BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut O’Brien, internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara.(O’Brien, 2003) Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking (Antar jaringan). Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. 9 8 2.2 E-Commerce Menurut Turban, pada intinya e-commerce dapat dipandang sebagai suatu proses pembelian, penjualan, transfer, atau bertukar produk, jasa dan informasi melalui jaringan elektronik yang menggunakan internet (Pham et.al, 2012). Totonchi dan Manshady dalam penelitiannya menunjukan bahwa ecommerce memiliki keterkaitan yang erat dengan globalisasi. Temuan mereka menyiratkan bahwa e-commerce akan memperkuat keunggulan kompetitif internasional yang ada daripada meratakan lapangan bermain dan memungkinkan perusahaan – perusahaan lokal untuk bersaing dengan perusahaan – perusahaan global di pasar internasional (Totonchi & Manshady, 2012). E-commerce dan internet umumnya disalah gunakan sebagai sinonim. Ecommerce merupakan media elektronik untuk berbagi informasi dan melakukan transaksi sementara internet adalah alat yang menyediakan e-commerce demi jangkauan yang lebih besar. Penggunaan internet adalah salah satu alasan untuk pertumbuhan e-commerce (Maniam, et.al, 2012). Selain internet, perkembangan e-commerce juga membutuhkan kepercayaan dan keamanan. Berikut adalah beberapa langkah untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan demi perkembangan e-commerce (Maniam et.al, 2012) : Berinvestasi dalam layanan pelanggan. Membantu pelanggan dengan menyediakan layanan navigasi yang mudah di situs web, mencegah dan memecahkan masalah transaksi, dan memiliki karyawan yang terlatih untuk mengelola isu – isu tersebut. 9 Membangun loyalitas, memberikan dukungan telepon dan personalisasi produk dan layanan pelanggan. Menawarkan pilihan pembayaran yang berbeda dan bervariasi. Menganalisis data dan menerapkan analisis tersebut untuk beradaptasi dalam aturan bisnis. Menggunakan Customer Relationship Management. 2.3 Clothing Industry Industri pakaian merupakan sector utama bagi industry dan pengembangan ekonomi yang lebih rendah. Memberikan kontribusi dalam hal peningkatan penghasilan dan perluasan lapangan kerja. Industri pakaian sangat beragam dan heterogen. Pengecer yang mempunyai sumber global pun harus bertemu dan bergerak cepat demi memenuhi tuntutan kebutuhan konsumen. Pengelolaan logistic dan rantai pasokan antara pemasok dan pengecer harus disinkron dan didorong oleh urgensi yang berada dalam pola dinamis permintaan terutama untuk fashion item. (Aksoy & Ozturk, 2012). Produk akhir dari pasar pakaian dapat didefinisikan dengan karakteristik berikut (Aksoy & Ozturk, 2012) : Short Life Cycles Produk ini cenderung memiliki siklus singkat. Produk ini dirancang untuk mendapatkan suasanan atau musiman yang biasanya diukur dalam waktu bulan atau minggu. 10 High Volatility Permintaan untuk produk ini jarang stabil atau linier. Permintaan untuk produk ini biasanya dipengaruhi oleh cuaca atau tren film, acara TV atau iklan. Low Predictability Produk ini sulit untuk diramalkan permintaannya secara akurat. Oleh karena itu biasanya produk ini di produksi berdasarkan permintaan atau persyaratan yang berada di pasar. High Impulse Purchase Banyak keputusan yang membuat pelanggan membeli produk ini ketika berada dititik pembelian. Dengan kata lain, pelanggan ketika dihadapkan dengan produk ini akan dirangsang untuk membelinya. Oleh karena itu ketersediaan produk ini akan menjadi peran penting. 