BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. per tanggal 15 Juli 2013 pasca Penawaran Umum Terbatas V, dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta penerapan metoda penilaian berbasis pendapatan melalui diskonto arus kas (discounted cash flow atau DCF), dan penilaian relatif (relative valuation) berbasis kelipatan (multiples). Melalui pemaparan, pembahasan, serta analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk pada tanggal 15 Juli 2013 adalah sebesar Rp1.690,21 atau dibulatkan menjadi Rp1.690,-. Terkait dengan kesimpulan nilai tersebut, dapat disampaikan pula hal-hal sebagai berikut. 1. Model penilaian yang lebih tepat diaplikasikan untuk menilai perusahaan jasa keuangan, dalam hal ini bank, adalah dengan menggunakan excess return model. Dalam model ini, nilai ekuitas dalam perusahaan merupakan penjumlahan dari ekuitas yang diinvestasikan dalam perusahaan ditambah dengan excess return yang diekspektasi diperoleh equity investors atas investasi yang ditanamkannya. 2. Melalui pengaplikasian rumusan penilaian ekuitas dengan perhitungan excess return yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh nilai ekuitas BNLI sebesar Rp16.388.819 juta. Dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 248 249 10.676.128.167 lembar saham, maka estimasi nilai wajar per lembar saham BNLI melalui pendekatan perhitungan excess return adalah sebesar Rp1.535,09. 3. Penerapan metoda penilaian relatif untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. menurut Penulis akan lebih tepat digunakan untuk menilai perusahaan tertutup mengingat PT Bank Permata Tbk. juga memiliki rasio kinerja saham sebagai perusahaan publik. Namun, mengingat dalam perbandingan yang telah dilakukan posisi kinerja saham PT Bank Permata Tbk secara relatif masih berada di bawah rata-rata perusahaan pembanding, Penulis berpendapat bahwa rata-rata rasio kinerja saham bank pembanding tersebut dapat digunakan sebagai indikasi dan rujukan untuk memperoleh nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. melalui pendekatan data pasar. 4. Rasio kinerja saham sebagaimana ditunjukkan melalui rasio PBV, PER, maupun PSR perusahaan pembanding yang telah mapan dan stabil dapat digunakan sebagai acuan sekaligus data pembanding dalam melakukan estimasi nilai wajar saham terbuka lainnya. 5. Dari perhitungan penilaian menggunakan pendekatan data pasar, diperoleh estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. sebesar Rp1.845,34. 6. Dengan mempertimbangkan bahwa, baik pendekatan pendapatan maupun pendekatan data pasar secara fundamental mengandung aspek perhitungan nilai intrinsik, maka Penulis merekonsiliasikan hasil perhitungan estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. secara proporsional. Melalui perhitungan 250 tersebut di atas, maka estimasi nilai wajar saham BNLI pada tanggal 15 Juli 2013 adalah sebesar Rp1.690,21 atau dibulatkan menjadi Rp1.690,-. 7. Kinerja saham sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja usaha dan keuangannya, demikian pula halnya dengan PT Bank Permata Tbk. Kinerja usaha dan keuangan perusahaan, di sisi lain, dipengaruhi oleh kondisi internal serta kondisi eksternal perusahaan. Untuk memperoleh estimasi nilai wajar saham sebuah perusahaan, perlu dilakukan analisis terhadap kondisi-kondisi tersebut, di mana analisis kondisi internal mencakup telaah atas informasi dan gambaran umum perusahaan, produk yang dihasilkan dan ditawarkan, strategi pemasaran dan karakteristik pelanggan, kompetisi usaha, prospek usaha, kondisi dan kinerja keuangan; sedangkan kondisi eksternal mencakup antara lain pertumbuhan ekonomi, tingkat konsumsi, kondisi demografi, kebijakan Pemerintah, nilai tukar, inflasi, serta suku bunga. 8. Untuk membantu proses analisis dan penyajian asumsi-asumsi proyeksi dalam rangka mengestimasi nilai wajar saham sebuah perusahaan, dapat diterapkan top-down analysis, yakni dengan melakukan analisis dengan terlebih dahulu menelaah kondisi makro yang melingkup perusahaan yang menjadi obyek penelitian, melakukan analisis terhadap kondisi pasar modal, kondisi industri, serta kemudian melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan. 4.3 Saran Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian yang telah disampaikan, maka dapat disampaikan saran atau rekomendasi sebagai berikut. 