Dokter Diminta Kedepankan Aspek Promotif dan Preventif

advertisement
Universitas Islam Indonesia
Dokter Diminta Kedepankan Aspek Promotif dan Preventif dalam Pelayanan
Kesehatan
Wednesday, 15 April 2015
Menjelang diimplementasikannya secara penuh era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemerintah menargetkan
keluhan kesehatan masyarakat sebagian besar dapat diselesaikan di tingkat primer. Hal ini bertujuan agar pelayanan
kesehatan dapat bersifat lebih merata dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk menunjang
keberhasilan program tersebut, peran dokter yang menyediakan pelayanan kesehatan primer dinilai akan semakin
penting. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, dokter juga diharapkan dapat mengedepankan aspek promotif dan
preventif sehingga beban anggaran kesehatan kuratif pun dapat semakin mengecil. Â
Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil, SH, MH ketika menyampaikan sambutan dalam acara
Pelantikan dan Sumpah Dokter UII Periode XXVIII Tahun 2015. Acara yang berlangsung di Auditorium Kahar Muzakkir,
kampus terpadu UII, Rabu (15/4) diikuti oleh 29 dokter baru UII. Sebagian besar dokter yang mengikuti prosesi sumpah
adalah dokter perempuan dengan jumlah 19 orang, sedangkan 10 orang lainnya merupakan dokter laki-laki. Hal ini
semakin menguatkan tradisi di mana pada setiap prosesi pengambilan sumpah, jumlah dokter perempuan selalu lebih
dominan.
Disampaikan Dr. Abdul Jamil bahwa kebutuhan pelayanan kesehatan primer di masyarakat sebenarnya cukup
mendesak. “Jika kita mengacu pada fakta bahwa dari 1.000 populasi di masyarakat Indonesia, 750 populasi orang
dewasa melaporkan pernah mengalami kesakitan, sementara hanya 250 yang memenuhi layanan kesehatan yang
memadai―, imbuhnya. Ia juga berpesan, eksistensi para dokter sejatinya tidak sekedar mengobati pasien namun juga
memberi edukasi kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat.
Sementara itu, Bendahara IDI Wilayah DIY dr. Siti Aisyah Salam, SU, M.Kes menambahkan agar para dokter baru
hendaknya terus mengasah kompetensinya agar tidak gagap dalam menghadapi dinamika dan tantangan profesi ke
depan. “Dalam waktu dekat kita akan masuk era pasar bebas ASEAN, belum lagi program pemerintah dalam skema JKN
juga menuntut peran dokter yang optimal―, terangnya.
 Pelayanan kedokteran yang dijalankan di era ini adalah pelayanan kesehatan yang berbasis pada kebutuhan
masyarakat sehingga dokter harus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam program
ini.
Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr. Linda Rosita, M.Kes, Sp.PK juga mengingatkan pentingnya para dokter baru untuk
pandai-pandai menjalin komunikasi dengan pasien dan keluarganya. “Komunikasi adalah kunci penting untuk
membentengi saudara dari risiko kesalahpahaman yang berujung pada tuduhan malpraktik. Sampaikan dengan benar
dan jujur tentang kondisi pasien serta penanganan medis apa yang akan diambil beserta risikonya―, ungkap dr. Linda.
Ia yakin keberadaan para dokter baru UII ini akan memberikan kontribusi positif di tengah masyarakat karena selama ini
mereka memang dididik untuk mengemban misi rahmatan lil alamin.
http://arsip.uii.ac.id
Powered by Joomla!
Generated: 2 November, 2017, 09:22
Download