi massa dari informasi untuk membujuk para pembeli, guna
memaksimalkan pendapatan),”27 sedangkan iklan adalah segala bentuk pesan
24
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Satu, Erlangga, 1993, hal. 96.
Basu Swashta, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, UGM.
26
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Dua, PT. Pabelan
Surakarta, 1998, hal. 204.
27
James E. Little Field dan G.A. Krick Patric, Advertising Mass Communication (Bombay:
Houngton Miff Lin C.O.,1997), hal. 25.
25
31
tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian
atau seluruh masyarakat. 28
Pada definisi ini ditekankan bahwa advertising adalah peralatan promosi
yang bersifat umum dan disampaikan melalui media dibawah sponsor yang jelas.
Tujuan periklanan adalah:
1. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lainnya
2. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam
jangka waktu tertentu.
3. Mengadakan hubungan dengan para penyalur.
4. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
Menurut Kotler (1991), periklanan mempunyai sifat-sifat khusus sebagai
berikut :
a. Public Presentation
Advertising merupakan peralatan komunikasi yang bersifat umum,
sehingga memberikan kesan bahwa produk yang ditawarkan telah distandarisasi.
Karena banyak orang menerima pesan yang sama, maka pembeli merasa bahwa
alasan untuk membeli produk tersebut dapat dipahami oleh masyarakat banyak.
b. Pervasiveness
Advertising merupakan peralatan promosi yang dapat meresap secara
menyeluruh sehingga memungkinkan penjual untuk mengulang pesannya berkalikali.
Advertising
juga
memungkinkan
pembeli
membandingkan pesan-pesan para pesaing.
28
Tata Cara Dan Krama Periklanan Indonesia, Ibid., 45.
untuk
menerima
dan
32
c. Amplified Expressiveness
Advertising dapat menampilkan perusahaan dan produknya dengan cara
yang mengesankan melalui pemanfaatan cetak, bunyi dan warna secara lihai.
Namun adakalanya hal ini mengaburkan atau mengalihkan perhatian khalayak
dari pesan itu sendiri.
Advertising hanya mampu melakukan komunikasi monolog dengan
khalayak sehingga khalayak tidak merasa harus memperhatikan atau memberikan
tanggapan.
Berdasarkan sifat-sifat khusus periklanan di atas dapat disimpulkan bahwa
periklanan dapat digunakan untuk membangun citra perusahaan atau produk
dalam jangka panjang dan juga untuk mendorong penjualan secepatnya. Selain
itu, periklanan merupakan cara yang paling efisien untuk mencapai calon pembeli
yang tersebar secara geografis.
Periklanan mempunyai banyak pilihan media iklan. Pemilihan media
untuk penyampai pesan memerlukan banyak pertimbangan. Pemilihan media bisa
didasarkan atas keterlibatan konsumen dalam proses pembelian terhadap produk
yang ditawarkan, kelompok pendengar radio, penonton televise, pembaca surat
kabar, pembaca majalah, jangkauan media, dan biaya.29 Dan biasanya pada
umumnya surat kabar memakai media dalam beriklan seperti: Surat kabar,
majalah, radio, televisi, direct mail, brosur, leaflet, audio-visual, catalog, papan
iklan, logo, dll.
Dalam memutuskan media yang akan digunakan menurut Stanton (1981)
perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
29
Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, Hal: 285
33
1. Sasaran Iklan
Pemilihan media yang akan digunakan dipengaruhi oleh maksud dari suatu
iklan tertentu dan sasaran dari suatu kampanye periklanan secara keseluruhan.
2. Sirkulasi Media
Sirkulasi media harus disesuaikan dengan pola distribusi dari produk. Oleh
karena itu ruang lingkup geografis dari pasar akan sangat mempengaruhi
pemilihan media. Selanjutnya media yang dipilih adalah media yang akan
mencapai khalayak sasaran dengan pemborosan sirkulasi yang minimum.
3. Persyaratan Yang Minimum
Media harus cocok dengan pesan. Umpamanya, produk-produk seperti
pakaian, perlengkapan rumah, kosmetik sangat tepat jika disajikan dalam bentuk
gambar yang menarik, sehingga radio bukan media yang sesuai untuk produkproduk ini.
4. Waktu dan Lokasi Keputusan Pembeli
Media harus mencapai calon-calon pembeli pada saat mereka membuat
keputusan membeli dan mendekati tempat keputusan itu dibuat.
5. Biaya Media
Biaya media periklanan harus dipertimbangkan sehubungan dengan
jumlah dana tersedia dan sirkulasi media.
Dalam
proses
menyeleksi
media
yang
akan
digunakan
harus
dipertimbangkan karakteristik dari masing-masing media. Berikut ini akan
diuraikan karakteristik dari media iklan utama (Kotler, 1991):
34
1) Surat Kabar
Sebagai media iklan, surat kabar bersifat fleksibel, tepat waktu,
mempunyai daya jangkau yang luas serta biaya sirkulasi yang relative lebih
murah. Surat kabar juga mempunyai daya cukup pasar lokal yang kuat karena
hampir setiap orang membaca surat kabar. Media ini memberikan kualitas
produksi yang kurang baik dan mempunyai umur iklan yang pendek.
2) Majalah
Merupakan media iklan yang memberikan kualitas reproduksi yang sangat
baik dan seleksi geografi, demografi yang sangat tinggi. Namun majalah bersifat
tidak fleksibel dan terbit secara berkala.
3) Televisi
Televisi merupakan media iklan yang mengkombinasikan gambar dan
suara sehingga sangat menarik perhatian. Selain itu televisi mempunyai daya
jangkau yang cukup luas. Namun televisi merupakan media yang sangat mahal,
pemunculannya sangat cepat sehingga harus diulang-ulang dan khalayak sasaran
kurang terseleksi.
4) Outdoor (Papan Reklame)
Iklan outdoor merupakan media iklan yang efektif untuk iklan lokal. Oleh
karena itu dapat mencapai hampir semua penduduk, cara ini cocok sekali untuk
hampir semua produk konsumen yang dapat dipakai yang memerlukan keterangan
penjualan singkat.
5) Radio
Radio merupakan media iklan yang bersifat massa, memberikan seleksi
geografis dan demografi yang tinggi, serta biaya per prospek yang rendah. Namun
35
radio hanya menyajikan audio/suara saja dan pemunculannya sangat cepat
sehingga kurang menarik perhatian.
2) Personal Selling
“Personal selling is oral presentation in a conversation with one or more
prospective purchaser for the purpose of making sales”.: (Kotler, 1991)
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa penjualan pribadi adalah suatu
bentuk penyajian lisan dalam bentuk percakapan antara satu lebih calon pembeli
dengan tujuan untuk melakukan penjualan. Penjualan pribadi adalah bentuk
komunikasi antar individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan,
mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli produk atau jasa
perusahaan.30
Personal selling adalah bentuk penjualan tatap muka atau pribadi anatara
penjual dan pembelinya secara bersamaan. Penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan
melakukan penjualan.31
Personal selling memiliki tujuan:
Menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan.
Proses personal selling:
a) 1.Persiapan sebelum penjualan (tenaga penjualan, product knowledge,
b) pasar yang dituju, teknik penjualan).
c) Penentuan lokasi pembelian yang potensial
d) Pendekatan pendahuluan (survey produk dan kebutuhan)
30
31
Terence A Shimp, Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta, hal 5
Philip Kotler, Op.Cit., 242.
36
e) After sales service (pelayanan sesudah penjualan)
Alat-alat personal selling diantaranya: presentasi penjualan, program
intensif,dll.
Elemen-elemen dalam penjualan secara langsung, yaitu :
a. Berhadapan langsung secara pribadi atau tatap muka.
b. Pemupukan hubungan yang dapat menimbulkan keakraban dan terjalinnya
yang erat.
c. Tanggapan atau respon yang timbul secara langsung terlihat.32
Menurut Kotler (1991), penjualan pribadi mempunyai tiga sifat khusus, yaitu:
(1) Personal Confrontation.
Penjualan pribadi menyangkut suatu hubungan yang hidup langsung dan
interaktif antara dua pihak atau lebih. Masing-masing pihak dapat mempelajari
kebutuhan dan karakteristik masing-masing dari dekat dan langsung mengadakan
penyesuaian-penyesuaian.
(2) Cultivation
Penjualan pribadi memungkinkan terjadinya segala bentuk hubungan dari
jual beli murni sampai pada hubungan persahabatan yang mendalam. Tenaga
penjual yang efektif biasanya akan berusaha membina hubungan jangka panjang
dengan para langganan.
(3) Response
Penjualan pribadi membuat si pembeli merasa berhutang budi karena
mendengarkan keterangan-keterangan sipenjual, sehingga sipembeli merasa perlu
memperhatikan atau memberi tanggapan.
32
Philip Kotler, Op.Cit., 266.
37
Walaupun penggunaan tenaga penjual memungkinkan suatu perusahaan
untuk mencapai pasar dengan pemborosan usaha yang minimum, namun biaya
untuk mengembangkan dan menjalankan suatu armada penjualan sangat mahal.
3) Sales Promotion
“Sales promotion is short term intensive to encourage purchase or sale of a
product or service.”(Kotler, 1991)
Promosi penjualan merupakan suatu cara intensif jangka pendek untuk
merangsang pembelian atas suatu produk atau jasa.
Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba
merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya
pembelian dalam waktu yang singkat.33 Promosi penjualan terdiri dari beberapa
alat promosi yang ditujukan untuk jangka pendek untuk membangkitkan atau
menimbulkan minat pembeli dari masyarakat. Hal ini ditujukan untuk mencapai
target perusahaan.
Alat-alat dari promosi penjualan diantaranya:
a. Potongan Harga
Potongan harga adalah pengurangan harga produk dari harga normal
dalam periode tertentu. Potongan harga pada umumnya dipakai untuk mendorong
penggunaan produk baru, untuk membujuk pengguna lama agar membeli lebih
banyak, atau untuk menyakinkan pengguna untuk mencoba produk yang telah
lama ada.
Pada prakteknya di Indonesia, potongan harga umumnya diberikan pada
item-item produk yang sudah out-of-date, atau item produk yang tidak laku. Pada
33
Terence A Shimp, Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta, hal 6
38
retailer-retailer, pemberian potongan harga dimaksudkan untuk mencapai target
penjualan. Potongan harga ini bukan berasal dari retailer, tetapi berasal dari
penjual merek yang dijual di retailer tertentu.34
b. Kupon
Istilah kupon maknanya sama dengan voucer. Kedua-duanya merupakan
tanda bukti utang yang diberikan oleh produsen. Artinya pada kupon atau voucer
tersebut produsen menyatakan punya hutang sejumlah tertentu dan akan dibayar
jika konsumen membeli produk yang ditawarkannya. Pengguna kupon ini
memiliki banyak variasi. Kupon belanja yang diberikan tidak hanya bisa
digunakan untuk membeli item produk yang sama, tetapi juga bisa digunakan
untuk membeli item produk lain, bahkan ditempat lain.
c.
Kontes dan Undian
Kontes adalah jenis promosi penjualan yang sering dipakai oleh pemasar.
Prakteknya, beberapa peserta harus menyelesaikan tugas tertentu. Undian, kuis
atau permainan merupakan salah satu cara promosi yang juga sering dipakai oleh
para pemasar. Seringkali kuis dilakukan bersamaan dengan acara yang disponsori
oleh produk tertentu. Sementara itu undian sering dilakukan melalui surat.
Kontes dan undian/kuis yang baik biasanya menghasilkan tingkat
keterlibatan yang tinggi dari konsumen. Dengan kelebihan tersebut, kontes dan
undian atau kuis sering kali dipakai oleh pemasar dalam mengkomunikasikan
produknya.
34
Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, hal 303
39
d. Pemberian Premium
Pemberian premium yaitu pemberian imbalan yang berwujud dari pemasar
karena pengguna produk atau mengunjungi tempat penjualan. Pemberian imbalan
tersebut bisa secara langsung atau tidak langsung.35
Terdapat empat tipe pemberian secara langsung:
1. Store premium
Memberikan hadiah pada konsumen ditempat Dimana konsumen membeli
barang.
2. In-pack
Memasukkan hadiah dalam kemasan sejak dari pabrik.
3. On-packs
Menempatkan hadiah diluar kemasan dari pabrik.
4. Container premium
Kemasan itu sendiri sebagai premium.
Pemberian secara tidak lansung biasanya menggunakan surat. Misalnya
dengan memberikan tanda bukti pembelian kepada pihak produsen. Satu
keunggulan premium adalah kemampuannya dalam mendorong kampanye iklan
atau citra merek.
e. Sampel Gratis
Pemberian sample gratis merupakan cara yang paling mudah agar
konsumen potensial mempunyai pengalaman atas penggunaan produk yang
ditawarkan. Biasanya perusahaan yang meluncurkan produk baru yang sering
menggunakan teknik pemberian sample gratis.
