Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 411 PENGEMBANGAN MEDIA BUKU MATEMATIKA BERGAMBAR (BOOKMEB) DALAM MENGENALKAN OPERASI PENJUMLAHANPADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B DEVELOPMENT MEDIA “BOOKMEB” FOR INTRODUCING SUM OPERATIONS IN KINDERGARTEN Oleh: bondan sangaji sugita, pgpaud/paud fip uny [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran buku matematika bergambar “Bookmeb” dalam mengenalkan operasi penjumlahan pada anak TK Taman Indria Nglampengan Dlingo Bantul. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang diadopsi dari model pengembangan Brog and Galldanpeneliti hanya mengikuti 5 langkah dari 10 langkah yang ada. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal uji coba awal dan revisi produk awal. Media yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media sebelum melakukan uji coba awal terhadap anak. Data yang dikumpulkan menggunakan angket validasi ahli materi dan ahli media, angket penilaian anak, observasi, wawancara singkat dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil validasi ahli materi mendapat skor 45 (sangat baik) dan hasil validasi pertama ahli media mendapat skor 66 (sangat baik)sedangkan hasil validasi kedua mendapat skor 71 (sangat baik). Hasil uji coba lapangan awal mendapatkan jumlah rata-rata 68,11(sangat baik). Secara keseluruhan media pembelajaran buku matematika bergambar “Bookmeb” sudah layak digunakan untuk mengenalkan operasi penjumlahan pada anak. Berdasarkan pengamatan secara langsung, media pembelajaran buku matematika bergambar “Bookmeb” dapat mempermudah anak untuk belajar matematika sederhana. Kata kunci: pengembangan, bookmeb, penjumlahan Abstract This aims of this researchis to develop learning media of mathematic book with pictures "Bookmeb" to introducesum operation for the kindergarten Indria Nglampengan Dlingo Bantul.This method of research is development research which is adopted from development model of Brog and Gall and researchers only used 5 from 10 steps.Those steps are researching and collecting information, planning, developing product from the first try out and revising the first try out. The development of the media was validated by material and media experts before conductingfirst try out to the children. The data were validated using expert judgement presented in charts of material and media evaluation, assesment, observation, interview and documentation. The data were analyzed using quantitative and qualitative technique. Based on the validation from the media experts shows score 45 (very good ) and the first validation from the material experts shows score 66 (very good)mean while the results of the second validation shows score 71 (very good ). The results of first try out was an average of68.11 (very good).Overall the learning media of mathematic book with pictures"Bookmeb" is suitable to introduce the sum operation to students. Based on direct observation, it can facilitate students to study simple mathematic Keywords: development, bookmeb, sum dini mendapat perhatian yang luar biasa terutama PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan dinegara-negara maju. Di Indonesia pendidikan pendidikan yang sangat mendasar dan merupakan anak usia dini secara tingkatan mempunyai langkah pembangunan kedudukan yang sama dengan jenjang pendidikan mengherankan dasar, menengah dan tinggi. Hal ini tersirat dalam apabila penyelenggaraan pendidikan anak usia Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 28 sumberdaya strategis manusia. dalam Tidak 412 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016 ayat 1 tentang pendidikan nasional. Kanak-kanak haruslah menyediakan pengalaman- Pendidikan Taman Kanak-kanak yang pengalaman yang menyenangkan, menyajikan sering disebut TK merupakan salah satu bentuk iklim yang bermakna dan yang hangat seperti pendidikan anak usiadini di Indonesia. Taman yang ada dilingkungan keluarga. Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak- formal pertama untuk anak usia dini berumur kanak hendaklah mengutamakan bermain yang empat sampai enam tahun. Masitoh (2005:7) menyenangkan. Karena mengingat dunia anak mengungkapkan bahwa perkembangan anak usia adalah dunia bermain maka kegiatan pun Taman Kanak-kanak yang terentang antara usia disajikan dalam suasana bermain sambil belajar empat sampai enam tahun merupakan bagian dari atau belajar seraya bermain. Bermain sambil perkembangan keseluruhan, belajar merupakan cara penyampaian suatu materi sehingga banyak ahli yang menyebutkan bahwa pembelajaran kepada anak dengan cara yang usia ini merupakan fase yang fundamental bagi menyenangkan melalui sebuah aktivitas bermain. perkembangan individu.Semua itu karena pada Melalui bermain tanpa disadari anak akan usia inilah menjadi peluang yang sangat besar memperoleh untuk pembentukan kepribadian seseorang. Selain dengan cara yang mudah. manusia secara pengetahuan dan pengalaman itu banyak juga ahli yang menyebutkan usia ini Pada kenyataannya yang terlihat secara sebagai “golden age”atau masa keemasan, yang umum masih ada orang tua yang memberikan mana anak mengalami perkembangan fisik dan materi pelajaran tanpa melalui kegiatan bermain mental yang luar biasa bahkan bisa mencapai tetapi lebih bersifat akademik.Misalnya yang kesempurnaan perkembangannya.Fred Ebbeck terlihat dalam penyampaian materi berhitung. (Masitoh dkk,2005: 7)mengatakan bahwa “usia Masih ada orang tua yang menggunakan cara Taman Kanak-kanak adalah masa pertumbuhan praktis dalam mengajarkan berhitung pada anak. yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk”. Penyampaian materi berhitung tanpa dipadukan Berangkat maka dengan adanya sebuah media pembelajaran. Pendiddikan Anak Usia Dini di Taman Kanak- Persoalan ini memang merupakan fenomena kanak dalam tersendiri khususnya di Indonesia.Semua itu secara dilatarbelakangi berfungsi perkembangan dari hal sebagai dan tersebut fasilitas pertumbuhan dengan adanya tes masuk menyeluruh pada seluruh aspek perkembangan. Sekolah Dasar yang mengharuskan anak bisa Oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini berhitung. haruslah dirancang dan disesuaikan dengan tuntutan orang tua terhadap sekolah agar setelah kebutuhan-kebutuhan dan perkembangan anak lulus dari Taman Kanak-kanak anak bisa yang berhitung. Semua membuat guru dan sekolah mengembangkan berbagai aspek Hal ini mengakibatkan semaksimal mungkin banyak perkembangan yang meliputi aspek kognitif, berusaha dalam bahasa, sosial emosional, fisik motorik dan nilai mengajarkan menghitung pada anak. Bahkan ada agama moral. Selain itu pendidikan Taman beberapa sekolah Taman Kanak-kanak yang Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 413 menawarkan ketika siswa sudah lulus dari (Depdiknas: sekolah tersebut dipastika sudah bisa berhitung. pengenalan penambahan merupakan salah satu Semua itu dilakukan agar menarik minat orang indikator yang diharapkan dapat dicapai secara tua untuk menyekolahkan anaknya disekolah tuntas. tersebut. 2006) Operasi Sebenarnya penjumlahan bahwa dalam konsep matematika matematika sederhana merupakan salah satu pada anak usia dini bukan hal yang salah tetapi dasar bagi manusia untuk menyelesaikan masalah dalam hal ini perlu dikemas secara sederhana dan dari menyenangkan agar anak dapat mudah dalam operasi penjumlahan untuk anak usia 5-6 tahun menerima itu sangat penting, melalui operasi penjumlahan akan mengingat pentingnya manfaat matematika untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk anak usia dini. Pada bidang pengembangan terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar kognitif akan menjadi kurang lengkap tanpa yang dilakukan secara sistematis.Pelaksanaan adanya pembelajaran dan mengajarkan menjelaskan memahaminya. pengenalan sederhana. Hal konsep tersebut Semua matematika