Fitoremediasi tanah tercemar logam berat timbal (Pb) dengan menggunakan Tumbuhan Helikonia (Heliconia psittacorum) di Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya Oleh: Asri Hayyu Rinpropadebi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Sarwoko Mangkoedihardjo, MSc.ES. Latar Belakang Perkembangan industri-industri yang ada di Surabaya seiring dengan penurunan kualitas air Kali Surabaya. Hal ini ditandai dengan buruknya kualitas air tanah yang ada pada pemukiman masyarakat Tambak Wedi, Surabaya. Logam berat yang mencemari air sungai maupun tanah tidak dapat mengalami biodegradasi sehingga pembersihan kontaminan menjadi pekerjaan yang berat dan mahal (Ebbs dkk., 2000; Li dkk., 2000). Oleh karena itu diperlukan penelitian dengan metode fitoremediasi menggunakan tumbuhan. Tujuan Penelitian • • • Membandingkan keefektifan kondisi tanah sebagai media tumbuh dengan perbandingan pH 5 dan pH 9 yang dapat mengurangi kadar konsentrasi logam berat timbal dalam tanah pemukiman penduduk Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Membandingkan keefektifan kondisi tanah sebagai media tumbuh dengan perbandingan komposisi 50% tanah + 50% kompos dan 100% tanah. Mendapatkan fakta bahwa tumbuhan helikonia mampu mengolah tanah tercemar logam berat timbal (Pb2+). Metode Penelitian Tahap Range finding test Minggu ke-0 Minggu ke-1 Hasil dan Pembahasan Analisa Pada Media Tanah Konsentrasi Pb pada tanah pH tanah Suhu tanah Analisa Pada Tumbuhan Konsentrasi Pb pada tumbuhan Fisiologis tumbuhan Nilai GR (Growth Rate) dan RGR (Relative Growth Rate) BCF (Bioconcentration Factor) Berat kering tumbuhan Prosentase Removal Pb pada Tanah pH Tanah Suhu tanah Konsentrasi Pb pada Tumbuhan Fisiologis Tumbuhan Contoh Pertumbuhan Fisiologis Tumbuhan Pada 100% Tanah Tercemar, pH Asam. Contoh Pertumbuhan Tinggi Tumbuhan Pada 100% Tanah Tercemar, pH Asam. Nilai GR (Growth Rate) dan RGR (Relative Growth Rate) Cont’, Nilai GR (Growth Rate) dan RGR (Relative Growth Rate) BCF (Bioconcentration Factor) Berat Kering Tumbuhan Contoh Kondisi Tumbuhan Pada Minggu ke-0 Pada Minggu ke-4 Kesimpulan • • • Efektifitas tumbuhan dalam proses remediasi logam berat timbal (Pb2+) dalam variasi pH media tanah dapat diketahui dengan besarnya rata-rata penurunan konsentrasi kandungan logam berat tertinggi yakni 70,96% pada media tanah dengan konsentrasi 200 ppm-pH basa dan 57,76% pada konsentrasi 200 ppm-pH asam. Efektifitas media tumbuh dengan perbandingan komposisi dapat diketahui dengan besarnya prosentase penurunan yang terjadi pada media tumbuh 50% tanah + 50% kompos sebesar 85,38% sedangkan pada media tumbuh 100% tanah mencapai 65,34%. Keberadaan kompos sebagai stimulan pada media tumbuh memiliki pengaruh pada proses remediasi logam berat. Kemampuan tumbuhan helikonia (Heliconia psittacorum) pada penelitian ini diketahui dengan adanya penurunan kandungan logam berat timbal pada tanah yang semula 534 ppm menjadi 95,19 ppm dan adanya akumulasi logam berat timbal pada bagian tumbuhan sebesar 2,277 ppm. Saran • • • • Untuk memperoleh nilai yang lebih akurat terkait daya akumulasi logam berat timbal (Pb2+) oleh tumbuhan helikonia (Heliconia psittacorum) diperlukannya jangka waktu penelitian yang lebih lama. Untuk memperjelas proses remediasi yang terjadi pada penelitian ini diperlukannya penelitian lebih lanjut mengenai mikroorganisme tanah. Dibutuhkannya perhitungan mengenai kerapatan sehingga dapat diketahui jumlah tumbuhan yang dibutuhkan dalam tanah tercemar logam berat pada luas area tertentu. Dibutuhkannya penelitian lebih lanjut terhadap jenis pupuk yang digunakan pada tumbuhan yang sama untuk mengetahui efektifitas kemampuan dalam proses remediasi logam berat timbal. Sekian dan Terima Kasih