kasus : mandiri e-fx

advertisement
PENERAPAN OUTSOURCING IT
PADA TRANSACTION PROCESSING SYSTEM
(KASUS : MANDIRI E-FX)
OLEH :
Basyir Ahmad - P056131982.46E
Dosen:
Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS PASCASARJANA
INSTITUTE PERTANIAN BOGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami peserta Program MB IPB Eksekutif 46, dapat
menyelesaikan tugas individu untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM),
dengan judul “ Penerapan Outsourcing IT pada Transaction Processing System (kasus :
Mandiri E-FX)”. Secara umum paper ini akan menjelaskan mengapa dilakukan
outsourcing pada salah satu kegiatan bisnis di Bank Mandiri yang secara khusus
mengambil contoh penerapan aplikasi e-fx saat ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Dr. Ir. Arief Imam Suroso,
MSc, sehingga paper ini dapat diselesaikan. Kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami berharap masukan yang dapat
menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh seluruh pihak yang membutuhkan.
Jakarta, Februari 2014
Penulis
Basyir Ahmad-P056131982.46E
i
DAFTAR ISI
halaman
Daftar Isi
.................................................................
i
Kata Pengantar
……………………………………………
ii
BAB I. PENDAHULUAN
……………………………………………
1
I.1 Latar Belakang
……………………………………………
1
I.2 Perumusan Masalah
……………………………………………
2
I.3 Tujuan Penulisan
2
I.4 Deskripsi Perusahaan
……………………………………………
……………………………………………
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
……………………………………………
5
II.1 Sistem Informasi
……………………………………………
5
II.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan SIM
……………………………………………
6
BAB III. PEMBAHASAN
……………………………………………
8
III.I Visi, Misi dan Organisasi
……………………………………………
8
III.2 Core Competency
……………………………………………
9
III.3 Transaction Processing System
……………………………………………
10
III.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan IT Outsourcing
……………………………………………
13
BAB IV. PENUTUP
……………………………………………
15
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………
16
Gambar 1. Pengguna sistem internet
……………………………………………
1
Gambar 2. Tipe-tipe Sistem Informasi
……………………………………………
5
Gambar 3. Struktur Organisasi
……………………………………………
9
Gambar 4. Skema Proses Mandiri E-FX
…………………………………………….
10
Gambar 5. Arsitektur Mandiri E-FX
…………………………………………….
11
Gambar 6. Tampilan Mandiri E-FX
…………………………………………….
11
2
Daftar Gambar
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, dimana system tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi
informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi
berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi
informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas
proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja,
hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali
berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim
pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e- commerce, atau
dalam aktivitas bisnis lainnya.Teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam
waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan
global yang dinamis saat ini.
Saat ini kebutuhan di bidang networking sudah merupakan hal yang umum di
tengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi perusahaan. Penggunaan
internetworking dapat berupa internet, intranet ataupun ekstranet. Trend penggunaan
internet telah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Berdasarkan Gambar 1 di
bawah, pada tahun 2012, pengguna internet di dunia telah mencapai 35,6% dari seluruh
total penduduk dunia, demikian juga di Indonesia sekitar 15,4% dari seluruh penduduk
Indonesia merupakan pengguna internet.
Gambar 1. Pengguna Internet (per 100 penduduk)
Sumber:Bank Dunia, Indikator Pembangunan Dunia
1
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat, oleh sebab itu sistim informasi telah
menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam menghadapi competitor dalam persaingan
dengan perusahaan lain dalam bisnis yang sama. Sistem informasi dapat membantu
perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses
pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan.
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola jasa
manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, kenyamanan dan keamanan
merupakan salah satu bentuk layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga
perbankan kepada para nasabahnya. Untuk itu, sangat diperlukan Manajemen sistem
informasi dan penerapan teknologi yang canggih dan memadai agar mampu memberikan
layanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu
tetap bersaing dengan lembaga keuangan atau bank yang lainnya.
Sebagai Bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri berambisi untuk masuk dalam
jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri
menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai
kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional.
Untuk mewujudkan target ambisi tersebut, salah satu fungsi bisnis yang dijalankan
oleh Bank Mandiri adalah memberikan solusi perbankan dalam memberikan layanan on –
line atas transaksi nasabah khususnya nasabah segmen corporate dan commercial. Solusi
tersebut adalah layanan Mandiri E-FX. Mandiri E-FX merupakan sarana internet banking
real-time online yang ditujukan untuk segmen bisnis, memberikan akses dan control
dalam transaksi foreign exchange bagi nasabah dengan aman, cepat dan mudah.