dipertegas lingkungan sekitar.Peranan dalam pengenalan pengenalan operasi Slamet penjumlahan untuk anak usia5-6 tahun tidak Suyanto (2005:57) yang menyatakan bahwa selalu melalui pembelajaran konvensional di fungsi utama pengenalam matematika pada anak dalam kelas yang bersifat kajian teoritis dan usia dini ialah dapat mengembangkan aspek monoton, namun akan lebih baik jika melibatkan perkembangan dan kecerdasan anak dengan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. menstimulasi otak untuk berfikir logis matematis. Selain Dilihat dari fungsi dan manfaat diatas ternyata pengenalan dalam penyampaian materi praktikpengenalan operasi penjumlahan untuk matematika anak usia5-6 tahun akan sangat membantu jika sederhana pada anak dirasa menjadi sangat perlu. pendidik memadukannya dengan media yang Selain menarik. membilang konsep itu dan mengenal angka, pengenalan matematika sederhana pada anak juga Berdasarkan observasi dan wawancara meliputi pengenalan operasi bilangan. Hanya saja yang telah dilakukan di beberapa Taman Kanak- dalam mengenalkan matematika sederhana pada kanak di kecamatan Dlingo.Peneliti melihat anak harus dilakukan secara bertahap. Seperti dalam penyampaian materi pengenalan operasi yang diungkapkan Sudaryanti (2006: 18),syarat penjumlahan utama mengenalkan operasi bilangan adalah Kebanyakan langsung menggunakan soal-soal ketika anak telah memahami betul bilangan dan latihan angka. atau dikombinasikan dengan media. Soal-soal tersebut penambahan merupakan operasi bilangan yang hanya berbentuk lembar kerja anak dan bahkan pertama yang tergolong paling mudah dan bisa pendidik hanya menulis dipapan tulis. Ketidak dipelajari sejak usia dini. Menurut standar tertarikan anak dalam pembelajaran ditunjukan kompetensi (standar isi) TK dan RA 2006 oleh Operasi bilangan penjumlahan masih yang perilakunya. bersifat bersifat Beberapa akademik. abstrak anak tanpa terlihat 414 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016 mengobrol dengan temannya, tidak domino, ular tangga dan pop up. Dari hasil memperhatikan pembelajaran dan penjelasan dari observasi ujicoba tersebut ternyata media yang pendidik, serta terlihat ada anak yang bermain paling diminati anak adalah pop up, kartu sendiri. Selain itu terlihat beberapa anak yang bergambar dan ular tangga. Berangkat dari hasil kurang pembelajarandengan observasi inilah peneliti ingin mengembangkan mengeluh tidak bisa.Bahkan dalam kelas tersebut sebuah media pembelajaran dengan memadukan terlihat beberapa anak yang masih belum ketiga media tersebut. Agar lebih efektif dan mamahami konsep membilang dan mengenal efisien peneliti memilih menggabungkan ketiga lambang bilangan, tetapi semua itu terlihat media tersebut menjadi sebuah media buku berbeda bergambar. bisamengikuti ketika guru penjumlahan dengan mengenalkan operasi mengunakan gambaran Pemilihan buku bergambar juga dilatar dipapan tulis. Meskipun hanya berupa gambaran belakangi dengan hasil observasi pada tahap dipapan tulis tetapi beberapa anak tertarik untuk pertama. Dari hasil observasi dan wawancara memperhatikan gambaran tersebut. yang Berangkat dari permasalahan ini peneliti ingin mencari solusi dalam pertama terlihat anak mempunyai ketertarikan pada gambar yang digambar guru. menangani Hal ini juga merujuk pada pendapat Amir permasalahan yang telah diungkapkan diatas. Hamzah Sulaiman (1985: 27) yang mengatakan Perbaikan pembelajaran dengan mengoptimalkan bahwa gambar merupakan alat visual yang penggunaan media dalam menyampaikan materi penting dan mudah didapat serta konkret dengan pembelajaran menjadi solusi untuk pemecahan masalah yang digambarkannya. Gambar juga masalah tersebut. Hal tersebut juga merujuk pada berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas teori Piaget yang mengatakan bahwa anak belum sajian ide, mengilustrasikan atau mehiasi fakta dapat berfikir abstrak, melainkan masih berpikir yang mungkin