judul dalam bahasa indonesia, ditulis dengan huruf tnr

advertisement
Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 411
PENGEMBANGAN MEDIA BUKU MATEMATIKA BERGAMBAR (BOOKMEB)
DALAM MENGENALKAN OPERASI PENJUMLAHANPADA ANAK TAMAN
KANAK-KANAK KELOMPOK B
DEVELOPMENT MEDIA “BOOKMEB” FOR INTRODUCING SUM OPERATIONS IN
KINDERGARTEN
Oleh: bondan sangaji sugita, pgpaud/paud fip uny
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran buku matematika bergambar
“Bookmeb” dalam mengenalkan operasi penjumlahan pada anak TK Taman Indria Nglampengan Dlingo Bantul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang diadopsi dari model pengembangan Brog and
Galldanpeneliti hanya mengikuti 5 langkah dari 10 langkah yang ada. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah
penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal uji coba awal dan
revisi produk awal. Media yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media sebelum melakukan uji
coba awal terhadap anak. Data yang dikumpulkan menggunakan angket validasi ahli materi dan ahli media, angket
penilaian anak, observasi, wawancara singkat dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil validasi ahli materi mendapat skor 45
(sangat baik) dan hasil validasi pertama ahli media mendapat skor 66 (sangat baik)sedangkan hasil validasi kedua
mendapat skor 71 (sangat baik). Hasil uji coba lapangan awal mendapatkan jumlah rata-rata 68,11(sangat baik).
Secara keseluruhan media pembelajaran buku matematika bergambar “Bookmeb” sudah layak digunakan untuk
mengenalkan operasi penjumlahan pada anak. Berdasarkan pengamatan secara langsung, media pembelajaran buku
matematika bergambar “Bookmeb” dapat mempermudah anak untuk belajar matematika sederhana.
Kata kunci: pengembangan, bookmeb, penjumlahan
Abstract
This aims of this researchis to develop learning media of mathematic book with pictures "Bookmeb" to
introducesum operation for the kindergarten Indria Nglampengan Dlingo Bantul.This method of research is
development research which is adopted from development model of Brog and Gall and researchers only used 5
from 10 steps.Those steps are researching and collecting information, planning, developing product from the first
try out and revising the first try out. The development of the media was validated by material and media experts
before conductingfirst try out to the children. The data were validated using expert judgement presented in charts
of material and media evaluation, assesment, observation, interview and documentation. The data were analyzed
using quantitative and qualitative technique. Based on the validation from the media experts shows score 45 (very
good ) and the first validation from the material experts shows score 66 (very good)mean while the results of the
second validation shows score 71 (very good ). The results of first try out was an average of68.11 (very
good).Overall the learning media of mathematic book with pictures"Bookmeb" is suitable to introduce the sum
operation to students. Based on direct observation, it can facilitate students to study simple mathematic
Keywords: development, bookmeb, sum
dini mendapat perhatian yang luar biasa terutama
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini merupakan
dinegara-negara maju. Di Indonesia pendidikan
pendidikan yang sangat mendasar dan merupakan
anak usia dini secara tingkatan mempunyai
langkah
pembangunan
kedudukan yang sama dengan jenjang pendidikan
mengherankan
dasar, menengah dan tinggi. Hal ini tersirat dalam
apabila penyelenggaraan pendidikan anak usia
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28
sumberdaya
strategis
manusia.
dalam
Tidak
412 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016
ayat 1 tentang pendidikan nasional.
Kanak-kanak haruslah menyediakan pengalaman-
Pendidikan Taman Kanak-kanak yang
pengalaman yang menyenangkan, menyajikan
sering disebut TK merupakan salah satu bentuk
iklim yang bermakna dan yang hangat seperti
pendidikan anak usiadini di Indonesia. Taman
yang ada dilingkungan keluarga.
Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan
Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-
formal pertama untuk anak usia dini berumur
kanak hendaklah mengutamakan bermain yang
empat sampai enam tahun. Masitoh (2005:7)
menyenangkan. Karena mengingat dunia anak
mengungkapkan bahwa perkembangan anak usia
adalah dunia bermain maka kegiatan pun
Taman Kanak-kanak yang terentang antara usia
disajikan dalam suasana bermain sambil belajar
empat sampai enam tahun merupakan bagian dari
atau belajar seraya bermain. Bermain sambil
perkembangan
keseluruhan,
belajar merupakan cara penyampaian suatu materi
sehingga banyak ahli yang menyebutkan bahwa
pembelajaran kepada anak dengan cara yang
usia ini merupakan fase yang fundamental bagi
menyenangkan melalui sebuah aktivitas bermain.
