Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENANGANI
KECANDUAN GAME ONLINE
PADA SISWA
ANINDYA PRAMITHASARI
Prof. Dr. Muhari
Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan strategi pemodelan kognitif untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Pungging. Penelitian ini termasuk
jenis pretest-posttest one group design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Subyek
dalam penelitian ini adalah delapan siswa kelas VII B yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal
terendah. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan menggunakan uji
tanda. Dari hasil analisis data diperoleh ρ = 0,004 dengan taraf kesalahan α = 0,05 maka ρ < α dari hasil
analisis tersebut dapat dilihat adanya pengurangan skor setelah diberi perlakuan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi pemodelan kognitif efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
interpersonal
Kata kunci : Konseling kelompok strategi pemodelan kognitif dan kemampuan komunikasi interpersonal
Abstract
The purpose of this research is to applying counselling strategy of cognitive modelling to interpersonal
communication ability on VII-B class at Pungging 2 State Junior High School. This research is a pre
experiment with pretest posttest one group design. This research uses questionare to collect the data subject
in this research is ten student’s of VIIA which have lowest interpersonal communication ability. In analizing
the data, the examiner used non-parametric stratistic with signal test. From a data analysis ρ = 0,004 and α
= 0,05 and the result shows that ρ < α. whitin this condition Ho is rejected and Ha is accepted, it means that
applying counselling strategy of cognitive modelling could improve interpersonal commucation skill. It’s
means that this counselling strategy of cognitive modelling can be use to help the students improve their
interpersonal communication skill
Key word
: Group Counselling Strategy of cognitive modelling and interpersonal communication
ability
Masalah dalam komunikasi
PENDAHULUAN
Hubungan sosial manusia erat kaitannya
dengan
komunikasi
antar
manusia.
sering dialami oleh siswa, terutama siswa SMP dan
Manusia
SMA. Hal ini disebabkan masa remaja usia sekolah
berkomunikasi karena memerlukan orang lain untuk
mengkomunikasikan
suatu
isi
interpersonal
antara SMP dan SMA merupakan masa transisi
pesan,berbagi
untuk menjadi dewasa, dalam masa transisi ini siswa
mengenai suatu masalah yang ia alami atau isu yang
remaja ini mengalami banyak perubahan dengan
ada dimasyarakat, selain itu melalui komunikasi
peran sosialnya dan kehidupan interpersonalnya.
mampu menciptakan hubungan baru.
239
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
Banyak masalah yang dialami para remaja, sehingga
study merasa bingung apakah siswa mengerti tentang
akan memunculkan sikap yang tidak diinginkan.
penjelasan dari guru bidang study. Selain itu pada
saat jam istirahat banyak siswa yang mengeluh
Menurut Liliweri (1997) :
kurang bisa mengutarakan pikiran dan perasaan pada
”manusia merupakan makhluk sosial, karena
itu kehidupan manusia selalu ditandai
dengan pergaulan antar manusia, misalnya
pergaulan dalam keluarga, lingkungan
tetangga sekolah, tempat kerja, organisasi
sosial, dan lain-lain”.
saat bergaul dengan teman mereka. Dari hasil
tersebut dapat diindikasi bahwa siswa tersebut
memiliki kemampuan
komunikasi interpersonal
yang rendah.
Dalam berkomunikasi tak lepas dari adanya
Di sekolah ada suatu layanan yang diberikan
hambatan-hambatan dalam hubungan antar pribadi,
untuk membantu menangani siswa yang memiliki
salah satu hambatan dalam komunikasi interpersonal
masalah baik dengan teman atau dengan keluarga
adalah tidak mampu membina hubungan yang baik
dan salah satu layanan tersebut adalah bimbingan
dengan orang lain. Padahal bentuk komunikasi yang
dan konseling.
menunjang hubungan sosial manusia melibatkan dua
Bimbingan
dan
konseling
di
sekolah
unsur pribadi secara penuh dimana keterbukaan dan
merupakan fasilitas yang diberikan melalui konselor
kejujuran sangat dibutuhkan.
sekolah dalam rangka membantu siswa dalam proses
Menurut guru BK dan berdasar laporan buku
mengembangkan
dirinya.
