BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan alat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu desain mekanik, bagan alur kerja alat, diagram blok sistem, wiring diagram, perancangan rangkaian fotosensor, perancangan rangkaian motor DC, dan perancangan rangkaian motor stepper. 3.1 PERANCANGAN PRANGKAT KERAS ( HARDWARE ) 3.1.1 Desain Mekanik Perancangan tempat untuk alat penyimpanan dan pengambilan barang otomatis ini menggunakan rak master yang terdiri dari tiga row dan tiga kolom. Perancangan desain mekanik untuk rak master dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 Gambar 3.1 Perancangan Rak Master Rak master terdiri dari sembilan kotak penyimpanan yang terdiri dari tiga row dan tiga kolom. Pada perancangan ini, masing-masing kotak pada rak akan dipasang fotosensor sebagai pendeteksi keberadaan barang. 3.1.2 Bagan Alur Kerja Alat Bagan alur kerja alat penyimpanan dan pengambilan otomatis ini, terdiri dari motor stepper (Travel Motor Forward/Reverse), Motor Stepper (Lifter Motor Up/Down), dan motor dc (Fork Motor Advance/Return). Bagan alur kerja mesin dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Gambar 3.2 Bagan Alur Kerja Alat Aktuator penggerak yang digunakan adalah motor stepper dan motor dc. Masing-masing motor dapat bergerak otomatis sesuai input. Pergerakkan motor stepper (Travel Motor Forward/Reverse) dan motor stepper (Lifter Motor Up/Down) dapat berintepolasi berdasarkan rak yang dituju, dan motor dc (Fork Motor Advance/Return) akan bergerak maju mundur saat proses penyimpanan atau pengambilan barang. 3.1.3 Diagram Blok Sistem Gambar 3.3 Diagram Blok (terlampir) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 Penjelasan secara umum perancangan alat ini sebagai berikut : 1. Input data menggunakan barcode scanner. 2. Interface pengolah data (controller) menggunakan LabVIEW. 3. Hardware I/O menggunakan arduino uno. 4. Sensor pendeteksi barang menggunakan fotosensor. 5. Aktuator penggerak menggunakan motor stepper dan motor dc. 3.1.4 Wiring Diagram Dari penjelasan diagram blok di atas, maka penulis menerjemahkan dalam perancangan wiring diagram seperti di bawah ini : Gambar 3.4 Wiring Diagram (terlampir) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 Penjelasan konfigurasi Input/Output pada pin Arduino Uno sebagai berikut : 1. Pin 2 : Motor DC ( Fork Motor ) advance. 2. Pin 3 : Motor DC ( Fork Motor ) return. 3. Pin 4 : N/A. 4. Pin 5 : Fotosensor rak 2. 5. Pin 6 : Fotosensor rak 1. 6. Pin 7 : Fotosensor rak 3. 7. Pin 8 : Fotosensor rak 8. 8. Pin 9 : Fotosensor rak 7. 9. Pin 10 : Fotosensor rak 9. 10. Pin 11 : Fotosensor rak 5. 11. Pin 12 : Fotosensor rak 4. 12. Pin 13 : Fotosensor rak 6. 13. Pin A0 : Motor Stepper ( Lifter Motor ) direction (digital). 14. Pin A1 : Motor Stepper ( Lifter Motor ) step (digital). 15. Pin A2 : Motor Stepper ( Travel Motor ) direction (digital). 16. Pin A3 : Motor Stepper ( Travel Motor ) step (digital). 3.1.5 Perancangan Rangkaian Fotosensor Pada perancangan fotosensor penulis menggunakan infrared (transmitter), dan fotodioda (receiver), untuk mendeteksi ada atau tidaknya barang. Output dari rangkaian fotosensor menjadi input digital untuk arduino sebagai hardware Input/Output. Adapun output yangdihasilkan berupa tegangan 5V (aktif high “1”) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 dan 0V (aktif low “0”). Detail rangkaian dapat dilihat pada gambar di bawah : Gambar 3.5 Skematik rangkaian fotosensor (terlampir) Cara kerja rangkaian fotosensor ini cukup sederhana, yaitu seperti konsep pembagi tegangan. Infrared memancarkan cahaya terus-menerus, dan cahaya tersebut ditangkap oleh fotodioda. Jika cahaya yang dipancarkan oleh infrared (transmitter) ditangkap sempurna oleh fotodioda (receiver) artinya tidak ada barang yang menghalangi, maka resistansi fotodioda kecil, sebaliknya jika fotodioda (receiver) tidak dapat menangkap cahaya yang dipancarkan oleh infrared (transmitter) artinya ada barang yang menghalangi, maka resistansi fotodioda besar atau tak terhingga. Bisa dilihat pada ilustrasi di bawah : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 Gambar 3.6 Ilustrasi cara kerja rangkaian fotosensor Fotodioda bisa dianalogikan sebagai resistor variabel yang resistansinya dapat berubah berdasarkan ada atau tidaknya cahaya yang ditangkap. Oleh karena itu didapat konsep pembagi tegangan pada rangkaian fotosensor ini, dimana tegangan output rangkaian fotosensor bisa dikalkulasi menjadi tegangan input untuk arduino. Gambar 