BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian regresi linier berganda serta pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab 4, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel dewan direksi (DD) berpengaruh signifikan secara negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan memiliki dewan direksi selalu berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena kebijakan terhadap perusahaan akan mempengaruhi terhadap kegiatan operasional, namun dengan adanya terlalu banyak jumlah dewan direksi juga tidak terlalu baik bagi sebuah perusakaan dikarenakan munculnya beban perusahaan yaitu agency cost yang besar. 2. Variabel dewan komisaris independen (DKI) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. Hasil ini menunjukan bahwa tugas dari dewan komisaris independen sendiri adalah dewan komisaris independen disini sebagai penengah atas perselisihan yang terjadi, memberi nasihat dan monotoring demi terlaksananya corporate governance yang baik sehingga perannya tidak terlalu berpengaruh secara mutlak terhadap kegiatan operasional perusahaan yang akan meningkatkan nilai perusahaan. 71 72 3. Variabel kepemilikan institusional (KI) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. Hasil penelitian ini membuktikn bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional, semakin kuat juga tingkat pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap perusahaan, sehingga agency cost yang terjadi di dalam perusahaan dapat diminimalisasi dan nilai perusahaan akan semakin meningkat seiring dengan turunya beban yang ditanggung oleh perusahaan. 4. Variabel kepemilikan manajerial (KM) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang telah memiliki kepemilikan saham secara manajerial sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan, artinya para manajerial merasa memiliki perusahaan namun dalam penelitian ini kepemilikan manjerial memiliki signifikasi secara negatif artinya adanya kepemiliki manajerial justru menurunkan nilai perusahaan yang dapat diartikan bahwa dengan over merasa memiliki perusahaan manajerial akan melakukan apapun demi perusahaan, terjadi bentrok kepentingan antara peran sebagai agency dan sebagai pemegang saham yang justru kedepanya akan menimbulkan hal buruk bagi perusahaan. 5. Variabel komite audit (KA) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. 73 Hasil penelitian gagal membuktikan adanya pengaruh persentase perubahan komite audit terhadap nilai perusahan. komite audit hanya sebagai pengawas terhadap kredibilitas laporan keuangan yng disajikan tidak langsung terjun kedalam proses pelaksanaan kegiatan operasional yang didalamnya ada pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Atau dengan kata lain komite audit bekerja setelah hasil kinerja perusahaan keluar sehingga pada hasil uji pada penelitian ini menunjukan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara signifikan. 6. Variabel CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu 2011 sampai dengan tahun 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR dalam laporan keuangan membawa dua konsekuensi yaitu perusahaan akan menangung potential cost yaitu naiknya biaya sehingga menurunkan laba perusahaan, dan perusahaan yang kedua adalah perusahaan akan menerima potential benefits yaitu perusahaan mendapat nilai aset, ekuitas dan modal yang disajikan akurat, dan reputasi meningkat sehinggga hasil akirnya laporan keuangan memiliki relevansi tinggi bagi stakeholder yang artinya nilai perusahaan akan meningkat. Dalam hal ini dari kedua konsekuensi tersebut perusahaan mendapatkan potensial benefits dengan hasil pengujian signifikan secara positif yaitu jika nilai pengungkapan CSR naik maka nilai perusahaan juga akan naik pula. 74 5.2. Keterbatasan Penelitian ini memiliki keterbatasan yang diharapkan dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian hanya menguji pengaruh variabel dewan direksi, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit dan CSR. Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan nilai Adjusted R Square yang masih kecil, yaitu sebesar 15,8% sehingga ada variabel-variabel lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak diuji dalam penelitian ini. 5.3. Saran Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis ingin memberikan saran bagi penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan hasil penelitian akan lebih baik. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang tahun penelitian pada objek penelitian karena dalam penelitian ini adalah penelitian non keuangan atau dengan kata lain adalah kinerja perusahaan non keuangan yang mengharapkan apresiasi dari masyarakat berupa nilai perusahaan, pembentukan nilai perusahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat oleh karena itu memperpajang tahun penelitain diharapkan hasil penelitian akan lebih baik 75 3. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan variabelvariabel lain di luar penelitian yang mungkin mempengaruhi nilai perusahaan, untuk meningkatkan pengetahuan mengenai nilai perusahaan di Indonesia.