Bimbingan
konseling
daftar konseling yang dimiliki guru BK selama 2
adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
bulan terdapat 11 siswa yang mengalami masalah
secara perorangan maupun secara kelompok agar
dalam komunikasi interpersonal pada hubungan
mampu mandiri dan berkembang secara optimal,
sosialnya di sekolah. Dari hasil wawancara dengan
dalam
bimbingan
pribadi,
bimbingan
sosial,
guru BK di sekolah, guru BK banyak menemukan
bimbingan belajar dan bimbingan karir melalui
perilaku siswa pada saat mengikuti pelajaran atau
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
bergaul dengan teman sebaya masih merasa minder,
berdasarkan norma yang berlaku.
malu
untuk
mengungkapkan
pendapat
dan
Dalam bimbingan dan konseling terdapat
mengutarakan perasaannya.
banyak
Hal
tersebut
juga
didukung
dari
latihan
yang
dapat
digunakan
untuk
hasil
membantu
siswa
meningkatkan
kemampuan
observasi yang dilakukan di sekolah. Dari hasil
komunikasi interpersonal, salah satu latihan yang
observasi yang dilakukan ditemukan sekitar 20%
dapat
membantu
siswa
untuk
meningkatkan
siswa yang mengikuti pelajaran cenderung pasif
kemampuan komunikasi interpersonal itu adalah
sehingga tidak jarang hal itu membuat guru bidang
menggunakan strategi pemodelan kognitif. Prosedur
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
ini membantu klien untuk mengembangkan kontrol
komunikator serta komunikasi tersebut terjadi
diri dan menunjukkan kepada seseorang apa yang
secara spontan dan tidak terstruktur.
harus dilakukan pada diri sendiri pada saat
2. Pengertian Kemampuan
melakukan tugas yaitu dengan cara pemodelan
Badudu (2002) menyatakan
pikiran atau penilaian dirinya sendiri sehingga
Kemampuan adalah
individu dapat berfikir dan berfikir apa yang akan dia
(1) kapasitas, (2) kekuatan individu
lakukan jika dihadapkan pada suatu situasi. (Cormier
untuk melakukan sesuatu.
dan Cormier:1985).
Berdasarkan uraian di atas timbul gagasan
untuk mengadakan penelitian tentang meningkatkan
Jika dilihat dari pengertian komunikasi interpersonal
kemampuan
dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi
komunikasi
menggunakan
penerapan
interpersonal
strategi
dengan
pemodelan
interpersonal adalah kapasitas berfikir individu dalam
kognitif.
mengadakan hubungan dengan orang lain yang
RINGKASAN TEORITIK
1.
berlangsung antar pribadi yang satu dengan yang lain
PengertianKomunikasi Interpersonal
yang disebut sebagai komunikan dan komunikator serta
Menurut Effendi (1986b) yang dikutip
oleh
Liliweri
(1997:12)
melibatkan dua unsur pribadi yang utuh dalam
komunikasi
menghayati keadaan masalah dan hubungannya
interpersonal (Komunikasi Antar Pribadi) pada
3. Ciri-Ciri komunikasi interpersonal
hakikatnya adalah komunikasi antara seorang
Menurut Liliweri (1997:13), Ciri-ciri
komunikasi
dan
seorang
komunikator.
komunikasi interpersonal adalah
Sementara itu Barnlund (1986) dalam Alo
a. Spontanitas, terjadi sambil lalu
Liliweri (1997:12) mengemukakan komunikasi
interpersonal
selalu
dihubungkan
dengan
dengan media utama adalah
pertemuan antar dua, tiga atau mungkin empat
tatap muka.
orang yang terjadi secara spontan dan tidak
b. Tidak mempunyai tujuan yang
terstruktur.
ditetapkan terlebih dahulu.
Dari kedua kesimpulan di atas dapat
c. Terjadi secara kebetulan diantara
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
adalah komunikasi yang terjadi atau dilakukan
peserta yang identitasnya
oleh dua orang atau lebih, dimana dalam
kurang jelas.
komunikasi tersebut terdapat komunikan dan
241
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
d. Mengakibatkan dampak yang
disengaja dan tidak disengaja.
e. Kerap kali berbalas-balasan
f. Mempersyaratkan hubungan
paling sedikit dua orang dengan
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi
interpersonal adalah:

Terjadi secara spontan

Arus pesan dan konteks
hubungan yang bebas dan
bervariasi.
komunikasi dua arah

g. Arus membuahkan hasil.
h. Menggunakan lambanglambang yang bermakna.
Menurut Evert M. Rogers dalam Muhari
(1998), yaitu:
Tujuan tidak ditentukan
sebelumnya

Kadang berbalas-balasan

Efek yang mungkin terjadi
adalah perubahan sikap.
4. Ciri – Ciri anak yang memiliki
a. Arus pesan yang cenderung dua
arah
b. Konteks komunikasinya dua
arah.
c. Tingkat umpan balik yang terjadi
tinggi
d. Kemampuan mengatasi tingkat
selektifitas yang tinggi.
e. Kecepatan jangkauan terhadap
audiance yang besar relatif
lambat.
f. Efek yang mungkin terjadi
adalah perubahan sikap.
kemampuan komunikasi yang baik
Menurut Syamsu Yusuf (2007:235), ciri
anak yang memiliki kemampuan
komunikasi dengan baik adalah sebagai
berikut :
a. Memiliki hubungan emosional
yang erat dengan orang tuanya,
serta memiliki ikatan dengan
orang – orang yang berada di
lingkungannya.
b. Mampu memelihara hubungan
sosial yang telah dibinanya.