Pengembangan Mandiri E-FX ini dilakukan secara outsourcing.
I.2.
Perumusan Masalah
Dilatarbelakangi hal tersebut di atas, maka dalam kajian kali ini, kami akan
mencoba untuk menjawab beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1.
2.
3.
Apa tujuan penggunaan IT Outsourcing di Bank Mandiri..
Apa benefit dan risk atas penggunaan IT Outsourcing di Bank Mandiri.
Bagaimana future development atas IT Outsourcing di Bank Mandiri.
I.3.
Tujuan
2.
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui mengapa dilakukan IT outsourcing dalam pengembangan
Mandiri E-FX.
Untuk mengetahui pro dan kons penggunaan IT Outsourcing.
I.4.
Deskripsi Perusahaan
1.
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli
1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank
2
Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia
perbankan dan perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara
menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang saling
berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi
17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan
periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan
adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri
mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank
Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang
terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan
program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar sesuai dengan
standar perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system
pengolahan data straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya.
Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki
prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif.
Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta
pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi
dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik
Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah khusus dengan
menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang difokuskan. Selain itu, Bank
Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank
publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan
diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.
Di tahun 2005, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan program
transformasi selama 5 tahun untuk bertransformasi menjadi Bank Multispesialis yang
dominan, dengan empat tema transformasi sebagai syarat utama: budaya, penjualan,
aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program Transformasi dalam tiga
tahap, yaitu:
1. Tahap 1 (2006-2007) Back on Track: dengan fokus utama merekonstruksi ulang fondasi
Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan.
2. Tahap 2 (2008-2009) Outperform the Market: dengan fokus utama ekspansi bisnis
untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level
profit yang mampu melampaui target rata-rata pasar.
3. Tahap 3 (2010) Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri
untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan
lebih mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat
kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang
dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri.
Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun
2010 - 2014, dimanaBank Mandiri telah melakukan revitalisasi visi, yaitu "Menjadi
Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif". Sejalan
3
dengan visi tersebut, Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi
pasar terbesar di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan
mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap
menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Bank
Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun
akhir 2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam
jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain
utama di regional.
Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa perusahaan anak untuk meningkatkan
performa unit-unit bisnis strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial
Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking serta
Consumer Finance. Bank Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling
menguntungkan guna menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus memperkuat
bisnis pendukungnya melalui perusahaan anak Bank Mandiri, diantaranya Mandiri
Sekuritas yang bergerak di bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service
yang bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang
perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di bidang perbankan mikro
dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang multi-finance. Di tahun 2011, Bank
Mandiri berhasil mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance (MAGI), yaitu
perusahaan hasil kerjasama antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk
memperkuat penetrasi Bank Mandiri di bisnis asuransi umum. Dengan memiliki berbagai
perusahaan anak yang mendukung bisnis, Bank Mandiri kini memegang peranan sebagai
institusi financial holding terkuat di Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1.
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber
daya yang ada (manusia, hardware, software, data dan jaringan) yang meliputi
pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan
lebih mudah dalam hal penyebarannya (O’Brien, 2002).
Sistem Informasi menyediakan informasi untuk medukung kegiatan operasional,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan pada organisasi. Setidaknya terdapat enam
fungsi dari sistem informasi, yaitu :
a. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance,
manajemen sumber daya manusia, menajemen operasi dan pemasaran.
b. Kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan
moral SDM, pemberian layanan prima pada kustomer dan kepuasan kustomer.
c. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan
keputusan yang efektif.
d. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif,
sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan
global
e. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis,
sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima
f. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi masyarakat.
Lebih jauh, sistem informasi manajemen mempunyai berbagai tipe yang secara
umum terdiri dari Operation Support System dan Management Support System. Masingmasing sub sistem tersebut terbagi atas empat (4) sub sistem lainnya sebagaimana
tercantum dalam bagam berikut ini.