perkembangan individu.Semua itu karena pada
Melalui bermain tanpa disadari anak akan
usia inilah menjadi peluang yang sangat besar
memperoleh
untuk pembentukan kepribadian seseorang. Selain
dengan cara yang mudah.
manusia
secara
pengetahuan
dan
pengalaman
itu banyak juga ahli yang menyebutkan usia ini
Pada kenyataannya yang terlihat secara
sebagai “golden age”atau masa keemasan, yang
umum masih ada orang tua yang memberikan
mana anak mengalami perkembangan fisik dan
materi pelajaran tanpa melalui kegiatan bermain
mental yang luar biasa bahkan bisa mencapai
tetapi lebih bersifat akademik.Misalnya yang
kesempurnaan perkembangannya.Fred Ebbeck
terlihat dalam penyampaian materi berhitung.
(Masitoh dkk,2005: 7)mengatakan bahwa “usia
Masih ada orang tua yang menggunakan cara
Taman Kanak-kanak adalah masa pertumbuhan
praktis dalam mengajarkan berhitung pada anak.
yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk”.
Penyampaian materi berhitung tanpa dipadukan
Berangkat
maka
dengan adanya sebuah media pembelajaran.
Pendiddikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-
Persoalan ini memang merupakan fenomena
kanak
dalam
tersendiri khususnya di Indonesia.Semua itu
secara
dilatarbelakangi
berfungsi
perkembangan
dari
hal
sebagai
dan
tersebut
fasilitas
pertumbuhan
dengan
adanya
tes
masuk
menyeluruh pada seluruh aspek perkembangan.
Sekolah Dasar yang mengharuskan anak bisa
Oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini
berhitung.
haruslah dirancang dan disesuaikan dengan
tuntutan orang tua terhadap sekolah agar setelah
kebutuhan-kebutuhan dan perkembangan anak
lulus dari Taman Kanak-kanak anak bisa
yang
berhitung. Semua membuat guru dan sekolah
mengembangkan
berbagai
aspek
Hal
ini
mengakibatkan
semaksimal
mungkin
banyak
perkembangan yang meliputi aspek kognitif,
berusaha
dalam
bahasa, sosial emosional, fisik motorik dan nilai
mengajarkan menghitung pada anak. Bahkan ada
agama moral. Selain itu pendidikan Taman
beberapa sekolah Taman Kanak-kanak yang
Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 413
menawarkan ketika siswa sudah lulus dari
(Depdiknas:
sekolah tersebut dipastika sudah bisa berhitung.
pengenalan penambahan merupakan salah satu
Semua itu dilakukan agar menarik minat orang
indikator yang diharapkan dapat dicapai secara
tua untuk menyekolahkan anaknya disekolah
tuntas.
tersebut.
2006)
Operasi
Sebenarnya
penjumlahan
bahwa
dalam
konsep
matematika
matematika sederhana merupakan salah satu
pada anak usia dini bukan hal yang salah tetapi
dasar bagi manusia untuk menyelesaikan masalah
dalam hal ini perlu dikemas secara sederhana dan
dari
menyenangkan agar anak dapat mudah dalam
operasi penjumlahan untuk anak usia 5-6 tahun
menerima
itu
sangat penting, melalui operasi penjumlahan akan
mengingat pentingnya manfaat matematika untuk
memberikan kesempatan kepada anak untuk
anak usia dini. Pada bidang pengembangan
terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
kognitif akan menjadi kurang lengkap tanpa
yang dilakukan secara sistematis.Pelaksanaan
adanya
pembelajaran
dan
mengajarkan
menjelaskan
memahaminya.
pengenalan
sederhana.
Hal
konsep
tersebut
Semua
matematika
dipertegas
lingkungan
sekitar.Peranan
dalam
pengenalan
pengenalan
operasi
Slamet
penjumlahan untuk anak usia5-6 tahun tidak
Suyanto (2005:57) yang menyatakan bahwa
selalu melalui pembelajaran konvensional di
fungsi utama pengenalam matematika pada anak
dalam kelas yang bersifat kajian teoritis dan
usia dini ialah dapat mengembangkan aspek
monoton, namun akan lebih baik jika melibatkan
perkembangan dan kecerdasan anak dengan
unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial.
menstimulasi otak untuk berfikir logis matematis.