35
Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, hal 304
40
Dalam pelaksanaannya, promosi penjualan tidak dilakukan melalui mediamedia tertentu tetapi biasanya dilakukan ditempat-tempat penjualan, sehingga
dapat mempengaruhi konsumen secara langsung.
Menurut Marki, promosi penjualan mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
1.
Meningkatkan tanggapan pembelian oleh konsumen akhir.
2.
Meningkatkan usaha-usaha dan intensitas penjualan oleh para reseller dan
tenaga penjual.
Untuk memenuhi kedua tujuan diatas, menurut Kotler (1991) dapat
digunakan tiga peralatan promosi penjualan, yaitu :
1.
Consumer Promotion
Yaitu peralatan-peralatan promosi penjualan yang ditijukan kepada
konsumen akhir dengan tujuan untuk mendorong konsumen lebih banyak
menggunakan dan membeli produk dalam unit yang lebih besar serta menarik
pembeli dari merek lain yang bersaing.
2.
Trade Promotion
Yaitu peralatan-peralatan promosi penjualan yang diarahkan kepada para
pedagang perantara. Pedagang perantara sangat memperhatikan hasil penjualan
yang akan diperolehnya dari keikutsertaannya pada suatu usaha penjualan
tertentu, oleh karena itu promosi penjualan harus diarahkan kepada penyajian
keuntungan kepada pedagang perantara tesebut dengan meyakinkan.
3.
Sales Force Promotion
Yaitu peralatan-peralatan promosi penjualan yang diarahkan kepada para
tenaga penjual perusahaan.
41
4) Publicity
“Publicity in variety of programs designed to improve maintain or protect a
company product image.”(Kotler, 1991)
Menurut Assauri, pengertian publisitas adalah publisitas merupakan usaha
untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non personal dengan
membuat , baik yang berupa berita yang bersifat komersial tentang produk
tersebut didalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang
disiarkan dalam media tersebut.
Jadi publisitas adalah pengarahan bukan pribadi untuk merangsang
permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit usaha melalui suatu
pemasangan berita yang bersifat komersial tentang produk, jasa atau untuk
mendapatkan penyajian yang menguntungkan tanpa langsung dibayar oleh pihak
perusahaan atau sponsor. Produsen tidak dikenakan biaya atas publisitas yang
diperolehnya, namun untuk mendapatkan publisitas yang baik, produsen harus
mengeluarkan dana yang cukup besar.
Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus :36
a. Kredibilitas yang tinggi
Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan
dengan iklan.
36
Philip Kotler, Op.Cit., 224.
42
b. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli lebih
sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.
c. Dramatisasi
Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan
untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Kotler dan Fox (1995) mengidentifikasi alat-alat hubungan masyarakat adalah :37
a. Written Material
Organisasi
secara
ektensif
menggunakan
material
tertulis
untuk
berkomunikasi dengan publik, seperti laporan tahunan, catalog, majalah
karyawan, majalah alumni, poster, pamlet merupakan peralatan material yang
sering digunakan.
b. Audiovisual Material and Software
Pada masa lalu, organisasi membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan
mengirimkan brosur keberbagai kelompok masyarakat untuk menyebarkan
informasi.
c. Instutional – Identity Media
Dalam masyarakat yang tingkat kompetesinya tinggi, organisasi harus
bersaing untuk mendapatkan perhatian publik, seperti logo, alat-alat tulis, catalog,
brosur, kartu nama, bangunan seragam dan lain-lain.
37
Sutisna, Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), hal. 329.
43
d. News
Menciptakan berita yang memberikan keuntungan pada organisasi,
merupakan alat hubungan masyarakat yang penting. Penciptaan berita yang
menarik dan jujur akan meningkatkan citra organisasi.
e. Event
Organisasi dapat memunculkan hal yang layak dijadikan berita dengan
menciptakan
peristiwa-peristiwa
yang
menarik
perhatian
bagi
pasar
sasaran.peristiwa tersebut misalnya mengadakan konferensi pers dengan
menghadirkan pembicara tamu yang sudah terkenal sebagai figur masyarakat.
f. Speeches
Alat hubungan masyarakat yang lai yaitu pihak organisasi menjadi nara
sumber dalam diskusi ditelevisi atau radio.
g. Telephone Information Service
Jenis hubungan masyarakat, seperti ini dilakukan dengan menyediakan
saluran telepon yang bebas pulsa yang digunakan untuk kepentingan para peminat
atau pihak yang berkepentingan dengan produk yang ditawarkan organisasi.
h. Personal Contact
Hubungan masyarakat ini melibatkan kontak antar kelompok baik yang
ada di dalam organisasi ataupun diluar organisasi. Kelompok-kelompok itu
misalnya dosen, mahasiswa, karyawan administrasi, alumni dan orang tua
mahasiswa.
5) Direct Marketing
Penjualan langsung merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya
kegiatan-kegiatan perdagangan melaui pos, terlepas dari medium yang digunakan
44
untuk penawaran produknya. Konsekuensinya direct marketing tidak terbatas
untuk pemasaran secara langsung saja (tanpa took atau tempat penjualan secara
fisik),
pedagang
eceran
juga
dapat
memanfaatkannya
untuk
menarik
pembelinya.38
Direct Marketing adalah system pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
terukur dan transaksi disembarang lokasi.39
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung, surat langsung,
pemasaran lewat telepon, pemasaran elektronik, dan sebagainya, semuanya
memiliki empat karakteristik pemasaran langsung, adalah :40
a. Nonpublik
Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
b. Disesuaikan
Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju.
c. Terbaru
Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang.
d. Interaktif
Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.
38
Frank Jefkins, Op.Cit., 190.
Fandy Tjiptono, Op.Cit., 232.
40
Philip Kotler, Op.Cit., 224-225.
39
45
Berikut ini flatform komunikasi dari masing-masing elemen bauran
promosi :41
Tabel 2.1
Flatform Komunikasi dari Elemen Bauran Promosi
Periklanan
Promosi
Penjualan
Hubungan
Masyarakat
Penjualan
Tatap Muka
Pemasaran
Langsung
Iklan dimedia cetak
Kontes,
Press kits,
Presentasi penjualan,
Katalog,
dan
permainan,
Pidato,
Rapat Penjualan,
Surat,
Kemasan,
undian, lotre.
Seminar,
Program Insentif,
Telemarketing,
Gambar bergerak,
Hadiah,
Laporan tahunan,
Pemberian sample,
Elektronic shopping,
Brosur dan buklet,
Pameran,
Donasi dan amal,
Contoh : Pameran
TV shopping,
Poster dan leflet,
Eksibisi,
Sponsorship,
Perdagangan.
Fax mail,
Direktori,
Demonstrasi,
Publikasi,
E-mail,
Billboard, Display,
Kupon,
Relasi komunitas,
Voice Mail.
Material audiovisual,
Rabat,
Lobi,
Logo dan symbol,
Pembiayaan
Media identitas,
Videotape.
berbunga rendah,
Majalah
Hiburan.
,Peristiwa.
elektronik,
perusahaan
Sumber : Sutisna SE, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, 2001.
Dalam kegiatan promosi surat kabar harus mengetahui bauran promosi apa
yang dapat digunakan secara efektif di dalam prakteknya terlebih dahulu memilih
baru kemudian menentukan media yang haruh dipakai.
Di bawah ini adalah daftar mengenai bauran promosi yang penting yang
dapat dipakai untuk membangun suatu program penjualan yang efektif.42
a. Iklan
b. Kewiraniagaan (Personal Selling)
1.Promosi Konsumen.
c. Hadiah
41
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2001), hal. 268.
42
Prof. S.H. Rewoldt, Prof. J.D. Scott, Prof. M.R. Warshaw, Strategi Promosi Pemasaran, Rineka
Cipta, Hal: 5
46
d. Perlombaan
e. Penawaran kombinasi
1. Metode yang bertujuan merangsang iklan dan promosi dealer.
2. Pameran dan eksebisi
3. Resiprositas
4. Jaminan dan servis
5. Penawaran kompetitif.
Walau alat promosi penjualan-kupon, kontes, premium, dan sejenisnyasangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda :43
a. Komunikasi
Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi
yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk.
b. Insentif
Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c. Ajakan
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian
sekarang.
Promosi Pada Surat Kabar.
Dalam hal ini perusahaan biasa mengidentifikasikan promosi adalah suatu
kegiatan
penyampaian
pesan
yang
dilakukan
pada
perusahaan
menginformasikan produknya pada konsumen dengan tujuan tertentu.
43
Philip Kotler, Op.Cit., hal. 224.
dalam
47
Promosi pada surat kabar biasa dilakukan untuk menyadarkan khalayak
mengenai keberadaan produk ini, sekaligus memperkenalkan surat kabar kepada
masyarakat sebagai informasi yang menarik dan bermanfaat. Tujuan surat kabar
dalam melakukan promosinya, yaitu:
a. Memperkenalkan dan menjual isi dan informasi yang dihasilkan agar surat
kabar dapat menghadapi informasi global dan pasar yang semakin kompetitif
dan semakin kompleks sifatnya.
b. Menjual goodwill image idea yang baik tentang perusahaan surat kabar yang
bersangkutan.44
Jadi pada dasarnya aktivitas promosi adalah suatu kegiatan komunikasi
untuk menyakinkan dan mengingat masyarakat dalam pemasaran tentang produk
dan jasa serta manfaat yang kita tawarkan untuk keuntungan dan kemudahan
mereka, sekaligus membangun citra yang baik profitabilitas bagi perusahaan yang
bersangkutan. Tentu saja yang akan diterapkan dalam kegiatannya adalah bauran
promosi itu sendiri.45 Hal ini akan membantu kita dalam merencanakan suatu
kegiatan promosi yang efektif. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi
selalu melalui masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.46
Promosi menimbulkan kesadaran mempengaruhi sikap-sikap agar segera
memberikan reaksi. Dalam hubungan ini pembaca/calon pembaca harus
disadarkan tentang adanya informasi tentang produk serta keuntungan yang bakal
diperolehnya.
44
Prof. S.H. Rewoldt, Prof. J.D. Scott, Prof. M.R. Warshaw, Strategi Promosi Pemasaran, Rineka
Cipta, Hal: 40
45
Ibid.
46
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi kelima, Jilid satu, Erlangga 1991, hal 64
48
Hal inilah yang menimbulkan harapan serta dorongan pihak perusahaan
untuk memberikan pelayanan khusus dan menuntun mereka menjadi lebih senang
sebagai pembaca. Yaitu melalui kegiatan promosi, bagaimanapun sasaran promosi
harus jelas dinyatakan, sehingga menjadi pedoman yang pantas didalam
perencanaan menentukan suatu standar yang ingin dicapai.
Seperti uraian di atas bahwa tujuan kegiatan promosi adalah salah satunya
memperkenalkan dan menjual jasa produk yang dihasilkan. Tentu saja hal ini
disebabkan adanya perubahan lingkungan pasar, lingkungan persaingan teknologi
yang mampu menghasilkan berbagai produk menyebabkan banyak perusahaan
berorientasi pada langganan. Bagi suatu pasar yang masih menyediakan produk
yang terbatas langka, sehingga langganan tidak mempunyai banyak pilihan dan
terpaksa harus suatu produk untuk memenuhi kebutuhan, maka orientasi
langganan atau promosi tidak terlalu merupakan kebutuhan yang relevan.
Tetapi kenyataan bahwa media surat kabar dari segi jumlah maupun mutu
semakin luas tersedia dalam pasar. Dengan demikian maka bagi pihak perusahaan
itu sendiri untuk menghadapi tingkat persaingan dalam pemasaran produk
memerlukan promosi sebagai alat untuk menciptakan dan mempertahankan
langganan. Bagi pihak perusahaan yang mampu menjalankan strategi promosi
yang tangguh, maka akan dapat merasakan pengaruh promosi tersebut bagi
kebaikan dan perkembangan usahanya.
Pengaruh Promosi Terhadap Perkembangan Produk adalah :
a) Memberikan rangsangan bagi perusahaan untuk berusaha lebih giat untuk
keberhasilan pemasaran produk karena merasa telah mengeluarkan biaya
promosi yang tidak sedikit.
49
b) Dapat memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk surat kabar
yang dipromosikan itu mempunyai keunggulan tertentu dibanding produk
pesaing lain, sehingga mereka tetap memiliki produk kita tersebut. Hal ini
dapat mempertahankan pembaca/konsumen dan menciptakan pembaca baru.
c) Dapat memperluas pasar yang dimiliki, mempromosikan produk baru dapat
meningkatkan media promosi yang bersifat lokal menjadi promosi yang
bersifat nasional/internasional, dengan sendirinya hal ini menyebabkan
perluasan pasar.
d) Dapat merangsang peningkatan jumlah permintaan produk/surat kabar.
Perbaikan produk yang ditawarkan, peningkatan pelayanan akan mendorong
pembaca/calon pembaca untuk berpeluang memilih produk yang kita tawarkan
sebagai pilihan utama. Hal ini tentu saja akan meningkatkan permintaan akan
produk.
e) Dapat mengatasi tingkat persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang
ini. Strategi promosi/pemasaran tidak dapat dihindarkan lagi, untuk dapat
hidup maju dan berkembang tidak ada pilihan lain selain turut serta dalam
kancah persaingan. Promosi sebagai alat untuk menjawab tantangan
persaingan.