Gambar 2. Tipe-tipe Sistem Informasi
5
II. 2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi IT Outsourcing
IT outsourcing adalah keputusan untuk mendelegasikan atau menyerahkan
sebagian atau semua kegiatan IT yang terkait proses keputusan, proses bisnis, aktivitas
internal, layanan kepada pihak eksternal dimana pelaksana IT tersebut melakukan
pengembangan dan pengadministrasian kegiatan sesuai dengan hasil, kinerja, output yang
telah diperjanjikan sebelumnya. (Dhar, Gangunde & Sridar, 2004).
Dalam banyak perusahaan besar, pemakaian IT outsourcing dilakukan dengan
pertimbangan untuk mengurangi cost. (Dhar, Balakrishnan, 2006). Bahkan apabila
memakai vendor yang sangat berpengalaman dan berkualitas sangat baik maka perusahaan
akan mendapatkan dukungan keahlian yang sangat berharga guna meningkatkan
kemampuan IT perusahaan. (Tesler. B, 2014)
Gluck memberikan penjelasan benefit dan risiko atas penggunaan IT outsourcing
antara lain sebagai berikut:
a. Benefit
Mengurangi biaya
Dengan IT Oursourcing maka user/perusahaan tidak perlu membuat biaya yang
besar untuk membiayai riset dan pengembangan IT yang akan digunakan pada
layanan atau produk perusahaan. Perusahaan IT outsourcing telah mempunyai dan
mengembangkan sistem tersendiri yang akan di-tailored made sesuai dengan
kepentingan customer /perusahaan. Hal ini akan mengurangi biaya investasi
perusahaan.
Kontrol biaya
Dalam hal, perusahaan memerlukan IT system guna mendukung layanan atau
produk maka user/perusahaan dapat mengontrol biaya investasi IT mengingat user/
perusahaan dapat mengetahui dari pasar tentang biaya pengembangan IT.
User/perusahaan dapat mengukur biaya investasi IT untuk diperhitungan dalam
analisa cost & benefit atas suatu rancangan layanan atau produk baru.
Fokus pada Core Operations
Perusahaan dapat mengalokasikan resources yang dimiliki untuk melakukan
aktivitas yang mendukung core operations. Hal ini akan mempermudah pencapaian
target perusahaan mengingat perusahaan tidak perlu memikirkan hal-hal diluar core
compentencies-nya.
b. Risiko
Risiko adalah sesuatu kejadian yang tidak diinginkan (Levine & Schneider, 1997).
Dalam penerapan IT Outsoucing juga terdapat beberapa potensi risiko antara lain:
It’s usually difficult to avoid the inherent problems of communication.
Penyelarasan kegiatan
Perusahaan IT Outsourcing mempunyai target penyelesaian proyek yang terkadang
tidak sesuai ritme atau jadwal kegiatan perusahaan. Sehingga dalam kegiatan
development dan promote IT system akan mengganggu kegiatan perusahaan yang
pada akhirnya berpotensi inefisiensi waktu dan biaya operasional perusahaan.
6
Kehilangan personal touch
Perusahaan IT Outsourcing telah mempunyai system standar yang dapat di-tailored
made sesuai dengan perusahaan. Namun demikian, terkadang perusahaan
menginginkan ciri khas tertentu dalam IT system untuk menjaga image-nya. Apabila
perusahaan ingin menggunakan IT system yang bukan hanya berguna secara
fungsional tetapi juga mencerminkan image perusahaan maka diperlukan biaya yang
sangat besar. Untuk itu, penggunaan IT outsourcing terkadang tidak mencerminkan
taste dari user/perusahaan.
Hasil tidak selalu sesuai harapan
Dalam prakteknya, terkadang output IT yang diharapkan tidak sesuai dengan
harapan user/perusahaan. Hal ini disebabkan oleh komunikasi yang tidak sempurna
antara user/perusahaan dengan perusahaan IT outsourcing. Dalam hal ini perlu
persamaan persepsi tentang ukuran kinerja dan standard yang diinginkan sebagaimana
tertuang dalam perjanjian diantara mereka.
7
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. Visi, Misi dan Organisasi
Bank Mandiri mempunyai visi yaitu “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang
paling dikagumi dan selalu progresif “ dan misi yaitu “Berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan pasar, Mengembangkan sumber daya manusia professional, Memberi
keuntungan yang maksimal bagi stakeholder, Melaksanakan manajemen terbuka serta
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.”
