DIABETES MELLITUS (DM) Oleh Dr. Santi Martini, dr., M.Kes Departemen Epidemiologi FKM Unair Gb.1 Perkiraan jumlah orang dewasa dengan DM menurut kelompok umur untuk negara maju dan negara berkembang Gambar 2. Prevalensi DM global menurut usia Tabel 1. Daftar negara dengan jumlah perkiraan kasus DM terbanyak untuk tahun 2000 dan 2030 Ranking Negara tahun 2000 Orang dengan DM (juta) Rangking Negara tahun 2030 Orang dengan DM (juta) 1. India 2. Cina 3. AS 4. Indonesia 5. Jepang 6. Pakistan 7. Federasi Rusia 8. Brasil 9. Italia 10.Banglades 31,7 20,8 17,7 8,4 6,8 5,2 4,6 4,6 4,3 3,2 India Cina AS Indonesia Pakistan Brasil Banglades Jepang Filipina Mesir 79,4 42,3 30,3 21,3 13,9 11,3 11,1 8,9 7,8 6,7 (CS. Cokram with title : The Epidemiology of Diabetes Mellitus in the Asia Pacific Region) GLUKOSA INSULIN GLIKOGEN Otot, liver darah Gb.3. Kerja hormon insulin Definisi DM • Suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia yang merupakan hasil dari gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. • Hiperglikemi kronis dari DM dihubungkan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai macam organ, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah. Patogenesis Autoimmune destruction of the β-cells of the pancreas Impairment of insulin secretion and defects in insulin action HYPERGLYCEMIA Simtom (Gejala) Gejala: • Poliuria • Polidipsia • Polifagia • Berat Badan turun • Penglihatan kabur Komplikasi akut: • Hiperglikemia & Ketoasidosis • Sindroma hiperosmolar non ketosis Gejala hiperglikemia kronis: suseptibilitas terhadap infeksi Komplikasi kronis: Retinopati (potential loss of vision) Nefropati (renal failure) Neuropati perifer (foot ulcers, amputation, Charcot joint) Neuropati autonom (causing gastrointestinal, genitourinary, and cardiovascular symptoms & sexual disfunction) Klasifikasi DM 1. Diabetes tipe 1 - kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut A. Imun B. Idiopatik 2. Diabetes tipe 2 (80%) - defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi 3. Tipe spesifik lainnya A. Defek genetik dari fungsi sel β B. Defek genetik pada kerja insulin C. Penyakit pankreas eksokrin D. Endokrinopati E. Induksi obat atau bahan kimiawi F. Infeksi G. Bentuk tidak umum dari diabetes dimediasi imun H. Sindroma genetik lainnya 4. DM kehamilan (Gestational DM) Diabetes Mellitus Tipe 1 Kriteria Diagnosis DM Gejala DM ditambah gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/l) atau 2. Glukosa darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/l) atau 3. Glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa (GD 2 jam PP) ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/l) dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO). TTGO: beban glukosa = 75 gr glukosa anhidrous (gula) dicairkan dalam air TTGO tidak direkomendasikan untuk pemeriksaan rutin. 1. Kriteria tersebut harus dikonfirmasi pada hari berikutnya. Kategori yang berhubungan dengan nilai GDP: • GDP < 110 mg (6,1 mmol/l) = normal • GDP ≥ 110 mg (6,1 mmol/l) dan < 126 mg/dl (7,0 mmol/l) = Glukosa Puasa Terganggu (Impaired Fasting Glucose/IFG) • GDP ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/l) = DM Kategori yang berkaitan dengan TTGO: • Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa < 140 mg/dl (7,8 mmol/l) = normal toleransi glukosa • Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa ≥ 140 mg/dl (7,8 mmol/l) dan < 200 mg/dl (11,1 mmol/l) = Glukosa Toleransi Terganggu (Impaired Glucose Tolerance/IGT) • Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/l) = DM Tabel 3. Kriteria Diagnosis Diabetes Mellitus Normoglycemia IFG or IGT FPG < 110 mg/dl FPG ≥110 and 2-h PG < 140 mg/dl < 126 mg/dl (IFG) 2-h PG ≥140 and < 200 mg/dl (IGT) Diabetes FPG ≥126 mg/dl or 2-h PG ≥200 mg/dl or Symptoms of diabetes and casual plasma glucose concentration ≥200 mg/dl the new diagnostic criteria for type 2 diabetes are as follows: (ADA Revisions, Diabetes Care, Suppl, January 2010) 1. An A1c level of 6.5% or more. 2. Fasting plasma glucose level of 126 mg/dL or more. 3. A 2-hour plasma glucose level of 200 mg/dL or more after a 75-g oral glucose tolerance test. 4. A random plasma glucose level of 200 mg/dL or more in a patient with symptoms of hyperglycemia. • • In the absence of symptoms of hyperglycemia, the first 3 options listed should be confirmed with repeated testing. Patients with an A1c level between 5.7% and 6.4% should be considered to have prediabetes and should receive appropriate counseling on therapeutic lifestyle change. Kriteria untuk mengetahui adanya DM pada individu yang asimptomatik 1. 2. • • • • • • • Usia ≥ 45 tahun, pemeriksaan diulang setiap 3 tahun. Pemeriksaan seharusnya dipertimbangkan pada usia lebih muda atau dilakukan lebih sering pada individu dengan: Overweight (BMI ≥ 25 kg/m2) Ada riwayat DM pada saudara tingkat pertama Populasi etnis risiko tinggi (orang Amerika-Afrika, Amerika-Hispanik, penduduk asli Amerika/Indian, Amerika-Asia, Penduduk Kepulauan Pasifik) Pernah melahirkan bayi dengan BBL > 9 lb (± 4 kg) atau didiagnosis GDM Hipertensi ( ≥ 140/90) Kadar Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl (0,90 mmol/l) dan/atau kadar trigliserida ≥ 250 mmol/dl (2,82 mmol/l) Tes sebelumnya mempunyai IGT atau IFG. Major Risk Factors for Type 2 Diabetes 1. Family history of diabetes (i.e. parents or siblings with diabetes) 2. Overweight (BMI 25 kg/m2) 3. Habitual physical inactivity 4. Race/ethnicity(e.g. African-Americans, HispanicAmericans, Native-Americans, AsianAmericans, and Pasific Islanders) 5. Previously identified IFG or IGT 6. Hypertension (≥ 140/90 mmHg in adults) 7. HDL cholesterol ≤ 35 mg/dl (0,90 mmol/l) and/or triglyceride level ≥ 250 mmol/dl (2,82 mmol/l) 8. History of GDM or delivery of a baby weighing > 9 lb 9. Polycystic ovary syndrome