Perencanaan kegiatan promosi meliputi analisis SWOT (Strengths,
Weaknees, Opportunity, Treaths), untuk menentukan sasaran pemasaran yang
tepat dapat menggunakan konsep pemasaran seperti model STP (segmentation,
targeting, positioning). Untuk membuat suatu strategi promosi agar dapat berjalan
efektif dan efisien maka perlu digunakan bauran promosi ( promotion mix ).
50
a. Analisa SWOT
Keberhasilan suatu promosi sangat ditentukan pada seberapa besar
mengikuti perubahan lingkungan, persaingan dan situasi organisasi dan analisis
SWOT sangat berguna untuk mengatasi masalah – masalah tersebut. Dengan
analisis SWOT ini kita cepat dapat mengetahui gambaran kongkrit dimana kita
berada dan peluang serta ancaman apa yang ada. Dengan demikian kita mampu
menyiapkan terapi atau jalan keluar lebih rasional dan lugas dalam
menghadapinya. Dengan kata lain daftar SWOT yang sistematis sangat penting
dalam menentukan langkah–langkah perencanaan selanjutnya. Menurut Marbun,
SH (1996) pemanfaatan analisis SWOT biasanya dirumuskan dalam satu standar
rumusan sebagai berikut :47 manfaatkanlah O (peluang) seluas – luasnya,
waspadalah dan berjaga – jaga terhadap T (ancaman), tempuhlah segala upaya
mengatasi W (kelemahan) dan pupuklah atau bina terus menerus S (kekuatan)
anda. Atau dengan kata lain, dapat juga dirumuskan sebagai berikut:48
1. Strengths. Merupakan keunggulan produk yang akan dipromosikan.
2. Weaknees. Kelemahan atau kekurangan produk yang dijadikan sebagai
bahan guna mensiasati strategi komunikasi pemasaran produk.
3. Opportunity. Tujuan dari strategi komunikasi pemasaran produk,
diharapkan tujuan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan pembelian
produk
4. Treaths. Berupa ancaman dari pesaing produk
47
SW Henny, Rumondor Alexander. Managemen Media Massa. Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004. Hal. 9.4
48
SW Henny, Rumondor Alexander. Managemen Media Massa. Jakarta : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004. hal 94
51
b. Analisis STP
Menurut Philip Kotler, pemasaran sasaran mengharuskan pemasar
melakukan tiga langkah utama, yaitu :49
1. Segmentasi pasar, yaitu mengidentifikasikan dan membentuk kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin meminta produk dan bauran
pemasaran tersendiri.
2. Penetapan pasar sasaran, yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki.
3. Penetapan posisi di pasar, yaitu membentuk dan mengkomunikasikan
manfaat utama yang membedakan produk dalam pasar.
Langkah terakhir dalam proses promosi adalah melaksanakan dan
mengendalikan rencana promosi. Suatu perencanaan tidak akan berarti kecuali
jika rencana itu dilaksanakan, oleh karena itu perusahaan harus merancang
organisasi pemasaran yang mampu melaksanakan rencana promosi tersebut.50
Pelaksanaan promosi adalah proses yang mengubah rencana promosi
menjadi usaha atau tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan
sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang dinyatakan oleh rencana
tersebut. Strategi menunjuk pada apa dan mengapa aktivitas pemasaran,
sedangkan pelaksanaanya menunjukkan siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
Pelaksanaan promosi berkaitan erat dalam satu lapisan, strategi yang
menempatkan tugas-tugas pelaksanaan tertentu dilapisan bawah.51
49
Kotler, Philip. Marketing Manajemen 2. New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1997, Hal. 221
Philip Kotler, Ibid., 97.
51
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Dua, Erlangga, 1995, hal. 417.
50
52
Sedangkan pengendalian adalah menguraikan sistem pengawasan atas
realisasi yang dibandingkan dengan rencana.52 Tujuan pengendalian adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, keuntungan dan tujuantujuan yang lain sudah ditetapkan pada perencanaan.
Oleh sebab itu karena kegiatan promosi dirasa sangat membantu
kelancaran pemasaran produk bagi perusahaan sebaliknya mengabaikan kegiatankegiatan promosi dapat mengakibatkan produk dan jasa surat kabar lenyap dari
ingatan para pembaca/calon pembaca dan akan digantikan oleh produk dan jasa
lain yang lebih agresif dalam kegiatan promosi ini.
52
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Satu, Erlangga, 1993, hal. 100.
Bab III
Metodelogi Penelitian
3.1.
Sifat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Hal ini digunakan untuk menganalisa secara
langsung proses perencanaan strategi promosi atau biasa disebut proses encoding
dengan berdasarkan pengumpulan data dari pihak yang terkait. Untuk pencarian
data yang dibutuhkan penulis langsung bertatap muka atau terjun langsung ke
lapangan serta mencari tahu segala informasi dan berkomunikasi melalui internet.
Penelitian deskriptif menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan teori atau mengidentifikasikan pertanyaan untuk diteliti lebih
lanjut karena metode penelitian deskriptif tidak bertujuan menguji teori43.
Hal lain yang menjadi ciri dari metode ini kegiatannya yang
menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah, peneliti berfungsi sebagai
pengamat untuk mengamati gejala dan mencatatnya pada buku observasi dengan
mempergunakan
kategori-kategori
yang
diciptakannya.
Sehingga
dalam
melakukan penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisa secara langsung
proses aktivitas promosi berdasarkan pengumpulan data dari pihak yang terkait44.
43
Drs Wawan Ruswanto dkk. Penelitian Media Komunikasi. PT. Universitas Terbuka, Jakarta
1995, hal: 23.
44
Ibid
53
54
3.2.
Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam meneliti seluruh
aktivitas promosi di surat kabar Bisnis Indonesia adalah dengan menggunakan
Studi kasus (case study). Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih
cocok bila pokok pernyataan suatu penelitian berkenaan dengan How dan why.45
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau lukisan secara
sistematis, actual dan akurat tentang mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penulis meneliti fakta dari perusahaan
dan juga mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Bisnis Indonesia dengan mengacu pada teori-teori, khususnya
mengenai tentang suatu kegiatan promosi.
3.3.
Nara Sumber (Subyek Penelitian)
Penentuan nara sumber dipilih melaui orang-orang yang memiliki
kapabilitas untuk menjelaskan masalah-masalah yang diteliti.
Nara sumber pada penelitian ini adalah:
1. Ibu Marygold Maitimoe, selaku General Manager pemasaran Surat Kabar
Bisnis Indonesia.
2. Ibrahim Syah, selaku Manajer Promosi Surat Kabar Bisnis Indonesia.
3. Ricky Adityo, selaku Ast. Manager Promosi Surat Kabar Bisnis Indonesia.
45
Robert K.yin, Studi Kasus Desain dan Metodei, cetakan ketiga. PT.Raja Grafindo Persada.
Hal.1.
55
3.4.
Teknik Pengumpulan data
Dalam mendukung keperluan analisis penelitian ini melakukan dua macam
data, jenis-jenis data yang akan dianalisa yaitu:

Data Primer
Yaitu data pokok yang didapat dari hasil wawancara langsung kepada obyek
yang akan diteliti. Data ini yang akan dikumpulkan dan diolah oleh penulis untuk
pembahasan pokok permasalahan46. Dalam hal ini data yang menjadi data primer
berasal dari Surat Kabar Bisnis Indonesia.

Data Sekunder
Yaitu data yang didapat dari berbagai pustaka atau pendapat para ahli yang
dapat dijadikan sebagai penunjang data primer47. Data sekunder ini didapat
dengan cara mencari diperpustakaan, ataupun melalui media internet pada situssitus lain atau situs resmi bisnis Indonesia online di www.bisnis.com yang
dikunjungi, ataupun media lainnya.
Data yang diperoleh akan diolah langsung oleh penulis dengan cara
membandingkan pada referensi yang didapat. Setelah itu data tersebut akan ditarik
kesimpulan lalu ditulis kedalam bab pembahasan.
3.5.
Definisi Konsep
1. Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
dan kemudian mereka menjadi loyal terhadap produk tersebut.
46
47
Robert K Yin, op. Cit, hal.108
Robert K Yin, op. Cit, hal.109
56
2. Aktivitas Promosi adalah hal yang berkaitan dengan:
a) Perencanaan; berkaitan tentang menganalisa STP dan analisa SWOT
b) Pelaksanaan;
mengenai
tentang
penggunaan
media
promosi
yang
didalamnya meliputi bauran promosi.
c) Pengendalian; bagaimana mengatur tentang proses kegiatan promosi itu
sendiri secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
3. Promosi Pada Surat Kabar biasa dilakukan untuk menyadarkan khalayak
mengenai keberadaan produk ini, sekaligus memperkenalkan surat kabar
kepada masyarakat sebagai informasi yang menarik dan bermanfaat.
3.6.
Fokus Penelitian
Adapun Fokus Penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Analisis SWOT
Menganalisa gambaran kongkrit dimana kita berada dan peluang serta
ancaman apa yang akan dihadapi oleh surat kabar Bisnis Indonesia.
2. Analisis STP
Menganalisa kelompok - kelompok konsumen dan mengelompokkan
konsumen yang mempunyai kesamaan kebutuhan dan keinginan kedalam
suatu kelompok tertentu.
3. Alat – alat Promosi Yang Dipergunakan
Menganalisa alat-alat promosi yang digunakan surat kabar Bisnis Indonesia
dalam melaksanakan kegiatan promosi, yaitu: Periklanan, Promosi Penjualan,
Pemasaran Langsung, Penjualan Tatap Muka, dan Hubungan Masyarakat.
57
3.7.
Tehnik Analisis Data
Tujuan analisis dalam penelitian adalah penyempitan dan membatasi
penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan
lebih berarti. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada objek penelitian.
Teknik analisa data pada penelitian ini adalah dengan memperoleh data
dan fakta yang dikumpulkan dengan cara wawancara secara mendalam (indepth
interview), menurut Prof. Robert mengatakan bagi penelitian studi kasus,
wawancara memang merupakan sumber informasi yang essensial bagi studi kasus.
Maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu Aktivitas Promosi Surat Kabar Bisnis
Indonesia Periode 2008.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Surat Kabar Bisnis Indonesia
Surat Kabar Harian Bisnis Indonsia di terbitkan oleh PT. Jurnalindo
Aksara Grafika (PT. JAG) sejak tanggal 14 Desember 1985. Harian Bisnis
Indoneia dengan motto Referensi Bisnis Terpercaya terus berupaya menyajikan
informasi yang aktual, akurat, seimbang, tajam, jernih dan bertanggung jawab
yang didukung oleh sikap pribadi yang memiliki integritas, komitmen, disiplin,
jujur, dan tangguh untuk menghasilkan produk terpercaya.
PT. Jurnalindo Aksara Grafika sendiri didirikan pada tanggal 11 Juni 1985
berdasarkan akte Notaris Hobro Purwanto SH No. 6 tanggal 11 Juni 198558. Para
pemegang sahamnya adalah:
1. Ir. Ciputra
2. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono
3. Hj. Juliah Sukamdani
4. Soebronto Laras
5. Eric Samola, SH.
Modal dasar perusahaan sebesar Rp. 4.000.000.000,-. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Penerangan RI No. 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, tanggal
4 Desember 1985, perusahaan diberi izin untuk menerbitkan Harian Bisnis
Indonesia sebanyak tujuh kali seminggu. Penerbitan ini dikhususkan dalam bidang
58
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
58
59
ekonomi dan Bisnis. Penerbitan perdana harian ini dilaksanakan pada tanggal 14
Desember 1985, mulai dari volume penjualan nol pada hari itu. Pada bulan
berikutnya volume penjualan sesuai jumlah permintaan konsumen pembaca telah
mencapai 6400 eksemplar. Kini menurut data terakhir, jumlah volume penjualan
rata-rata perbulan Koran ini telah mencapai 85.00 eksemplar sesuai permintaan
konsumen dan volume cetak Koran ini adalah sebesar 93.000 eksemplar.
Kelebihan cetak adalah sebagai sarana promosi dan arsip.
Pada mulanya PT. Jurnalindo Aksara Grafika beralamat di Jalan Kramat
V/8 Jakarta Pusat dengan mengontrak rumah. Tetapi setelah perusahaan Semakin
berkembang, pada akhir tahun 1990 kantor PT. Jurnalindo Aksara Grafika
berpindah alamat kegedung Wisma Bisnis Indonesia Lantai 5 dan 6 di Jalan
Let.Jend. S. Parman Kav. 12, Jakarta Barat. Perusahaan mengadakan kerja sama
dengan percetakan PT. Temprint di Jalan Palmerah No. 8 Jakarta Barat untuk
mencetak produk-produk perusahaan.