Sebagai Bank terbesar di Indonesia saat ini, Bank Mandiri mempunyai total asset
diatas Rp 600 trilyun. Bank ini memiliki 21 ribu karyawan yang tersebar pada 1000 kantor
dalam negeri dan 6 kantor dan perwakilan luar negeri Bank Mandiri serta 56 group.
Jaringan distribusi Bank Mandiri terdiri atas 3,186 ATM, 7,051 ATM in the LINK Network
dan 12,663 ATM Bersama Networks, Electronic Data Capture (EDC) kurang lebih 25,254
di seluruh Indonesia. Bank Mandiri mempunyai 8.3 juta pemegang kartu ATM dan 3.2
juta pengguna SMS Banking, 783,356 pengguna internet banking dan 822,937 pengguna
Call Mandiri dan lebih dari 1 juta pemegang kartu kredit Visa.
Mempertimbangkan besarnya asset yang dimiliki dan visi dan misi tersebut., maka
Bank Mandiri memandang perlu mengembangkan sistem informasi manajemen yang
tepat. Hal ini diharapkan dapat membuat perusahaan tetap leading dalam industri
perbankan nasional dan meningkatkan daya saing perusahaan pada tingkat Asia Tenggara.
Dalam
penerapan sistem informasi manajemen yang tepat maka aspek
sumberdaya manusia merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu dalam pengelolaan
SIM, Bank Mandiri telah mempunyai struktur organisasi yang khusus menanganinya.
Organisasi tersebut terus berubah mengikuti perkembangan binis dan organisasi Bank.
Pada saat ini, Bank Mandiri mempunyai direktur bidang tersendiri yang didukung oleh 4
(empat) IT groups yaitu IT Strategic Business Solutions, IT Aplication Services, IT
Operations dan IT Strategy, Architecture & Planning.
Setiap group IT tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sendiri.
Mempertimbangkan rentang aktivitas bisnis yang harus ditangani oleh IT Group baik di
dalam negeri maupun di luar negeri maka pengembangan IT Bank Mandiri dilakukan
secara outsourcing. Untuk memastikan IT Outsourcing berjalan dengan baik, maka IT
groups tersebut memastikan output dan proses IT berjalan sesuai dengan keinginan Bank
Mandiri.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah secara komprehensif
menerapkan IT system yang tepat dimana telah dibuat struktur organisasi khusus IT yang
antara lain bertugas memastikan IT Outsourcing berjalan dengan baik.
8
Gambar 3. Struktur Organisasi
III.2. Core Competency
Bank Mandiri berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada
akhir tahun 2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk
dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi
pemain utama di regional.
Bank Mandiri mempunyai berbagai core competencies di bidang perbankan yaitu:
Wholesale transaction
Bank Mandiri memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan didukung oleh
system IT yang memadai untuk menjalankan kegiatan wholesale transaction. Bank ini
dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun
hubungan yang holistik melayani institusi khususnya corporate & commercial di
Indonesia.
Retail deposit & payment
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail
deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para
nasabahnya.
9
Retail Financing
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen
pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit
perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di
micro banking.
III.3. Transaction Processing System
Salah satu bentuk dari transaction processing system di Bank Mandiri adalah E-FX
atau Mandiri E-FX yang merupakan sarana bagi nasabah dan cabang untuk melakukan
deal transaksi valuta asing, melalui platform electronic banking.
Fitur-fitur yang tersedia antara lain:
1. Kuotasi berbagai mata uang
2. Kurs special untuk berbagai mata uang
Sebelum layanan ini diterapkan maka nasabah yang akan membeli/menjual FX
harus melakukan telepon kepada Bank Mandiri (Pusat/Daerah) untuk mendapatkan kurs.
Setelah itu, nasabah datang ke cabang untuk melakukan settlement FX.
Dalam layanan Mandiri E-FX yang berbasis web base maka nasabah dapat
langsung mengetahui harga FX terkini yang dapat segera berubah mengikuti
perkembangan harga pasar FX. Harga pasar FX didasarkan atas harga yang terjadi pada
data Reuters. Apabila nasabah telah mendapatkan harga yang sesuai keinginan, maka
nasabah langsung dapat melakukan transaksi dan dana pada rekening nasabah akan
langsung berubah.
Existing Flow
Menjadi :
Gambar 4. Skema pelayanan Mandiri E-FX
10
Pengembangan Mandiri E-FX dilakukan oleh Thomson Reuters yang
menggunakan platform system yang bernama RET (Reuters Electronic Trading) ver 3.5.