akan cepat dilupakan atau pra operasional menuju konkret. Untuk itu dalam diabaikan apabila tidak digambarkan. pengenalan konsep matematika yang bersifat Media buku bergambar yang abstrak maka peneliti lebih menekankan pada dikembangkan peneliti bernama “Bookmeb” penggunakan media pembelajaran. yang berasal dari bahasa inggris book yang berarti Berdasarkan kajian pustaka yang buku sedangkan med itu berasal dari singkatan dilakukan, peneliti menemukan banyak sekali matematika bergambar. Didalam buku ini akan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyajikan dua tahapan sesuai syarat sebelum mengenalkan operasi penjumlahan. Untuk itu anak dikenalkan pada operasi penjumlahan. peneliti berusaha mencari media yang paling Tahap efektif dalam mengenalkan operasi penjumlahan konsep membilang dengan media pop up. Tahap dengan mencobakannya langsung pada anak. kedua anak akan dikenalkan dengan lambang Media pembelajaran yang dicobakan peneliti bilangan dengan media gambar. Sedangkan yang adalah jari tangan, kartu bergambar, kartu ketiga anak akan dikenalkan dengan operasi pertama anak akan dikenalkan pada Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 415 penjumlahan dengan media gambar. Pada setiap operasi penjumlahan pada anak kelompok B TK tahapan akan disediakan sebuah permainan yang Taman Indria Dlingo. dapat mengaktifkan anak sekaligus sebagai daya Waktu dan Tempat Penelitian tarik terhadap isi buku. Salah satunya adalah Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret permainan ular tangga yang ada pada tahap 2016selama 3 hari.Penelitian ini dilaksanakan di terakhir. Untuk memusatkan perhatian anak KelompokB TK Taman Indria Dlingo semester II dalam buku ini akan dipadukan olahan warna- tahun ajaran 2015/2016. warna yang menarik sehingga anak akan tertarik Subyek Penelitian dan mudah dalam memahaminya. Peneliti melakukan Subyek penelitian ini adalah semua siswa ini KelompokB TK Taman Indria Dlingo Semester II bermaksud ingin mengembangkan media yang Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah anak mampu sebanyak 26, yang terbagi menjadi 3 anak laki- mempermudah penelitian dalam mengenalkan operasi penjumlahan pada anak usia5-6 tahun laki dan 23 anak perempuan. dengan media “Bookmeb”.Selain itu, peneliti Prosedur Penelitian juga berharap aspek-aspek lain seperti sosial Desain penelitian dan pengembangan emosional dan bahasa anak dapat berkembang yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui media ini. model Brog & Gall yang meliputi empat prosedur penelitian dan pengembangan, yaitu: penelitian METODE PENELITIAN dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, Jenis Penelitian pengembangan format produk awal, uji coba awal Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, dan revisi produk utama. jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan atau research and development.Penelitian digunakan dalam pengembangan penelitian yang inimengadopsi prosedur penelitian dan pengembangandari Brog & Gall, tetapi dalam hal ini peneliti hanya mengikuti 5langkah prosedur dari 10 prosedur penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah penelitian dan pengumpulan informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal uji coba awal dan revisi produk utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku matematika bergambar atau “Bookmeb” dalam mengenalkan Gambar 1. Langkah-langkah siklus penelitian dan pengembangan Brog & Gall 416 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016 Penelitian ini dimulai dari tahap penelitian pernyataan “tidak baik” dengan nilai 1, “kurang dan pengumpulan informasi awal untuk analisis baik” dengan nilai 2, ”cukup baik” dengan nilai 3, permasalahan dan kebutuhan subjek yang diteliti. “baik” dengan nilai 4, dan “sangat baik” dengan Tahap selanutnya adalah tahap perencanaan yang nilai 5. dimana peneliti merencanakan seperti apa produk Kategori