Perjalanan PT. Jurnalindo Aksara Grafika Terus berlanjut mengikuti irama
perekonomian nasional dan memasuki usia ke-20, akhirnya mulai 1 Januari 2005
kantor PT. Jurnalindo Aksara Grafika menempati gedung baru yaitu Wisma
Bisnis Indonesia Lantai 5-8 Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12A Jakarta Pusat
1022059.
Kini PT. Jurnalindo Aksara Grafika telah berkembang dengan sejumlah
anak perusahaan yang mencakup produk penyedia jasa informasi cetak dan
broadcasting, serta perusahaan percetakan. Mereka yang tergabung dalam PT.
Jurnalindo Aksara Grafika meliputi: Bisnis Indonesia, Solopos, Monitor Depok,
59
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
60
Tabloid Tren Digital, Tabloid Bisnis Uang, Percetakan PT. Aksara Grafika
Pratama, Percetakan PT. Solo Grafika Utama, Bisnis.com, Pusat Data dan Analisa
(PDA)Bisnis serta Solopos FM.
4.2.
Visi, Misi, Surat Kabar Bisnis Indonesia
4.2.1. Visi
Menjadi penyelenggara media informasi dan multimedia yang terpercaya
dalam kerangka ikut mencerdaskan bangsa.
4.2.2. Misi
Menghasilkan informasi yang terpercaya, memberikan pelayanan yang prima,
menepati komitmen dan dikelola oleh sumber daya manusia yang professional dan
handal.
4.2.3. Struktur Organisasi Surat Kabar Bisnis Indonesia
Bagan 4.3
Struktur Organisasi Bisnis Indonesia
61
Struktur organisasi kepengurusan Surat Kabar Bisnis Indonesia dipimpin oleh
Dewan Direksi yaitu berupa para pemegang saham dari Surat Kabar Bisnis
Indonesia antara lain ; Ir. Ciputra, H. Sukamdani Sahid Gitosardjono, Hj. Juliah
Sukamdani, Soebronto Laras, Eric Samola, SH.. Yang dimana Dewan Direksi
tersebut ditetapkan atau ditunjuk berdasarkan hasil dari rapat umum pemegang
saham.
Dewan Direksi bertanggung jawab penuh terhadap organisasi perusahaan
secara umum. Dalam tugasnya mengatur organisasi perusahaan secara umum,
Dewan Direksi dibantu oleh Dewan Manajemen yang terdiri dari :
1. Pemimpin Redaksi
Bertanggung jawab atas kerja jajaran tim redaksi mulai dari penentuan
materi berita, proses produksi, sampai jadi berbentuk koran.
2. G.M Keuangan dan Administrasi
Bertanggung jawab atas segala yang berkaitan dengan keuangan baik
itu biaya pengeluaran, gaji karyawan, maupun pendapatan yang
didapat oleh Surat Kabar Bisnis Indonesia.
3. G.M Marketing
Memimpin Promotion Departement, Adevertising Departement and
Circulation Departement untuk mencapai sasaran kerja yang sudah
ditetapkan Board of Director.
G.M Marketing di Surat Kabar Bisnis Indonesia dibantu oleh beberapa
Manager, yang antara lain :
62

Manager Sirkulasi bertugas Memimpin Circulation Departement
untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan per tahun.

Manager Iklan bertugas Memimpin Advertising Departement
untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan per tahun.

Manager Promosi bertugas Memimpin Promotion Departement
untuk
mendukung
promosi
perusahaan
untuk
mendukung
tercapainya target perusahaan.
4.2.4. Jenis Kegiatan Usaha
Jenis kegiatan usaha perusahaan adalah dalam bidang penjualan jasa
informasi dengan bentuk penerbitan dan media On-line, yaitu memproses berita
aktual menjadi barang cetakan yang dapat dibaca oleh konsumen. Berita aktual
yang diproses dikhususkan pada berita ekonomi dan bisnis. Harian Bisnis
Indonesia adalah media massa cetak yang terbit setiap pagi hari (tujuh kali
seminggu) termasuk hari Minggu kecuali hari-hari libur nasional. Bidang usaha
terkait lain yang belum dimasuki adalah bidang Percetakan Komersial, Penerbitan
buku, Majalah, Radio dan Konsultan Teknologi Informasi.
Harian Bisnis Indonesia adalah kepala kelompok, yang juga termasuk didalamnya
adalah PT. Aksara Grafika Pratama (Percetakan dan Penerbit), Monitor Depok,
PT. Solo Grafika Utama (Percetakan), Solopos (Surat Kabar Daerah), Solopos Fm
(Siaran Radio Daerah), Tabloid Arena, Majalah Trend Digital, Tabloid Uang,
Bisnis Indonesia. com60.
60
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
63
4.2.5. Bentuk fisik Surat Kabar Bisnis Indonesia
1. Terbit dengan 16 halaman pada setiap hari Senin s/d Jum`at, dan pada hari
Sabtu serta Minggu terbit 12 halaman.
2. Panjang dan Lebar adalah 580 mm x 420 mm.
3. Warna cetakan adalah hitam putih, kecuali jika pemasang iklan menghendaki
iklan berwarna.
4. Metode cetakan, offset.
5. Jenis kertas adalah kertas koran warna putih.
6. Harga Rp. 4.500,Referensi Bisnis Terpercaya menjadi sumber informasi dan rujukan yang
terpercaya dan handal bagi para pelaku Bisnis.
-
Memiliki kekhasan secara intelektual dan konseptual
-
Memelihara mutu dan kaidah bahasa baku
-
Menampilkan kesegaran dan kreatifitas dalam pemberitaan, dengan
memperhatikan kode etik jurnalistik.
-
Menyajikan pemberitaan yang bebas kesalahan dan fakta yang akurat
-
Cek dan ricek atas tiap informasi sensitive kepada nara sumber
Format isi atau rubrik Surat Kabar Bisnis Indonesia terdiri atas :
1. Profil media
2. Halaman Utama
 Ekonomi Makro (Macro Economy)
 Ekonomi Global (Global Economy)
 Perdagangan (Commerce)
 Jasa dan Transportasi (Transportation & Service)
64
 Oasis
 Opini (Opinion)
 Umum (General)
3.
Bursa dan Finansial
 Bursa (Stock Exchange)
 Perbankan (Banking)
 Pembiayaan / Asuransi (Insurance / Leasing)
 Tabel Bursa (Stock Exchange Table)
 Klasifikasi (Classified)
 Tematik (Theme Page)
 Valuta & Komoditas (Comodity & Currency)
4. Teknologi Informasi
 Teknologi Informasi (Information Technology)
 Properti (Property)
 Agribisnis (Agribusiness)
 Energi (Energy)
 Ritel & UMKM (Ritail & Micro Finance)
 Manufaktur (Manufacture)
 Otomotif
5.
Rubrik-rubrik khusus (Suplemen) seperti Rubrik manajemen dan ada yang
disebut sebagai Special Issue yang terdiri dari berbagai artikel dengan tema
pilihan berdasarkan pengamatan dan analisa baik terhadap kebutuhan pembaca
Bisnis Indonesia.
65
Special Issue terdiri dari tiga edisi:
o Focus Issue
Berupa artikel yang mengemas topik pilihan yang antara lain berisi
informasi seputar hiburan, gaya hidup, property, pariwisata, misalnya seperti
Rubrik Travel (khusus atau biasanya banyak dimuat di edisi Bisnis
Indonesia pada hari Minggu.
o General Issue
Artikel yang didalamnya membantu para pembaca dalam pembuatan
keputusan berinvestasi, baik untuk bisnis atau industri, maupun pribadi dan
kebutuhan keluarga, General issue ini terbit secara berkala setiap bulan,
untuk memenuhi kebutuhan khalayak, dengan berbagai topik yang akan
menjadi medium yang tepat untuk mengkomunikasikan usaha bagi
masyarakat.
o Marketing Perspective
Merupakan artikel yang menyajikan studi kasus pemasaran dan juga
berbagai tips dan pengalaman dari para professional di bidang pemasaran.
Marketing Perspective sangat efektif ditujukan kepada konsumen yang
membutuhkan informasi pemasaran.
4.3
Promosi Bisnis Indonesia.
Pada awalnya Bisnis Indonesia memandang Promosi sebagai anak bawang
yang selalu dikesampingan. Hal ini dikarenakan surat kabar Bisnis Indonesia
merasa sudah cukup besar dengan brand image mereka sebagai surat kabar
berbasis bisnis yang melakukan star lebih awal. Dengan seiring pergantian
66
struktur dan kepemimpinan di bagian pemasaran pada awal 2008 kemarin, maka
Surat Kabar Bisnis Indonesia menjadikan promosi sebagai profit centre. Artinya
dengan menjual merek yang terkenal yang telah dimiliki dimanfaatkan sebagai
sarana berjualan dan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Setelah lama berlangsung selama beberapa bulan dijalankan kegiatan ini
bisa dibilang sukses baik dalam hal penjualan maupun dalam hal daya tarik
penjualan dan membuat image produk semakin dikenal. Hal ini terbukti pada
event-event yang diselengarakan atas kerjasama Bisnis Indonesia telah
berlangsung secara baik, unik dan menjadi daya tarik tersendiri yang dijadikan
perhitungan pada masa-masa selanjutnya.
Alasan inilah yang membuat Bisnis Indonesia akhirnya menganggap
bahwa kegiatan berpromosi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Diharap dengan adanya suatu inovasi terbaru tersebut, Bisnis Indonesia akan
dapat bersaing dalam menjangkau masyarakat banyak dan menjaga image yang
sudah lama terjaga.
Dalam mendukung kegiatan promosi ini Bisnis Indonesia memiliki tenagatenaga muda yang selalu berinovasi dan loyal terhadap perusahaan, serta
mengetahui setiap peluang dalam penjualan serta bagaimana cara menyampaikan
produk secara kreatif sampai pada tahap produk tersebut dikonsumsi oleh
khalayak.
4.4
Aktivitas Promosi Bisnis Indonesia
Adapun aktivitas promosi yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia adalah
sebagai pendorong dan mensupport dari divisi – divisi lainnya bertujuan agar
67
semua yang dilakukan dapat berjalan dengan semestinya. Hal ini memang sudah
dilakukan sekian lama akan tetapi tidak harus berpatok dengan konsep yang sudah
ada melainkan harus menambah pundi – pundit kreatifitas oleh ide – ide baru guna
menambah baik reputasi dan kegiatan produksi yang bertambah besar.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia diantaranya adalah:
a.
Periklanan
Dalam menyampaikan pada media iklan, Bisnis Indonesia terlebih dahulu
menganalisa kelompok demografisnya. Seperti umur, pendidikan, pendapatan,
jumlah keluarga dan lain lain. Dan pada setiap komunikasinya tidak lupa mengacu
pada tagline nya yaitu “Referensi Bisnis Terpercaya”. Media Iklan yang dipilih
oleh Bisnis Indonesia anatara lain61:
-
Surat Kabar
Beriklan melalui group Bisnis Indonesia itu sendiri maupun dengan media
lain yang sesuai dengan penempatan segmentasi surat kabar Bisnis
Indonesia.
-
Televisi
Pada tahun 2008 pemilihan media iklan televisi tidak terlalu di
prioritaskan. Hampir tidak sama sekali pada setiap bulannya Bisnis
Indonesia beriklan. Hal ini disebabkan karena biaya yang sangat tinggi,
tingkat kebingungan yang sangat tinggi, tingkat pemaparan yang sangat
cepat, dan lain lain.
61
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
68
-
Radio
Pada media radio Bisnis Indonesia beriklan pada radio partner dan sesama
group sendiri.
-
Majalah
Bisnis Indonesia juga selalu beriklan pada majalah – majalah pada group
sendiri.
b.
Promosi Penjualan
Bauran promosi ini dianggap paling efektif bagi setiap surat kabar. Karena
promosi penjualan menciptakan suatu tindakan langsung pada konsumen
berdasarkan daya tarik barang atau produk yang ditawarkan. Terdapat pula
banyak tipe promosi penjualan yang umum biasa dipakai, seperti: kontes,
event, potongan harga, undian, dan lain – lain.
c.
Penjualan Tatap Muka
Penggunaan alat promosi penjualan tatap muka lebih kepada promosi awal
tahun. Karena biasanya pada awal tahun perusahaan selalu melakukan
pembelian yang sangat besar untuk jangka waktu 12 bulan kedepan.
d.
Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat selalu melibatkan pada kegiatan pendukung yang di
selenggarakan pada event – event yang diselenggarakan oleh Bisnis
Indonesia.
e.
Pemasaran Langsung
Bisnis Indonesia melakukan kegiatan pemasaran langsung pada konteks
tele-marketing. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan promosi
69
dimana event yang berlangsung akan selalu berkaitan dengan penggunaan
pemasaran langsung melalui tele-marketing.
Tidak lupa Bisnis Indonesia melakukan kegiatan promosi di berbagai media,
yaitu:
•
Newspapers
•
Stickers
•
Magazines
•
Neon Box
•
Radio
•
Giant Banner
•
TV
•
Direct Mail
•
Event
•
Press
•
Billboard
Conference
•
Brochure
•
Poster
•
Banner
(Brand
•
Internet
Built-in)
•
T-shirt
•
Merchandise
4.5.
