BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran yang sangat penting bagi suatu Negara. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Mengingat akan pentingnya pasar modal, maka di Indonesia mulai memberi kesempatan bagi pihak swasta untuk mendirikan bursa efek dan bursa pararel di daerah-daerah. Dengan demikian, unsur-unsur pemerataan semakin tampak terutama tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru. Investor memerlukan informasi dalam melakukan investasinya di pasar modal untuk mengurangi ketidakpastian investasi, memperkirakan aliran kasnya di masa yang akan datang, dan menentukan sekuritas apa yang harus dibeli dan dijual sehingga perasaan aman akan investasi dan tingkat return akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh investor adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan Universitas Sumatera Utara pengaruh faktor internal yang mempengaruhi investor. Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi pasar modal. Beberapa faktor di luar perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap pasar modal di antaranya: (1) kebijakan pemerintah, (2) tingkat inflasi, (3) volume dan frekuensi transaksi di pasar modal, (4) kondisi bursa, (5) kebijakan moneter, (6) kondisi ekonomi, (7) kondisi pasar. Dengan memanfaatkan laporan keuangan sebagai faktor internal diharapkan investor dapat memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian (risiko) arus kas bersih perusahaan perusahaan. Seorang investor dalam menilai kinerja manajemen perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan setiap tahun. Hal ini disebabkan laporan keuangan merupakan informasi pokok yang dibutuhkan oleh pihak eksternal dan internal perusahaan untuk mengetahui perkembangan perusahaan serta keuntungan yang diperoleh perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaaan suatu perusahaan. Laporan keuangan ini pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar data keorganisasian. Dengan adanya laporan keuangan, manejer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik. Analisa laporan keuangan merupakan hal dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap pertumbuhan laba ataupun harga saham. Analisa Universitas Sumatera Utara laporan keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Aspek kinerja masa mendatang perusahaan yang paling penting tergantung pada kebutuhan-kebutuhan laporan keuangan. Secara umum ada banyak teknik analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal, anlisis ekonomi,dan analisis rasio keuangan. Salah satu alternatif untuk mengetahui Informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menurut Bambang Riyanto (2000:34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas, (5) rasio pasar. Lebih lanjut, rasio-rasio tersebut bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasiorasio yang bermanfaat yaitu rasio yang dianggap dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi, dan membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perubahaan tersebut, yang pada gilirannya, dapat menunjukkan kepada analisis resiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang di telaah. Analisis rasio ini merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja dari sebuah perusahaan. Secara teori, apabila tingkat rasio keuangan tertentu mengalami kenaikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga apabila kinerja perusahaan tersebut dinilai bagus, seharusnya investor berani menginvestasikan dananya untuk perusahaan tersebut,dan jika banyak investor Universitas Sumatera Utara cenderung ingin membeli saham perusahaan tersebut maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami tren yang meningkat, hal ini sesuai dengan hukum ekonomi apabila permintaan terhadap pasar naik maka harga juga akan mengalami kenaikan diluar faktor-faktor eksternal yang lain. Perusahaan Industri makanan dan minuman merupakan kategori barang konsumsi perusahaan industri manufaktur dimana produknya sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga prospeknya menguntungkan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang , selain itu saham perusahaan tersebut merupakan sahamsaham yang paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam kondisi krisis atau tidak sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan. Melihat data di BEI selama periode 2005-2008 kinerja keuangan pada perusahaan industri makanan dan minuman menunjukkan bahwa kenaikan dari rasio keuangan tidak diikuti dengan kenaikan harga saham dan sebaliknya penurunan rasio keuangan juga tidak diikuti dengan penurunan harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ananto Sarono (2007) yang menguji pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh antara earning per share (EPS), return on equityt (ROE), dan deviden payout ratio (DPR) terhadapa harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2004-2005. Dan secara parsial variabel bebas yang berpengaruh terhadap harga saham adalah Earning Per Share (EPS) dan deviden payout ratio (DPR). Perbedaan dengan peneliti terdahulu adalah (1) periode tahun penelitian dimana periode peneliti terdahulu 2004-2005, sedangkan dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara menggunakan periode 2005-2008, (2) Sampel peneliti terdahulu adalah perusahaan manufaktur, sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan perusahaan industri makanan dan minuman sebagai sampel. (3) Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu yaitu Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Deviden Payout Ratio (DPR) dan variabel independen yang digunakan peneliti pada penelitian sekarang ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) . Berdasarkan pada fenomena yang terjadi dan penelitian sebelumnya maka pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dianalisis dengan manfaat rasio- rasio keuangan perusahaan industri barang konsumsi yang selanjutnya apabila mempunyai pengaruh terhadap harga saham maka rasio- rasio tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk prediksi. Penelitian ini menggunakan analisis rasio dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu dengan mengambil tiga analisis rasio yaitu Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE). Berdasarkan dari penelitianpenelitian dan latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari rasio DER, PER, ROE berpengaruh secara serentak terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari rasio DER, PER, ROE berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Terkait dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham, 2. Untuk menguji pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham, 3. Untuk menguji pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham, 4. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) secara simultan terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran sampai seberapa jauh faktor-faktor DER, PER, ROE mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan yang go publik di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008, 2. Bagi pihak yang berkepentingan terhadap pasar modal di Indonesia, seperti BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal), PT (perusahaan Terbuka), BEI Universitas Sumatera Utara (Bursa Efek Indonesia), calon emitmen dan profesi terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam meningkatkan perannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi dalam atau saat akan melakukan suatu keputusan Investasi. 4. Bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan untuk mereka yang berminat mempelajari lebih jauh tentang pengetahuan bidang pasar modal, 5. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti pada bidang keuangan khususnya mengenai penilaian harga saham. Universitas Sumatera Utara