2.4 Analisis Bisnis 2.4.1 Analisa Konsumen Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum menjalankan sebuah bisnis, peluncuran produk, pengembangan proyek, penyelenggaraan even, atau apa pun juga adalah dengan mengenali dan menentukan dahulu siapa target audiens, pengguna atau konsumen yang hendak disasar. Pengelompokkan jenis konsumen dapat didasarkan menjadi empat dimensi utama : Demografis 11 Pembagian konsumen berdasarkan segala penampakan fisik atau terukur kuantitatif, meliputi : gender, usia, latar belakang pendidikan, strata ekonomi, status pernikahan, dsb. Geografis Pembagian konsumen berdasarkan posisi geologis. Ini menentukan daerah distribusi mana saja yang menjadi lingkup layanan atau fokus. Dapat dari satuan luas seperti Negara hingga detil kawasan sempit. Psikografis Pengelompokan konsumen berdasarkan pandangan dan alam bawah sadar mereka yang umumnya terbentuk dari pola asuh serta lingkungan. Behavioral Kelompok konsumen berdasarkan kebiasaan yang telah terbentuk dari minat dan metode berulang dalam mengerjakan suatu aktivitas. 2.4.2 Analisa Pasar dan Kompetisi 2.4.2.1 Analisis SWOT Analisa pasar dan kompetisi berguna untuk menentukan posisi antara bisnis dengan kompetitor. Analisis SWOT dapat digunakan dalam melakukan analisa pasar dan kompetisi. Analisis SWOT adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk menganalisis identitas yang dimiliki baik oleh sebuah organisasi atau pun bisnis yang akan dijalankan. Analisis SWOT (Strength, 12 Weakness, Opportunity, Thread) merupakan metode mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Kotler, 2012). Strength Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahan dibandingkan para pesaingnya. Analisa terhadap keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan dan pesaing. Weaknesses Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Opportunity Peluang merupakan sebuah area yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk dapat beroperasi secara menguntungkan. Threat Ancaman merupakan tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecendrungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. 2.4.2.2 Analisis Five Forces Analisis Five Forces atau biasa disebut Porter's Five Forces Analysis merupakan salah satu teknik pengidentifikasian masalah bisnis sebelum bisnis dimulai. Tujuan dari analisis Five Forces untuk mengidentifikasi apakah suatu produk memiliki potensi yang menguntungkan dimana keuntungan 13 tidak hanya diambil dari kondisi yang baik tetapi juga harus dari kondisi yang lemah. Porter's Five Forces Analysis terdiri dari lima analisis, yaitu : (Porter, 2008) 1. Ancaman Produk atau Jasa pengganti (Threat Of Substitute Product and Services) dimana cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah. 2. Persaingan di antara pemain yang sudah ada (Rivalry Among Existing Firms), dimana analisis bagaimana kuatnya persaingan diantara pemain yang sudah ada. Apakah ada pemain yang sangat dominan atau semuanya sama. 3. Masuknya Kompetitor (The Threat of New Entrants), dimana di dalam analisis ini melihat bagaimana cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru untuk mulai bersaing di industri yang sudah ada. 4. Daya tawar dari supplier (The Bargaining Power Of Suppliers), dimana analisis ini melihat bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli supply barang. 