Hasil Penelitian
•
•
•
clip
•
Zeppelin
Ballon
•
Around TV
(Mall’s)
•
Community
•
Iklan Jalan
•
Stand
•
Cassettes
•
Buku, VCD,
Telephone
Cinema
Music video
dan kombinasi
Pada bab IV ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berupa
Aktivitas Promosi Bisnis Indonesia dengan berdasarkan teori-teori yang ada pada
bab II (Kerangka Pemikiran) dan rumusan masalah pada bab I, pemaparan
mengenai hasil penelitian berupa Aktivitas Promosi Bisnis Indonesia, didapatkan
70
dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dept interview atau
wawancara mendalam.
Wawancara mendalam tersebut ditujukan kepada nara sumber Surat Kabar
Bisnis Indonesia yang berhubungan dengan kegiatan Promosi, yaitu antara lain :
Ibu Marygold Maitimoe, General Manager pemasaran PT Jurnalindo Aksara
Grafika, Ibrahim Syah, selaku Manajer Promosi Surat Kabar Bisnis Indonesia,
Ricky Adityo, selaku Asisten Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis
Indonesia pada hari Jum`at, 21 & 28 November 2008 akan dipaparkan dalam
beberapa sub bab yaitu :
4.5.1. Tujuan Promosi Bisnis Indonesia
Tujuan promosi yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia dalam melakukan
promosi menurut Marygold Maitimoe selaku General Manager pemasaran PT
Jurnalindo Aksara Grafika adalah :
”Tujuannya...yaitu untuk mendekatkan dan mengenalkan pada mereka pembaca
agar lebih peduli akan dunia bisnis perkembangan perekonomian Negeri nya
sendiri terlebih lagi para generasi muda dengan membaca Surat Kabar Bisnis
Indonesia...”
Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan dalam melakukan
promosi adalah untuk merubah pandangan setiap orang untuk lebih banyak
membaca dan juga agar lebih peduli akan setiap perkembangan ekonomi di Negeri
sendiri.
4.5.2. Perencanaan Promosi Bisnis Indonesia
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ricky Adityo, selaku Asisten
Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis Indonesia, mengenai perencanaan
71
promosi yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia pada program promosi yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
“Perencanaan promosinya kita adalah sebagai pendukung atau mensupport dari
divisi – divisi yang ada. Antara lain: Sirkulasi, Hubungan masyarakat, juga
Account Executive..”
Dari kutipan diatas menjelaskan bahwa promosi yang dilakukan oleh
Bisnis Indonesia tidak lain adalah sebagai pendukung dan membantu divisi –
divisi lain dalam menyampaikan ke masyarakat.
Tahapan pertama dalam melakukan aktivitas promosi yang dilakukan oleh
Bisnis Indonesia dalam melakukan kegiatannya seperti yang diutarakan oleh
Ricky Adityo, selaku Asisten Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis
Indonesia, yaitu :
”Pertama : kita meeting internal bareng divisi – divisi yang terkait untuk
membuka apa kesulitan atau permasalahan yang dihadapi baik itu dari Jakarta
sebagai pusat distribusi ataupun dari luar daerah ...”
Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa tahapan pertama
dalam melakukan kegiatan promosi yaitu meeting internal anatar divisi terkait
untuk menentukan program promosi apa yang akan di eksekusi nantinya.
Tahapan kedua, seperti yang diutarakan oleh Ricky Adityo, selaku Asisten
Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis Indonesia, yaitu :
”Kedua : Setelah itu perencanaan promosi dibuat oleh manajer promo dengan
kesepakatan bersama (divisi – divisi terkait) yang bertujuan agar mensupport
kegiatan tersebut ...”
Berdasarkan keterangan di atas, tahapan selanjutnya yaitu perencanaan
promosi atau promo plainning dibuat draftnya oleh manajer promosi dan
kemudian disetujui oleh divisi terkait agar kegiatan tersebut sesuai apa yang
direncanakan .
72
Tahapan ketiga, seperti yang diutarakan oleh Ricky Adityo, selaku Asisten
Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis Indonesia, yaitu :
”Ketiga : kita juga dalam melakukan kegiatan promosi di Bisnis Indonesia tidak
hanya pada kegiatan – kegiatan A, B, C, D saja. Akan tetapi harus menambahkan
E, F, G dll ...”
Berdasarkan keterangan di atas, bahwa kegiatan promosi yang dilakukan
pada Bisnis Indonesia tidak hanya kegiatan yang sudah ada pada tiap tahunnya.
Akan tetapi pada divisi promosi diwajibkan atau diharuskan memiliki inovasi –
inovasi promosi lain.
Tahapan keempat, seperti yang diutarakan oleh Ricky Adityo, selaku
Asisten Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar Bisnis Indonesia, yaitu :
”Keempat : kita juga menentukan media apa yang cocok untuk digunakan untuk
berpromosi baik itu di Jakarta dan di daerah luar Jakarta”.
Berdasarkan keterangan di atas, bahwa kegiatan promosi pada Bisnis
Indonesia selanjutnya memilih media yang akan digunakan untuk berpromosi.
Untuk promosi special event, Bisnis Indonesia berperan menjadi support
partner yang berfungsi sebagai media promosi atau memberikan informasi tentang
tamu – tamu yang akan di ikut sertakan dalam kegiatan tersebut. Seperti yang
dikatakan Bapak Ibrahim Syah, selaku Manajer Promosi Surat Kabar Bisnis
Indonesia, yaitu:
”Untuk promosi special event tahapannya dimulai dari proposal pengajuan yang
dikirim kekita. Kemudian dipelajari sampai pihak manajer tahu, lalu kemudian
menjalankan eksekusi. Tentunya logo media kita akan terpampang pada backdrop
juga promo kegiatan mereka sesuai dengan barter yang sudah disetujui oleh
kedua belah pihak. Seperti kebanyakan proposal event yang mauk kekita,
biasanya pihak media hanya memberikan spot iklan promo acara dengan harga
khusus dan juga memberikan souvenir serta info contact person pembicara –
pembicara yang ada pada database kami. Selebihnya semua eksekusi biasanya
dilakukan oleh pihak penyelenggara sampai rundown acara pun mereka yang
buat.”
73
Berdasarkan keterangan di atas, bahwa kegiatan promosi special event di
Bisnis Indonesia berfungsi sebagai pendukung kegiatan acara yang akan
dilakukan oleh penyelenggara dengan sistem profit sharing.
Dengan kata lain kegiatan promosi pada Bisnis Indonesia terbagi dalam 2
kegiatan, antara lain :
a. Promo Reguler
Kegiatan pada promo ini biasa dilakukan setiap tahunnya oleh Bisnis
Indonesia62. Dengan kata lain kegiatan promosi ini sudah menjadi agenda tahunan
yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat pembacanya.
Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan kegiatan yang
dilakukan oleh setiap generasi yang dipimpin. Hal ini sah – sah saja dilakukan
agar memberikan suatu ide kreatif yang berbeda.
Karena kegiatan ini bersifat reguler, jadi Bisnis Indonesia memegang
seluruh kontrol yang ada dengan pelaksanaan dilapangannya dilaksanakan oleh
EO (event organizer) yang ditunjuk. Adapun promo reguler yang telah
dilaksanakan oleh Bisnis Indonesia adalah:
1. Banking Efisiensi Award 2008
-
Depth Awareness & Breach Awareness
-
Profesional Banking
2. Bisnis Indonesia Award 2008
62
-
Depth Awareness & Breach Awareness
-
Komunitas Bisnis
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
74
3. YEA Young Entrepreneurs Award 2008
-
Breach Awareness
-
Young entrepreneurs
4. Bisnis Indonesia GAGAS Award 2008
-
Breach Awareness
-
Mahasiswa/Pro
5. BUMN Award 2008
-
Depth Awareness
-
Pengamat kinerja Negara
6. The Best Marketing Website 2008
-
Depth Awareness & Breach Awareness
-
Marketing Profesional
b. Special Event
Kegiatan promosi ini dilakukan atas sistem kerjasama dengan pihak
penyelenggara event atau perusahaan lain63. Tahapannya dimulai dari proposal
pengajuan. Biasanya pihak Bisnis Indonesia memberikan spot iklan promo acara
dengan harga khusus dan juga memberikan souvenir serta info contact person para
pembicaranya.
Selebihnya semua eksekusi biasanya dilakukan oleh pihak penyelenggara
sampai dengan pembuatan rundown acaranya.Adapun kegiatan special event yang
telah dilakukan adalah:
1.
Internasional Wealth Management
-
63
Breach Awareness
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
75
2.
Para Professional
UKM Award
-
Depth Awareness
-
Komunitas Bisnis
3.
Economic Outlook 2008
-
Depth Awareness
-
Profesional
Tidak lupa sebelum melakukan kegiatan promosinya Bisnis Indonesia
menganalisa terlebih dahulu kelebihan atau kekurangan yang akan terjadi nanti
(SWOT) dan STP, diantaranya:
a. Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Strengths (Kekuatan) yang dimiliki Bisnis Indonesia yang merupakan
suatu Surat Kabar terdepan yang memfokuskan pada berita bisnis dan ekonomi
dengan informasi yang aktual dan terpercaya. Berdasarkan data yang didapatkan
dari hasil wawancara dengan Ibu Marygold Maitimoe, dapat dikatakan bahwa
kekuatan dari Surat Kabar Bisnis Indonesia adalah sebagai berikut :
”...Karena imagenya, secarakan ini surat kabar yang sudah sangat tua dan
melekat di pikiran masyarakat sebagai koran Bisnis Ekonomi sejak dulu dan
masih bertahan sampai sekarang ...”
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ibu
Marygold Maitimoe, dapat dikatakan bahwa kekuatan utama dari Surat Kabar
Bisnis Indonesia adalah karena sudah terbentuknya image pembaca yang bagus
terhadap koran ini, hal ini telah terbukti dari awal terbitnya sampai pada saat ini
masih bertahan bergerak di bidang bisnis dan ekonomi.
76
Weaknesses (kelemahan), yang menjadi kelemahan dari Bisnis Indonesia
menurut Ibu Marygold Maitimoe, adalah :
“...Terlalu segmented, tidak semua orang bisa menikmati koran ini, karenakan
banyak juga kompetitor koran yang umum seperti Kompas. Karena sebenarnya
orang lebih senang pada hal – hal kejadian sekitar dibandingkan dengan situasi
ekonomi...”
Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa yang menjadi
kelemahan atau kendala surat kabar Bisnis Indonesia adalah koran ini terlalu
segmented maksudnya tidak semua segmen (kalangan) orang yang bisa menikmati
koran ini. Akan tetapi masyarakat lebih cenderung ingin mengetahui tentang
kejadian – kejadian sekitarnya seperti koran umum yaitu Kompas.
Opportunities (kesempatan) atau peluang Surat Kabar Bisnis Indonesia
dalam mempertahankan eksistensinya sebagai koran yang berbasis Bisnis
Ekonomi yang tetap bertahan dalam mempertahankan image, menurut Ibu
Marygold Maitimoe, adalah :
“...Mendapatkan image yang tinggi dari pembaca, Bisnis Indonesia dapat
memeberikan informasi yang aktual. Dan sampai saat ini menjadi bahan acuan
sebagai referensi bisnis terpercaya dikalang eksekutif...”
Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa peluang dari Bisnis
Indonesia kedepan adalah tetap mendapatkan image yang tinggi dari pembaca,
sekaligus menjadi bahan acuan informasi ekonomi yang akurat, inovatif dan
berkualitas.
Threats (ancaman), Perlu kiranya diperhitungkan hal-hal yang menjadi
ancaman terhadap kesuksesan dan kelemahan Bisnis Indonesia, menurut Ibu
Marygold Maitimoe, adalah :
“...Muter Otak, bagaimana menjaga nama yang sudah besar. Dan juga nih koran
segmented banget. Jadinya disini promo sebagai ajang pembuktian kretivitas,
baik kreativ event dan kreatif desain...”
77
Berdasarkan kutipan tersebut yang ancaman dari Surat Kabar Bisnis
Indonesia dalam melakukan promosinya selalu dihadapkan dengan image yang
sudah besar, sehingga baik dari kreatif event dan kreatif desain disini di uji
kreativitasnya agar promonya sesuai dengan surat kabar tersebut tersebut .
b. STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
Analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dari Bisnis Indonesia
akan dipaparkan oleh Ibu Marygold Maitimoe dalam penelitian ini, adapun
Segmentasi Surat Kabar Bisnis Indonesia adalah sebagai berikut :
”...Segmentasi Surat Kabar Bisnis Indonesia adalah kalangan pebisnis 24 - 44
tahun yang sekarang ini imagenya sudah bagus karena memasuki kalangan
mahasiswa tingkat pertama...”
dan juga segmentasinya dapat dilihat dari segi :
a. Demografinya : setiap tahun kategorinya naik tidak hanya umur 24 – 44
tahun saja tetapi bahkan sekarang ini sudah mencapai sasarannya kepada
kalangan muda.
b. Psikografisnya : memang secara umum koran kita tidak terlalu tinggi minat
pembacanya. Tetapi secara image semakin membaik psikologi audience karena
dulu pembacanya adalah kalangan dewasa dan bisnis man tetapi menurut sumber
dari Nielsen thn 2008, sekarang ini sudah mencapai sasaran anak muda umur 24
tahun kebawah.
c. Geografinya : karena terbukti image pembaca yang membaik maka semakin
banyak permintaan ke kota - kota besar yaitu seperti Medan, Makasar,
Yogyakarta, Surabaya dan Bandung.