Untuk mengetahui lebih dalam layanan tersebut, kami sampaikan arsitektur Mandiri E-FX
sebagai berikut:
Gambar 5. Arsitektur Mandiri E-FX
Berdasarkan arsitektur diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Engine dari Reuters bertindak sebagai penyedian price kepada web yang dapat diakses
oleh nasabah/perusahaan.
2. Nasabah dapat melihat price yang ada jika sesuai keinginan maka akan menyetujui
transaksi (via klik di web)
3. Data transaksi nasabah baik jual/beli akan diteruskan kepada sytem OPICS yang link
dengan core banking system untuk melihat ketersediaan dana jika dana mencukupi
maka langsung dilakukan settlement jika tidak mencukupi maka transaksi batal.
Selain itu, terlampir kami sampaikan juga gambar web page yang dipakai nasabah
dalam melakukan transaksi yaitu:
11
Gambar 6. Tampilan Transaksi Mandiri E-FX
Mengingat nilai transaksi yang cukup besar maka diperlukan sistem keamanan tertentu
dalam Mandiri E-FX, yaitu:
1. Koneksi langsung dengan secure line ke sistem Bank Mandiri
2. 2 (dua) faktor authentification yang akan digunakan;
3. Encryption yang akan digunakan;
4. Password (kriteria numeric alphanumeric, panjang password).
5. Digunakan anti virus Trend Micro
Penerapan Mandiri E-FX akan mendatangkan benefit bagi nasabah dan Bank Mandiri.
Benefit Nasabah :
1. Mendapatkan kuotasi harga FX terkini dan berita terkait via via online system
2. Mempermudah transaksi FX tanpa menelpon dealing room
3. Mempermudah proses settlement atas transaksi FX tanpa harus pergi ke cabang
12
Benefit bagi Bank Mandiri :
1. Mempercepat pemberian informasi koutasi harga FX terkini kepada nasabah.
2. Memperkuat aspek kontrol dimana transaksi FX dilaksanakan tanpa intervensi dealer
3. Mempermudah dan mempercepat rekonsiliasi ketersediaan dana pada rekening
nasabah dengan transaki FX yang dilakukan
4. Mempercepat adanya informasi posisi jual/beli FX bank kepada nasabah yang akan
segera dikelola Bank.
5. Meningkatkan Corporate Image
III.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunan IT Outsourcing
Penerapan IT Outsourcing dalam produk Mandiri E-FX lebih banyak memberikan
benefit antara lain sebagai berikut:
a.
Proven System
Thomson Reuters merupakan salah satu provider financial support servicer yang
terkenal di dunia. Salah satu produk yang dipakai dan menjadi standar di dunia adalah
RMDS (Reuters Monitoring Dealing System) yaitu suatu system informasi dan transaksi
foreign exchange. Mengingat dalam produk Mandiri E-FX ini terkait dengan harga foreign
exchange di provide oleh RMDS maka pemakaian RET telah sesuai. Selain itu, tidak ada
kendala interface mengingat antara core system Bank Mandiri yaitu eMAS, Treasury
System yang dipakai yaitu OPICS dan RMDS telah terkoneksi dengan baik sebelumnya.
Proven sytem ini akan mempermudah dan mempercepat penerapan Mandiri E-FX.
b.
Fokus pada core operations
Terdapatnya proven system menyebabkan Bank Mandiri lebih fokus untuk
memberikan pricing dan layanan foreign exchange yang terbaik kepada nasabah. Dealer
Bank Mandiri tidak khawatir terjadinya gangguan system sehingga bisa lebih
berkonsentrasi melakukan aktivitas marketing, saling dan dealing foreign exchange.
c.
Kontrol biaya
Dalam penerapan Mandiri E-FX ini, Bank Mandiri telah dapat memperhitungkan
berapa besar biaya yang diperlukan yang digunakan dalam analisa cost & benefit. Dalam
jangka panjang, walaupun biaya investasi tersebut cukup besar namun tetap akan
menguntungkan Bank Mandiri mengingat adanya peningkatan volume dan frekuensi
transaksi foreign exchange yang sangat signifikan.
Namun demikian, penggunaan IT Outsourcing di Bank Mandiri akan menghadapi
berbagai tantangan antara lain sebagai berikut:
a.
