Analisa rasio elearning

advertisement
Analisa rasio
Menurut Prastowo & Juliaty (2002), rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik
antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya.
Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio merupakan
alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simptom (gejala-gejala yang
tampak) suatu keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat, rasio keuangan juga dapat menunjukan
area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Analisis rasio dapat
menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukan kondisi atau
kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen ratio itu
sendiri. Sedangkan menurut Atmaja (2008), rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan
hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan Rugi-Laba).
Analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua macam cara
pembandingan yaitu (Riyanto, 2008) :
a. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu
yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu
yang akan datang dari perusahaan yang sama.
b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan lain yang sejenis atau rasio industri untuk waktu yang sama.
Demikian juga menurut Atmaja (2008), bahwa rasio keuangan yang dihitung dari laporan
keuangan perusahaan pada satu tahun saja tidak akan memberikan informasi yang memadai. Untuk
memperoleh informasi yang lebih banyak, kita dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan
dengan rasio
keuangan industri (comparative analysis) dan membandingkan rasio keuangan
perusahaan dari waktu ke waktu (trend analysis)
Berdasar sumbernya darimana rasio itu dibuat maka rasio-rasio dapat digolongkan menjadi
(Riyanto, 2008) :
a. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios): rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal
dari neraca, misal : current ratio
b. Rasio-rasio laporan rugi dan laba (income statement ratios): rasio-rasio yang disusun dari
data yang berasal dari laporan rugi dan laba. Misal : gross profit margin
c. Rasio-rasio antar laporan (inter- statement ratios) : rasio-rasio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca dan laporan rugi dan laba. Misal : assets turnover
Berdasakan jenis rationya dapat digolongkan menjadi lima golongan, yaitu sebagai berikut (Atmaja,
2001) :
a. Leverage ratio : memperlihatkan berapa hutang yang digunakan perusahaan. Contoh :
debt ratio
b. Liquidity ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jatuh tempo. Contoh : current ratio.
c. Efficiency atau turnover atau asset management ratio : mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola aktivanya. Contoh : Total assets turnover ratio
d. Profitability ratio : mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Contoh :
return on assets, return on equity, dan net profit margin
e. Market-value ratio : memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di
pasar modal. Contoh : Price earning ratio
Sedangkan berdasakan jenis rationya Riyanto (2008) menggolongkan ratio menjadi empat
golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas
perusahaan. Contohnya : current ratio, acid test ratio
b. Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Contohnya : debt to total assets ratio,
net worth to debt ratio dan lain sebagainya.
c. Rasio aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukir sampai seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber danannya. Contohnya:
inventory turnover, average collection period dan lain sebagainnya.
d. Rasio profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan. Contohnya : profit margin on sales, return on
total assets, return on net worth dan lain sebagainnya.
Contoh-contoh rasio sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan yakni :
1. Current ratio
Merupakan rasio likuiditas. Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar
(Riyanto, 2008). Rumus Current ratio = aktiva lancar/hutang lancar.
2. Debt ratio
Merupakan rasio solvabilitas atau rasio leverage. Digunakan untuk mengukur berapa bagian
dari kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang. Atau berapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin hutang (Riyanto, 2008). Debt ratio merupakan proporsi total
hutang pada total aktiva. Rumus debt ratio = total hutang/total aktiva
Total assets turnover ratio
3.
Merupakan rasio aktivitas atau efficiency atau turnover atau asset management ratio. Total
assets turnover ratio digunakan untuk mengukur dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan
untuk menghasilkan “revenue”. Atau dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata
dalam satu tahun berputar (Riyanto, 2008). Rumus total assets turnover ratio = penjualan/
jumlah aktiva
4.
Return on Invesment
Merupakan rasio profitabilitas. Return on invesment merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan netto (Riyanto, 2008). Return on invesment adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilan laba dibandingkan dengan investasi yang digunakan.
Rumus return on invesment = earning after tax/jumlah investasi
5.
Return on equity
Merupakan rasio profitabilitas. Return on equity adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilan laba dibandingkan dengan modal sendiri yang digunakan.
Rumus Return on equity = Earning after tax/modal sendiri
6.
Net profit margin
Merupakan rasio profitabilitas. Net profit margin digunakan untuk mengukur keuntungan
netto per rupiah penjualan. Net profit margin adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilan laba oleh setiap rupiah penjualannya (Riyanto, 2008)
Rumus Net profit margin = Earning after tax/penjualan
7.
Price earning ratio
Merupakan
market-value ratio. Price earning ratio adalah menghitung berapa kali
(multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham (Tandelilin, 2001)
Rumus Price earning ratio = harga saham/laba per lembar saham
Tugas
Deskripsi data kinerja keuangan suatu perusahaan pada tahun pertama
Ratio
keuangan
Rasio-rasio
Current ratio
2,2319
Debt ratio
0,4883
Total assets turnover ratio
1,1200
Return on Invesment
11,0200
Return on equity
22,0905
Net profit margin
0,2538
Price earning ratio
22,9614
Deskripsi data kinerja keuangan suatu perusahaan pada tahun kedua
Rasio-rasio
Mean
Current ratio
3,1612
Debt ratio
0,3810
Total assets turnover ratio
0,8952
Return on Invesment
13,6924
Return on equity
20,1081
Net profit margin
0,1493
Price earning ratio
23,5879
Berdasarkan data diatas, saudara diminta menjelaskan dan membandingkan kinerja keuangan
perusahaan antara tahun pertama dan kedua
Download