78
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa, segmentasi dari surat kabar
Bisnis Indonesia adalah kalangan dewasa yang berumur 24 – 44 tahun, selain itu
segmennya dapat dilihat berdasarkan dari segi
Demografinya yaitu setiap tahun kategorinya naik tidak hanya kalangan
dewasa saja, tetapi bahkan sekarang ini sudah mencapai sasarannya kalangan
muda.
Psikografisnya yaitu pembaca Bisnis Indonesia menanggapi tentang ini
sudah semakin membaik sehingga sudah mencapai target kalangan muda yang
merumur dibawah 24 tahun, hal ini terbukti dari riset AC Nielsen.
Geografisnya yaitu karena terbukti image pembaca yang membaik maka
meluasnya distribusi kekota - kota besar (Medan, Makasar, Yogyakarta, Surabaya,
dan Bandung).
Bagan 4.4
Usia Pembaca Bisnis Indonesia
Sumber : www.bisnis.com.
Dan Targeting dari surat kabar Bisnis Indonesia, menurut Ibu Marygold
Maitimoe, adalah sebagai berikut :
”Target Market Koran ini segmented banget orang bergelut di dunia Bisnis yaitu
kelas A dan B sampai pada kalangan mahasiswa umur 24 tahun kebawah...”
79
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa, targeting dari surat kabar
Bisnis Indonesia adalah ditujukan untuk kelas A dan B dan juga kalangan
terpelajar yaitu kalangan mahasiswa.
Sedangkan Positioning dari surat kabar Bisnis Indonesia menurut Ibu
Marygold Maitimoe, adalah sebagai berikut :
”Referensi Bisnis Terpercaya” maksudnya Bisnis Indonesia ini benar-benar
memberikan informasi Bisnis dan Ekonomi ter-aktual dikalangan surat kabar
bisnis lain. Karena kami dari awal sudah mempelopori dan sampai sekarang
masih tetap pada jalur kami...”
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa, positioning dari surat kabar
Bisnis Indonesia adalah ”Referensi Bisnis Terpercaya” maksudnya dari dulu
sampai pada saat ini Bisnis Indonesia sudah merupakan pedoman bagi para
pebisnis karena informasinya yang aktual dan terpercaya dibandingkan surat kabar
lain.
Kompetitor dari Bisnis Indonesia menurut Ibu Ibu Marygold Maitimoe,
adalah sebagai berikut :
”Yang jadi kompetitornya yaitu pada koran sejenisnya seperti Kontan yang
diterbitkan oleh Kompas. Secara mereka tidak puas dengan pangsa pasar
pembaca umum akan tetapi ingin mencapai pangsa pasar dari kalangan bisnis
juga. Hal itu menjadikan kami untuk tetap berinovasi lagi dan semakin kreatif
lagi dikemudian hari...”
Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa, kompetitor Bisnis Indonesia
adalah surat kabar Kontan yang diterbitkan oleh koran Kompas. Akan tetapi untuk
menanggapi kompetitor tersebut tidak begitu dirisaukan. Sebaliknya Bisnis
Indonesia menjadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk lebih berkreasi dan
berinovasi tiada henti.
80
4.5.3. Media dan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan dan pemilihan media promosi Surat Kabar
Bisnis Indonesia memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1.
Pemilihan media promosi
Memilih media yang tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
Bisnis Indonesia adalah keharusan yang dilakukan agar pesan yang disampaikan
oleh perusahaan kepada konsumennya dapat diterima dengan baik dan jelas.
2.
Frekwensi promosi
Seperti yang dijelaskan oleh Mas Ricky Adityo :
”bahwa frekwensi promosi yang dimaksudkan agar tidak terjadi pemborosan
biaya dalam beriklan di media lain. Ini dikarenakan karena semakin tingginya
biaya beriklan yang harus dikeluarkan setiap kali perusahaan melakukan promosi
lewat media iklan. Waktu yang tepat yang biasanya digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan promosi adalah pada saat terjadinya penurunan penjualan.”
Dari kutipan diatas bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bisnis
Indonesia dilakukan paling lama sekali berkisar sampai 2 minggu. Baik itu promo
event, tv, surat kabar, radio, maupun BTL.
3.
Pelaksanaan promosi
Yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia dalam melakukan kegiatan promosi
tidak lain adalah untuk memberi informasi dan rangsangan agar para konsumen
merasa dapat dihargai.
Semua kegiatan promosi dilakukan oleh para tenaga ahli agency – agency
yang ditunjuk dan juga dari tim kreatif event.
4.
Penjadwalan
Didalam menjalankan dan mengembangkan penjualan surat kabar Bisnis
Indonesia membuat penjadwalan untuk mengefisienkan kegiatan promosinya.
81
Aktivitas promosi di Bisnis Indonesia ini berlaku selama satu tahun (atau
sesuai dengan apa yang tertera pada kontrak) yang dibagi dengan beberapa
periode waktu. Atau dibagi menjadi per 6 bulan. Aktivitas promosi ini tidak
menutup kemungkinan dilakukan pada libur hari raya juga.
5.
Anggaran
Dalam melakukan kegiatan promosi, surat kabar Bisnis Indonesia selalu
mengajukan sistem barter. Terkecuali event yang diadakan oleh Bisnis Indonesia
itu sendiri. Seperti Gagas Award.
Dibawah ini kisaran jumlah biaya per event yang biasa diajukan untuk
barter oleh Bisnis Indonesia pada tiap promo nya.
Tabel 4.2
Biaya Event Program
International Wealth Management
82
4.6.
Pembahasan
Dari Hasil Penelitian yang penulis lakukan melalui wawancara yang
mendalam kepada orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dimana
selanjutnya hasil – hasil yang didapat akan dideskripsikan secara kualitatif yang
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan Aktivitas promosi surat
kabar Bisnis Indonesia pada tahun 2008.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa surat kabar Bisnis Indonesia
sebagai pelopor surat kabar yang berbasis informasi bisnis dan ekonomi yang
sampai saat ini masih bertahan dan masih megang dalam bidangnya. Dengan
nama dan image yang kuat itulah divisi dari bagian promosi ini selalu bersih keras
mempertahankan dan menjaga surat kabar ini untuk selalu menjadi yang terbaik di
khalayak pembacanya.
Dalam melaksanakan kegiatan promosi dan mendapatkan hasil yang
maksimal. Dalam berpromosi, surat kabar Bisnis Indonesia terlebih dulu
menganalisa SWOT dari Surat Kabar Bisnis Indonesia dengan mengetahui
Strenghts (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunity (peluang) dan Threaths
(ancaman) kemudian analisa Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) dari
Surat Kabar Bisnis Indonesia.
Strenghts (kekuatan), kekuatan utama dari Surat Kabar Bisnis Indonesia
adalah karena sudah terbentuknya image pembaca yang bagus terhadap koran ini,
hal ini telah terbukti dari awal terbitnya sampai pada saat ini masih bertahan
bergerak di bidang bisnis dan ekonomi.
Weakness (kelemahan) yang menjadi kelemahan atau kendala surat kabar
Bisnis Indonesia adalah segmented maksudnya tidak semua segmen (kalangan)
83
orang yang bisa menikmati koran ini. Akan tetapi masyarakat lebih cenderung
ingin mengetahui tentang kejadian – kejadian sekitarnya seperti koran umum yaitu
Kompas.
Opportunity (peluang) bahwa peluang dari Bisnis Indonesia kedepan
adalah tetap mendapatkan image yang tinggi dari pembaca, sekaligus menjadi
bahan acuan informasi ekonomi yang akurat, inovatif dan berkualitas.
Threaths (ancaman) ancaman dari Surat Kabar Bisnis Indonesia dalam
melakukan promosinya selalu dihadapkan dengan image yang sudah besar,
sehingga baik dari kreatif event dan kreatif desain disini di uji kreativitasnya agar
promonya sesuai dengan surat kabar tersebut tersebut .
Setelah menentukan SWOT dari program tersebut maka barulah penentuan
Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) surat kabar Bisnis Indonesia yaitu
dimulai dengan
-
Segmentasi Surat Kabar Bisnis Indonesia adalah kalangan pebisnis 24 - 44
tahun yang sekarang ini imagenya sudah bagus karena memasuki kalangan
mahasiswa tingkat pertama. Dan juga segmentasinya dapat dilihat dari segi :
a.
Demografinya
Setiap tahun kategorinya naik tidak hanya umur 24 – 44 tahun saja tetapi
bahkan sekarang ini sudah mencapai sasarannya kepada kalangan muda.
b.
Psikografisnya
Memang secara umum koran ini tidak terlalu tinggi minat pembacanya.
Tetapi secara image semakin membaik psikologi audience karena dulu
pembacanya adalah kalangan dewasa dan bisnis man tetapi menurut sumber
84
dari Nielsen thn 2008, sekarang ini sudah mencapai sasaran anak muda umur
24 tahun kebawah.
c.
Geografinya
Karena terbukti image pembaca yang membaik maka semakin banyak
permintaan ke kota - kota besar yaitu seperti Medan, Makasar, Yogyakarta,
Surabaya dan Bandung.
-
Targeting dari surat kabar Bisnis Indonesia adalah ditujukan untuk kelas A
dan B dan juga kalangan terpelajar yaitu kalangan mahasiswa.
-
Sedangkan positioning dari surat kabar Bisnis Indonesia adalah ”Referensi
Bisnis Terpercaya” maksudnya dari dulu sampai pada saat ini Bisnis
Indonesia sudah merupakan pedoman bagi para pebisnis karena informasinya
yang aktual dan terpercaya dibandingkan surat kabar lain.
Adapun proses penelitian ini menjabarkan tahap dalam strategi promosi
Philip Kotler, dalam bukunya Manajemen Pemasaran, yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian64.
Pada Bisnis Indonesia Dimana promosi dilakukan setiap tahunya oleh Bisnis
Indonesia sendiri dalam rangka memberikan informasi yang paling update seputar
ekonomi dan juga tidak menutup kemungkinan berbau umum yang sifatnya
mensupport setiap divisi.
-
Perencanaan,
Setiap tahunnya Bisnis Indonesia melakukan rapat setiap divisi yang
diwakilkan oleh 1 sampai dengan 3 orang yang mewakili setiap daerahnya di
seluruh Indonesia. Dari rapat tersebut Bisnis Indonesia mentukan satu konsep
64
Kotler, Philip. Marketing Manajemen 2. New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1997, Hal. 221
85
promosi untuk mendukung perkembangan surat kabar Bisnis Indonesia disetiap
daerah.
-
Pelaksanaan,
Konsep tersebut yang akan dipegang oleh setiap daerah untuk melakukan
kegiatan promosi.
Pada Bisnis Indonesia terdapat 2 kegiatan promosi yang dilakukan, diantaranya:
a. Promo Reguler
Promo ini dilakukan setiap tahunnya oleh Bisnis Indonesia. Tidak
menutup kemungkinan akan ada penambahan kegiatan yang dilakukan oleh setiap
generasi yang dipimpin. Hal ini sah – sah saja dilakukan agar memberikan suatu
ide kreatif yang berbeda.
Karena kegiatan ini bersifat reguler, jadi Bisnis Indonesia memegang
seluruh kontrol yang ada dengan pelaksanaan dilapangannya dilaksanakan oleh
EO (event organizer) yang ditunjuk.
b. Special Event
Sedangkan special event, tahapannya dimulai dari proposal pengajuan.
Biasanya pihak media hanya memberikan spot iklan promo acara dengan harga
khusus dan juga memberikan souvenir serta info contact person pembicara –
pembicara.
Selebihnya semua eksekusi biasanya dilakukan oleh pihak penyelenggara sampai
rundown acaranya.
-
Pengendalian,
Mempelajari item – item khusus yang harus diperhatikan dari
mensupervisi jalannya acara sampai dengan selesai. Dan juga memperhatikan titik
86
penempatan logo Bisnis Indonesia yang terpampang pada pada promo baik surat
kabar, radio, cetak, dan TV.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang aktivitas
promosi yang dilakukan Surat Kabar Bisnis Indonesia dalam mempertahankan
serta meningkatkan para pembacanya. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan wawancara mendalam atau
indepth interview dan mengumpulkan data – data tertulis Bisnis Indonesia maka
dapat disimpulkan :
1.