1. Melakukan studi atas korelasi variabel-variabel ekonomi makro, seperti 251 tingkat pertumbuhan, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar terhadap kinerja saham suatu perusahaan terbuka merupakan hal yang menarik, termasuk apabila hal ini diterapkan untuk PT Bank Permata Tbk., demikian pula halnya dengan korelasi antara rasio-rasio kinerja keuangan terhadap pergerakan harga saham PT Bank Permata Tbk. Melalui analisis regresi yang dilakukan, akan diperoleh model dalam menjelaskan keterkaitan antarvariabel, baik variabel yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan terhadap kinerja saham PT Bank Permata Tbk., sehingga hal ini akan menambah akurasi hasil estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. 2. Melakukan analisis secara lebih mendalam hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dengan kinerja sahamnya melalui analisis regresi agar dapat diperoleh model untuk menjelaskan variasi rasio-rasio kinerja saham antar perusahaan dalam satu sektor tertentu, misalnya perbankan. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas penilaian, utamanya dalam penilaian relatif, sehingga peneliti dapat menjelaskan terjadinya variasi rasio-rasio kinerja saham sebagaimana diwakili oleh rasio PBV, PER dan PSR. 3. Melakukan event study dan mengembangkan model keterkaitan antara corporate action tertentu yang dilakukan perusahaan terhadap kinerja sahamnya di pasar modal. Hal ini juga akan membantu meningkatkan kualitas proses penilaian dan estimasi nilai wajar saham perusahaan terbuka. 4. Melakukan studi perbandingkan penilaian atas objek penilaian yang sama dalam konteks waktu, kondisi, maupun peristiwa yang berbeda, sehingga 252 dapat diperoleh alat analisis dalam menjelaskan hubungan antarvariabel yang berada pada konteks waktu, kondisi dan peristiwa yang berbeda-beda tersebut. 5. Melakukan studi secara lebih seksama atas perbandingan antara perusahaan yang membagikan dividen dengan perusahaan yang secara rutin membagikan dividen terhadap kinerja sahamnya di pasar modal. Hal ini menjadi menarik karena menurut Penulis selama ini penilaian perusahaan dengan menggunakan pendekatan atau model diskonto dividen dapat dijadikan model untuk mendapatkan estimasi nilai wajar saham suatu perusahaan yang tidak atau belum membagikan dividen, hal mana menurut Penulis tidak tepat karena perusahaan yang tidak membagikan dividen diasumsikan sebaliknya, besar kemungkinan akan memunculkan ketidakakuratan penilaian dan estimasi niai wajar sahamnya. 6. Mendekatkan perhitungan rasio kinerja keuangan yang menjadi basis penyajian proyeksi arus kas dengan perhitungan rasio yang diwajibkan oleh regulator, misalnya ROE, dengan cara melakukan analisis keuangan atas data dan atau informasi bulanan sesuai yang diminta oleh regulator, sehingga diharapkan diperoleh analisis dan estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. secara lebih akurat. 7. Bagi manajemen PT Bank Permata Tbk. dapat diajukan satu saran agar dalam 2 – 3 tahun ke depan mempertimbangkan dilakukannya pembagian dividen dalam rangka meningkatkan apreasiasi pasar terhadap kinerja saham PT Bank Permata Tbk. 253 4.2 Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Menurut Penulis, masih terdapat keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini, antara lain, sebagai berikut. 1. Penyajian asumsi-asumsi penelitian, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan proyeksi arus kas, yang masih perlu didukung oleh kondisikondisi internal maupun kondisi-kondisi yang berlaku di pasar. Sebagaimana dipahami, dalam penyajian proyeksi arus kas, asumsi-asumsi kunci sangat memegang peranan penting. Sekalipun di satu sisi disadari bahwa proyeksi, terutama yang memiliki rentang waktu yang cukup panjang, tetap memiliki tingkat ketidakpastian karena adanya faktor dinamika pasar serta kondisi ekternal lainnya, namun penyajian asumsi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai sumber pemunculan data masukan dalam perhitungan nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. merupakan hal yang tidak dapat diabaikan; 2. Analisis dan estimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk. dilakukan berdasarkan data atau informasi keuangan historis tahunan, sementara regulasi yang diberlakukan otoritas pengawas beberapa di antaranya mewajibkan perhitungan rasio kinerja keuangan didasarkan atas laporan bulanan. Kondisi ini menyebabkan dilakukannya “penyesuaian” rasio keuangan tertentu, misalnya ROE, yang di pihak lain dapat berpotensi memunculkan ketidakakuratan dalam penyajian proyeksi arus kas sebagai dasar perhitungan diskonto arus kas yang diperlukan dalam mengestimasi nilai wajar saham PT Bank Permata Tbk.