jenjang yang dilakukan terhadap yang akan dikembangkan berdasarkan hasil dari data kualitatif mengacu pada rumus Rumus analisis kategori sebelumnya. Setelah perencanaan jenjang yang dikemukakan oleh barulah peneliti pengembangan format produk Saifuddin Azwar (2016:148). Lebih jelasnya awal dan ketika media sudah jadi peneliti dapat dilihat pada tebel berikut: langsung mencobakannya pada uji coba awal. Tabel 4. Rumus Kategori Jenjang Rumus Kategori Jenjang Kategori Sangat Baik + 1,5 < Baik + 0,5 < ≤ + 1,5 Cukup Baik - 0,5 < ≤ + 0,5 Kurang Baik - 1,5 < ≤ - 0,5 Tidak Baik ≤ - 1,5 Sumber: Saifuddin Azwar (2016: 148) Penelitian ini diakhiri dengan revisi produk awal untuk mengevaluasi kekurangan dari media yang ditemukan saat uji coba awal. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi. Teknik Analisis Data ini adalah analisis deskriptif. Instrumen berupa angket untuk uji ahli dan lapangan yang dianalisis analisis deskriptif kuantitatif. Sedangkan instrumen berupa observasi juga akan dianalisis menggunakan kuantitatif. analisis Persentase deskriptif dimaksud untuk mengetahui status sesuatu yang dipresentase dan disajikan tetap berupa persentase. kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk pedoman tingkat “Bookmeb”, kriteria diperoleh berdasarkan keberhasilan penilaian hasil media akhir data konversi data kuantitatif skala 5 yaitu 1-5 ke dalam data kualitatif = mean teoretik Kelayakan media pembelajaran menggunakan skala sebagaimana dipaparkan pada tabel dibawah ini: Tabel 5. Kategori persentase kelayakan ujicoba ahli materi No Rumus Kategori Jenjang Kategori 1 44 < X Sangat Baik 2 36 < X ≤ 44 Baik 3 30 < X ≤ 35,9 Cukup Baik 4 22 < X ≤ 29,9 Kurang Baik 5 X ≤ 21,9 Tidak Baik Tetapi persentase tersebut dapat juga ditafsirkan dengan penentuan = satuan deviasi standar “Bookmeb”dalam penelitian pengembangan ini Analisis data yang dilakukan pada tahap menggunakan Keterangan dengan data yang dihimpun berupa Tabel 6. Kategori persentase kelayakan ujicoba ahli media No Rumus Kategori Jenjang Kategori 1 64 < X Sangat Baik 2 53 < X ≤ 53,9 Baik 3 43 < X ≤ 52,9 Cukup Baik 4 32 < X ≤ 42,9 Kurang Baik 5 X ≤ 31,9 Tidak Baik Pengembangan Media Buku.... (Bondan Sangai Sugita) 417 Tabel 7. Kategori persentase kelayakan ujicoba lapangan awal No Rumus Kategori Jenjang Kategori 1 60 < X Sangat Baik 2 50 < X ≤ 59,9 Baik 3 40 < X ≤ 49,9 Cukup Baik 4 30 < X ≤ 39,9 Kurang Baik 5 X ≤ 29,9 Tidak Baik data yang diperoleh dari uji coba lapangan awal secara keseluruhan dengan 4 aspek dan 15 indikator mendapatkan skor rata-rata 68,11 (sangat baik). Dalam uji coba lapangan awal ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan media “Bookmeb” atau buku matematika bergambar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN sangat baik dan layak sebagai media yang pembelajaran. Selain itu pada saat uji coba dilakukan menunjukkan bahwa pengembangan terlihat anak-anak sangat tertarik dan antusias buku matematika bergambar atau “Bookmeb” saat menggunakan media. Perubahan sikap saat berada pada kategori sangat baikdan layak menggunakan media juga ditunjukan dengan dipakai. Hal tersebut dapat dilihat dari validasi sikap anak yang berubah menjadi aktif menjawab ahli dan uji coba lapangan awal. maupun mengikuti permainan yang ada. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil dari penilaian ahli sesuai dengan manfaat dan tujuan penggunaan materiyang terdiri dari 4 aspek dan 11 indikator media pembelajaran dalam proses pembelajaran penilaian secara keseluruhan media “Bookmeb” yang dikemukakan Hujair AH. Sanaky (2009: 4- atau buku matematika bergambar mendapat 5) yang menyatakan bahwa penggunaan media jumlah nilai 45 (sangat baik). Sedangkan hasil pembelajaran dari penilaian ahli media yang terdiri dari 5 aspek materi dan meningkatkan fokus pembelajaran dan 16 indikator penilaiansecara keseluruhan serta media “Bookmeb” atau buku matematika membantu