Sebelum melakukan kegiatan promosi pada surat kabar Bisnis Indonesia,
yang paling utama adalah menganalisis SWOT dan STP pada produk ini,
setelah itu setiap tahunnya dilakukan beberapa pertemuan dan kunjungan
kepada tiap perwakilan daerah untuk mendapatkan konsep dalam
menjalankan aktivitas promosi yang akan dijalankan pada tahun
berikutnya. Selanjutnya tugas ini dijalankan oleh seorang manajer promosi
dan assistennya. Pelaksanaan kegiatan promosi dilakukan lebih kepada
Sales Promotion (promosi penjualan), Personal Selling (penjualan pribadi)
serta menggunakan Public Relation (humas) dalam aktivitas promosinya.
Media Promosi yang digunakan antara lain : Media Televisi, Radio (Iklan
Spot), Media Cetak (Print Ad), Media Luar Ruang (Billboard) dan Media
On line (website : www.bisnis.com).
87
88
2.
Aktivitas Promosi yang dibuat bertujuan meningkatkan awareness
audience sebanyak–banyaknya. Dengan adanya kegiatan promosi yang
baik dan kreatif diharapkan juga dapat menarik para pembaca baru untuk
beralih ke Bisnis Indonesia. Aktivitas promosi Bisnis Indonesia lebih
banyak dilakukan dengan mengunakan alat promosi yaitu Sales Promo
karena dengan alat promosi tersebut dapat menjangkau target sasaran dari
Bisnis Indonesia.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum, maka peneliti dapat
memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi kegiatan promosi yang di
lakukan oleh surat kabar Bisnis Indonesia dalam mempertahankan serta
meningkatkan para pembacanya, antara lain;
1.
Dalam kegiatan promosinya Bisnis Indonesia bisa memperbanyak
aktivitasnya kekalangan pendidikan generasi muda sebagai modal dasar
atau First Build Impression pemikiran mereka tentang minatnya di
bidang ekonomi. Contohnya melakukan seminar – seminar atau talk
show ke kampus – kampus atau sekolah – sekolah dan memberikan
beasiswa kepada mahasiswa atau siswa – siswa yang berprestasi.
Dengan begitu, Bisnis Indonesia sebagai surat kabar yang berbasis
Ekonomi dan Bisnis juga berperan serta dalam memperhatikan
pendidikan generasi muda di Indonesia.
2. Bisnis Indonesia melakukan kegiatan promosi tahun ke tahun hampir
sama, karena hanya menitikberatkan pada pendekatan – pendekatan
89
langsung kepada pembaca atau melalui kegiatan promosi sales promo.
Hal tersebut mengakibatkan tidak maksimalnya penjualan sarana
berpromosi di media televisi atau radio, untuk mengatasi hal tersebut
akan lebih baik jika Bisnis Indonesia juga menitikberatkan kegiatan
promosinya melalui periklanan, dimana dengan melakukan promosi
melalui
periklanan
secara
gencar
dapat
meningkatkan
atau
mendatangkan para pembaca baru dan juga dapat menimbulkan
awareness audience.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
Bennie, Michael. 1997, How To Do Your Own Advertise; Jakarta, Media
Elekomputindo.
Jefkins, Frank. 1996, Periklanan, Jakarta; Erlangga
Kasali, Rhenald. 1995, Manajemen Periklanan, Jakarta; Pustaka Utama, Cet.IV.
Kasali, Rhenald. 2001, Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, dan
Positioning), Jakarta; PT Gramedia, ,
Koentjaraningrat. 1981, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta; LP3ES.
Kotler, Philip. 1993, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam Jilid Satu, Jakarta;
Erlangga.
Kotler, Philip. 2002, Manajemen Pemasaran 2, Edisi Millenium, Jakarta;
Prenhallindo.
Kotler, Philip. 1999, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama
Jakarta; Salemba Empat.
Kotler, Philip. 1998, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Dua,
Surakarta ; PT. Pabelan.
Kotler, Philip. 1995, Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Dua, Jakarta;
Erlangga.
Kotler, Philip. 1991, Manajemen Pemasaran, Edisi Kelima, Jilid Satu, Jakarta;
Erlangga.
Kotler, Philip. 1997, Marketing Manajemen 2, New Jersey; Prentice Hall, Inc.
Kusuma, Tams Djaya. 1982, Periklanan, Bandung; Amrico.
Little Field James E. dan Krick Patric G.A. 1997, Advertising Mass
Communication, Bombay; Houngton Miff Lin C.O.
Palapah, MO, dan Atang Syamsudin. 1976, Studi Ilmu Komunikasi, Bandung;
Fakultas Publistik Unpad.
Rakhmat, Jalaludin. 1995, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya,
Rewoldt, ProfS.H, J.D Scott, Prof, M.R. Warshaw, Prof, Strategi Promosi
Pemasaran, Jakarta; Rineka Cipta.
Ruswanto, Wawan, Drs, dkk. 1995, Penelitian Media Komunikasi, Jakarta; PT.
Universitas Terbuka.
Robert K.yin, Prof.Dr., Studi Kasus Desain dan Metode, cetakan ketiga.,
Jakarta; PT.Raja Grafindo Persada.
S.W., Henny dan Rumondor Alexander. 2004, Manajemen Media Massa, Cet.
Kelima, Jakarta; Universitas Terbuka.
Sendjaja, Sasa Djuarsa, Ph.D.,dkk. 2001, Pengantar Komunikasi, Jakarta ; Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Shimp, Terence A, Periklanan Promosi, Jakarta; Erlangga
Sutisna, SE. ME. 2002, Perilaku Konsumen & Konsumen Pemasaran,
Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.
Suroso P. 1969, Masalah Peningkatan oplah Surat Kabar Ibukota (Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).
Stanton, William J. 1986, Prinsip Pemasaran, Jakarta; Erlangga.
Swashta, Basu, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, UGM
Tjiptono, Fandy. 1997, Strategi Pemasaran, Yogyakarta; ANDI Yogyakarta.
Sumber Lain :
Media Kit Surat Kabar Bisnis Indonesia, 2008.
On line
: www.bisnis.com
www.saridewihidayani.multiply.com
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Ibu Marygold Maitimoe, (General Manager pemasaran Surat Kabar
Bisnis Indonesia)
1. Apa Visi dan Misi dari surat kabar Bisnis Indonesia?
2. Bagaimana dengan SWOT yaitu berupa; kekuatan (strengths), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threaths) pada surat
kabar Bisnis Indonesia?
3. Bagaimana dengan STP, Segmentation, Targeting, and Possitioning dari
surat kabar Bisnis Indonesia??
4. Siapa saja yang menjadi kompetitor dari surat kabar Bisnis Indonesia?
5. Bagaimana menanggapi kompetitor tersebut??
6. Kendala apa yang sering di hadapi oleh Bisnis Indonesia dalam
memasarkan produknya??
7. Bagaimana cara menghadapi kendala tersebut??
8. Apa yang membuat konsumen betah pada surat kabar ini??
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Ibrahim Syah, (Manajer Promosi Surat Kabar Bisnis Indonesia)
1. Makna promosi menurut Surat Kabar Bisnis Indonesia?
2. Tujuan promosi (promotion objective) Bisnis Indonesia?
3. Media
promosi
apa
yang
digunakan
Bisnis
Indonesia
untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat?
4. Siapa yang berhak menentukan konsep promosi Bisnis Indonesia? dan
apakah sama dengan konsep – konsep sebelumnya?
5. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pembuatan strategi promosi Bisnis
Indonesia? (brainstormingkonsep eksekusi)
6. Bauran promosi apa yang paling tepat digunakan untuk mempromosikan
Bisnis Indonesia?
7. Kenapa menggunakan alat tersebut dalam berpromosi Bisnis Indonesia?
8. Apakah ada kerjasama dengan agency – agency lain?
9. Aktivitas Promosi apa sajakah yang dilakukan pada, advertising, personal
selling, sales promotion, publicity and public relation, direct marketing.
10. Apakah Bisnis Indonesia melakukan riset dan evaluasi terhadap kegiatan
promosi?
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Ricky Adityo, (Asisten Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar
Bisnis Indonesia)
1. Bagaimana program promosi yang dilakukan Bisnis Indonesia tiap
tahunnya?
2. Siapa yang membuat draft program – program promosi Bisnis Indonesia
pada tiap tahunnya?
3. Tahapan – tahapan apa saja dalam mengerjakan program – program
promosi Bisnis Indonesia?
4. Persiapan – persiapan apa sajakah yang dilakukan untuk melaksanakan
kegiatan promosi Bisnis Indonesia?
5. Seberapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan
promosi?
6. Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam berpromosi dari tiap – tiap
bauran promosi yang di gunakan?
7. Kendala apa yang didapat dilapangan dalam melakukan kegiatan
promosi?dan bagaimana antisipasinya?
SKRIP WAWANCARA
Nara Sumber
: Ibu Marygold Maitimoe
Jabatan
: General Manager pemasaran Surat Kabar Bisnis Indonesia
Hari / Tanggal
: Jum`at, 21 November 2008
Waktu
: 10.00 - 11.00 WIB
Tempat
: Kantor Harian Bisnis Indonesia
Jl. K. H. Mas Mansyur 12A
Jakarta Pusat
Bimo
: Selamat Pagi Bu Mary...
Maaf telah menganggu waktu kerjanya...
Ibu Mary
: Pagi, Bimo...ya nggak apa-apa...
Bimo
: Untuk pertanyaan pertama, Apa sih Visi dan Misi dari Surat Kabar Bisnis
Indonesia?
Ibu Mary
: Bisnis
Indonesia
sendiri
memiliki
Visi
untuk
menjadi
penyelenggaramedia informasi atau multimedia yang terpercaya dalam
kerangka ikut mencerdaskan bangsa. Sedangkan Misi dari Bisnis
Indonesia ialah menghasilkan informasi yang terpercaya, memberikan
pelayanan yang prima, menepati komitmen dan dikelola oleh sumber
daya manusia yang professional dan handal.
Bimo
: Ooo...gitu...lalu bagaimana dengan SWOT yaitu berupa ; kekuatan
(strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman
(threaths) pada Surat Kabar Bisnis Indonesia?
Ibu Mary
: 
Strenghts (kekuatan)  Karena imagenya, secarakan ini surat kabar
yang sudah sangat tua dan melekat di pikiran masyarakat sebagai
koran Bisnis Ekonomi sejak dulu dan masih bertahan sampai
sekarang.

Weakness (kelemahan)  Terlalu segmented, tidak semua orang
bisa menikmati koran ini, karenakan banyak juga kompetitor koran
yang umum seperti Kompas. Karena sebenarnya orang lebih senang
pada hal – hal kejadian sekitar dibandingkan dengan situasi ekonomi.

Opportunity (peluang)  Mendapatkan image yang tinggi di hati
dari para pembaca, Bisnis Indonesia dapat memeberikan informasi
yang aktual. Dan sampai saat ini menjadi bahan acuan sebagai
referensi bisnis terpercaya dikalang eksekutif.
Threaths (ancaman)  Muter Otak, bagaimana menjaga nama yang
sudah besar. Dan juga nih koran segmented banget. Jadinya disini
promo sebagai ajang pembuktian kretivitas, baik kreativ event dan
kreatif desain
Bimo
: Ok...sekarang seberapa penting sih promosi itu untuk menunjang
pemasaran di Bisnis Indonesia?
Ibu Mary
: Sangat penting sekali bim..seperti yang kita tahu bahwa promosi itu
adalah rangka atau fondasi pemasaran..kamu ingat kan 4P..Product,
Price, Place, Promotion..dan di Bisnis Indonesia promosi kami anggap
sebagai income yang sangat penting..jadi bukan hanya untuk membuang
– buang duit saja..hehehe..gitu bim..
Bimo
: Eemm...bagaimana dengan STP : Segmentation, Targeting, and
Possitioning dari surat Kabar Bisnis Indonesia?
Ibu Mary
: -
Segmentasi: Surat Kabar Bisnis Indonesia adalah kalangan pebisnis
24 - 44 tahun yang sekarang ini imagenya sudah bagus karena
memasuki kalangan mahasiswa tingkat pertama.
dan juga segmentasinya dapat dilihat dari segi :
a. Demografinya : setiap tahun kategorinya naik tidak hanya
umur 24 – 44 tahun saja tetapi bahkan sekarang ini sudah
mencapai sasarannya kepada kalangan muda.
b. Psikografisnya : memang secara umum koran kita tidak terlalu
tinggi minat pembacanya. Tetapi secara image semakin
membaik psikologi audience karena dulu pembacanya adalah
kalangan dewasa dan bisnis man tetapi menurut sumber dari
Nielsen thn 2008, sekarang ini sudah mencapai sasaran anak
muda umur 25 tahun kebawah.
c. Geografinya : karena terbukti image pembaca yang membaik
maka semakin banyak permintaan ke kota - kota besar yaitu
seperti Medan, Makasar, Yogyakarta, Surabaya dan Bandung.
-
Target Market Koran ini segmented banget orang bergelut di dunia
Bisnis yaitu kelas A dan B sampai pada kalangan mahasiswa umur 24
tahun kebawah.