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
c. Memahami berbagai cara yang
k. Mampu mengekspresikan minat
dapat digunakan dalam menjalin
dengan berkarier sebagai
hubungan dengan orang lain.
pengajar, pekerja sosial,
d. Mampu menerima perasaan,
konselor, pengusaha ataupun
pemikiran, motivasi, perilaku
politikus.
dan cara hidup orang lain.
l. Mampu mengembangkan proses
e. Berpartisipasi dengan usaha –
dan model sosial yang baru.
usaha kolaborasi dan memikul
5. Hal-hal yang perlu dilakukan ketika
berbagai peran pemimpin yang
berkomunikasi
baik.
a. Menyampaikan Pesan
f. Mampu mempengaruhi pendapat
Pendapat Schramm, Erfendy
dan aktifitas kelompok.
(1986a) yang dikutip oleh
g. Mampu berkomunikasi dengan
Liliweri (1997:20) :
baik secara verbal atau
Pesan yang memenuhi syarat
nonverbal.
adalah pesan yang dirancang dan
h. Mampu beradaptasi dengan
disampaikan sedemikian rupa
berbagai lingkungan serta
sehingga menarik perhatian
menerima umpan balik
komunikan, pesan yang
terhadapnya.
menggunakan lambang-lambang,
i. Mampu mempersepsikan
lambang itu berkaitan dengan
berbagai perspektif masalah
pengalaman yang sama antar
politik dan sosial.
komunikan dan komunikator,
j. Mampu mengembangkan
pesan yang membangkitkan
kemampuan yang berkaitan
kebutuhan pribadi komunikan,
dengan kepentingan umum.
serta menyarankan cara-cara
243
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
untuk memperolah kebutuhan
oleh karena itu memaknakan
tersebut, pesan yang
pesan harus bermakna jelas.
menyarankan langkah-langkah
yang disesuaikan dengan situasi
kelompok komunikan.
7.Faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan
komunikasi interpersonal yang rendah :
Reardon (1987) yang dikutip
Beberapa
faktor
yang
oleh Liliweri (1997:22)
mempengaruhi
kemampuan
mengemukakan untuk menyusun
komunikasi interpersonal yang rendah,
pesan perlu diperhatikan tiga
menurut Jalaludin (2005 : 104 ) adalah
factor yaitu memperhatikan tata
sebagai berikut :
bahasa, mengetahui dan
a. Kurang percaya diri.
mengenal komunikan,
Adalah keinginan untuk menutup
mengetahui situasi dan konteks.
diri, selain konsep diri yang negatif,
b. Memberi makna dan memahami
informasi
Suatu informasi akan
timbul
dari
kemampuan
pada
kepercayaan
kemampuan
sendirgi.Orang yang kurang percaya
lebih berarti dapat menambah
diri sedapat mungkin menghindari
pengetahuan, pandangan,
situasi komunikasi, ia takut orang
mengubah perasaan dan tindakan
lain mengejek atau menyalahkannya.
orang lain.
Dalam situasi ia lebih banyak diam,
c. Memaknakan pesan secara tepat
Salah menafsirkan pesan
menarik
berusaha
diri
dalam
pergaulan,
sekecil
mungkin
merupakan hambatan dalam
berkomunikasi dan hanya akan
proses komunikasi interpersonal,
berbicara apabila terdesak.
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
b. Peka terhadap kritik.
Enggan bersaing dengan orang lain
Orang ini sangat tidak tahan terdapat
dan
kritik yang diterimanya dan mudah
berdaya.
marah,
dalam
komunikasi
orang
menganggap
dirinya
tidak
g. Takut untuk melakukan komunikasi.
seperti ini cenderung menghindari
Menarik diri dari pergaulan, berusaha
dialog
sekecil
terbuka
dan
bersikeras
mungkin
mempertahankan pendapat dengan
berkomunikasi,
berbagai logika yang keliru.
terdesak.
c. Responsif terhadap pujian
Senang
terhadap
untuk
berbicara
apabila
8. Sifat-Sifat Komunikasi Interpersonal
pujian,
selalu
Liliweri (1997:27-40), merangkum
mengeluh, mencela dan meremehkan
beberapa pendapat para ahli tentang
siapa dan apapun.
sifat-sifat komunikasi interpersonal
d. Bersikap hiperkritis.
antara lain:
Tidak pandai dan sanggup mengungkapkan
a.Komunikasi
interpersonal
penghargaan atau pengakuan pada kelebihan
melibatkan pesan verbal dan nonverbal
orang lain.
b.Komunikasi
e. Cenderung tidak di senangi orang
interpersonal
lain.
melibatkan
Ia merasa tidak diperhatikan, tidak
scripted, dan contrived
ada
c.Komunikasi
kehangatan
dan
keakraban,
perilaku
spontan,
interpersonal
menganggap dirinya sebagai Korban
menghasilkan umpan balik, interaksi
dan memandang orang lain sebagai
dan
koherensi
d.Komunikasi interpersonal merupakan
musuh.
salah satu proses yang dinamis
f. Berpikir pesimis.
