BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Saat ini persaingan bisnis diperusahaan jasa Asuransi jiwa sangatlah pesat, sehingga setiap perusahaan asuransi sebaiknya menerapkan suatu kebijakan strategis pada berbagai aspek yang terutama aspek pemasaran. Untuk itu perusahaan harus mampu menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien agar produk dapat diterima oleh konsumen. Salah satu kebijakan yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah kebijakan promosi melalui strategi personal Selling. Menurut Tjiptono yang dikutip oleh Widiana (2010 : 89) Personal selling merupakan bagian dari strategi marketing perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti Perusahaan Asuransi, dimana proses penjualannya langsung bertemu langsung dengan konsumen dan bertatap muka. Personal selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person – to – person. Peran perorangan memainkan peranan yang dominan dalam perusahaan jasa seperti perusahaan asuransi. Program personal selling menggunakan wiraniaga (salespeople) dan menekankan dyadic communication (komunikasi timbal balik antara dua orang atau kelompok) memungkinkan perancangan pesan secara lebih spesifik dan customized, komunikasi yang lebih personal, dan pengumpulan umpan balik secara langsung dari para pelanggan. 1 Pada Praktek personal selling di dunia pemasaran khususnya asuransi, komunikasi merupakan bagian yang sangat penting. Untuk lebih memahami tentang komunikasi sebagai bagian penting dari komunikasi, maka akan dijelaskan lebih lanjut mengenai defenisi dari komunikasi itu sendiri. Pada prinsipnya kegiatan komunikasi adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Atau dapat diartikan, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak kepada pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktifitas pemasaran. Secara lebih sederhana lagi akan dibahas tentang seberapa tingkat kompetensi komunikasi dalam personal selling bisnis asuransi dalam hal ini akan dikaitkan dengan komunikasi interpersonal. Sebelum masuk ke pembahasan mengenai komunikasi interpersonal dan seberapa penting komunikasi dalam pemasaran maka akan dijelaskan sedikit tentang arti pemasaran. Menurut Philip Kotler dalam bukunya Marketing Insight (2004 : 21) , pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang belum terpenuhi, menentukan dan mengukur besarnya dan potensi keuntungannya, menentukan pasar target yang manakah yang dapat dilayani oleh organisasi, memutuskan berbagai produk, jasa dan program apa saja yang paling tepat untuk melayani semua pasar yang telah dipilih sebelumnya 2 dan mengajak setiap orang dalam organisasi untuk selalu berpikir dan melayani pelanggan. Dari penjelasan tentang pemasaran di atas maka kita mengetahui bahwa untuk melakukan pemasaran produk, komunikasi merupakan bagian terpenting yang harus dipelajari supaya pesan – pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen diterima dengan baik. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran jasa dan produk, komunikasi merupakan bagian yang sangat memiliki peranan penting karena menyangkut hubungan dengan banyak orang dimana hubungan yang dijalin harus diawali dengan komunikasi yang sangat baik agar pesan yang ingin disampaikan oleh pemasar produk sampai dengan baik ke konsumen dan mampu membangun “trust” dihati konsumen bahwa produk atau jasa yang ditawarkan merupakan kebutuhan bagi konsumen. Bagaimana seorang agen asuransi mampu menyampaikan pesan – pesan produk asuransi dengan baik agar konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli polis. Seberapa tingkat kompetensi komunikasi yang dibutuhkan oleh seorang agent pemasaran, akan dapat diperoleh sebuah hasil dari ketertarikan calon nasabah untuk melakukan pembelian polis. Semakin banyak konsumen yang memutuskan untuk membeli polis, maka keberhasilan dan kemajuan perusahaan akan tercapai dengan mudah. Komunikasi yang biasa digunakan oleh perusahaan – perusahaan asuransi adalah komunikasi persuasif, upaya seseorang dalam mengkomunikasikan pesan kepada orang lain yang sikapnya ingin diubah atau dibentuk. Beberapa hal yang 3 sangat penting untuk dipahami dalam komunikasi persuasif adalah komunikator dimana komunikator yang