-
Referensi Bisnis Terpercaya” maksudnya Bisnis Indonesia ini benarbenar memberikan informasi Bisnis dan Ekonomi ter-aktual
dikalangan surat kabar bisnis lain. Karena kami dari awal sudah
mempelopori dan sampai sekarang masih tetap pada jalur kami.
Bimo
: Lalu...siapa saja yang menjadi kompetitor Surat Kabara Bisnis Indonesia?
Ibu Mary
: Yang jadi kompetitornya yaitu pada koran sejenisnya seperti Kontan
yang diterbitkan oleh Kompas. Secara mereka tidak puas dengan pangsa
pasar pembaca umum akan tetapi ingin mencapai pangsa pasar dari
kalangan bisnis juga. Hal itu menjadikan kami untuk tetap berinovasi lagi
dan semakin kreatif lagi dikemudian hari.
Bimo
: Oke...sekarang kendala apa yang sering dihadapi dalam memasarkan
surat kabar ini ??...
Ibu Mary
: Dahulu bim memang ada kendala dalam memasarkan produk ini..dari
tahun ke tahun permintaan akan surat kabar Bisnis Indonesia di beberapa
daerah makin meningkat..akan tetapi kami belum
menempatkan
percetakan didaerah tersebut..semua didistribusi langsung dari pusat..oleh
karena itu harga yg di terima sangat lah mahal..
Alhamdulillah,
hal
itu
sudah
terlewati
seiring
kemajuan
tehnologi..dengan adanya sistem cetak jarak jauh sangat lah memudahkan
kami untuk menjangkau daerah – daerah yang memiliki minat baca yang
tinggi terhadap koran kami.
Bimo
: Menurut anda,apa yang menjadi daya tarik surat kabar ini sehingga
konsumen mau untuk membacanya??
Ibu Mary
: Jujur yang menjadi daya tarik surat kabar ini adalah tentang informasi
yang falid mengenai kegiatan ekonomi dan bisnis seperti halnya, pasar
modal, bursa saham, nilai tukar uang, dll.
Halaman tersebut yang biasanya terlebih dahulu di buka oleh setiap
konsumen.
Bimo
: Oke...saya rasa sudah cukup pertanyaan dari saya, atas waktu dan
partisipasinya, saya ucapkan banyak terima kasih ya bu...
Ibu Mary
: Ya sama-sama Bimo....
SKRIP WAWANCARA
Nara Sumber
: Ibrahim Syah
Jabatan
: Manajer Promosi Surat Kabar B I
Hari / Tanggal
: Jum`at, 21 November 2008
Waktu
: 13.00 - 14.00 WIB
Tempat
: Kantor Harian Bisnis Indonesia
Jl. K. H. Mas Mansyur 12A
Jakarta Pusat
Bimo
: Selamat Siang Pak Ibe...!!
Bapak Ibrahim
: Siang Bimo….
Bimo
: Untuk pertanyaan Pertama....
Seberapa penting sih promosi bagi Surat Kabar Bisnis Indonesia
Bapak Ibrahim
: Memang dulu itu sebelum pergantian pimpinan marketing yang
sekarang..promosi di pandang suatu hal yang kurang penting..akan
tetapi setelah posisinya di gantikan sama yang sekarang..promosi
dijadikan
lahan
pendapatan
bim..dimana
seluruh
kebijakan
mengenai bidang yang digeluti dalam hal ini yaitu promosi..
Bimo
: Apa tujuan utama berpromosi pada surat kabar Bisnis Indonesia??
Bapak Ibrahim
: Selain menyampaikan informasi kepada masyarakat, Tujuan utama
dari berpromosi tidak lain adalah untuk mensupport bagian atau
difisi – difisi lain bim..
Bimo
: Media promosi apa saja yang digunakan pada surat kabar Bisnis
Indonesia?
Bapak Ibrahim
: Semua media kita gunakan dalam berpromosi. Baik cetak,
televisi, radio, maupun event yang tersebar baik di Jakarta
maupun di kota – kota besar di Indonesia yang kuat akan industri
bisnis.
Bimo
: Siapakah yang berhak menentukan konsep Bisnis Indonesia dan
apakah sama dengan tahun – tahun sebelumnya?
Bapak Ibrahim
: Yang menentukan konsep – konsep promosi itu adalah manajer
promosi dalam hal ini saya beserta assisten saya membuat draft
kegiatan promosinya itu seperti apa yang kemudian didiskusikan
kembali kepada kepala – kepala difisi sampai pada ahirnya
mereka menyetujui dan kami tinggal eksekusi.
Bimo
: Lalu tahapan – tahapan nya dalam pembuatan strategi promosi dari
mulai brainstorming, konsep, sampai pada eksekusinya pak??
Bapak Ibrahim
: Ok..tahapannya ;
1. Kita brainstorming untuk menentukan dan membuat konsep
kreatifnya terlebih dahulu setelah itu,
2. Kita membuat temanya terlebih dahulu, dimana tema
tersebut akan mewakili seluruh kegiatan promosi yang akan
kita pakai.
3. Setelah tema itu dibuat, maka dilakukan penentuan media
apa yang akan kita pakai.
4. Sedangkan Eksekusinya dilakukan oleh agency – egency
dengan memberikan konsep grafisnya.
Bimo
: Media promosi apa yang sekiranya paling tepat digunakan dan kena
terhadap khalayak masyarakat??kenapa??
Bapak Ibrahim
: Yang terpenting pada saat ini yaitu radio dan televisi yaa..lalu
kemudian dilanjutkan oleh sales marketing dengan didukung oleh
event – event diluar atau biasa disebut promo event. Dengan
begitu masyarakat bukan hanya sekedar melihat dan mendengar.
Akan tetapi merasakan dan sadar akan keberadaan dan seberapa
penting nya surat kabar kami hadir ditengah – tengah mereka.
Bimo
: Mengapa di ikut sertakan agency – agency tersebut dalam
melakukan promosi pak??
Bapak Ibrahim
: Tidak dipungkiri bahwa keberadaan mereka sangat membantu
sekali dalam kegiatan bagaimana menyampaikan informasi kepada
khalayak secara benar. Karena kita sebagai produsen dalam hal ini
membutuhkan orang yang ahli dibidangnya. Oleh karena itu mereka
kami anggap juga sebagai keluarga kami yang saling membantu dan
memberi masukkan tehadap tugas – tugas kami.
Bimo
: Aktivitas apa yang dilakukan dari masing – masing bauran
promosi yang digunakan??
Bapak Ibrahim
: Yang pertama dari
1. Iklan: iklan radio, iklan televisi, iklan cetak.
2. Personal
selling:
pemberian
informasi
dengan
mencantumkan nomor berlangganan kami.
3. Sales promotion: mengadakan promo event, games,
pemberian sample gratis, bazar dan lain – lain.
4. PR : Mengadakan diskusi interaktif dan seminar di radio –
radio ataupun di televisi, kampus – kampus, sesuai dengan
pembahasan issue yang ada.
5. Direct marketing: membuat display penjualan yang
menarik sehingga khalayak tahu akan keberadaan surat
kabar Bisnis Indonesia.
Bimo
: Bagaimana dengan proses promo special event yang dilakukan oleh
Bisnis Indonesia ??
Bapak Ibrahim
: Untuk promosi special event tahapannya dimulai dari proposal
pengajuan yang dikirim kekita. Kemudian dipelajari sampai pihak
manajer tahu, lalu kemudian menjalankan eksekusi. Tentunya logo
media kita akan terpampang pada backdrop juga promo kegiatan
mereka sesuai dengan barter yang sudah disetujui oleh kedua belah
pihak.
Seperti kebanyakan proposal event yang mauk kekita, biasanya
pihak media hanya memberikan spot iklan promo acara dengan
harga khusus dan juga memberikan souvenir serta info contact
person pembicara – pembicara yang ada pada database kami.
Selebihnya semua eksekusi biasanya dilakukan oleh pihak
penyelenggara sampai rundown acara pun mereka yang buat.
Bimo
: Apakah sebelumnya dilakukan riset terlebih dahulu sebelum
dilakukan kegiatan promosi??
Bapak Ibrahim
: Tentu..hal itu sangat penting sekali sebelum melakukan kegiatan
promosi..hal ini dilakukan untuk mengukur efektivitas nya secara
tepat atau hanya buang – buang tenaga saja..hehehe..biasanya untuk
yang didaerah – daerah lain itu dari kontributor kami selalu
memonitoring dan langsung di tanggapi oleh pusat. Dan itu sangat
membantu sekali bagi kami untuk memperluar wilayah distribusi
kami.
Bimo
: Oke...saya rasa cukup pertanyaan dari saya, atas waktu dan
partisipasinya, saya ucapkan banyak terima kasih ya pak...
Bapak Ibrahim
: Ya sama-sama Bim....
Tapi kapan pun klo kamu masih mau interview saya, ya monggo
silakan saja dengan senang hati...
Bimo
: Ok..deee...
SKRIP WAWANCARA
Nara Sumber
: Ricky Adityo
Jabatan
: Asisten Manager Promosi & Inovasi Surat Kabar B I
Hari / Tanggal
: Jum`at, 28 November 2008
Waktu
: 14.00 - 15.00 WIB
Tempat
: Kantor Harian Bisnis Indonesia
Jl. K. H. Mas Mansyur 12A
Jakarta Pusat
Bimo
: Selamat Sore, Mas Ricky...!!!
Mas Ricky
: Sore, Bimo...
Bimo
: Untuk pertanyaan pertama, apa yg dilakukan Bisnis Indonesia
Dalam berpromosi setiap tahunnya mas?
Mas Ricky
: Promosi yang dilakukan Bisnis Indonesia itu setiap tahunnya selalu
berbeda. Karena setiap tahunnya pimpinan kami mengharuskan
kami untuk berinovasi disamping kegiatan promosi yang sudah ada.
Misal, promo yang sudah ada adalah ABCD harus ditambahkan
EFGH dst.
Bimo
: Oke...sedangkan, program – program promosi Bisnis Indonesia itu
siapa sih yang membuat mas?
Mas Ricky
: Kalo program promosi yang ABCD nya itu sudah paten dan sama
dari tahun ke tahun. Sedangkan yang EFGH nya itu pertama – tama
adalah saya yang membuat draft nya. Kemudian di acc oleh atasan
saya yaitu manajer promosi. Apakah itu ada penambahan atau
perubahan yang nantinya kita sepakati bersama dalam rapat
pimpinan berikutnya.
Bimo
: Bagaimana tahapan dalam menentukan program promosi tsb??
Mas Ricky
: Promosi di Bisnis Indonesia difungsikan guna mendukung atau
mensupport dari difisi - difisi yang ada. Baik itu sirkulasi,
marketing, publik relation dll. Oleh karena, promosi dilakukan
setelah rapat oleh difisi – difisi yang ada yang membahas tentang
kebutuhan dari difisi – difisi di Bisnis Indonesia. Dan kemudian
baru di buat draft kasarnya oleh saya bekerjasama dengan manajer
promosi.
Bimo
: Lalu...persiapan apa saja yang dilakukan untuk melakukan
aktivitas promosi tersebut?
Mas Ricky
: Semua..dari mulai survey kunjungan ke tempat atau daerah
tertentu..karena
di
tiap
daerah
kan
berbeda
pola
pikir
masyarakatnya..sehingga berpengaruh dari komunikasi kita
nantinya ke khalayak..sampai pada saat eksekusinya apakah kita
memakai
agency
atau
tidak..sehingga
bisa
diminimalisir
pengeluaran dan pencapaian yang totalitas..
Bimo
: Okeh trus seberapa lama promosi yang dilakukan oleh Bisnis
Indonesia itu sendiri?
Mas Ricky
: Klo kita menggunakan iklan itu biasanya continue dan terus
menerus..klo event kita seminggu itu pasti selalu ada minimal 1
event yang kita jalani. Di tambah doorprice seperti quiz yang
dilakukan jika ada sponsor yang bekerjasama dengan kita..
Bimo
: Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam melakukan promosi
mas??
Mas Ricky
: Untuk biaya sebisa mungkin kita tidak mengeluarkan...melainkan
menjadi lumbung pemasukkan yang utama..berbeda jika Bisnis
Indonesia yang menyelenggarakan secara eksklusif..
Bimo
: Kendala apa sih yang timbul dalam melakukan aktivitas promosi
ini mas??
Mas Ricky
: Kendala utama sih pada waktu itu kita tidak memiliki anak kreatif
design ya bim..sehingga kita suka kedodoran masalah design
kretif untuk berpromosi..tapi sekarang sudah tertangani..
Bimo
: Ya..ya...saya rasa sudah cukup...pertanyaan saya...
Mas Ricky
Ya...ko sudah si...lagi donk...
Bimo
Heee...hee...Terima kasih
ya..Mas Ricky...untuk waktu dan
bantuannya...
Mas Ricky
Iya...sama-sama Bimo...
Tapi klo kamu masih butuh interview saya, kapan saja kamu mau
aku bisa ko...
Bimo
Ok....Mas...
Download