245
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
e.Komunikasi
interpersonal
masih muda. Menurut Kendall & Brasswell
biasanya
dalam Cormier (1985 : 380) strategi pemodelan
diatur dengan tatanan intrinsik dan
kognitif dirancang untuk membantu guru dalam
ekstrinsik
menangani siswa-siswanya, terutama anak-anak
f.Komunikasi
interpersonal
merujuk
pada tindakan
yang bermasalah antara usia 8-12 tahun.
2.
Tujuan
Setiap proses latihan atau proses belajar
g.Komunikasi interpersonal merupakan
pasti ada tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan
tindakan persuasi antar manusia.
pengertian strategi pemodelan kognitif yang
Strategi Pemodelan Kognitif
1.
sudah dijelaskan di muka, maka pada dasarnya
Pengertian stratrgi pemodelan kognitif
latihan
pemodelan kognitif bertujuan untuk
Cognitif modeling is a procedur in which
membantu mengoptimalkan kemampuan siswa
counselors show people what to say to
ketika melakukan sesuatu atau saat menghadapi
themselves while performing a task (1985 :
tugas.
379). Menurut Cormier dan Cormier , strategi
ditunjukkan
pemodelan kognitif adalah suatu prosedur
menegaskan kepada pengamat atau konseli
dimana seorang konselor menunjukkan kepada
tentang proses dimana dia memperoleh respon
seseorang tentang apa yang harus dilakukan
terbuka yang telah dia buat”.
Dalam
latihan
sebagai
pemodelan
“usaha
kognitif
model
untuk
pada diri sendiri pada saat melakukan sebuah
Hal ini sesuai dengan pernyataan
tugas. Menurut Kazdin & Mascitelli dalam
Meichenbaum & Goodman yang dikutip oleh
Cormier (1985 : 379) strategi pemodelan
Cormier (1985 : 379), “salah satu tujuan dari
kognitif
hendaknya
penggunaan dari strategi pemodelan kognitif
latihan dan tugas
ialah untuk mengembangkan kontrol diri pada
ini
penggunaannya
dikombinasikan dengan
rumah, hal ini akan sangat efektif untuk
anak-anak
mengembangkan
impulsif”. Dengan latihan pemodelan kognitif
kemampuan-kemampuan
asertifnya.
remaja,
terutama
anak-anak
anak-anak dapat melihat seorang model yang
Sedangkan
menurut
&
telah diatur perkataan dan tingkah lakunya yag
Goodman (dalam Cormier, 1985:379) strategi
dapat membantu mereka dalam melaksanakan
pemodelan
sebuah tugas.
kognitif
adalah
Michenbaum
strategi
yang
digunakan untuk mengembangkan kontrol diri
(self control) pada anak-anak yang usianya
3.
Langkah-Langkah
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
Menurut Meichenbaum & Goodman,
tugasnya/tingkah
(Cormier
dalam
pernyataan konseli ini diucapkan berangsur-
melaksanakan strategi pemodelan kognitif ini
angsur secara terbuka atau jelas sampai secara
ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan
tertutup (dalam hati)
dkk.
;
1985
:
379),
oleh konselor, yaitu:
dkk. (Cormier ; 1985 : 379-380) pemodelan
(bisa menggunakan model simbolik)
kognitif
dan langkah pertama melaksanakan
diimplementasikan
tugas sambil berbicara pada diri
sebagai berikut :
sendiri secara keras/lantang.
a.
b. Konseli melaksanakan tugas yang sama
(seperti
pernyataan-
Menurut Meichenbaum & Goodman,
a. Konselor bertindak sebagai model
yang
konselor)
diharapkan
sambil
dan
self-instructional
dengan
ini
tujuh
harus
langkah
Rasionalisasi
Sebelum menerapkan sesuatu strategi
oleh
kepada
konselor
konseli,
menjelaskan
konselor
rasional
hendaknya
strategi
tersebut
memberikan perintah secara keras dan
kepada konseli. Suatu rasional yang baik
lantang.
dari strategi, terdiri dari alasan dari prosedur
c. Konseli
diperintahkan
melaksanakan
tugas
untuk
tersebut
sama
(overview) dari komponen-komponennya.
yang
dan
suatu
tinjauan
kembali sambil menginstruksikan diri
Setelah memberikan rasional,
sendiri dengan keras dan lantang.
hendaknya
d. Konseli membisikkan perintah-perintah
kemauan
mengetahui
konseli
untuk
sejauh
singkat
konselor
mana
mencobanya.
tersebut pada diri sendiri sambil
Seperti kita ketahui, konseli hendaknya
melaksanakan tugasnya.
