SEMINAR ILMIAH DAN LOKAKARYA NASIONAL SAGU 2016 PEKANBARU, BALITBANG RIAU, 13/11/2016. Tanggal 9-10 Nopember 2016 Tim Balitbang Riau, mengikuti Seminar Ilmiah dan Lokakarya Nasional sagu 2016 di Bogor. Tim terdiri dari Ibu Kapala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau ibu Dra. Arbaini MT. Alexander, SH, Ismon Zakya, dan Eki Efrizal. Seminar dilaksanakan di gedung Display Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) Bogor. Acara dibuka langsung oleh Kepala Badan Litbang Pertanian DR. Ir. Mohd Syakir. MS. Lokakarya dengan tema “PERAN SAGU UNTUK KEDAULATAN PANGAN DAN KEMANDIRIAN ENERGI” Semiloka 2016 diselenggarakan selama dua hari. Sesi pertama diisi oleh para pembicara yang merupakan tokoh-tokoh nasional dalam bidang Sagu seperti Prof. HMH Bintoro, MAgr. Ketua masyarakat sagu Indonesia (MASSI), Bapak Dr. Haris Gunawan (Badan Restorasi Gambut), dan pembicara wakil dari Ditjen KLHK Ir. Ibrahim, MM, yang memaparkan tentang Konstribusi Hutan untuk Ketahanan Pangan. Pada sesi kedua tampil sebagai pembicara perwakilan dari BAPPENAS (Dr. Ir. Sriyanti), kabupaten Kepulauan Meranti yang diwakili oleh Kepala Dinas Kehutanan Kab Kepulauan Meranti yaitu Mamum Murod: ), Drs. Otto Ihalauw (MASSI/Mantan Bupati Sorong Selatan), Ir. Ronald (Perum Perhutani-Sorong). Dalam materinya Kepala Dinas Kehutanan Mamum Murod, menyampaikan tentang pengembangan sagu di Kepulauan Meranti. Pemerintah Kabupaten Meranti melalui RPJMD telah menetapkan Meranti sebagai Cluster Sagu. Kerjasama pengembangan telah dilakukan dengan Balitbang Kementerian Pertanian (MOU), serta Balitpalma Menado berupa Pelepasan Varietas Sagu Selatpanjang Meranti. Kerjasama juga sudah dilakukan dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi BPPT)Jakarta,Penanganan Pasca panen dalam hal Pengolahan Sagu Terpadu di Kab.Kep.Meranti (Workshop); Pemanfaatan Limbah menjadi Pakan Ternak; Kerjasama dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau tentang Program Pengembangan Cluster Sagu; dalam bentuk (1) Dukungan Pembiayaan Penetapan Blok Penghasil Tinggi dan Rumpun Induk Sagu; (2) Pembangunan Pengolahan Sagu untuk Masyarakat (1unit). Dalam Kebijakan Nasional Sagu: Pemerintah mengharapkan Kabupaten Meranti sebagai Sumber Pangan Alternatif Tahap Pertama Utama penghasil Beras Analog Dan Gula cair. Pada hari kedua tampil pembincara dengan pembicara; Baharuddin Ali, Et All., UNHAS dengan materi Aspek Sosial Ekonomi Sagu di Luwu Timur; Mahmud Raimadoya IPB ( Melawan Kriminalisasi tanaman sagu dengan aplikasi radar. Dan beberapa pembicara dan materi lainnya. Pada lokarya ini juga disampaikan makalah dari Balitbang Provinsi Riau yang disampaikan oleh Ratnamegawati dan Syahrul dengan judul Fortifikasi Tepung Chlorella pada Mie sagu ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Menurut ratna & Syahrul Produk berbahan baku sagu yang populer adalah mie sagu, tetapi mie sagu ini rendah protein (0,17%). Berdasarkan parameter yang diuji dapat disimpulkan bahwa taraf perlakuan terbaik adalah tepung Chlorella 0,4% dengan karakteristik organoleptik rupa dan warna menarik, aroma khas mie sagu, tekstur yang kenyal dan kompak, dan rasa spesifik mie sagu, dengan nilai proksimat air (5,12%), protein(13,20%), lemak, (10,44%), abu (2,45%), dan serat 3,42% (ARB).