Selain
Dilihat dari fungsi dan manfaat diatas
ternyata
pengenalan
dalam
penyampaian
materi
praktikpengenalan operasi penjumlahan untuk
matematika
anak usia5-6 tahun akan sangat membantu jika
sederhana pada anak dirasa menjadi sangat perlu.
pendidik memadukannya dengan media yang
Selain
menarik.
membilang
konsep
itu
dan
mengenal
angka,
pengenalan matematika sederhana pada anak juga
Berdasarkan observasi dan wawancara
meliputi pengenalan operasi bilangan. Hanya saja
yang telah dilakukan di beberapa Taman Kanak-
dalam mengenalkan matematika sederhana pada
kanak di kecamatan Dlingo.Peneliti melihat
anak harus dilakukan secara bertahap. Seperti
dalam penyampaian materi pengenalan operasi
yang diungkapkan Sudaryanti (2006: 18),syarat
penjumlahan
utama mengenalkan operasi bilangan adalah
Kebanyakan langsung menggunakan soal-soal
ketika anak telah memahami betul bilangan dan
latihan
angka.
atau
dikombinasikan dengan media. Soal-soal tersebut
penambahan merupakan operasi bilangan yang
hanya berbentuk lembar kerja anak dan bahkan
pertama yang tergolong paling mudah dan bisa
pendidik hanya menulis dipapan tulis. Ketidak
dipelajari sejak usia dini. Menurut standar
tertarikan anak dalam pembelajaran ditunjukan
kompetensi (standar isi) TK dan RA 2006
oleh
Operasi
bilangan
penjumlahan
masih
yang
perilakunya.
bersifat
bersifat
Beberapa
akademik.
abstrak
anak
tanpa
terlihat
414 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016
mengobrol
dengan
temannya,
tidak
domino, ular tangga dan pop up. Dari hasil
memperhatikan pembelajaran dan penjelasan dari
observasi ujicoba tersebut ternyata media yang
pendidik, serta terlihat ada anak yang bermain
paling diminati anak adalah pop up, kartu
sendiri. Selain itu terlihat beberapa anak yang
bergambar dan ular tangga. Berangkat dari hasil
kurang
pembelajarandengan
observasi inilah peneliti ingin mengembangkan
mengeluh tidak bisa.Bahkan dalam kelas tersebut
sebuah media pembelajaran dengan memadukan
terlihat beberapa anak yang masih belum
ketiga media tersebut. Agar lebih efektif dan
mamahami konsep membilang dan mengenal
efisien peneliti memilih menggabungkan ketiga
lambang bilangan, tetapi semua itu terlihat
media tersebut menjadi sebuah media buku
berbeda
bergambar.
bisamengikuti
ketika
guru
penjumlahan dengan
mengenalkan
operasi
mengunakan gambaran
Pemilihan buku bergambar juga dilatar
dipapan tulis. Meskipun hanya berupa gambaran
belakangi dengan hasil observasi pada tahap
dipapan tulis tetapi beberapa anak tertarik untuk
pertama. Dari hasil observasi dan wawancara
memperhatikan gambaran tersebut.
yang
Berangkat dari permasalahan ini peneliti
ingin
mencari
solusi
dalam
pertama
terlihat
anak
mempunyai
ketertarikan pada gambar yang digambar guru.
menangani
Hal ini juga merujuk pada pendapat Amir
permasalahan yang telah diungkapkan diatas.
Hamzah Sulaiman (1985: 27) yang mengatakan
Perbaikan pembelajaran dengan mengoptimalkan
bahwa gambar merupakan alat visual yang
penggunaan media dalam menyampaikan materi
penting dan mudah didapat serta konkret dengan
pembelajaran menjadi solusi untuk pemecahan
masalah yang digambarkannya. Gambar juga
masalah tersebut. Hal tersebut juga merujuk pada
berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
teori Piaget yang mengatakan bahwa anak belum
sajian ide, mengilustrasikan atau mehiasi fakta
dapat berfikir abstrak, melainkan masih berpikir
yang mungkin akan cepat dilupakan atau
pra operasional menuju konkret. Untuk itu dalam
diabaikan apabila tidak digambarkan.
pengenalan konsep matematika yang bersifat
Media
buku
bergambar
yang
abstrak maka peneliti lebih menekankan pada
dikembangkan peneliti bernama “Bookmeb”
penggunakan media pembelajaran.
yang berasal dari bahasa inggris book yang berarti
Berdasarkan
kajian
pustaka
yang
buku sedangkan med itu berasal dari singkatan
dilakukan, peneliti menemukan banyak sekali
matematika bergambar. Didalam buku ini akan
media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menyajikan dua tahapan sesuai syarat sebelum
mengenalkan operasi penjumlahan. Untuk itu
anak dikenalkan pada operasi penjumlahan.