jangan dipaksa untuk menggunakan suatu
e. Akhirnya
konseli
melaksanakan
strategi.
tugasnya sambil memerintahkan diri
Rasional
secara tersembunyi (covertly / dalam
memperkuat
hati)
pernyataan
Perlu diketahui bahwa strategi pemodelan
kognitif
lakunya,
ini
tergambar
keyakinan
diri
dapat
klien
untuk
bahwa
mempengaruhi
perilaku. Suatu rasional dapat berisikan
langkah 1,
penjelasan tentang tujuan terapi, gambaran
sedangkan langkah 2 sampai 5 merupakan
singkat prosedur yang akan dilaksanakan
latihan untuk konseli pada self-verbalization
dan pembahasan tentang pikiran-pikiran diri
(bisik
positif dan negatif.
diri)
dalam
digunakan
sambil
melaksanakan
247
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
b.
Model dari tugas dan Self-guidance
Pertama
konselor
latihan kepada konseli jenis self-talk yang
memerintahkan
akan
memperkuat
tuntutan tugas dan akan meminimalkan
dikatakan oleh konselor kepada dirinya
gangguan dari luar. Seperti pada dua
pada saat melaksanakan tugas, kemudian
langkah yang disebutkan diatas, verbalisasi
pada saat melaksanakan tugas konselor
ini harus mengandung lima komponen dan
berbicara secara keras dan lantang.
konseli
Overt External Guidance
Setelah
verbalisasinya,
harus
konselor
konseli
diyakinkan
kalimatnya
untuk
sendiri.
Jika
konseli sudah kehabisan kata-kata maka
memperagakan
diminta
konselor dapat membantu dan melatihnya.
untuk
Setelah konseli melaksanakan langkah ini
melakukan tugas seperti apa yang dilakukan
maka
konselor, pada saat itu konselor sambil
tentang
melatih konseli. Pada saat melatih ini
mengenai kesalahan atau kekurangan yang
konselor
konselli lakukan.
konselor
menggunakan
kata
”kamu” sebagai pengganti ”saya”, (contoh :
e.
konselor
memberikan
bagaimana
latihan
tanggapan
tersebut
Faded overt self-Guidance
”Apa yang kamu......, kamu harus hati-
d.
terhadap
konseli untuk mendengarkan apa yang
menggunakan
c.
perhatian
Langkah
selanjutnya
yang
hati”).
dilakukan konseli adalah melakukan tugas
Pada saat konseli berlatih ada pihak ketiga
sambil berbisik. Pemodelan kognitif pada
yang dapat mengganggu konseli terganggu,
bagian
maka konselor berkata ”orang-orang itu
peralihan dari konseli
mungkin dapat mengganggu kamu, jangan
dengan
hiraukan dan tetap pusatkan perhatianmu
menggunakan
pada apa yang harus kamu kerjakan
adalah salah satu cara bagi konseli untuk
sekarang.
mencapai kesuksesan dari prosedur berfikir
Overt self-Guidance
terhadap diri sendiri dalam melakukan
Konselar
memerintahkan
selanjutnya
konseli
untuk
ini
diberikan
kata-kata
sebagai
langkah
mengungkapkan
sampai
kata-kata.
tidak
Self-guidance
sesuatu.
f.
Covert Self-Guidance
melaksanakan tugas sambil membimbing
Pada tahap ini konseli melakukan
diri sendiri denga suara yang keras. Tujuan
tugas dengan membimbing atau memerintah
dari langkah ini adalah untuk memberikan
secara tertutup (covertly), atau ”di dalam
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
kepala”. Hal ini sangat penting bagi konseli
untuk
mempraktekkan
secara
terbuka.
Jika
Adapun prosedur dari one group pre-test and
self-instruction
gangguan
post-test design yang dilaksanakan pada penelitian
dan
ini adalah sebagai berikut:
hambatan mulai muncul, konselor dapat
1.
menyarankan mencari kata-kata yang lebih
kemampuan komunikasi interpersonal pada
cocok
siswa kelas VII B sebelum diberi perlakuan.
agar
mampu
berinisiatif
untuk
praktek tambahan, sehingga konseli siap
g.
Memberikan pre-test (O1) untuk mengukur
2.
Memberikan
perlakuan
(pemberian
latihan
untuk menerapkan prosedur tersebut di luar
strategi pemodelan kognitif) pada siswa kelas
konseling.
VII B SMPN II PUNGGING yang memiliki
Pekerjaan rumah dan Tindak
kemampuan komunikasi interpersonal rendah.
3.
METODE PENELITIAN
Memberikan post-test (O2) untuk mengukur
kemampuan
Berdasarkan rumusan masalah dan
komunikasi interpersonal pada
siswa kelas VII B sesudah diberi perlakuan.
tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam
2) ANALISIS DATA
penelitian ini maka penelitian ini termasuk
Teknik
analisis
data
yang
penelitian kuantitatif dengan pendekatan Pre
digunakan dalam penelitian ini adalah
Experimental Design, dengan jenis Pre Test dan
teknik analisis statistik non parametrik
Post Test Group, dimana dalam desain ini
observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
dengan menggunakan metode uji tanda.