3.7 Konsep Pembagi Tegangan Fotosensor http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 Dari penjelasan di atas didapat, jika resistansi yang dihasilkan oleh fotodioda kecil atau mendekati 0 artinya tidak ada barang yang mengahalangi, maka tegangan output yang dihasilkan sama dengan 0 V mendekati GND dan input yang dikirim ke arduino adalah 0 V (aktif low). Sebaliknya, jika ada barang yang menghalangi berarti resistansi yang dihasilkan oleh fotodioda besar atau tak terhingga artinya ada barang yang menghalangi fotodioda menangkap cahaya, maka tegangan output yang dihasilkan sama dengan VCC dan input yang dikirm ke arduino adalah 5 V (aktif high). Dari proses pembagian tegangan ini arduino mendapat input sinyal berupa sinyal “1” aktif high (tegangan 5V), dan sinyal “0” aktif low (tegangan 0V), yang sinyal tersebut ditampilkan oleh software LabVIEW melalui proses interface dalam bentuk indikator yang mengindikasi ada atau tidaknya barang pada alat penyimpanan dan pengambilan barang otomatis ini. 3.1.6 Perancangan Rangkaian Motor DC Perancangan motor DC menggunakan motor CD room dengan modul driver L298. Modul driver L298 digunakan untuk mengendalikan motor DC dengan arduino sebagai jembatan Input/Output dikontrol melalui LabVIEW. Fungsi dari motor DC ini adalah sebagai Fork Motor yang berjalan maju (advance) dan mundur (return) untuk menyimpan dan mengambil barang pada rak. Dapat dilihat rangkaian dan skematik perancangan motor DC di bawah ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 Gambar 3.8 Wiring Diagram Motor DC dengan Arduino Gambar 3.9 Skematik Perancangan Motor DC Cara kerja rangkaian tersebut adalah, dengan memberikan input tegangan 5 V (VCC) pada pin ENA (Enable_A) untuk motor 1 (OUT1 dan OUT2) dan pin ENB (Enable_B) untuk motor 2 (OUT3 dan OUT4), kemudian untuk menjalankan motor DC dengan memberikan logika aktif high “1” dan aktif low “0” secara bergantian melalui arduino pada pin IN1 dan IN2 . Pada perancangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 ini, penulis hanya menggunakan 1 motor DC, yang dihubungkan pada pin OUT1 dan OUT2. Adapun untuk konfigurasi pin arduino yang dihubungkan dengan modul driver L298 ini telah dijelaskan pada pembahasan wiring diagram di atas. Untuk menjalankan motor DC berjalan maju (advance), yaitu dengan memberikan logika “1” pada pin IN1 dan logika “0” pada pin IN2 modul driver L298 melalui arduino. Sebaliknya , jika berjalan mundur (return) dengan memberikan logika “0” pada pin IN1 dan logika “1” pada IN2. Akan tetapi, dengan metode tersebut kecepatan motor DC tidak dapat diatur, karena kecepatan yang digunakan adalah kecepatan maksimum. Untuk itu mengatur kecepatan motor DC tersebut, penulis menggunakan PWM (Pulse Width Modulation). Dengan memanipulasi lebar sinyal yang diberikan ke modul driver L298 untuk mengatur tegangan keluaran pada motor DC. Kecepatan dapat diatur dengan memberikan resolusi pada PWM, dengan variasi resolusi sampai dengan 28= 256. Maka untuk menjalankan motor DC, bukan lagi dengan memberikan logika aktif high “1” dan aktif low “0”, tetapi dengan memberikan variasi resolusi PWM pada pin IN1 dan IN2. 3.1.7 Perancangan Rangkaian Motor Stepper Motor stepper pada perancangan ini berjumlah 2 buah yang masingmasing berfungsi sebagai Travel Motor (forward/reverse) dan Lifter Motor (up/down). Untuk mengendalikan motor stepper menggunakan driver pololu A4988. Adapun wiring diagram dan skematik dapat dilihat di bawah ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 Gambar 3.10 Wiring Diagram Motor Stepper dengan Arduino Gambar 3.11 Skematik Rangkaian Motor Stepper http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 Driver pololu A4988 mengendalikan motor stepper yang dapat bergerak 1,8°/step atau dapat dikatakan 200 step setiap satu putaran penuh (360°). Untuk menjalankan motor stepper ini, yaitu dengan memberikan aliran sinyal pulsa data pada pin STEP dan DIR modul pololu A4988. Input data yang diberikan pin STEP adalah jumlah step yang berarti jarak pergerakan motor stepper, dan data ini sudah terhubung dengan pin DIR yang berarti arah pergerakan motor steeper. Untuk menggerakan motor stepper dengan pergerakkan clockwise, yaitu dengan memberikan sinyal pulsa data step positif (+), dan sebaliknya counterclockwise dengan memberikan sinyal pulsa data step (-). Hal ini, karena di dalam motor stepper terdapat 2 lilitan yang memerlukan sinyal pulsa yang bergerak dari positif ke negatif, dan sebaliknya. http://digilib.mercubuana.ac.id/