peneliti berusaha mencari media yang paling
Tahap
efektif dalam mengenalkan operasi penjumlahan
konsep membilang dengan media pop up. Tahap
dengan mencobakannya langsung pada anak.
kedua anak akan dikenalkan dengan lambang
Media pembelajaran yang dicobakan peneliti
bilangan dengan media gambar. Sedangkan yang
adalah jari tangan, kartu bergambar, kartu
ketiga anak akan dikenalkan dengan operasi
pertama anak akan dikenalkan pada
Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita)
415
penjumlahan dengan media gambar. Pada setiap
operasi penjumlahan pada anak kelompok B TK
tahapan akan disediakan sebuah permainan yang
Taman Indria Dlingo.
dapat mengaktifkan anak sekaligus sebagai daya
Waktu dan Tempat Penelitian
tarik terhadap isi buku. Salah satunya adalah
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
permainan ular tangga yang ada pada tahap
2016selama 3 hari.Penelitian ini dilaksanakan di
terakhir. Untuk memusatkan perhatian anak
KelompokB TK Taman Indria Dlingo semester II
dalam buku ini akan dipadukan olahan warna-
tahun ajaran 2015/2016.
warna yang menarik sehingga anak akan tertarik
Subyek Penelitian
dan mudah dalam memahaminya.
Peneliti
melakukan
Subyek penelitian ini adalah semua siswa
ini
KelompokB TK Taman Indria Dlingo Semester II
bermaksud ingin mengembangkan media yang
Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah anak
mampu
sebanyak 26, yang terbagi menjadi 3 anak laki-
mempermudah
penelitian
dalam
mengenalkan
operasi penjumlahan pada anak usia5-6 tahun
laki dan 23 anak perempuan.
dengan media “Bookmeb”.Selain itu, peneliti
Prosedur Penelitian
juga berharap aspek-aspek lain seperti sosial
Desain penelitian dan pengembangan
emosional dan bahasa anak dapat berkembang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui media ini.
model Brog & Gall yang meliputi empat prosedur
penelitian dan pengembangan, yaitu: penelitian
METODE PENELITIAN
dan pengumpulan informasi awal, perencanaan,
Jenis Penelitian
pengembangan format produk awal, uji coba awal
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini,
dan revisi produk utama.
jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah
penelitian pengembangan atau research and
development.Penelitian
digunakan
dalam
pengembangan
penelitian
yang
inimengadopsi
prosedur penelitian dan pengembangandari Brog
& Gall, tetapi dalam hal ini peneliti hanya
mengikuti 5langkah prosedur dari 10 prosedur
penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah
tersebut
antara lain adalah penelitian dan
pengumpulan
informasi
awal,
perencanaan,
pengembangan format produk awal uji coba awal
dan revisi produk utama. Penelitian ini bertujuan
untuk
mengembangkan
buku
matematika
bergambar atau “Bookmeb” dalam mengenalkan
Gambar 1. Langkah-langkah siklus penelitian dan
pengembangan Brog & Gall
416 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016
Penelitian ini dimulai dari tahap penelitian
pernyataan “tidak baik” dengan nilai 1, “kurang
dan pengumpulan informasi awal untuk analisis
baik” dengan nilai 2, ”cukup baik” dengan nilai 3,
permasalahan dan kebutuhan subjek yang diteliti.
“baik” dengan nilai 4, dan “sangat baik” dengan
Tahap selanutnya adalah tahap perencanaan yang
nilai 5.
dimana peneliti merencanakan seperti apa produk
Kategori jenjang yang dilakukan terhadap
yang akan dikembangkan berdasarkan hasil dari
data kualitatif mengacu pada rumus Rumus
analisis
kategori
sebelumnya.
Setelah
perencanaan
jenjang
yang
dikemukakan
oleh
barulah peneliti pengembangan format produk
Saifuddin Azwar (2016:148). Lebih jelasnya
awal dan ketika media sudah jadi peneliti
dapat dilihat pada tebel berikut:
langsung mencobakannya pada uji coba awal.