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
Pemilihan menggunakan metode uji
Pertama melakukan pengukuran (pre test)
tanda dilakukan karena dalam penelitian
dengan menggunakan angket, kemudian dalam
ini diharapkan dapat mengetahui efek
jangka waktu tertentu diberikan perlakuan
(treatment)
dengan
menggunakan
perlakuan
strategi
yang
digunakan
dalam
pemodelan kognitif. Selanjutnya melakukan
penelitian. Efek dari perlakuan yang
pengukuran kembali (post test) dengan angket
telah dilakukan tidak dapat diukur
yang sama yang telah diberikan pada saat tes
melainkan hanya diberi tanda positif
awal.
atau negatif saja. Manfaat dari tes ini
dalam
penelitian
menentukan
249
adalah
tingkatan
untuk
berdasarkan
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
hubungan antara sebelum dan sesudah
selama
perlakuan.
bahwa KM mulai berani untuk
Setelah diperoleh hasil pre test dan post
1
minggu
menunjukkan
mengutarakan pendapatnya, hal itu
test, maka peneliti membandingkan hasil pre test
dapat dilihat ketika berada di dalam
dan post test kemudian mengadakan analisis
kelas KM mulai berani menanggapi
data agar diketahui hasil penelitian dengan
ketika guru bertanya sesuatu dan hal
cermat dan teliti serta untuk mengetahui benar
itu sangat memberikan hasil yang
atau tidaknya hpotesis yang digunakan.
positif bagi KM. Dari uraian di atas
1. Subjek berinisial KM
Pada subyek berinisial KM
termasuk salah satu siswa yang sagat
pasif di sekolah, baik dengan teman
maupun dengan guru. Hal yang
membuat KM menjadi siswa yang
pasif adalah ketakutan dia dalam
maka dapat disimpulkan bahwa KM
mengalami peningkatan kemampuan
komunikasi
sebelum dan sesudah
mengutarakan pendapatnya temanteman
dia
mengenai
akan
apa
menertawakan
yang
akan
ia
pemberian
2. Subjek berinisial JJ
Pada subyek berinisial JJ hal
yang
membuatnya
mengalami
keterampilan komunikasi rendah adalah
dia termasuk siswa yang cuek dengan
teman. JJ cenderung kurang peduli
dengan apa yang sedang dialami atau
sampaikan.
Selama
antara
strategi pemodelan kognitif.
mengutarakan pikiran dan perasaan
yang ia rasakan. KM takut ketika dia
interpersonal
mendapatkan
perlakuan KM mengikutinya dengan
sangat antusias dan hasil yang ia
dapatkan sangat memuaskan. Dari
hasil tindak lanjut yang dilakukan
dirasakan
dengan
menyebabkan
JJ
teman,
hal
menurut
itu
teman-
temannya adalah siswa yang sombong
karena
tidak
mau
bergaul
berkomunikasi dengan teman.
atau
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
Setelah
mendapat
interpersonal antara sebelum dan sesudah
perlakuan
pemberian strategi pemodelan kognitif
strategi pemodelan kognitif JJ menjadi
4. Subjek berinisial YM
lebih terbuka dengan teman, dia mulai
sering
mengobrol
dan
Pada subyek YM hal yang
bercanda
menyebabkan dia mengalami tingkat
bersama teman-temannya dan hal itu
keterampilan
menunjukkan perubahan yang sangat
dengan
teman-teman JJ. Dari uraian diatas
temannya. YM sangat beranggapan
antara
bahwa dibelakang dia teman-temannya
pemberian
sering menggunjing dia dan hal itu
strategi pemodelan kognitif
yang menyebabkan YM mengalami
3. Subjek berinisial HT
tingkat
Subjek berinisial HT ini merupakan
subjek
yang
komunikasi
Jika
dahulu maka dia tidak berani menyapa
mengalami peningkatan kemampuan
sebelum dan sesudah
teman-temannya.
temannya tidak menyapa YM terlebih
maka dapat disimpulkan bahwa JJ
interpersonal
rendah
adalah YM malu untuk bertegus sapa
positif baik diri JJ sendiri maupun
komunikasi
komunikasi
memiliki
interpersonal
komunikasi
interpersonal yang rendah. Setelah
keterampilan
rendah
keterampilan
yang
mendapatkan
disebabkan karena dirinya merasa takut untuk
perlakuan
berangsur-
angsur pikiran tersebut hilang dan YM
menegur teman karena dia beranggapan bahwa
mulai berani untuk menyapa terlebih
HT
kurang
temannya.