5. Daya tawar dari pembeli (Bargaining Power Of Customers), dimana analisis ini melihat bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi. 14 2.4.3 Analisa Teknologi dan Infrastruktur IT Service Provider Internet Service Provider IT Consulting Computer Network System Integration Provider System Configuration Hardware Devices Hardware Supplier E-Commerce Enterprise Product / Services Customer Software Software Developer Gambar 2.1 Pemetaan Teknologi dan Infrastruktur Sumber : Wang, Danping. (2013). Influences of Cloud Computing on ECommerce Businesses and Industry. Industri e-commerce memiliki rantai industry yang terdiri dari pemasok perangkat keras, pengembang perangkat lunak, penyedia layanan internet, penyedia sistem integrasi, penyedia layanan teknologi informasi, e-commerce itu sendiri dan pelanggan. Setiap anggota rantai industry memenuhi fungsi masing – masing. Pemasok perangkat keras, pengembang perangkat lunak, penyedia layanan teknologi informasi dan penyedia sistem integrasi berada 15 sebagai backend dari perusahaan e-commerce yang mana memberikan dukungan teknis untuk bisnis (Wang, 2013). 2.4.4 Analisa Produk dan Layanan Beberapa analisa untuk produk dan layanan secara tidak langsung beberapa telah dikerjakan saat melakukan analisa pemasaran. Hal ini terjadi karena produk dan pemasaran dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang sama. Keduanya perlu diputuskan secara saling berhubungan dan harus didasarkan pada keputusan – keputusan lain yang telah diambil sebelumnya. Berikut adalah detail – detail penting mengenai rencana produk dan layanan (Sidik, 2013) : Kesiapan Produk dan Layanan Kesiapan produk dan layanan sangatlah penting dilakukan sebelum dilakukannya peluncuran produk. Karena setelah peluncuran, pasar tidak akan memberi ampun kepada produk/layanan jika apa yang ditawarkan produk tersebut ternyata mengecewakan harapan pasar. Paten atau Perlindungan Hak Cipta Lainnya Pertimbangan untuk perlindungan hukum bagi produk dan layanan yang dibutuhkan apabila memiliki kekayaan intelektual didalamnya. Kemasan Kemasan berfungsi untuk menjaga produk agar tidak mengalami kerusakan dalam proses distribusi hingga mencapai tangan 16 pelanggan. Selain itu kemasan juga akan memberi identitas dan karakter terhadap produk yang dikemas dan menjadi tempat untuk menempatkan keterangan – keterangan penting terkait produk yang dikemas. Pengembangan produk atau layanan Rencana pengembangan produk dan layanan dibutuhkan karena bisnis bergerak dengan cepat. Hal ini juga agar pada saat peluncuran produk, maka produk yang diluncurkan sesuai dengan rencana. Aspek Keuangan Rencana Produk/Layanan Perencanaan dibutuhkan untuk menentukan biaya – biaya yang diperlukan untuk produk dan layanan yang diberikan. Biaya ini bisa terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan kebutuhan aset jangka panjang. 2.4.5 Analisa Nilai Tambah Tahap analisa nilai tambah dilakukan untuk memberikan suatu keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor. Analisa nilai tambah ini dilakukan pada saat melakukan desain produk dan layanan yang akan diberikan. Pemberian manfaat yang ditawarkan akan menjadi solusi efektif bagi pemenuhan kebutuhan target konsumen yang dituju. 17 2.4.6 Analisa Pemasaran dan Distribusi Pemasaran adalah kegiatan perusahaan untuk menciptakan permintaan. Inti rencana pemasaran adalah bagaimana agar pasar sasaran yang dituju tertarik untuk mengenal produk atau layanan. Rencana pemasaran mencakup beberapa poin berikut (Sidik, 2013) : Segmenting Melakukan segmentasi target yang akan dituju oleh produk dan layanan yang diberikan. Targeting Mempertajam segmentasi pasar dan menentukan calon konsumen yang akan dituju. Positioning Melakukan pemosisian produk di benak konsumen yang akan dituju. Pemosisian ini akan menekankan aspek “nilai yang ditawarkan” oleh produk dan layanan yang diberikan. Product Penentuan karakteristik – karakteristik produk berdasarkan analisa – analisa sebelumnya yang berkaitan dengan target konsumen yang akan dituju. Price Harga adalah adalah aspek yang teramat penting dalam bisnis apa pun. Pertama, harga adalah awal dari pemasukan melalui penjualan dan