I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan gambut tropika merupakan cadangan gambut teresterial yang penting untuk diperhitungkan. Endapan gambut sebagai carbon sink, selama dalam keadaan tidak terganggu memiliki kandungan unsur karbon (C) yang sangat besar (Sabiham, 2007). Kandungan C yang terdapat dalam gambut di dunia sebesar 329525 Gt atau 35% dari total C dunia, sedangkan gambut di Indonesia memiliki cadangan karbon sebesar 46 Gt (catatan 1Gt sama dengan 10 9 ton) atau 8-14% dari karbon yang terdapat dalam gambut di dunia (Immirizi dan Maltby, 1992 dalam Sabiham, 2007). Histosol atau tanah gambut tersebar di seluruh dunia meskipun luasnya hanya meliputi 2% dari luas tanah di dunia (Hardjowigeno, 1993). Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar 20,6 juta ha atau 10,8% luas daratan Indonesia yang tersebar di empat pulau terbesar, yaitu Sumatera 35%, Kalimantan 32%, Sulawesi 3% dan Papua 30% (Wahyunto et al., 2005). Pembukaan lahan gambut mengakibatkan teroksidasinya karbon yang tersimpan menjadi gas CO 2 yang merupakan gas rumah kaca penting. Gas Rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan menyerap radiasi gelombang panjang yang dipancarkan kembali ke atmosfer oleh permukaan bumi. Sifat termal radiasi inilah menyebabkan pemanasan atmosfer secara global (global warming). Selain emisi gas CO 2, lahan gambut juga menghasilkan gas metan (CH4 ) sebagai hasil dari perombakan bahan organik secara anaerob. Pelepasan CO 2 bakal makin meningkat dalam tahun-tahun mendatang. Peningkatan emisi gas rumah kaca seperti CO 2 dan CH4 dalam jumlah besar akan mempengaruhi iklim global yang menimbulkan pemanasan global yaitu naiknya suhu permukaan planet bumi (Barchia, 2006). Penelitian mengenai karbon tersimpan perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan karbon tersimpan di suatu kawasan akibat konversi penggunaan lahan. Konversi penggunaan lahan dapat dipantau dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Integrasi data lapang dan data spasial perubahan penggunaan 2 lahan akan memberikan referensi dalam mengetahui perubahan karbon tersimpan di atas dan di bawah permukaan pada suatu area. 1.2. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah karbon yang tersimpan dan perubahan karbon tersimpan akibat konversi penggunaan lahan pada kebun kelapa sawit Panai Jaya PT Perkebunan Nusantara IV, Labuhan Batu, Sumatera Utara.