menyenangkan
Selama
bagi
mengikuti
teman-
dahulu teman ketika dia bertemu
kegiatan
ini sangat
dijalan atau di sekolah. Dari uraian
antusias mengikuti setiap penjelasan yang
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
konseling, konseli berinisial HT
diberikan oleh konselor. Sehingga dia dapat
YM
mengalami
peningkatan
berhasil dalam meningkatkan keterampilan
kemampuan komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonal. Dari uraian diatas
antara
maka dapat disimpulkan bahwa HT mengalami
peningkatan
kemampuan
sebelum
dan
sesudah
pemberian strategi pemodelan kognitif
komunikasi
251
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
5. Subjek berinisial PL
mengenai pendapat atau bahan yang
Subjek berinisial PL ini merupakan
subjek
yang
komunikasi
memiliki
keterampilan
interpersonal
rendah yang
dia obrolkan. Penyebab itu yang
menyebabkan
JI
menjadi
jarang
berkomunikasi denga teman-temannya,
disebabkan
karena
dirinya
merasa
sehingga konseli menjadi bingung
malu
harus
menyampaikan apa dan tidak tahu dari mana
harus memulai berbicara .
Peningkatan
dia hanya mengobrol dengan teman
yang benar-benar sudah dikenal lama.
Setelah
pemodelan kognitif berangsur-angsur
dari
terjadi perubahan yang terjadi pada JI.
penerapan strategi pemodelan kognitif
Dia mulai sering terlihat mengobrol
yang
Selama
baik teman sekelas maupun dengan
mengikuti kegiatan konseling, konseli
teman lain kelas. Dari uraian diatas
berinisial PL
maka dapat disimpulkan bahwa JI
keberhasilan
telah
mengikuti
PL
strategi
ini
merupakan
skor
mendapatkan
dia
lakukan.
ini sangat antusias
setiap
penjelasan
yang
mengalami peningkatan kemampuan
diberikan oleh konselor. Dari uraian
komunikasi
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sebelum dan sesudah
PL
strategi pemodelan kognitif
mengalami
peningkatan
kemampuan komunikasi interpersonal
antara
sebelum
dan
interpersonal
antara
pemberian
7. Subjek berinisial BB
sesudah
Subyek BB sebelum mendapatkan
pemberian strategi pemodelan kognitif
perlakuan strategi pemodelan kognitif
6. Subjek berinisial JI
adalah
siswa
yang sering curiga
Pada subyek JI dia termasuk
dengan teman bahwa teman-temannya
subyek yang memiliki keterampilan
sedang mengejek BB setelah mereka
komunikasi
rendah
saling berkomunikasi. Hal tersebut
dikarenakan JI takut terhadap kritik
yang lama-lama membuat BB menjadi
interpersonal
yang akan diberikan teman-temannya
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
jarang berkomunikas dengan teman
yang sedang dialami atau dirasakan
dan
atau
dengan teman, hal itu menyebabkan JJ
tersebut
menurut teman-temannya adalah siswa
berakibat kepada nilai yang terima BB.
yang sombong karena tidak mau bergaul
Didalam kelas BB adalah siswa yang
atau berkomunikasi dengan teman.
jarang
menanggapi
berpendapat
dikelas.
Hal
paling pasif.
Setelah
Setelah mendapat perlakuan strategi
mendapatkan
strategi
pemodelan kognitif BI menjadi lebih terbuka
pemodelan kognitif ada perubahan dan
dengan teman, dia mulai sering mengobrol dan
pola pikir dari BB. Sekarang BB mulai
bercanda bersama teman-temannya dan hal itu
menunjukkan perubahan yang sangat positif.
berani berkomunikasi dengan teman
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan
dan dari hasil tindak lanjut yang
bahwa BI mengalami peningkatan kemampuan
dilakukan selama 1 minggu BB muali
komunikasi interpersonal antara sebelum dan
berani untuk bertanya kepada guru di
sesudah pemberian strategi pemodelan kogniti
Dari
dalam kelas. Dari uraian diatas maka
dapat
disimpulkan
bahwa
disimpulkan
BB
mengalami
mengalami peningkatan kemampuan
komunikasi
interpersonal
sebelum dan sesudah
uraian
bahwa
tersebut
dari
8
maka
dapat
subyek
yang
kemampuan
komunikasi
interpersonal rendah tersebut mereka mampu
antara
melaksanakan
pemberian
strategi
dan
pemodelan
mengimplementasikan
kognitif
dengan
baik
sehingga hasil yang di dapat dari seluruh subyek
strategi pemodelan kognitif
yang
8. Subjek berinisial BI
mendapatkan
perlakuan
konseling
kelompok menggunakan strategi pemodelan
kognitif
Pada subyek berinisial BI hal yang
berhasil dengan baik dan perilaku
kemampuan
membuatnya mengalami keterampilan
anggota
komunikasi interpersonal setiap
konseling
kelompok
mengalami
komunikasi rendah adalah dia termasuk
peningkatan baik dari skor pretest postest
siswa yang cuek dengan teman. BI
maupun dari hasil tindak lanjut yang dilakukan
cenderung kurang peduli dengan apa
konselor selama 1 minggu.