pembentuk keuntungan kotor setelah dikurangi 18 biaya barang terjual. Kedua, harga akan menentukan besarnya penjualan melalui pembentukan tingkat permintaan dari segmen yang disasar. Ketiga, harga juga merupakan bagian dari pemosisian suatu produk dan layanan. Promotion Merupakan cara – cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan (calon) konsumen akan produk, layanan, atau merek perusahaan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Place Place disini dimaksudkan adalah proses distribusi produk atau layanan hingga mencapai tangan konsumen. Analisa distribusi ini memerlukan tahap pemahaman, tahap penentuan sasaran, tahap implementasi serta tahap revisi dan monitoring. 2.4.7 Analisa Hubungan Dengan Konsumen Dalam jurnal yang berjudul “A multidimensional typology of customer relationships : from faltering to affective” Nurdilek Dalziel dan Fiona Harris menyimpulkan bahwa terdapat 4 kunci yang mendasari komponen dari hubungan dengan pelanggan yaitu (Dalziel & Harris, 2011) : Trust in Relationship Partner Elemen yang mendasari dari kepercayaan terhadap hubungan dengan partner ini antara lain : 19 Kompetensi yang pada dasarnya mirip dengan kemampuan membangun, berurusan dengan perusahaan yang memiliki kredibilitas, keandalan, konsistensi, keterampilan dan keahlian yang dilihat oleh pelanggan. Integritas sebagai kontruksi yang mirip dengan keterbukaan dan kejujuran. Kebajikan ditawarkan sebagai rasa hormat dan peduli terhadap pelanggan yang memiliki kepentingan di hati pelanggan selain dari motif keuntungan. Prediktabilitas mengacu pada konsistensi dalam tindakan hubungan masa lalu. Relationship Commitment Terdapat beberap jenis komitmen dalam penjalinan hubungan dengan pelanggan : Komitmen kalkulatif terkait dengan perspektif ekonomi yang menjelaskan pemeliharaan hubungan yang berbasi pada evaluasi kognitif dari seluruh keuntungan dan kerugian, atau imbalan dan hukum yang terkait dengan melanjutkan atau mengakhiri hubungan. Komitmen afektif mengacu pada berbagi, mengidentifikasi dengan nilai – nilai internal organisasi dan membentuk rasa keterikatan psikologis. Komitmen normative mengacu pada lampiran berbasis kewajiban untuk sebuah organisasi. 20 Buyer-Seller Bonds Obligasi pembeli-penjual didefinisikan sebagai hambatan untuk keluar yang mengikat pelanggan dengan penyedia layanan serta untuk pemeliharaan hubungan. Relationship Benefits Prinsip yang mendasari relationship benefit adalah insentif yang diberikan kepada pelanggan untuk melanjutkan hubungan dengan sebuah organisasi yang melebihi aspek tangible dan transaksi keuangan. 2.4.8 Analisa Media Baru dan Tampilan Selain melalui medium situs web, aplikasi e-bisnis kini telah merambah hingga beragam perangkat digital termasuk ponsel mobile. Karena pertumbuhan penggunanya melebihi medium manapun, maka diperlukan untuk melakukan perencanaan pengembangan bisnis menggunakan medium tersebut. Begitu juga dengan tablet dan internet telah membuka pangsa pasar konsumen yang luas. Pemanfaatan jaringan distribusi melalui media ini diperlukan termasuk juga jejaring sosial. 2.4.9 Perencanaan Bisnis Yang Terintegrasi Inti sari dari proposal bisnis adalah untuk menilai kelayakan : apakah bisnis ini sungguh layak dan dapat dijalankan? Apakah imbal baliknya 21 pantas? Apakah realistis dapat digapai?. Meskipun berbeda – beda, pada umumnya sebuah proposal bisnis akan mencakup setidaknya lima bidang utama berikut secara mendetil : Informasi latar belakang usaha. Perencanaan pemasaran. Perencanaan produksi dan operasional. Perencanaan keuangan. Diskusi mengenai kriteria pengambilan keputusan yang harus dilakukan untuk digunakan menyetujui/menjalankan sebuah rencana keputusan.