ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi semakin mendorong

advertisement
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi semakin mendorong munculnya
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat melalui media elektronik
dalam hal ini internet. Salah satu kegiatan yang dilakukan di dunia maya tersebut
adalah transaksi yang dilakukan secara elektronik. Pada transaksi elektronik ini
tidak tertutup kemungkinan timbulnya berbagai perbuatan yang melanggar hukum
sehingga menimbulkan kerugian pada salah satu pihak, yang pada akhirnya
menimbulkan sengketa di antara para pihak. Dan tidak menutup kemungkinan
juga bagi pihak yang dirugikan mengajukan sengketa tersebut ke pengadilan.
Dengan meningkatnya aktivitas elektronik seperti halnya transaksi elektronik dan
resiko yang mengikutinya, maka alat pembuktian yang dapat digunakan secara
hukum harus juga meliputi alat bukti elektronik yaitu informasi, dokumen ataupun
tanda tangan elektronik yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu transaksi elektronik, untuk memudahkan pelaksanaan hukumnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam skripsi ini akan dibahas
mengenai bagaimana kedudukan dan kekuatan hukum dari suatu informasi,
dokumen dan tanda tangan elektronik sebagai alat bukti, bagaimana tanggapan
yang timbul mengenai keabsahan informasi, dokumen dan tanda tangan elekronik
sebagai alat bukti, serta bagaimana penggunaan, pelaksanaan dan kekuatan bukti
elektronik dalam perkara perdata.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode yuridis
normatif yang merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan data
berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku atau karya ilmiah lainnya,
maupun kamus.
Dalam hukum acara perdata, penerapan alat bukti elektronik berupa
informasi, dokumen dan tanda tangan elektronik serta hasil cetaknya termasuk
dalam kelompok alat bukti tulisan. Oleh karena itu, hakim dalam memeriksa suatu
perkara perdata yang menggunakan bukti elektronik haruslah memperhatikan dan
menerapkan nilai-nilai alat bukti tulisan. Bukti elektronik merupakan perluasan
dari alat bukti yang telah ada dalam hukum acara perdata. Alat bukti elektronik
dapat memiliki kekuatan hukum apabila informasinya dapat dijamin keutuhannya,
dapat dipertanggungjawabkan, dapat diakses dan dapat ditampilkan, sehingga
menerangkan suatu keadaan.Untuk perlindungan hukum terhadap konsumen
pengguna transaksi elektronik, pemerintah hendaknya membentuk peraturanperaturan yang memberikan kepastian hukum terhadap konsumen sehubungan
dengan transaksi elektronik. Selain itu, para penegak hukum juga harus selalu
memperbaharui pengetahuannya tentang hukum yang berbasiskan elektronik
untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Dan diharapkan juga
adanya sosialisasi yang intensif dari pemerintah mengenai telah diterimanya bukti
elektronik dalam hukum acara di Indonesia.
iv
Universitas Sumatera Utara
Download