Tabel 4. Rumus Kategori Jenjang
Rumus Kategori Jenjang
Kategori
Sangat Baik
+ 1,5 <
Baik
+ 0,5 < ≤ + 1,5
Cukup Baik
- 0,5 < ≤ + 0,5
Kurang Baik
- 1,5 < ≤ - 0,5
Tidak Baik
≤ - 1,5
Sumber: Saifuddin Azwar (2016: 148)
Penelitian ini diakhiri dengan revisi produk awal
untuk mengevaluasi kekurangan dari media yang
ditemukan saat uji coba awal.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah angket dan observasi.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket dan lembar observasi.
Teknik Analisis Data
ini adalah analisis deskriptif. Instrumen berupa
angket untuk uji ahli dan lapangan yang dianalisis
analisis
deskriptif
kuantitatif.
Sedangkan instrumen berupa observasi juga akan
dianalisis
menggunakan
kuantitatif.
analisis
Persentase
deskriptif
dimaksud
untuk
mengetahui status sesuatu yang dipresentase dan
disajikan
tetap
berupa
persentase.
kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk pedoman
tingkat
“Bookmeb”,
kriteria
diperoleh
berdasarkan
keberhasilan
penilaian
hasil
media
akhir
data
konversi
data
kuantitatif skala 5 yaitu 1-5 ke dalam data
kualitatif
= mean teoretik
Kelayakan
media
pembelajaran
menggunakan skala sebagaimana dipaparkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Kategori persentase kelayakan ujicoba
ahli materi
No Rumus Kategori Jenjang
Kategori
1
44 < X
Sangat Baik
2
36 < X ≤ 44
Baik
3
30 < X ≤ 35,9
Cukup Baik
4
22 < X ≤ 29,9
Kurang Baik
5
X ≤ 21,9
Tidak Baik
Tetapi
persentase tersebut dapat juga ditafsirkan dengan
penentuan
= satuan deviasi standar
“Bookmeb”dalam penelitian pengembangan ini
Analisis data yang dilakukan pada tahap
menggunakan
Keterangan
dengan data yang dihimpun berupa
Tabel 6. Kategori persentase kelayakan ujicoba
ahli media
No Rumus Kategori Jenjang
Kategori
1
64 < X
Sangat Baik
2
53 < X ≤ 53,9
Baik
3
43 < X ≤ 52,9
Cukup Baik
4
32 < X ≤ 42,9
Kurang Baik
5
X ≤ 31,9
Tidak Baik
Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 417
Tabel 7. Kategori persentase kelayakan ujicoba
lapangan awal
No Rumus Kategori Jenjang
Kategori
1
60 < X
Sangat Baik
2
50 < X ≤ 59,9
Baik
3
40 < X ≤ 49,9
Cukup Baik
4
30 < X ≤ 39,9
Kurang Baik
5
X ≤ 29,9
Tidak Baik
data yang diperoleh dari uji coba lapangan awal
secara keseluruhan dengan 4 aspek dan 15
indikator mendapatkan skor rata-rata 68,11
(sangat baik).
Dalam uji coba lapangan awal ini dapat
disimpulkan
bahwa
pengembangan
media
“Bookmeb” atau buku matematika bergambar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sangat
baik
dan
layak
sebagai
media
yang
pembelajaran. Selain itu pada saat uji coba
dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan
terlihat anak-anak sangat tertarik dan antusias
buku matematika bergambar atau “Bookmeb”
saat menggunakan media. Perubahan sikap saat
berada pada kategori sangat baikdan layak
menggunakan media juga ditunjukan dengan
dipakai. Hal tersebut dapat dilihat dari validasi
sikap anak yang berubah menjadi aktif menjawab
ahli dan uji coba lapangan awal.