Sinkronisasi
Untuk kasus Mandiri E-FX tidak ada isu tentang sinkronisasi sistem, namun
demikian tidak semua sistem bisa cepat sinkron dengan sistem lainnya, misalnya produkproduk retail dimana terdapat berbagai sistem tersendiri yang berpotensi menyebabkan
diperlukan interface yang rumit. Semakin banyak IT system tersendiri maka semakin
banyak diperlukan interface yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan tersendiri.
Hal ini diakibatkan oleh perusahaan IT outsourcing telah mempunyai platform tersendiri
yang belum tentu dapat langsung terkoneksi dengan IT system lain di Bank Mandiri.
13
b.
Capacity system
Banyaknya berbagai IT system tersebut sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya akan menimbulkan permasalahan interface. Semakin banyak interface yang
digunakan maka capacity system termasuk storage data system menjadi berkurang.
Mengingat Bank Mandiri mempunyai banyak IT system maka dengan berjalannya waktu
penggunaan core system yang ada perlu dievaluasi lagi agar dapat menyokong proses
bisnia yang ada.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah antara
lain:
a.
Selective IT outsourcing provider
Dalam menentukan IT provider lebih baik menunjuk IT provider yang telah
terbukti kehadalannya serta beberapa produknya telah dipakai atau terintergrasi dengan
baik dengan IT system yang ada. Hal ini akan mengurangi kegagalan output IT yang
diinginkan serta tidak menimbulkan permasalahan interface. Sehingga penggunaan IT
outsourcing menjadi tepat sasaran dan mengakibatkan efisiensi biaya secara keseluruhan.
b.
Selective IT initiative
Tidak semua kegiatan perlu didukung dengan IT yang canggih sehingga perlu
kajian yang sangat mendalam terkait analisa cost & benefit produk, dampak terhadap core
system dan dampak terhadap business disaster center. Sehingga setiap rencana
pengembangan IT harus secara sangat selektif diputuskan guna memastikan bahwa
pengembangan tersebut memang sangat dibutuhkan bagi organisasi bukan untuk
memperlihatkan kecanggihan IT system yang ada.
14
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kajian diatas maka dapat disimpulkan hal-hal antara lain sebagai berikut:
1. IT outsourcing adalah keputusan untuk mendelegasikan atau menyerahkan sebagian
atau semua kegiatan IT yang terkait proses keputusan, proses bisnis, aktivitas internal,
layanan kepada pihak eksternal dimana pelaksana IT tersebut melakukan
pengembangan dan pengadministrasian kegiatan sesuai dengan hasil, kinerja, output
yang telah diperjanjikan sebelumnya.
2. Terdapat benefit dan risiko tertentu dalam menerapkan IT resourcing, sehingga
penerapannya harus memperhatikan kondisi perusahaan.
3. Mempertimbangkan rentang aktivitas bisnis Bank baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, Bank Mandiri melakukan IT outsourcing yang salah satu diantaranya adalah
Mandiri E-FX.
4. Penerapan IT Outsourcing dalam Mandiri E-FX dilakukan dengan pertimbangan
antara lain: proven system, focus pada core operations dan control biaya.
5. Tantangan IT outsourcing ke depan adalah sinkronisasi dan capacity system yang
berkurang. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah yaitu selective IT outsourcing
provider dan selective IT initiative.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Dhar,S., Gangurde, R & Sridar, R (2004). “Global Information Technology
Outsourcing: From a Risk Management Perpective”. In Procdings of the 5th Annual
Information Technology World Conference, San Diego.
2. Dhar,S & Balakrishnan, B (2006). “Risk, Benefits, and Challenges in Global IT
Outsourcing: Perpectives and Practices”. Journal of Global Information Management,
vol 14 issue 3.
3. Gluck, S (2014). “Benefits Vs Risk of Outsourcing IT Services”. Hearst Newspapers
LLC, Houston Chronicle.
4. O’Brien, James A. “Management Information Systems: Managing Information
Technology in the Internetworked Enterprise.” 1999. International Edition. The
McGraw-Hill Companies, Inc.
5. Tesler, B. (2014). “Outsourcing IT Development: Advantages and Disadvantages.”
http://www.technologyexecutivesclub.com
6. Materi internal Mandiri E-FX, 2013.
16
Download