253
Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,239 - 255
Saran
BAB V
1. Bagi Konselor Sekolah
SIMPULAN DAN SARAN
Pihak
A.
sekolah
khususnya
konselor atau petugas BK hendaknya
Simpulan
Berdasarkan
hasil analisis dapat
dapat meningkatkan penerapan strategi
diketahui bahwa X = 0 dan N = 8, dimana N
pemodelan kognitif dalam mengatasi
adalah jumlah subjek penelitian dan X adalah
masalah-masalah siswa yang terjadi di
jumlah tanda yang paling sedikit. Hal ini dapat
dilihat pada tabel binominal dari nilai
sekolah. Tidak menutup kemungkinan
ρ =
bahwa strategi pemodelan kognitif
0,031 lebih kecil dari α = 0, 05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi pemodelan kognitif
dapat meningkatkan kemampuan
interpersonal
yang
komunikasi
ditunjukkan
adanya
perbedaan yang signifikan skor kemampuan
komunikasi
dapat
mengatasi masalah-masalah
yang lain sehingga efisiensi waktu
dapat tercapai dengan terselesaikannya
beberapa masalah siswa dalam waktu
interpersonal antara sebelum dan
yang relatif bersamaan.
sesudah diberikan penerapan strategi pemodelan
kognitif. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi
pemodelan
kognitif
mampu
2. Bagi siswa
Bagi siswa yang mengalami
meningkatkan
kemampuan komunikasi interpersonal.
Hasil tersebut juga didukung tindak
kesulitan dalam komunikasi, dapat
melatih dirinya dengan menerapkan
lanjut berupa observasi yang dilakukan konselor
strategi pemodelan kognitif dibantu
selama 1 minggu setelah pemberian post test.
Hasil tindak lanjut menyatakan bahwa ke 8
subyek mengalami peningkatan kemampuan
komunikasi interpersonal, seperti sudah mulai
oleh Guru Pembimbing atau Konselor
sekolah
3. Bagi peneliti selanjutnya
berkomunikasi dengan teman, aktif menanggapi
Bagi peneliti lain yang tertarik
atau bertanya dikelas dan bisa mengutarakan apa
untuk
meneliti
tentang
penerapan
yang dia pikirkan dan rasakan.
strategi
pemodelan
kognitif
untuk
Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online Pada Siswa
meningkatkan
komunikasi
Liliweri, A. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung :
PT. Cipta Aditya Bakti.
kemampuan
interpersonal.
Hasil
Moehnilabib,
M,
M.A,
dkk.2003.Dasar-Dasar
Metodelogi Penelitian. Malang : UM dan
Lembaga Penelitian UM.
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
acuan
Mcleod, John. 2008. Pengantar Konseling Teori dan
Studi Kasus. Jakarta: Kencana
untuk melakukan penelitian
lebih luas.
Sesungguhnya
variabel
Mulyana, Deddy dkk. 2003. Komunikasi Antar Budaya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
yang
mempengaruhi
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran
Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:BPFE
keterampilan komunikasi interpersonal itu banyak,
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling
Kelompok (Dasar Dan Profil). Padang: Ghalia
Indonesia
misalnya persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi
interpersonal, hubungan interpersonal. Namun dalam
Sudjana M.A, Prof, DR,M.Sc. 1996. Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
penelitian ini fakta tersebut tidak diamati, oleh karena itu
seyogyanya untuk penelitian lebih lanjut variabel tersebut
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
diperhatikan.
Sugiyono. 2002. Statistik non-Parametrik
penelitian. Bandung: Alfa beta.
DAFTAR PUSTAKA
untuk
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Siegel, Sidney. 1998. Statistik non-Parametrik untuk
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Ahmadi, Abu dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Tim. 2006. Panduan Penulisan Skripsi. Surabaya:
UNESA.
Badudu, JS.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :
Balai Pustaka Pusat Bahasa.
Winkel, WS dkk. 2006. Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Cormier & Cormier. 1985. Interviewing Strategies for
Helpers Fundamental Skills and Cognitive.
California: Brooks/Cole Publishing Company.
Corey, Gerald. 2003. Teory dan praktek konseling dan
psikoterapi. Terjemahan
Oleh E, Koeswara.. Bandung : Refika Aditama
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Djarwanto. 2003. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta:
BPFE
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik 2. Yogyakarta: Andi offset
Ima Rahma, Anita. 2005. ”Penerapan Strategi Pemodelan
Kognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan
Bertanya Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika”.
Skripsi
tidak
diterbitkan.
Surabaya : PPB FIP UNESA.
255
Download