maupun mengikuti permainan yang ada. Hal ini
Berdasarkan
hasil
penelitian
Berdasarkan hasil dari penilaian ahli
sesuai dengan manfaat dan tujuan penggunaan
materiyang terdiri dari 4 aspek dan 11 indikator
media pembelajaran dalam proses pembelajaran
penilaian secara keseluruhan media “Bookmeb”
yang dikemukakan Hujair AH. Sanaky (2009: 4-
atau buku matematika bergambar mendapat
5) yang menyatakan bahwa penggunaan media
jumlah nilai 45 (sangat baik). Sedangkan hasil
pembelajaran
dari penilaian ahli media yang terdiri dari 5 aspek
materi dan meningkatkan fokus pembelajaran
dan 16 indikator penilaiansecara keseluruhan
serta
media
“Bookmeb”
atau
buku
matematika
membantu
bermanfaat
untuk
menyampaikan
efisiensi,
menarik
nilai-nilai
perhatian,
tertentu
meningkatkan
baik).Pada tahap validasi ini ahli media peneliti
pembelajaran. Hal tersebut juga sejalan dengan
mendapatkan beberapa saran untuk merevisi
hasil wawancara guru berdasarkan uji coba
media yang akan dikembangkan, sehingga dalam
lapangan awal yang menyatakan bahwa media
hal ini peneliti melakukan harus melakukan
yang dikembangkan peneliti sangat membantu
validasi ke dua setelah memperbaiki media yang
dalam mempermudah anak mengenal operasi
akan dikembangkan. Berdasarkan validasi kedua
penjumlahan. Selain itu materi yang disajikan
penilaian
keseluruhan
sangat efektif dan efisien karena terdapat dalam
mendapatkan skor 71 (sangat baik). Setelah
satu media dengan penggunaan dan penyimpanan
validasi ahli materi dan media tahap selanjutnya
yang sangat mudah, sehingga dalam hal ini
adalah uji coba lapangan awal dengan subjek
pengembangan media dihentikan pada tahap ke 5
penelitian seluruh anak kelompok B TK Taman
dikarenakan produk tidak mengalami revisi atas
Indria dengan jumlah 26 anak.Berdasarkan pada
kekurangan media.
secara
tabel penggunaan media “Bookmeb” di atas, hasil
dan
dan
bergambar mendapat jumlah nilai 66 (sangat
ahlimedia
efektifitas
relevensi
efisiensi
418 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016
SIMPULAN DAN SARAN
matematika bergambar dalam mengenalkan
Simpulan
operasi penjumlahan dan selalu memberikan
pendampingan pada anak dalam proses
Pengembangan media buku matematika
bergambar atau “Bookmeb” secara keseluruhan
belajar
dapat dikategorikan sangat baik dan layak
diharapkan.
dipakai. Hal tersebut terbukti dengan hasil dari
3.
agar
mencapai
tujuan
yang
Bagi Kepala Sekolah, agar merencanakan
validasi ahli materi dan ahli media serta hasil uji
pengadaan
media
buku
matematika
coba lapangan awal. Berdasarkan hasil validasi
bergambar atau “Bookmeb” ini sebagai salah
ahli materi mendapat skor 45 (sangat baik) dan
satu media pembelajaran di Taman Kanak-
hasil validasi ahli media pada validasi pertama
kanak
mendapat skor 66 (sangat baik)sedangkan hasil
validasi kedua mendapat skor 71 (sangat baik).
Hasil uji coba lapangan awal mendapatkan
jumlah rata-rata 68,11(sangat baik). Secara dapat
disimpulkan bahwa media buku matematika
bergambar atau “Bookmeb” ini sangat baik dan
layak
sebagai
pendidikan
media
anak
pembelajaran
usia
untuk
dini.Berdasarkan
pengamatan secara langsung, media pembelajaran
buku matematika bergambar “Bookmeb” dapat
mempermudah anak untuk belajar matematika
sederhana.
Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pengembangan yang telah menghasilkan media
“Bookmeb” atau buku matematika bergambar
dalam mengenalkan operasi penjumlahan pada
anak, maka ada beberapa hal yang menjadi saran
DAFTAR PUSTAKA
Hujair AH Sanaky.(2013). Media pembelajaran
interaktif-inovatif.Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara.
Hujair AH Sanaky.(2009). Media pembelajaran.
Yogyakarta: Safiria Insania Pres.
Masitoh dkk.(2005). Pendekatan belajar Aaktif
di tamankanak-kanak.Jakarta:departemen
pendidikan nasional.
Punaji
Setyosari.(2010).Metode
penelitian
pendidikan
dan
pengembangan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Saifuddin Azwar.(2016).Penyususnan skala
psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slamet Suyanto.(2005). Dasar-dasar pendidikan
anak
usiadini.Yogyakarta:Hikayat
Publishing.
----------(2005).
Pembelajaran
anak TK. Jakarta: Depdiknas.
untuk
berdasarkan simpulan adalah sebagaiberikut:
1.
Bagi peneliti atau pengembang selanjutnya,
dapat
mengembangkan
media
buku
matematika bergambar dengan pengenalan
materi matematika sederhana yang lain.
2.
Bagi
guru,
dapat
Sudaryanti. (2006). Pengenalam matematika
anak usiadini. Yogyakarta: FIP UNY.
memaksimalkan
pemanfaatan media “Bookmeb” atau buku
Depdiknas. (2006). Model penilaian KTSP.
diakses pada tanggal 15 Desember 2015
dari
https://www.academia.edu/7629226/Mode
l_Penilaian_KTS
Download