baik biasanya memiliki ciri ciri menarik, dapat dipercaya dan memiliki keahlian berkomunikasi yang baik. Hal penting lainnya adalah komunikasi yaitu bagaimana cara menyampaikan pesan yang baik sehingga mampu mengubah sikap seseorang, dan terakhir adalah kemampuan menerima pesan, penyampaian pesan harus mempertimbangkan kepribadian, tingkat pendidikan, dan pengalaman dengan objek sikap penerima pesan, sebagai contoh, menyampaikan pesan kepada seorang direktur tentu saja berbeda dengan kuli bangunan. Penting bagi seorang agen mempelajari komunikasi efektif sebagai modal untuk memasarkan produk yang akan ditawarkan. Komunikasi efektif dibangun berdasarkan sistem kepercayaan dan sistem nilai/tata krama. Karena itu, komunikasi akan menjadi bermakna apabila kita mampu menempatkan diri pada situasi dan kondisi berdasarkan sistem kepercayaan dan sistem nilai tersebut. Dengan menguasai kedua point tersebut, maka akan dengan mudah melakukan interaksi dengan siapapun dan dimanapun. Komunikasi efektif tidak selalu identik dengan kata – kata (verbal), komunikasi efektif bisa saja menggunakan isyarat (gesture), seperti gerakan tubuh, gerakan kepala, ekspresi wajah, kontak mata yang merupakan perilaku – perilaku yang disebut sebagai bahasa tubuh dan mengandung makna pesan yang efektif dan potensial yang dapat dimengerti oleh lawan bicara. Selanjutnya akan dibahas tentang Tingkat Kompetensi Komunikasi Interpersonal agen PT Prudential Life Insurance dalam memasarkan Polis, 4 dimana latar belakang perusahaan ini dinilai sangat baik untuk diteliti karena perusahaan tersebut menggunakan aktivitas personal selling dalam memasarkan produknya dan banyak melakukan pendekatan secara persuasif kepada para calon nasabahnya. Diawali dengan penawaran produk proteksi kesehatan dan kemudian berkembang menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan sebagai modal dana pensiun. Tentunya, seluruh pencapaian kesuksesan yang terbukti lewat penghargaan – penghargaan ini tidak dengan mudah dicapai oleh PT Prudential Life Insurance – Infigy group Agency, melainkan tidak terlepas dari kegigihan Agen – Agen yang menjalankan penjualan Polis terhadap konsumen. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang strategi yang digunakan oleh perusahaan Jasa tersebut dalam memasarkan produk yang dikeluarkan dalam hal ini adalah asuransi jiwa yang berbasis protreksi kesehatan dan investasi sehingga para konsumen sadar akan pentingnya asuransi dan kemudian memutuskan untuk membeli polis. Kegiatan personal selling akan menjadi salah satu variable yang menentukan kesuksesan personal selling itu sendiri. Salah satu teknik komunikasi yang menarik perhatian peneliti untuk digali lebih dalam adalah informasi tentang tingkat kompetensi komunikasi yang digunakan oleh para agen Prudential. 5 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas dapat dijelaskan bahwa Komunikasi Interpersonal merupakan hal yang sangat krusial dalam personal selling terutama di perusahaan asuransi karena dengan komunikasi interpersonal para agen akan mampu melakukan pendekatan yang baik pula yang akhirnya akan membangun “trust” bagi para calon nasabah. Oleh sebab itu, peneliti membuat perumusan masalah mengenai Seberapa Tingkat kompetensi komunikasi yang dilakukan pada kegiatan penjualan personal atau personal selling. Untuk dapat diketahui seberapa tingkat kompetensi komunikasi dalam personal selling pada perusahaan asuransi, Maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : ― Seberapa Besar Tingkat Kompetensi Komunikasi Interpersonal agen PT Prudential Life Insurance bagi Nasabah dalam memasarkan Polis ‖ 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kompetensi komunikasi Interpersonal agen PT Prudential Life Insurance dalam memasarkan polis. 6 Manfaat Penelitian 1.4. 1.4.1 Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk pengembangan komunikasi pemasaran, terutama tentang kompetensi komunikasi Interpersonal sales force. 1.4.2 Manfaat praktis Memberikan Kontribusi kepada agen – agen Asuransi secara umum dan Agen – agen PT Prudential Life Insurance secara khusus tentang pentingnya kompetensi komunikasi Interpersonal untuk diketahui dan dipelajari untuk meningkatkan penjualan polis. 7