BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
1.
Minimarket franchise di kecamatan Pacitan terdistribusi di desa dan
kelurahan yang semuanya memiliki kepadatan tinggi atau jumlah
penduduk besar, berada di jalur utama dengan jenis jalan berupa jalan
kolektor dan jalan lokal, jalan-jalan ini telah diaspal halus dan berada
di daerah kota. Pemilik minimarket franchise semuanya berasal dari
luar kota, tidak ada investor lokal. Seluruh responden dalam radius 500
meter berdiri sebelum minimarket franchise. Artinya, semua
minimarket franchise di Kecamatan Pacitan tidak sesuai dengan
PERDA karena PERDA baru terbit setelah minimarket franchise
berdiri dan beroperasi.
2.
Karakteristik umum pedagang kelontong yang sesuai dengan kriteria di
Kecamatan Pacitan adalah didominasi oleh jenis kelamin perempuan
(82,1%), sebagian besar memiliki pendidikan terakhir SMA (61,5%),
memiliki luas toko tidak lebih dari 42 m2, sebagian besar memiliki
waktu pelayanan 12-17 jam (74,4%), banyak yang tidak memiliki
pegawai, paling banyak berada dalam jarak 201-300 meter dari
minimarket franchise dan dijalankan dengan tujuan menambah
pendapatan serta mengisi waktu luang.
3.
Sebagian besar pedagang kelontong (71,8%) merasakan dampak
negatif keberadaan minimarket franchise yang terjadi karena
penurunan omzet, penurunan jumlah konsumen, dan kedua-duanya.
Sisanya sebanyak 28,2% tidak merasa keberadaan minimarket
franchise memberikan dampak terhadap usahanya. Meskipun begitu,
lebih banyak pedagang (56,4%) yang tidak memiliki strategi untuk
82
mempertahankan usahanya, sedangkan strategi yang paling banyak
dilakukan oleh 25,6% pedagang kelontong adalah mengubah jenis
barang dagangan sesuai dengan jenis barang yang cepat laku.
5.2.
Saran
1.
Kabupaten Pacitan sudah memiliki Peraturan Daerah Kabupaten
Pacitan Nomor 6 Tahun 2012 yang sudah memuat mengenai jarak
minimal
minimarket
franchise
dengan
pasar
tradisional
dan
toko/warung kecil yang sudah ada sebelumnya, diharapkan peraturan
ini dapat diimplementasikan dengan baik agar kesenjangan antara
keduanya dapat dihindarkan.
2.
Pemerintah sebaiknya meningkatkan pendataan pedagang kelontong
atau jenis toko/warung kecil lainnya agar memudahkan apabila data
tersebut dibutuhkan untuk pelaksanaan program pemerintah ataupun
untuk kegiatan-kegiatan penelitian seperti penelitian ini karena
penelitian ini tidak mendapatkan data pedagang dari pemerintah, lebih
baik lagi apabila pendataan tersebut lengkap dengan karakteristiknya
menjadi suatu database yang baik.
3.
Pemerintah perlu memfasilitasi para pedagang kelontong untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai manajemen usaha yang baik
agar usahanya bisa maju, bukan hanya dengan memberikan bantuan
modal saja, karena sejauh ini banyak pedagang yang tidak melakukan
pembukuan dengan baik dalam menjalankan usahanya, misalnya tidak
memisahkan keuangan toko dengan keuangan rumahtangga. Ini
penting agar para pedagang kelontong lokal bisa meningkatkan daya
saingnya terhadap minimarket franchise.
83
Download