bermanfaat untuk menyampaikan efisiensi, menarik nilai-nilai perhatian, tertentu meningkatkan baik).Pada tahap validasi ini ahli media peneliti pembelajaran. Hal tersebut juga sejalan dengan mendapatkan beberapa saran untuk merevisi hasil wawancara guru berdasarkan uji coba media yang akan dikembangkan, sehingga dalam lapangan awal yang menyatakan bahwa media hal ini peneliti melakukan harus melakukan yang dikembangkan peneliti sangat membantu validasi ke dua setelah memperbaiki media yang dalam mempermudah anak mengenal operasi akan dikembangkan. Berdasarkan validasi kedua penjumlahan. Selain itu materi yang disajikan penilaian keseluruhan sangat efektif dan efisien karena terdapat dalam mendapatkan skor 71 (sangat baik). Setelah satu media dengan penggunaan dan penyimpanan validasi ahli materi dan media tahap selanjutnya yang sangat mudah, sehingga dalam hal ini adalah uji coba lapangan awal dengan subjek pengembangan media dihentikan pada tahap ke 5 penelitian seluruh anak kelompok B TK Taman dikarenakan produk tidak mengalami revisi atas Indria dengan jumlah 26 anak.Berdasarkan pada kekurangan media. secara tabel penggunaan media “Bookmeb” di atas, hasil dan dan bergambar mendapat jumlah nilai 66 (sangat ahlimedia efektifitas relevensi efisiensi 418 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 4 Tahun ke-5 2016 SIMPULAN DAN SARAN matematika bergambar dalam mengenalkan Simpulan operasi penjumlahan dan selalu memberikan pendampingan pada anak dalam proses Pengembangan media buku matematika bergambar atau “Bookmeb” secara keseluruhan belajar dapat dikategorikan sangat baik dan layak diharapkan. dipakai. Hal tersebut terbukti dengan hasil dari 3. agar mencapai tujuan yang Bagi Kepala Sekolah, agar merencanakan validasi ahli materi dan ahli media serta hasil uji pengadaan media buku matematika coba lapangan awal. Berdasarkan hasil validasi bergambar atau “Bookmeb” ini sebagai salah ahli materi mendapat skor 45 (sangat baik) dan satu media pembelajaran di Taman Kanak- hasil validasi ahli media pada validasi pertama kanak mendapat skor 66 (sangat baik)sedangkan hasil validasi kedua mendapat skor 71 (sangat baik). Hasil uji coba lapangan awal mendapatkan jumlah rata-rata 68,11(sangat baik). Secara dapat disimpulkan bahwa media buku matematika bergambar atau “Bookmeb” ini sangat baik dan layak sebagai pendidikan media anak pembelajaran usia untuk dini.Berdasarkan pengamatan secara langsung, media pembelajaran buku matematika bergambar “Bookmeb” dapat mempermudah anak untuk belajar matematika sederhana. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah menghasilkan media “Bookmeb” atau buku matematika bergambar dalam mengenalkan operasi penjumlahan pada anak, maka ada beberapa hal yang menjadi saran DAFTAR PUSTAKA Hujair AH Sanaky.(2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif.Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Hujair AH Sanaky.(2009). Media pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Pres. Masitoh dkk.(2005). Pendekatan belajar Aaktif di tamankanak-kanak.Jakarta:departemen pendidikan nasional. Punaji Setyosari.(2010).Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Saifuddin Azwar.(2016).Penyususnan skala psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slamet Suyanto.(2005). Dasar-dasar pendidikan anak usiadini.Yogyakarta:Hikayat Publishing. ----------(2005). Pembelajaran anak TK. Jakarta: Depdiknas. untuk berdasarkan simpulan adalah sebagaiberikut: 1. Bagi peneliti atau pengembang selanjutnya, dapat mengembangkan media buku matematika bergambar dengan pengenalan materi matematika sederhana yang lain. 2. Bagi guru, dapat Sudaryanti. (2006). Pengenalam matematika anak usiadini. Yogyakarta: FIP UNY. memaksimalkan pemanfaatan media “Bookmeb” atau buku Depdiknas. (2006). Model penilaian KTSP. diakses pada tanggal 15 Desember 2015 dari https://www.academia.edu/7629226/Mode l_Penilaian_KTS