1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Katarak

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Katarak
adalah
suatu
kekeruhan
lensa
yang
menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak berasal dari
bahasa Yunani yakni katarraktes yang berarti air terjun
karena
pada
awalnya
pemikiran
manusia
bahwa
katarak
merupakan cairan beku dari otak yang mengalir ke depan
lensa.Pengembangan katarak dan gejalanya umumnya adalah
proses
tersembunyi.Pasien
seperti
melihat
nuansa
mengalami
hanya
berbagai
abu-abu,
gejala
gangguan
penglihatan, penglihatan kabur, visi terdistorsi, silau
atau semburan bintang, monocular diplopia, perubahan
persepsi
Gejala
warna,
ini
dan
lainnya
bervariasi
dengan
untuk
jenis
berbagai
spesifik
tingkat.
katarak
(Gerhard K. Lang, 2000).
Ada beberapa cara pengobatan katarak dimana salah
satunya adalah melalui tindakan bedah. Tindakan bedah
juga
terdapat
beberapa
Intrakapsular(EKIK),
(EKEK),Small
cara
Ekstraksi
Incision
yaitu
Ekstraksi
Katarak
Cataract
Katarak
Ekstrakapsular
Surgery(SICS),dan
2
Ekstraksi
Katarak
Ekstrakapsular
dengan
Fakoemulsifikasi.
Fakoemulsifikasi
menggunakan
alat
yang
disebut
dengan “tip” yang dikendalikan secara ultrasonik untuk
memecah
nukleus
fakoemulsifikasi,
sehingga
dan
luka
mengaspirasi
akibat
penyembuhan
luka
saat
operasi
komplikasi
operasi
juga
lensa.Pada
lebih
lebih
lebih
ringan
cepat
namun
serius.Selama
fakoemulsifikasi, terjadi transfer panas dari probing
ke kornea dimana dapat menyebabkan kontraksi kolagen
kornea. Pada fakoemulsifikasi dan hidrodiseksi fragmen
lensa
ke
yang
bilik
cukup
mata
dapat
tanpa
perlindungan
menyebabkan
viskoelastik
hilangnya
sel
material
yang
endotelial(Suhardjo et Hartono,2007).
Material
viskoelastik
adalah
digunakan pada banyak aspek operasi katarak. Kekentalan
materi
tersebut
anterior
digunakan
untuk
untuk
memungkinkan
mengembangkan
ruang
capsulorrhexis.
Viskoelastik juga disuntikkan untuk pengangkatan lensa
di ruang anterior dan tas kapsuler yang memungkinkan
implantansi
intraokular
lebih
aman.
Material
viskoelastik memiliki kemampuan yang unik berdasarkan
3
struktur kimianya untuk melindungi endotel kornea dari
trauma mekanik (Raman Malhotra , 2008).
Viskoelastik
kohesif
biasanya
mengandung
sodium
hyaluronate dengan tingkat tinggi non-kovalen. Zat-zat
ini
sangat
kental
mempertahankan
dan
ruang.
efektif
Pada
menciptakan
operasi
atau
fakoemulsifikasi,
viskoelastik kohesif ini menempati anterior chamber.
Sedangkan
viskoelastik
dispersif
mengandung
hydroxpropylmethyl selulosa,lebih pendek,rantai kurang
dilibatkan dan mengurangi kohesi. Hal ini memungkinkan
molekul untuk membubarkan, melapisi , dan melindungi
jaringan
seperti
fakoemulsifikasi,
kontak
dekat
endothelium.
viskoelastik
dengan
endothelium
Pada
operasi
dispersif
memiliki
(Andrew
Coombes
et
David Gartry ,2003). Berdasarkan teori tersebut akan
dilakukan penelitian perbandingan antara viskoelastik
dispersif
murni
kohesif,teknik
dengan
manakah
yang
viskoelastik
dispersif
pengurangan
endotelnya
lebih sedikit. Perhitungan endotel dilakukan sebelum
dan sesudah operasi katarak.
4
I.2 Perumusan Masalah
Bagaimanakah
perbandingan
jumlah
endotel
kornea
antara perlindungan viskoelastik dispersif murni dengan
viskoelastik dispersif kohesif pada sebelum dan sesudah
operasi fakoemulsifikasi?
