BAB IX PENUTUP 9.1 HASIL PERHITUNGAN Dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan merupakan hasil dari perhitungan perencanaan struktur Gedung Graha Atmaja Surabaya dengan struktur baja metode LRFD. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : a. Struktur Atap 1. Gording menggunakan profil LLC 125.50.20.2,3 2. Penutup atap genteng seng gelombang besar 3. Penggantung gording menggunakan Ø8 mn 4. Ikatan angin menggunakan Ø12 mm 5. Kuda-kuda menggunakan profil WF 200.100.5,5.8 b. Struktur Sekunder 1. Plat lantai menggunakan bondek : 2. Pada lantai tebal pelat diambil 1,2 mm dengan tulangan wiremesh ∅8_275mm , dan tebal plat 1,00 mm dengan tulangan wiremesh ∅8_275mm 3. Balok Anak menggunakan profil : - WF 250.125.6.9 (BA1) WF 175.90.5.8 (BA2) - WF 100.50.5.7 (BA3) 4. Komponen Tangga • Dimensi Tangga dan Bordes - Lebar injakan (i) : 24 cm - Tinggi tanjakan (t) : 20 cm - Tebal pelat tangga : 15 cm - Tebal pelat bordes : 15 cm • Penulangan Pelat Tangga Tulangan utama : - Tulangan arah Y (memanjang) : D13 – 150 Tulangan susut : - Tulangan arah X (melintang) : Ø10 – 250 487 488 c. Struktur Primer 1. Balok Induk menggunakan profil: - WF 400.200.8.13 (B1) WF 350.175.7.11(B2) - WF 300.150.6,5.9 (B3). 2. Kolom menggunakan profil - WF 400.400.13.21 (K1) - WF 350.350.12.19 (K2) - WF 300.300.10.15 (K3) - WF 250.250.9.14 (K4) 3. Pedestal - Dimensi pedestal yang dipakai adalah 50/50 dengan tulangan 8D19 dan tulangan geser Ø10 – 100 mm 4. Sloof • Sloof Dimensi : 40 cm x 60 cm Tulangan Lentur Tumpuan Kanan : 5 D 19 Lapangan : 5 D 19 Tumpuan Kiri : 5 D 19 Tulangan Geser Tumpuan Kanan : Ø10 – 150 Lapangan : Ø10 – 150 Tumpuan Kiri : Ø10 – 150 5. Pondasi • Pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pancang yang diproduksi oleh PT. JAYA BETON INDONESIA dengan diameter 450 mm (P1,P2,P3) dan diameter 350 mm (P4) • Pile Cape Tipe 1 Dimensi : 2,5 m x 2,5 m x 0,6 m Dimensi Tiang Pancang : Ø45 cm Kedalaman Tiang Pancang : 15 m 489 Tulangan Pile Cape Arah X : D19 – 150 Tulangan Pile Cape Arah Y : D19 – 150 • Pile Cape Tipe 2 Dimensi : 4,911875 𝑚𝑚2 x 0,6 m Dimensi Tiang Pancang : Ø45 cm Kedalaman Tiang Pancang : 15 m Tulangan Pile Cape Arah X : D16 – 200 Tulangan Pile Cape Arah Y : D16 – 200 • Pile Cape Tipe 3 Dimensi : 2,5 m x 1,4 m x 0,6 m Dimensi Tiang Pancang : Ø45 cm Kedalaman Tiang Pancang : 13 m Tulangan Pile Cape Arah X : D12 – 250 Tulangan Pile Cape Arah Y : D12 – 250 • Pile Cape Tipe 4 Dimensi : 10,82 𝑚𝑚2 x 0,6 m Dimensi Tiang Pancang : Ø35 cm Kedalaman Tiang Pancang : 13 m Tulangan Pile Cape Arah X : D19 – 100 Tulangan Pile Cape Arah Y : D19 – 100 d. Sambungan • Sambungan atap • Menggunakan sambungan baut A325 Ø10 mm • Plat penyambung menggunakan plat dengan tebal 8mm dan tinggi 200 mm 490 • Sambungan balok anak dengan balok induk a. Sambungan BA1 dengan B1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 6 buah pada badan balok induk dan 3 buah pada badan balok anak - Plat penyambung menggunakan 2L 100.100.10 b.Sambungan BA2 dengan B1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 4 buah pada badan balok induk dan 2 buah pada badan balok anak - Plat penyambung menggunakan 2L 100.100.10 c. Sambungan BA3 dengan B1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø12 mm sebanyak 4 buah pada badan balok induk dan 2 buah pada badan balok anak - Plat penyambung menggunakan 2L 100.100.10 d.Sambungan BA3 dengan B3 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø12 mm sebanyak 4 buah pada badan balok induk dan 2 buah pada badan balok anak - -Plat penyambung menggunakan 2L 100.100.10 e.Sambungan BA3 dengan BA3 - -Menggunakan sambungan baut A325 Ø12 mm sebanyak 4 buah pada badan balok induk dan 2 buah pada badan balok anak - -Plat penyambung menggunakan 2L 100.100.10 491 • Sambungan balok dengan kolom a.Sambungan B1 dengan K1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 12 buah padakolom - Tebal plat penyambung adalah 15 mm - Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm - Jarakantarbaut 100mm b. Sambungan B2 dengan K1 - -Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 12 buah pada badan kolom - -Tebal plat penyambung adalah 15 mm - -Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm c. Sambungan B3 dengan K1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 10 buah pada badan kolom - Tebal plat penyambung adalah 15 mm - Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm d. Sambungan B4 dengan K4 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 8 buah pada badan kolom - Tebal plat penyambung adalah 15 mm - Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm e.Sambungan B5 dengan K5 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 8 buah pada badan kolom - Tebal plat penyambung adalah 15 mm - Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm 492 • Sambungan kolom dengan kolom a.Sambungan K1 dengan K1 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 4 buah pada plat landas. - Tebal plat Landas adalah 15 mm - Sambunganlas t=7mm b.Sambungan K2 dengan K3 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 4 buah pada plat landas. - Tebal plat Landas adalah 15 mm - Sambungan las t=5mm c.Sambungan K3 dengan K3 - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 8 buah pada tiap sisi sayap kolom dan 8 padabadankolom - Tebal plat Landas adalah 12 mm • Sambungan plat landas - Menggunakan sambungan baut A325 Ø20 mm sebanyak 2 buah pada tiap sisi sayap kolom dan 2 pada badan kolom - Tebal plat Landas adalah 35mm 493 9.2 SARAN Sebelum mengerjakan Tugas Akhir hendaknya menyusun sistematika penulisan Tugas Akhir secara urut dan keseluruhan, agar dalam pengerjaan Tugas Akhir tidak ada yang terlupakan dan berjalan lancar. 494 “Halaman ini sengaja dikosongkan”