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu untuk
mengetahui
perbandingan
perlindungan
viskoelastik
dispersif murni terhadap viskoelastik dispersif kohesif
pada
teknik
penelitian
fakoemulsifikasi.
ini
yakni
Tujuan
untuk
khusus
mengetahui
dari
jenis
perlindungan viskoelastik yang lebih memberi keuntungan
pada pasien katarak.
I.4 Keaslian Penelitian
Penelitian
dispersif
murni
tentang
dan
perlindungan
viskoelastik
viskoelastik
dispersif
kohesif
belum dilakukan di RSI Hidayatullah. Adapun penelitian
yang sejenis yang pernah dilakukan adalah :
1. Nayak et al (2009) melakukan penelitian mengenai
perbandingan
berkurangnya
sel
endotel
kornea
selama fakoemulsifikasi menggunakan infus kontinu
ruang anterior (grup A) dibandingkan perangkat
5
ophthalmic viscosurgical(grup B). Lima puluh mata
dari
47
pasien
katarak
fakoemulsifikasi
dari
pikun menjalani dimasukkan. Pasien secara acak
dialokasikan ke dalam dua kelompok masing-masing
25
mata.
Pengukuran
jumlah
endotel
kornea
dan
ukuran ketebalan kornea dilakukan pre operasi dan
pasca operasi pada hari 1, hari 7, dan 30. Hasil
pengukuran ketebalan kornea
adalah 4,86%, 2,94%,
dan 1,94%, (Grup A) dan 5,95%, 3,94%, dan 0,51%,
(Grup
B)
pada
pasca
operasi
hari
pertama,
masing-masing.
ketujuh,
Perbedaan
dan
30
antara
persentase kenaikan ketebalan kornea antara kedua
kelompok tidak signifikan pada hari ke 1 (P =
0.441), hari ke 7 (P = 0,298), dan 30 hari (P =
0.174)
pasca
kornea
menurun
7,38%
(Grup
operasi.
pasca
A)
dan
Kepadatan
operasi
7,47%
(30
(Grup
sel
endotel
hari)
B)
dengan
tanpa
ada
perbedaan statistik yang signifikan (P = 0,983)
antara dua kelompok.
2. Espindola
et
perbandingan
terhadap
operasi
pre
2%
al
(2012)
viskoelastik
penelitian
dispersif
kohesif
hidroksipropilmetilselulosa
fakoemulsifikasi.
operasi
melakukan
yaitu
Pemeriksaan
5,24,dan
48
jam;
pada
dilakukan
sedangkan
6
pasca operasi yaitu 7 dan 14 hari, 3 dan 6 bulan.
Pasien secara acak diberi viskoelastik dispersif
kohesif (1.6% asam hialuronat/ 4.0% kondroitin
sulfat) atau 2 % hidroksipropilmetilselulosa .
Hasil yang didapatkan tidak terdapat perbedaan
statistik
yang
viskoelastik
signifikan
mengenai
antara
ketebalan
kedua
kornea
dan
tekanan intraokular. Perhitungan jumlah endotel
kornea secara signifikan lebih tinggi pada 1.6%
asam
hialuronat/
Viskoelastik
kondroitin
4.0%
1.6%
sulfat
kondroitin
asam
lebih
sulfat.
hialuronat/
mudah
untuk
4.0%
diangkat
setelah implantasi lensa intraokular dibanding 2%
hidroksipropilmetilselulosa
hilangnya
sel
endotel
.
kornea
Rata-rata
pada
tingkat
enam
bulan
pasca operasi adalah 1,0 ± 8,6% pada kelompok
DisCoVisc
kelompok .
dan
3,5
±
8,2%
dalam
2,0%
HPMC
7
I.5 Manfaat Penelitian
1) Penulis mengetahui viskoelastik manakah yang lebih
menguntungkan,
lebih
yaitu
memberi
viskoelastik
perlindungan
manakah
terhadap
yang
endotel
kornea.
2) Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
kepada
dokter
mata
mengenai
manajemen
endotel
kornea baik dari sisi medis maupun sisi ekonomis.
3) Penelitian
ini
dapat
memberikan
pemikiran bagi peneliti yang lain.
sumbangan
Download